Anda di halaman 1dari 28

BAGIAN KEDOKTERAN KELUARGA REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN AGUSTUS 2019


UNIVERSITAS HALU OLEO

UPAYA PENANGANAN ISPA DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA

Oleh:
Mersy
K1A1 13 032

Pembimbing:
Dr. dr. Asriati, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK IKM IKK


PUSKESMAS ABELI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
ISPA adalah proses Faktor resiko yang
infeksi akut yang dapat dicegah dari
ISPA merupakan
berlangsung selama 14 pneumonia yang ISPA menempati
penyebab utama
hari yang disebabkan terjadi di masyarakat: urutan pertama
penyakit akut di
oleh mikroorganisme 1. Kurangnya penyakit yang diderita
seluruh dunia dan
dan menyerang salah pemberian ASI pada kelompok bayi
bertanggung jawab
satu bagian atau lebih eksklusif untuk 6 dan balita di
terhadap kematian
dari saluran bulan pertama Indonesia.
sekitar 3,9 juta anak
pernapasan mulai dari kehidupan, Prevalensi ISPA di
setiap tahun di seluruh
hidung (saluran atas) 2. Pemberian makan Indonesia dengan
dunia.
hingga alveoli (saluran gratis yang tidak morbiditas : bayi 2,2%
Bangladesh, India,
bawah) termasuk tepat, dan balita 3%
Indonesia dan Nepal
jaringan adneksanya, 3. Anemia defisiensi mortalitas : bayi
terjadi kematian akibat
seperti sinus, rongga besi, 23,8% dan balita
ISPA secara global
telinga tengah dan 4. Kekurangan gizi, 15,5%.
sekitar 40%.
pleura 5. Polusi udara
dalam ruangan
Melakukan pendekatan kedokteran keluarga
terhadap pasien ISPA pada 01 Agustus 2019.

Mengetahui karakteristik (fungsi keluarga,


bentuk keluarga, dan siklus keluarga)
TUJUAN KHUSUS keluarga pasien ISPA.

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi


timbulnya masalah kesehatan pada pasien
ISPA dan keluarganya.

Mendapatkan pemecahan masalah kesehatan


pasien ISPA dan keluarganya.
BAB 2 PENDAHULUAN

DEFINISI

ISPA adalah Infeksi akut ISPA sebagai penyebab


yang menyerang salah utama kematian pada bayi
satu bagian/lebih dari dan balita di duga karena
saluran napas mulai pneumonia dan merupakan
hidung sampai alveoli penyakit yang akut dan
termasuk adneksanya kualitas
(sinus, rongga telinga penatalaksanaannya masih
tengah, pleura) belum memadai (Profil
(Kemenkes RI, 2011) Puskesmas Abeli, 2017)
ISPA merupakan penyebab
- 1Τ3 dari kematian anak < 5 tahun di
negara-negara berkembang
- 30-40% dari anak-anak pasien rawat
jalan dan
- 20-30% dari penerimaan rumah sakit.
- Angka kematian pada tahun 1999 untuk
Negara Jepang (10%), Singapura
(10,6%) , Thailand (4,1%), dan Brunei
(3,2 %)
- ISPA menyebabkan 40% dari kematian
anak usia 1 bulan -5 tahun
Mixovirus (influenza,
parainfluenza, respiratory
syncytial virus), Enterovirus
(Coxsackie virus, echovirus),

ETIOLOGI
Adenovirus, Rhinovirus,
Herpesvirus, Sitomegalovirus,
virus Epstein-Barr

Streptococcus, Haemophylus,
Stafilococcus, Pneumococcus,
Bordetella, dan Corynebakterium.

Aspergilus sp, Candida albicans,


Blastomyces dermatitidis,
Histoplasma capsulatum,
Coccidioides immitis,
Cryptococcus neoformans.

Kurangnya pengetahuan
dan sikap ibu tentang ISPA
CARA PENULARAN

ISPA dapat ditularkan


melalui air ludah, darah,
bersin, udara
pernapasan yang
mengandung kuman
yang terhirup oleh orang
sehat ke saluran
pernapasannya
Faktor individu anak
Usia anak, jenis kelamin, berat anak
lahir, dan genetik.

Faktor lingkungan
Pencemaran udara, kondisi fisik
rumah, dan jumlah penghuni dalam
rumah
Faktor perilaku

Status gizi, imunisasi, paparan asap


rokok, dan perilaku mencuci tangan
Pneumonia berat : adanya batuk & kesukaran bernapas disertai
penarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (chest indrawing),

Pneumonia : batuk & kesukaran bernapas disertai napas cepat


dengan batas napas cepat pada anak usia 2 bulan - <1 tahun
adalah ≥50x/menit dan ≥40x/menit

Batuk bukan pneumonia : penderita batuk yang tidak disertai


napas cepat dan tidak ada tarikan dinding dada bagian bawah
ke dalam.

KLASIFIKASI
DIAGNOSIS

- Periksa GCS, Suhu. Virus:


- Identitas pasien - Ada tarikan - Biakan Virus
- Ku: Batuk / sukar dinding dada - Serologis
bernapas. bagian bawah - Diagnostik virus
Sejak kapan? kedalam? secara langsung
- Tidak bisa minum / - Terdengar suara Bakteri:
menetek? stridor? - Pemeriksaan
- Demam? Sudah - Terdengar suara Sputum
berapa lama? wheezing? - Biakan darah
- Kejang? - Terdapat tanda- - Biakan cairan
tanda gizi buruk? pleura

Anamnesis Pemeriksaan Fisis Pem. Penunjang


KEDOKTERAN KELUARGA

Pengertian Ilmu Kedokteran Keluarga


Prinsip Pelayanan Kedokteran Keluarga

Pelayanan yang holistik dan komprehensif

Pelayanan yang kontinu

Pelayanan yang mengutamakan pencegahan

Pelayanan yang koordinasi dan kolaboratif

Penananan personal bagi setiap pasien sebagai bahan integral dari


keluarganya
Pelayanan yang mempetimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan
lingkungan tempat tinggalnya

Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum

Pelayanan yang dapat di audit dan dapat dipertanggungjawabkan

Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu


Asas-Asas Dalam
Pelayanan Dokter
Hukum dan etika profesi, Keluarga
serta moral dan spiritual

IP dan ketrampilan teknis


kedokteran mutakhir

Bersifat paripurna, terpadu,


menyeluruh, bersinambung

Pendekatan yang
manusiawi dan rasional.

Manfaat

Partisipasi keluarga

Peduli pencegahan
Dalam konsep Mandala of Health
ini, ada 3 komponen penting yang
menyusun manusia secara utuh:

Body
Mind
Spirit
Fungsi Mandala of Health

Menyediakan Pada pembelajaran Mandala of health


klinis, mandala of juga membantu
perspektif yang luas tenaga kesehatan
mengenai kesehatan health menggunakan
dalam melakukan
diagnosis holistic
diantara tenaga intervensi yang
sebagai pendekatan tepat pada
kesehatan. pada kesehatan. kesehatan.

Saat digunakan sebagai bahan Mandala of health


pelajaran, mandala of health membantu tenaga
lebih menekankan pada kesehatan dalam
kesehatan dibandingkan pada
mengetahui
pengobatan dan penyakit.
peyebab sakit.
Definisi
Keluarga adalah unit terkecil dalam
masyarakat yang terdiri dari suami-istri; atau
suami istri dan anak; atau ayah dengan anak
atau ibu dengan anak.
Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas Kepala. Keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
.
Bentuk Keluarga

Keluarga inti Keluarga besar Keluarga campuran

Keluarga Keluarga hidup


Keluarga orang
menurut hukum bersama
tua tunggal
umum

Keluarga
Keluarga serial Keluarga gabungan tinggal
bersama
Fungsi Keluarga
Fungsi keagamaan Fungsi budaya

Fungsi cinta kasih Fungsi melindungi

Fungsi sosialisasi
Fungsi reproduksi
dan pendidikan

Fungsi pembinaan
Fungsi ekonomi
lingkungan
Penentuan Sehat /Tidaknya
Keluarga
Dinilai dengan “APGAR
Keluarga” (Tingkat Kepuasan
Anggota Keluarga).

Adaptasi
(Adaptation)

Kemitraan
(Partnership)

Pertumbuhan
(Growth)

Kasih Sayang
(Affection)

Kebersamaan
(Resolve)
Karakteristik Keluarga Sehat
Genogram
* Human biology, pasien merasakan penyakit
ISPA yang dialami secara tiba-tiba dan
menggangu aktifitasnya. Pasien tidak
mengetahui bahwa penyebab penyakit ISPA
BAB III di sebabkan oleh beberapa faktor salah
satunya faktor lingkungan.
* Lingkungan psikososial, hubungan antar
PEMBAHASAN anggota keluarga dapat mendukung pasien
dalam menjalani pengobatan yang dapat
dilihat dari seluruh anggota keluarga
memberikan dukungan.
* Ekonomi, finansial sangat berhubungan
terhadap kejadian penyakit ISPA ini.
Keadaan ekonomi yang lemah akan
membuat seseorang kurang memperdulikan
kondisi fisik rumah, kurangnya
mengkonsumsi makanan yang sehat dan
bergizi dan keluarga tidak mampu berobat
ke fasilitas RS yang lengkap.
* Lingkungan rumah, hubungan pasien
dengan tetangga sekitar rumah terjalin,
interaksi dan partisipasi mengikuti kegiatan
rutin yang diselenggarakan lingkungan
sekitar.
Rendahnya status ekonomi sosial keluarga merupakan penyebab
tidak langsung pada penyakit ISPA pada anak. Rendahnya
penghasilan keluarga juga berdampak pada kemampuan dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan, misalnya tarif berobat untuk
pelayanan kesehatan swasta memaksa keluarga dengan penghasilan
rendah memilih puskesmas sebagai tempat berobat. Bila ada anak
yang sakit untuk berobat biasanya menunggu orang tua pulang kerja
sedangkan puskesmas rawat jalan jam pelayanannya terbatas,
sehingga bila anak sakit harus menunggu hari berikutnya untuk
dibawa berobat.
Kurangnya pemberian ASI/makanan pada balita, masih terdapat ibu
yang membiarkan anaknya bermain di tempat yang kotor atau
dengan polusi udara yang kurang baik, terdapat anak yang tidak
melakukan cuci tangan sebelum makan. Pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan, memiliki ventilasi yang cukup di dalam
rumah, dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi sering
disampaikan pada saat penyuluhan kesehatan dari pihak puskesmas
namun masih terdapat ibu yang membiarkan anaknya bermain
ditempat yang kotor sehingga menghirup udara yang kurang bersih,
pemberian makanan yang kurang bergizi pada anak sehingga system
imun pada anak menjadi lemah dan berkurang dan tidak di
lakukannya cuci tangan sebelum makan.
Kesimpulan

Keluarga sangat berpengaruh terhadap kejadian


BAB IV suatu penyakit, keluarga berperan penting dalam
melakukan upaya peningkatan kesehatan contohnya
mengawasi anggota keluarga agar tidak terkena
PENUTUP penyakit, membawa keluarganya ke puskesmas bila
sakit, merawat anggota keluarga yang sakit,
mengawasi penderita minum obat, dan mendukung
secara psikososial pada keluarga yang sakit.

Saran

Keluarga seharusnya dapat lebih berperan aktif


dalam peningkatan kesehatan dalam keluarga agar
tercipta keluarga yang sehat.
Sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat
diharapkan perlunya tindakan pencegahan maupun
upaya promosi kesehatan dan program penyuluhan
mengenai faktor resiko ISPA

Anda mungkin juga menyukai