Anda di halaman 1dari 22

Laporan Kasus

Vertigo

Disusun oleh :
Fahira Adipramesti
1102015068

Pembimbing :

KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA Tk.I R.S. SUKANTO
PERIODE 29 JULI 2019 – 31 AGUSTUS 2019
Laporan Kasus
• dentitas Pasien Anamnesis
• Nama : Sartini Anamnesis dilakukan secara
• Jenis Kelamin : Perempuan autoanamnesis pada tanggal 18
agustus 2019 pukul 15.00 WIB
• Usia : 42 tahun 5 bulan
Keluhan Utama
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Agama : Islam
Pusing berputar
• Alamat : Kramat jati Keluhan Tambahan
• Tanggal Masuk RS : 17 Agustus 2019 Mual
• Tanggal Pemeriksaan : 18 Agustus 2019 Nyeri di tengkuk kepala
Demam
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang diantar keluarga ke Instalansi Gawat Darurat RS.
POLRI dengan keluhan pusing berputar selama seminggu.
Keluhan tersebut disertai dengan mual namun tidak muntah.
Pasien mengatakan kepala pusing berputar dan sering terjatuh
ke sisi sebelah kiri dengan disertai telinga sebelah kiri
berdenging. Pasien dapat mendengar dengan baik telinga
sebelah kanan maupun telinga sebelah kiri. Pasien mengatakan
baru pertama kali dirawat di RS
Pemeriksaan Fisik
Status Neurologis
Pemeriksaan dilakukan tanggal 18 agustusl 2019 GCS : 15
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang E = 4, M = 6, V = 5 (Saat Pemeriksaan)

Kesadaran : Composmentis
Tanda Rangsang Meningial
Tanda Vital Dextra Sinistra

Tekanan darah : 120/80 mmHg Kaku kuduk -


Brudzinski I - -
Nadi : 84x/menit
Laseque >70° >70°
Pernapasan : 20x/menit Kernig ˃ 135° ˃ 135°
Brudzinski II - -
Suhu : 36,6° C
Pemeriksaan N. Cranialis: dbn
Status Generalis
Lainnya dalam batas normal
Pemeriksaan motorik Pemeriksaan sensorik
Kanan Kiri Dextra Sinistra
Kekuatan Raba halus
Ekstremitas atas 5555 5555 Ekstremitas atas Baik Baik
Ekstremitas bawah Baik Baik
Ekstremitas 5555 5555
Nyeri
bawah
Ekstremitas atas Baik Baik
Klonus
Ekstremitas bawah Baik Baik
Patella - -
Suhu
Kaki - -
Ekstremitas atas Baik Baik
Refleks Fisiologis
Ekstremitas bawah Baik Baik
Biceps ++ ++
Getar
Triceps ++ ++
Ekstremitas atas Baik Baik
Patella ++ ++
Achilles - - Ekstremitas bawah Baik Baik
Sistem keseimbangan dan Koordinas
Refleks Patologis
Romberg +
Hoffmann
- - Finger to Nose -
Tromner
- - Heel to Knee -
Babinski
- - Disdiadokokinesis -
Chaddock
- - Rebound pneomenon -
Schaefer
- -
Gordon
- -
Oppenheim
- -
Pemeriksaan penunjang
• Audiometrik
• ENG (electronystagmografi)
• MRI
• Auditory brainstem response (ABR)
Diagnosis
- Diagnosis Klinis : Vertigo
- Diagnosis Topis : Sistem Vestibuler
- Diagnosis Etiologis : Vertigo vestibuler tipe perifer
Tatalaksana
Medikamentosa:
Meclazine: Antimetik oral yang
diberikan 3 kali sehari atau hanya
diperlukan. Efek samping:
mengantuk, mulut kering, dan Prognosis :
penglihatan kabur. Quo ad vitam : dubia ad bonam
Calcium channel blocker Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
(flunarisin), Antihistamin
(dimenhidrinat, promethazine,
sinarisin), antikoligernik (atropine,
skopolamin): golongan obat-
obatan vertigo.

Non-medikamentosa :
Canalith repositioning procedure
(CRP) atau Epley maneuver.
Tinjauan pustaka
Vertigo
• Definisi: Vertigo ialah distorsi yang tidak menyenangkan dari orientasi
gravitasional statik atau persepsi yang salah dari pergerakan sendiri
sendiri. Vertigo bukan merupakan suatu gejala klinik saja, tapi adalah
sindrom multisensory yang diinduksi baik oleh oleh stimulasi fisiologi
atau karena disfungsi fisiologi atau karena disfungsi patologi.
Vertigo
• Epidemiologi: Angka kejadian vertigo di Amerika Serikat berkisar 64
dari 100.000 orang, wanita cenderung lebih sering terserang (64%),
kasus Benign Paroxysmal Positional Disease (BPPV) sering terjadi pada
usia rata – rata 51 – 57 tahun, jarang pada usia 35 tahun tanpa
riwayat trauma kepala. Menurut survey dari Department of
Epidemiology. Robert Koch Institute Germany pada populasi umum di
Berlin tahun 2007, prevalensi vertigo dalam 1 tahun 0,9%, vertigo
akibat migren 0,89%, untuk BPPV memiliki resiko kekambuha
sebanyak 50% selama 5 tahun. Di Indonesia, data kasus di RS Dr.
Kariadi Semarang menyebutkan bahwa kasus vertigo menempati
urutan ke 5 kasus teranyak yang dirawat di bangsal saraf.
Vertigo
Etiologi:
1. Gangguan Vestibuler : Keseimbangan tubuh kita dipertahankan oleh
adanya stimulus sensorik yang berasal dari 3 sistem: visual,
propioseptif, dan sistem vestibuler di telinga tengah.
2. Dizziness karena defisit multisensorik :
Klasifikasi
• Vertigo perifer : gangguan pada bagian telinga dalam yang mengontrol
keseimbangan (labirin vestibuler atau kanalis semisirkuler) atau pada
nervus vestibuler yang menghubungkan telinga dalam dengan batang
otak.
1. Penyakit Meniere
2. Neuritis vestibularis
3. Beningn paroxysmal positional vertigo (BBPV)
• Vertigo sentral : disebabkan oleh penyakit yang berasal dari SSP. Secara
klinis, adanya kerusakan akibat infark atau perdarahan pada serebelum,
nuclei vestibuler, atau jaras – jaras ke batang otak.
Patofisiologi
Vertigo disebabkan oleh ketidaksesuaian antara lain input dari sistem
sensori yang berasal dari orientasi spatial statis dan dinamis, seperti
misalnya postur, vestibular, visual dan somatosensori.
Beberapa teori yang menerangkan terjadinya vertigo antara lain1:
1. Teori rangsang berlebihan (overstimulation)
2. Teori konflik sensorik
3. Teori neural mismatch
4. Teori otonomik
Diagnosis
1. Anamnesis
Adakah sensasi gerakan? Mual, muntah, berkeringat, gerakan mata
abnormal?
Berapa lama vertigo? Berterusan atau hilang timbul? Adakah
dicetuskan perubahan posisi? Adakah pasien mengkonsumsi obat
ototoksik? Adakah riwayat trauma kepala baru? Cedera whiplash?
Adakah gangguan pendengaran, tinnitus dan ketulian?
Adakah kelemahan, gangguan visual, penurunan kesadaran, kesulitan
berjalan, gerakan mata abnormal, sulit bicara?
Diagnosis
2. Pemeriksaan fisik
 Pemeriksaan Generalis
Pemeriksaan Neurologis :
• Rangsang Meningeal
• Saraf kranial
• Sistem Motorik
• Sistem Sensorik
• Reflex fisiologis
• Reflex patologis
• Sistem Keseimbangan dan Koordinasi
Pemeriksaan fisik
Sistem Keseimbangan dan Koordinasi
1. Tes Romberg
2. Tes melangkah di tempat (stepping test)
3. Tes Past Pointing
4. Tes Heel-to-Knee
Manuver Hallpike: Digunakan untuk menimbulkan vertigo dan
nistagmus posisional pada penderita dengan gangguan system
vestibular.
Pemeriksaan Penunjang
• Audiometrik
• ENG (electronystagmografi)
• MRI
• Auditory brainstem response (ABR)
Tatalaksana
Farmakologis
• Anthistamin seperti dimenhidrinate, diphenhidramine
• Anticholinergik seperti scopolamine
• Phenothiazine seperti chlorpromazine dan prochlorperazine
• Tranquilizer ringan seperti diazepam, lorazepam.
• Agen simpatomimetik seperti amphetamine, ephedrine.
• Histaminergik seperti betahistine.
• Antagonis kalsium seperti flunarizine.
Non farmakologis.
• Berbaring diam dalam ruangan gelap
• Fiksasi visual
• Relaksasi mental
• Memberikan dukungan bahawa penyakitnya tidak berat (jika memang
tidak berat)
• Latihan vestibular sesuai indikasi
Tatalaksana
• Fisioterapi
1. Canalith repositioning procedure / Epley Manoeuver
Pada prosedur ini, klinisi atau fisioterapi membimbing pasien untuk untuk melakukan
serangkaian gerakan kepala dan tubuh, yang memindahkan kristal – kristal kalsium keluar
dari kanalis semisirkularis posterior dan masuk ke kanalis telinga yang selanjutnya akan
diabsorpsi tubuh.
Prognosis
Tipe Perifer Tipe Central
Masa Laten 2 – 30 detik Tidak ada
Derajat vertigo Berat Ringan
Pengaruh gerakan kepala + -
Gejala otonom (mual, muntah, keringat) ++ +

Gangguan pendengaran + -
Tanda fokal otak - +
Nistagmus Selalu ada Dapat hilang
Contoh Kelainan Neuronitis, BBPV, Motion Stroke, iskemik batang otak,
Sickness, Trauma, Migren basiler, trauma,
STreptomisin, Labrintitis, perdarahan atau lesi di
Meniere disease, Neuroma serebellum, lesi lobus
akustik. temporalis, neoplasma
Daftar Pustaka
• Basuki, Andi & Dian, Sofiati. 2011. Neurologi in Family Medicine Edisi 1. Perpustakaan Nasional:
Bagian Ilmu Penyakit Saraf. Hal. 17 - 32
• M. Baehr, M. Frotscher. Diagnosis topic neurologi duus. 4th edition. Jakarta; EGC; 2017.hal.164-72.
• SM. Lumbantobing. Neurologi klinik. Cetakan ke-14. Jakarta: FKUI; 2015.hal.69-74.
• Brandt-Daroff Exercise. Diunduh daripada http://www.webmd.com/brain/brandt-daroff-exercise-for-
vertigo-16844 pada 22 Maret 2019.
• Aris Catur Bintoro, Dani Rahmawati, Dodik Tugasworo, Endang K, Yuslam S et al. Vertigo. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Deponegoro; 2015
• Dian Sofiati, Amalia Lisda, Cahyani Aih. 2013. Pemeriksaa Fisik Dasar Neurologi Berbasis Ilustrasi
Kasus. Perpustakaan Nasional: Bagian Ilmu Penyakit Saraf. Hal 127 - 137

Anda mungkin juga menyukai