Anda di halaman 1dari 29

Referat

Gambaran Radiologi Kolesteatom

oleh:

Feby Febriatama 1840312202


Silvi Febrina 1840312778

Preseptor :
dr. Sylvia Rachman, Sp.Rad(K)
Latar Belakang

Kolesteatom adalah: • Kolesteatom bisa


• Sebuah kista epidermoid terbentuk pada telinga
yang secara histologis tengah, mastoid dan
mempunyai lapisan epitimpani.
dalam yang terdiri dari • Kolesteatom dapat
jaringan penunjang sub mengakibatkan
epitel. gangguan
• Suatu kista epitelial pendengaran (tuli)
yang berisi deskuamasi konduktif.
epitel (keratin).

2
• Angka kejadian
• Terapi bedah
kolesteatom di Eropa Penegakkan diagnosis diperlukan pada
utara sekitar 9,2 per kolesteatom: sebagian besar
100.000 penduduk dalam
kolesteatom.
satu tahun. • Gejala klinis
• Kasus kolesteatoma • Pemeriksaan • Kolesteatoma dapat
kongenital ditemukan 1-5 penunjang menekan dan
% dari keseluruhan (laboratorium, mendesak organ
kasus kolesteatom. evaluasi audiometri). sekitarnya sehingga
• Kolesteatom dapat • Pemeriksaan dapat menimbulkan
muncul pada usia berapa radiologi komplikasi seperti
pun, namun banyak (konvesional,CT- labirinitis, meningitis
terjadi pada rentang usia scan,MRI) dan abses otak.
5-15 tahun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

4
DEFINISI KOLESTEATOM

▰ Kolesteatom => Epitel skuamosa


yang mengalami keratinisasi yang
terperangkap dalam rongga telinga
tengah dan mastoid.

5
ANATOMI TELINGA

6
KLASIFIKASI KOLESTEATOM

1.Kolesteatoma kongenital

• Terbentuk pada masa embrionik


• ditemukan pada telinga dengan membran timpani utuh tanpa tanda-tanda
infeksi.
• Lokasi kolesteatom biasanya di kavum timpani, daerah petrosus mastoid atau
di cerebellopontin angle.

7
Gambar 2.2 Kolesteatoma kongenital

8
2.Kolesteatoma akuisita
a.Kolesteatoma akuisita primer
• terbentuk tanpa didahului oleh perforasi membran timpani.
• timbul akibat terjadinya proses invaginasi membran timpani pars flaksida
karena adanya tekanan negatif di telinga tengah akibat gangguan tuba (teori
invaginasi).

b.Kolesteatoma akuisita sekunder


• terbentuk setelah adanya perforasi membran timpani.
• terbentuk sebagai akibat dari masuknya epitel kulit dari liang telinga atau dari
pinggir perforasi membran timpani ke telinga tengah (teori migrasi) atau terjadi
akibat metaplasia mukosa kavum timpani karena iritasi infeksi yang
berlangsung lama (teori metaplasia).

3
Gambar 2.3 Kolesteatoma akuisita
primer

10
ETIOLOGI
▰ TEKANAN NEGATIF 1

menyebabkan invaginasi pars


flasida dan pembentukan kista. 2
INFEKSI

Metaplasia mukosa telinga


tengah dan atik
IRITASI OLEH INFEKSI 3

Hiperplasia invasif diikuti


terbentuknya kista di lapisan 4
DAERAH ATIK
basal epidermis pars flasida
Terdapat sisa-sisa epidermis
▰ KULIT TELINGA DALAM 5 kongenital

Hiperkeratosis invasif
11
PATOFISIOLOGI
• terjadi retraksi pada kantong membran timpani pars flasida
oleh karena tekanan negatif di telinga tengah
TEORI INVAGINASI menyebabkan deskuamasi keratin tidak dapat dibersihkan
dan terbentuklah kolesteatom.

• terjadinya keratinisasi epitel skuamosa yang bermigrasi ke


TEORI IMIGRASI tengah telinga dari perforasi pada membran timpani.

• Teori metaplasia mengatakan bahwa epitel skuamosa atau


TEORI METAPLASIA sel kuboid telinga tengah dapat bermetaplasia menjadi
epitel yang mengalami keratinisasi.

• kolesteatoma terjadi akibat implantasi epitel kulit secara


TEORI IMPLANTASI iatrogenik
12
MANIFESTASI KLINIS KOLESTEATOM

• Otore (telinga berair) => menghasilkan secret yang khas (bau busuk, kadang
berwarna hijau)

• Gangguan pendengaran dengan atau tanpa tinnitus (telinga berdenging)

• Pusing => jarang terjadi. Jika timbul berarti sudah ada komplikasi

13
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan dengan otoskopi

• otore
akan menunjukan cacat atik,
• otalgia
atau perforasi membran
• obstruksi nasal
timpani,
• tinitus
• vertigo polip jaringan granulasi
hemoragik

14
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium
• untuk kultur dan tes sensitivitas antibiotika : P.aeruginosa,
S.aureus, dan P.vulgaris

Evaluasi Audiometri
• untuk menentukan fungsi konduktif dan fungsi koklea.

15
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA
KOLESTEATOM
16
Radiologi Konvesional

1. Posisi Schuller
2. Posisi Mayer atau Owens
3. Posisi Stenvers
4. Posisi Chausse III

17
Posisi Schuller

• Berkas sinar X
ditujukan dengan
sudut 30° cephalo-
caudal

18
 Kepala sejajar dengan
meja atau film
 Wajah diputar 45°
menjauhi film & sinar
Gambaran CT Scan Kolesteatom Kongenital

▰ Gambar. A. Tampak massa hipodens di dalam epitimpanum


dibelakang membrane timpani yang intak.
Gambar B. Tampak erosi tulang di dalam epitimpanum anterior oleh 20
karena kolesteatoma.
PENATALAKSANAAN

GOLD STANDAR : PEMBEDAHAN

Untuk mengangkat kolesteatoma secara komplit.

Pemilihan jenis operasi disesuaikan dengan stadium atau tipe


kolesteatoma
21
JENIS PEMBEDAHAN Mastoidek
Mastoidek Prosedur
tomi
tomi Canal
radikal
radikal
• Prosedur •modifikasi
untuk Wall Up
• Kolestea
ini eradikasi toma
member penyakit dibuang
sihkan sehingga dengan
dan epitimpa pendeka
22
mengan ni, tan
KOMPLIKASI

▰ Parese nervus fasialis


▰ Tuli saraf
▰ Gangguan keseimbangan
▰ Fistel labirin
▰ Infeksi pasca-operasi => komplikasi segera
▰ Kolesteatoma rekuren
▰ Reperforasi
▰ Stenosis liang telinga luar
▰ Trauma nervus fasialis

23
PROGNOSIS

▰ Terapi pembedahan (operasi) untuk mengeliminasi kolesteatoma


umumnya hampir selalu berhasil, namun bisa saja membutuhkan
beberapa kali pembedahan.
▰ Kolesteatom bisa saja rekuren. Namun dengan tindakan radikal
mastoiddektomi dinding runtuh, tingkat rekurensinya sangat
rendah.
▰ Pembedahan ulang pada kolesteatom dapat ditemukan pada 5%
kasus.

24
BAB III
PENUTUP

25
KESIMPULAN

• sebuah kista epidermoid yang secara histologis mempunyai lapisan


Kolesteatom dalam yang terdiri dari jaringan penunjang sub epitel.
• suatu kista epitelial yang berisi deskuamasi epitel (keratin).

• tekanan negatif di dalam atik yang menyebabkan invaginasi pars


flasida dan pembentukan kista, metaplasia mukosa telinga tengah dan
Penyebab atik akibat infeksi, hiperplasia invasif diikuti terbentuknya kista di
lapisan basal epidermis pars flasida, akibat iritasi oleh infeksi, sisa-sisa
(teori) epidermis kongenital yang terdapat di daerah atik, hiperkeratosis
invasif dari kulit liang telinga bagian dalam.

26
• otore
• otalgia
Gejala Utama • obstruksi nasal
• tinitus
• vertigo

• Anamnesisi
• Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan • Pemeriksaan laboratorium
• Evaluasi audiometri
• Radiologi ( radiologi konvensional, CT Scan, MRI)
27
• Gold standar : Pembedahan
• Jenis Pembedahan : Mastoidektomi radikal,
Tatalaksana
Mastoidektomi radikal modifikasi, Prosedur
Canal Wall Up

28
“ Terima Kasih 

29

Anda mungkin juga menyukai