PENGOLAHAN LIMBAH
PABRIK TAHU
Tahu!
Tahu adalah makanan yang
dibuat dari endapan
perasan biji kedelai yang
mengalami koagulasi.
2
PROSES PRODUKSI TAHU
3
INDUSTRI TAHU Limbah
Limbah Padat Limbah Cair
Dihasilkan dari proses Dihasilkan dari proses pencucian,
penyaringan dan penggumpalan, perebusan, pengepresan dan
limbah ini kebanyakan oleh pencetakan tahu
pengrajin dijual dan diolah
menjadi tempe gembus, kerupuk
ampas tahu, pakan ternak, dan
diolah menjadi tepung ampas tahu
yang akan dijadikan bahan dasar
pembuatan roti kering dan cake.
4
LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU
Limbah cair industri tahu mengandung Karakteristik Fisika meliputi padatan total,
bahan-bahan organik kompleks yang padatan tersuspensi, suhu, warna, dan
tinggi terutama protein dan asam-asam bau. Karakteristik kimia meliputi bahan
amino dalam bentuk padatan organik, bahan anorganik dan gas. Suhu
tersuspensi maupun terlarut. Adanya air limbah tahu berkisar 37-45°C,
senyawa-senyawa organik tersebut kekeruhan 535-585 FTU, warna 2.225-
menyebabkan limbah cair industri tahu 2.250 Pt.Co, amonia 23,3-23,5 mg/1,
mengandung BOD, COD dan TSS yang BOD5 6.000-8.000 mg/1 dan COD 7.500-
tinggi. Limbah ini sering dibuang secara 14.000 mg/1.
langsung tanpa pengolahan terlebih Suhu buangan industri tahu berasal dari
dahulu sehingga menghasilkan bau proses pemasakan kedelai. Suhu limbah
busuk dan mencemari lingkungan. cair tahu pada umumnya lebih tinggi dari
air bakunya, yaitu 400C-460C.
Senyawa-senyawa organik di dalam air
buangan tersebut dapat berupa protein,
karbohidrat, lemak dan minyak. Protein
mencapai 40-60%, karbohidrat 25-50%
dan lemak 10%.
5
LIMBAH PADAT INDUSTRI TAHU
Limbah padat industri tahu meliputi ampas tahu yang diperoleh dari hasil
pemisahan bubur kedelai. Ampas tahu masih mengandung protein yang
cukup tinggi (Tabel 2) sehingga masih dapat dimanfaatkan kembali. (KLH,
2006). Ampas tahu masih mengandung protein 27 gr, karbohidrat 41,3 gr,
maka dimungkinkan untuk dimanfaatkan kembali menjadi kecap, taoco,
tepung yang dapat digunakan dalam pembuatan berbagai makanan (kue
kering, cake, lauk pauk, kerupuk, dll).
6
DAMPAK LIMBAH INDUSTRI TAHU
8
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU MENJADI BUTANOL
Konversi limbah tahu menjadi biobutanol melalui proses
fermentasi. Proses konversi dilakukan dengan memfermentasi karbohidrat
dengan bantuan mikroorganisme, misalnya Clostridium acetobutylicum
sehingga dihasilkan jenis alkohol berkarbon empat, yaitu butanol. Dari
hasil penelitian ini kemudian diduga fermentat mengandung alkohol yang
diuji secara kualitatif.
Butanol memiliki kandungan energi hampir menyamai premium, yaitu
sebesar 26,9-27,0 MJ/liter dengan bilangan oktan 89 sedangkan bensin,
yaitu 85 dengan kandungan energi sebesar 32,2-32,9 MJ/liter. Nilai
tersebut jauh di atas bioetanol sebesar 21,1-21,7 MJ/liter (Semar et al
2010).Biobutanol lebih baik dibandingkan dengan bioetanol karena
biobutanol memiliki beberapa karakteristik fisika dan kimia lebih mirip ke
bensin. Hal ini menyebabkan tidak perlu membangun infrastruktur baru untuk
transportasi. Biobutanol juga tidak larut dalam air seperti bioetanol
sehingga tidak mudah menyebabkan korosi.
9
METODE PEMBUATAN BIOBUTANOL
Fermentasi ABE
Bakteri dikulturisasi menggunakan media Thiglycolate selanjutnya
diinkubasi selama tiga hari dan ditambahkan pada limbah tahu yang
sebelumnya dipreparasi dengan cara digumpalkan protein yang terkandung
dalam limbah menggunakan PAC dan dipanaskan dan selanjutnya
didinginkan suhu kamar. Limbah tersebut difermentasi menggunakan
bakteri Clostridium acetobutylicum menggunakan suntikan (skala kecil)
dan diinkubasi selama tiga hari. Selanjutnya, diuji kualitatif
menggunakan Larutan Fehling. Jika terbentuk endapan merah bata, maka
alkohol terbentuk dari hasil fermentasi untuk selanjutnya diuji
kuantitatif menggunakan Gas Chromatography.
10
PENGOLAHAN LIMBAH PADAT INDUSTRI TAHU MENJADI KECAP
11
METODE PEMBUATAN KECAP AMPAS TAHU
1) Tahap persiapan
Ampas tahu direndam dengan air bersih selama 12 jam. Setelah itu bahan
dipres dengan alat pres sehingga airnya keluar. Ampas yang telah berkurang
airnya dikukus selama 60 menit, kemudian didinginkan.
3) Tahap Pengeringan
Setelah pemeraman selesai dan tempe gembus terbentuk baik maka kegiatan
ragi harus dihentikan melalui tahap pengeringan agar tempe tidak membusuk.
Tempe gembus dipotong-potong, kemudian dijemur atau dikeringkan dengan alat
pengering sampai kering.
12
METODE PEMBUATAN KECAP AMPAS TAHU
4) Tahap fermentasi II
Tahap fermentasi II bertujuan untuk menguraikan protein menjadi senyawa-senyawa yang lebih
sederhana (unsur N) agar lebih mudah dicerna. Tahap fermentasi II berlangsung dalam kondisi
anaerob dan menggunakan larutan garam sebagai perendamnya. Butiran tempe yang telah kering
dimasukkan ke dalam larutan garam. Perendaman dilakukan di dalam wadah perendam selama 4-8
minggu. Pada siang hari manakala langit tidak tertutup awan, atau tidak hujan, wadah dipindahkan ke
udara terbuka, dan penutup wadah dibuka. Semakin lama waktu perendaman, semakin banyak jumlah
protein yang terlarut, sehingga dapat meningkatkan cita rasa dan aroma.
5) Tahap pengolahan
Tahap pengolahan dimulai dengan ekstraksi kecap mentah. Hasil fermentasi disaring dengan kain
saring. Ampas diperas dengan kain saring atau dipres dengan mesin pres. Cairan kental hasil
penyaringan dan pemerasan/ pres disatukan. Cairan ini disebut dengan kecap mentah. Selanjutnya
kecap mentah ditambah dengan air.
Pembumbuan dan pemasakan kecap manis dimana cairan kecap dipindahkan ke panci,
kemudian ditambahkan keluwak, lengkuas, sereh, daun salam. Kecap dipanaskan sampai mendidih.
Kecap yang masih panas disaring dengan kain saring. Bahan-bahan yang tertinggal di kain saring
dibuang. Setelah itu, kecap ditambah dengan gula merah diadukaduk sampai seluruh gula larut.
Kecap ini disaring kembali.
Pengentalan, kecap yang telah dingin ditambah dengan tepung tapioka. Setelah itu kecap
ini dipanaskan sampai mendidih sambil diaduk-aduk. Penambahan pengawet, sebelum kecap
diangkat dari api, natrium benzoat ditambahkan. Pembotolan, kecap yang telah dingin dikemas di
dalam botol, kemudian ditutup rapat dan diberi label.
13
Thanks!
ANY QUESTIONS?
14