Diajukan Oleh
Muhammad Taufik Akbar
I1D115024
Desember, 2018
LATAR BELAKANG
Kondisi
Maloklusi Dampak Maloklusi Status Gizi
Periode usia
Pengukuran Tingkat
Keparahan Malolusi Antropometri
Manfaat Teoritis
Mengetahui hubungan antara maloklusi dengan kondisi status gizi pada
siswa di SDN Gambut 10
Manfaat Praktis
Memberikan informasi ilmiah pada masyarakat, khususnya bidang
kedokteran gigi tentang hubungan antara maloklusi dengan kondisi status
gizi pada siswa di SDN Gambut 10
KERANGKA TEORI
Oklusi
Oklusi
Gigi-Geligi
Gigi-Geligi
Maloklusi
Indeks Massa
HMAR Tubuh
Maloklusi
Maloklusi Berat Gizi Kurang Gizi Lebih
Ringan
Maloklusi
Gizi Normal
Sedangl
KERANGKA KONSEP
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Tingkat Keparahan
Maloklusi
Status Gizi
- Maloklusi Ringan
- Gizi Kurang
- Maloklusi Sedang
- Gizi Normal
- Maloklusi Berat
- Gizi Lebih
HIPOTESIS PENELITIAN
Penentuan Populasi Penyerahan Informed Pecetakan gigi geligi Pengisian cetakan Pengukuran tingkat
Dan penentuan sampel consent oleh sampel menggunakan sendok menggunakan air keparahan maloklusi
cetak bergigi dengan PDAM dan gips tipe III dengan indeks HMAR
bahan air dan alginat menggunakan sliding
caliper
6 7 8
Laki-laki 21 40,38%
Perempuan 31 59,62%
Total 52 100%
8-9 Tahun 13 25
12 Tahun 16 30,77
Total 52 100
Distribusi frekuensi maloklusi berdasarkan Indeks HMAR pada siswa/I di SDN Gambut 10
Jenis Kelamin
Distribusi Status Gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh pada siswa/i di SDN Gambut 10
Jenis Kelamin
Status Gizi
Laki-laki % Perempuan %
Status gizi
Ringan 1 2 3 2 1 1 10
Sedang 3 1 3 1 4 5 17
Berat 14 7 1 1 1 1 25
Total 18 10 7 4 6 7 52
ANALISIS PENELITIAN
Analisis Statistik Hubungan Maloklusi dengan Kondisi Status Gizi pada siswa/I SDN Gambut 10
Uji Spearman
Uji SPSS
Signifikansi Koefisien Korelasi
Pertumbuhan
Maloklusi
Maloklusi craniofacial masa
Berat
pubertas
Pemendekan
Penyebab Jenis kelamin anterior
cranial base
Status Gizi Faktor penyebab Dampak
Maloklusi
Penurunan Terganggunya
Pemecahan pati fungsi
Kinerja enzim
terganggu pengunyahan
ptialin
Ditambah pola
Menurunnya
makan dan
Kondisi status
terjadi pemilihan
gizi
makanan
KESIMPULAN
Terdapat hubungan antara maloklusi dengan kondisi status gizi pada siswa
di SDN Gambut 10.
Nilai indikator maloklusi tertinggi berdasarkan indeks HMAR adalah maloklusi berat dengan
jumlah responden sebesar 16 perempuan (30,77) dan 9 laki-laki (17,30%) dari jumlah total
52 responden.
Nilai indikator status gizi tertinggi berdasarkan indeks massa tubuh adalah gizi kurang
dengan jumlah responden sebesar 18 perempuan dan 10 laki-laki dari jumlah total 52
responden.
Semakin berat maloklusi maka semakin menurun kondisi status gizi pada siswa di SDN
Gambut 10.
SARAN
Diharapkan kepada dinas kesehatan, melalui dokter gigi yang ada di puskesmas
untuk melakukan pemeriksaan maloklusi secara dini dan melakukan tindakan
pencegahan maloklusi agar nantinya terdapat perbaikan status gizi.
Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut mengenai hubungan antara maloklusi
dengan kondisi status gizi, baik dari tempat yang berbeda ataupun dari jumlah
responden yang terlibat.