(AIR, UDARA & LIMBAH B3) PADA USAHA/KEGIATAN PENGOLAHAN IKAN &
MEKANISME PROPER 2019
Wajib AMDAL
0
1 15
8
1
7 1
1 16
8 0
16
78
86
15 75
1 63
76
35 72
03 12 46
02
01 23
12 22
23 18 38
014 35 37 34
12 12 15
12 18 22
012 9 11 14 13
21 2 2 7 2 6 5 1 1
0 0 0
2002 - 2003 2003 – 2004 - 2005 2006 - 2008 2008 - 2009 2009 - 2010 2010 - 2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017 2017-2018
2004
Periode Penilaian
HITAM MERAH BIRU HIJAU EMAS
Jumlah Peserta PROPER Nasional Di Provinsi Jawa Tengah
136 133
130
120 115
107 107
69 73
44 46
34 38
19
6
2002 - 2003 2003 – 2004 2004 - 2005 2006 - 2008 2008 - 2009 2009 - 2010 2010 - 2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017 2017-2018 2018-2019
Periode Penilaian
KEANEKARAGAMA
KONSERVASI AIR &
RAMAH LINGKUNGAN
U
3R LIMBAH B3
PEMBERDAYAAN
PENURUNAN
MASYARAKAT
3R LIMBAH
EFISIENSI AIR
PRODUK / JASA
B S
EFISIENSI
N HAYATI
ENERGI
NON B3
C
EMISI
S Passing Grade
C O
O R GREEN
R E
E Passing Grade
TAAT BLUE
Pengendalian Pencemaran Udara
Pengendalian Pencemaran Air
Pengelolaan Limbah B3 TIDAK TAAT RED
Pengelolaan Ekosistem Gambut
Potensi Kerusakan Lahan Tambang TIDAK ADA UPAYA BLACK
70 % KETAATAN
SEBESAR
60
80,87%
50
40
30
22
20 16
10
1
0
10.81%
27.03%
40.54%
21.62%
Penghargaan
Acuan penghargaan ADHITAMA oleh Kementerian ESDM
World Bank
Mendapatkan apresiasi sebagai bahan pembelajaran kinerja pengelolaan
lingkungan.
Aspek Penilaian Peringkat
Penilaian Kinerja Penaatan Jenis
Tingkat Peringkat
Penaatan Penaatan
Area Metoda
Sistem Manajemen Lingkungan
Emas
Pemanfaatan Limbah dan Konservasi Process / Effort
Sumber Daya
Lebih Taat Oriented
Sukarela
Hijau CSR: Community Development (Upaya)
Pencemaran Laut
Taat Biru
Pencemaran Air
2
5 KETAATAN TERHADAP TITIK
KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN PENAATAN
BAKU MUTU
3
4 KETAATAN TERHADAP PARAMETER
KETAATAN TERHADAP PELAPORAN BAKU MUTU AIR LIMBAH
DATA PER PARAMETER
1 KRITERIA KETAATAN TERHADAP IZIN
1.Memiliki izin pembuangan air 1.Tdk memiliki izin pembuangan air ---
limbah ke badan limbah ke badan air/laut/aplikasi
air/laut/aplikasi pada lahan pada lahan
2.Izin dalam proses akhir akhir 2.Sdh mengajukan Izin /per-
dengan melampirkan bukti * panjangan izin pembuangan air
limbah ke badan/air/laut/
pemanfaatan air limbah utk
aplikasi lahan, dan izin
pemanfaatan lainnya, namun
tidak melengkapi bukti *) atau
bukti2 tidak lengkap.
JENIS
IZIN
CATATAN :
Semua usaha dan/atau kegiatan wajib memiliki izin sesuai dengan
ketentuan yang dipersyaratkan untuk kegiatannya
0 KRITERIA KETAATAN TERHADAP STRUKTUR
ORGANISASI DAN KOMPETENSI
LAMA BARU
Pemberian izin pembuangan air limbah
bukan sekedar sertifikat tapi dilengkapi
Pemberian IPLC hanya sebagai pelengkap dengan persyaratan lain seperti sangsi,
izin bagi industri (berupa sertifikat) IPLC) larangan, dll
Izin pembuangan air limbah yang diberikan Pemberian izin pembuangan air limbah
tanpa menghitung daya tampung media harus disesuaikan daya tampung media
penerima penerima
TITIK PENAATAN
Memantau seluruh outlet / saluran Terdapat outlet / saluran pembuangan air ---
pembuangan air limbah yg menuju limbah yg menuju ke lingk. yang belum
ke lingk., baik yg sdh ditetapkan dlm dipantau, baik yg sdh ditetapkan dlm izin
izin mau pun yang belum ditetapkan mau pun yang belum ditetapkan dalam izin
dalam izin
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
NOMOR 5 TAHUN 2012 NOMOR 5 TAHUN 2014
Keterangan :
Parameter, angka baku mutu kosentrasi dan beban
pecemaran sama antara Perda dan Permen
3 KRITERIA KETAATAN TERHADAP PARAMETER
---
a. Memantau 100% parameter yg a. Memantau < 100% parameter yg ---
diwajibkan dalam: diwajibkan dalam:
1) izin pembuangan air limbah; & 1) izin pembuangan air limbah; dan
2) baku mutu nas. atau provinsi (khusus 2) baku mutu nas. atau provinsi (khusus
bagi izin yg tdk mencantumkan parameter bagi izin yg tdk mencantum-kan
dlm SK Izin) ; parameter dlm SK Izin)
b. Melakukan pengukuran parameter harian b. Tidak Melakukan pengukuran parameter
(pH/TSS/COD/NH3N/debit) dengan harian (pH/TSS/CODNH3N/debit) dengan
parameter sesuai kewajiban untuk parameter sesuai kewajiban untuk
masing-masing jenis industri . masing-masing jenis industri .
c. Menghitung beban pencemaran aktual & c. Tdk menghitung beban pencemaran
Beban Pencemaran per satuan produksia aktual & Beban Pencemaran per satuan
produksi.
HIRARKI ACUAN PEMENUHAN PARAMETER BAKU MUTU AIR
LIMBAH
Izin
Catatan :
• Bagi Industri yang pengelolaan air limbahnya diserahkan ke kawasan
industri pengolah air limbah maka tanggung jawab pemenuhan baku
mutu oleh Kawasan Industri.
• Bagi industri yang menggunakan kembali (reuse/recycle) 100% air
limbahnya maka sudah taat terhadap pengendalian pencemaran air.
5 KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN BAKU MUTU
Jumlah
Jumlah data
Jumlah data Parameter Jumlah data yang
Jumlah data Jumlah Paramater yang tidak
pemantauan Tingkat yang dipantau Tingkat tidak memenuhi Tingkat
Parameter yang Pemantauan memenuhi Keterangan
sesuai peraturan Ketaatan sesuai Ketaatan baku mutu (100 % < Ketaatan
dilaporkan (sesuai Ketentuan) baku mutu ( x >
/ izin peraturan / x < = 500%)
500%)
izin
No.
4 4 100% 0
1
1 pH 12 12 100% 92% -
1
2 BOD 12 12 100% 92% -
3 COD 12 11 92% 1 91%
4 TSS 12 11 92% 1 91%
Tingkat Ketaatan
Tingkat Ketaatan Pelaporan 92% Tingkat Ketaatan Parameter 100% Pemenuhan Baku Mutu 91%
0
Gunakan
Check BMAL Check BMAL Check BMAL Lamp XLVII
di dalam IPLC Dalam Perda/SK Gub Nasional tdk PermenLH 05/ 2014
BM umum
tdk tdk dalam Perda/SK Gub
Ada BM ya
Ada Ada BM Lebih ketat atau sama
tdk Spesifik
BMAL spesifik Dengan
sesuai
Dalam Lampiran XLVII
IPLC PermenLH 05 tahun 2014
ya
ya
ya Gunakan BMAL
Perda/SK Gub.
Tidak Spesifik
BMAL IPLC BM AL Daerah ya
tdk
Lebih ketat Lebih ketat atau sama
Atau sama dengan Dengan BMAL
BM AL Nasionall spesifik
spesifik Dalam
Perda/SK Gub.
tdk
Gunakan BMAL Nas.
Spesifik
ya
BMAL IPLC
Lebih ketat atau sama ya Gunakan
Dengan BMAL IPLC
BMAL Nasional
Spesifik
34
6 KRITERIA KETAATAN THD KETENTUAN TEKNIS PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Titik Penaatan
(cerobong emisi)
Pemenuhan
Pedoman Teknis BMEU
Pengendalian
Pencemaran
Udara
Kepdal No. 205/1996 Pelaporan
Manual / CEM
KRITERIA KETAATAN TERHADAP SUMBER EMISI
Agroindustri
1. Pengering (dryer) di industri agro wajib dipantau
2. Tungku bakar indsutri sawit wajib pantau serta memenuhi BMUE Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995
CATATAN
1. Industri yang tidak mempunyai BMUE spesifik, mengacu pada baku mutu AMDAL atau UKL-UPL
2. Bagi industri yang tidak mencantumkan BMUE dalam AMDAL atau UKL-UPL menggunakan baku mutu lampiran VB, Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995
3. Untuk Genset mengacu lampiran I huruf a Permen LH Nomor 13 Tahun 2009
4. Bagi emisi dari kegiatan proses pembakaran < 25 MW atau satuan lain yang setara yang menggunakan bahan bakar gas, tidak wajib mengukur parameter SO2
dan total partikulat jika kandungan sulfur dalam bahan bakar ≤ 0,5% berat.
5. Sumber emisi yang memliki izin pemanfaatan atau pengolahan wajib memantau seluruh parameter sesuai dengan izin emisi yang diperoleh
6. Wajib mengukur laju alir dari setiap sumber emisi yang dipantau #kriteria baru
Khusus Untuk Industri Agro
1. Sumber emisi pengering (dryer) dan kamar asap pada industri karet, pembakaran langsung parameter SO2, NO2, Partikulat, NH3, sedangkan pembakaran tidak
langsung parameter partikulat dan NH3, dengan baku mutu emisi mengacu pada Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995.
2. Sumber emisi pengering (dryer) pada industri selain industri karet, pembakaran langsung
Kriteria parameter SO2, -NO2,
PROPER 2019 dan Partikulat, sedangkan pembakaran tidak
Direktorat
langsung parameter partikulat dengan baku mutu emisi mengacu pada Lampiran VB Kepmen Pencemaran
Pengendalian LH Nomor 13 Tahun
Udara1995.
KLHK
3. Kamar asap pada pengolahan ikan, parameter yang diukur SO2, NO2, dan Partikulat dengan BME mengacu pada Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13 Tahun
1995.
KRITERIA KETAATAN TERHADAP
JUMLAH DATA PERPARAMETER YANG DILAPORKAN
Melaporkan data secara periodik: Melaporkan Secara Periodik : Melaporkan data palsu
Pemantauan manual : Pemantauan Manual :
1) a. Melaporkan pengukuran secara manual paling sedikit 1. Data pelaporan tidak dipantau 100% selama
dilakukan 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan, periode penilaian.
b. Untuk proses pembakaran (genset) dengan: 2. Tidak melakukan perhitungan neraca massa
i. kapasitas desain < 570 KW pemantauan dilakukan paling bagi kegiatan pengolahan nikel mate #kriteria
sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun; baru
3. Melaporkan perhitungan beban emisi sesuai
ii.kapasitas desain 570 KW < n < 3 MW pemantauan dilakukan
dengan Baku Mutu Emisi (BME) yang
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun;
dinyatakan dalam beban emisi (industri carbon
iii.kapasitas desain > 3 MW pemantauan dilakukan paling black dan rayon). #kriteria baru
sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan; 4. Melaporkan perhitungan beban emisi udara
c. Pelaporan unit Ketel uap yang beroperasi < 6 bulan pengujian #kriteria baru
paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun. 5. Melaporkan data pemantauan emisi melalui
2) Melaporkan perhitungan neraca massa bagi kegiatan SIMPEL (Sistem Pelaporan Elektronik
pengolahan nikel mate #kriteria baru Perizinan Bidang Lingkungan Hidup Bagi
3) Melaporkan perhitungan beban emisi sesuai dengan Baku Mutu Usaha dan/atau Kegiatan) #kriteria baru
Emisi (BME) yang dinyatakan dalam beban emisi (industri carbon
black dan rayon). #kriteria baru
4) Melaporkan perhitungan beban emisi udara #kriteria baru
5) Melaporkan data pemantauan emisi melalui SIMPEL (Sistem
Pelaporan Elektronik Perizinan Bidang Lingkungan Hidup Bagi
Usaha dan/atau Kegiatan) #kriteria baru
Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN BAKU MUTU
Pemantauan CEMS:
Pemantauan CEMS:
1.Pemantauan CEMS data
1.Bagi pemantauan yang
hasil pemantauan
wajib CEMS, yaitu: data hasil
memenuhi <95% ketaatan
pemantauan memenuhi ≥
dari data rata-rata harian
95% ketaatan dari data rata-
selama 3 bulan waktu
rata harian yang dilaporkan
operasi.
dalam kurun waktu 3 bulan
Kriteria PROPER 2019 - Direktorat
waktu operasi. Pengendalian Pencemaran Udara KLHK
KRITERIA KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS (1)
Kebisingan
Parameter
Kepmen LH No. 48 tahun 1996
Kebauan
Permen No. 50 Tahun 1996 Pelaporan
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMANTAUAN AMBIEN
KETAATAN TERHADAP LOKASI
Catatan :
1.Untuk pengukuran partikulat (TSP, PM10, PM2,5) dilakukan 24 jam sesuai dengan
PP 41 tahun 1999
1.Untuk oksidan (O3) dilakukan pengukuran pada waktu maksimum yaitu jam 11.00-14.00
waktu setempat
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMANTAUAN KEBISINGAN
2. Pelaporan
1. Pendataan dan 3. Status Perizinan
Kegiatan 4. Pelaksanaan
Kodefikasi Jenis Pengelolaan
Pengelolaan ketentuan izin
Limbah B3 Limbah B3
Limbah B3
8. Pengelolaan
7. Jumlah 9. Sistem tanggap
Limbah B3 oleh 10. Sertifikasi
Darurat
Presentase Limbah Pihak Penghasil Kompetensi
Pengelolaan
B3 yang dikelola Kepada Pihak ke-3 Personil PLB3
Limbah B3
Pengelola Lanjut
• Tanda bukti pelaporan PLB3 dari KLHK berupa Tanda Terima Elektronik
sesuai dengan masa pelaporan yang ditetapkan. Batas waktu Tanda
Terima Elektronik diterbitkan secara online.
3A. KRITERIA PERIZINAN PENGELOLAAN
LIMBAH B3 (PENYIMPANAN)
Catatan :
Pengukuran Effluen wajib dilakukan oleh Laboratorium Terakriditasi/Rujukan Gubernur/Sesuai ijin
4. KRITERIA PEMENUHAN KETENTUAN IZIN
4C. STANDAR MUTU PRODUK DAN/ATAU KUALITAS LIMBAH B3 UNTUK PRODUK
PEMANFAATAN LIMBAH B3
LIMBAH DIKELOLA
KODE
KETERANGAN
Periode LIMBAH DISERAHKAN MANIFEST
JENIS LIMBAH B3 DIMANFAA LIMBAH TIDAK
NO. SUMBER SATUAN PERLAKUAN sebelumnya DIHASILK DISIMPAN DIOLAH LANDFILL PIHAK
(Kode Limbah) Septemb Oktobe TKAN DIKELOLA
( SALDO ) Juli Agustus Nov Des Jan Feb Mare April Mei Juni AN DI TPS SENDIRI SENDIRI KETIGA
er r SENDIRI
BERIZIN
DIHASILKAN 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
DISIMPAN DI TPS 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
DIMANFAATKAN
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
SENDIRI
DIOLAH SENDIRI 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
1 Oli bekas Proses TON
LANDFILL SENDIRI 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
DISERAHKAN
KEPIHAK KETIGA 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
BERIZIN
TIDAK DIKELOLA 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
92
CONTOH POLA PENYIMPANAN KEMASAN DRUM DI ATAS
PALET DENGAN JARAK MINIMUM ANTAR BLOK
93
TPS LB3
94
Alur Distribusi Manifes Disimpan pengolah
5 4 6
Dikirim
KLHK
7
Dikirim
BLH
PENGUMPUL/ Dikirim
PENGHASIL /
MP PENGOLAH /
PENGUMPUL
PEMANFAAT /
PENIMBUN
PENGANGKUT
Dikirim
2 3 1
Provinsi
Disimpan Disimpan
penghasil pengangkut
SISTEM INFORMASI PELAPORAN ELEKTRONIK
LINGKUNGAN HIDUP
(SIMPEL)
96
Akun SIMPEL
(perspektif perusahaan)
http://simpel.menlhk.go.id
Username: ujicoba2
Password: provinsi
PERBANDINGAN
Perbandingan Pelaporan Hardcopy Pelaporan Elektronik SIMPEL
Laporan terkadang tidak Laporan langsung diterima dan mendapat Tanda Terima
Efektivitas
diterima/salah alamat Elektronik (TTE)
KLHK Laporan … …
Pemerintah Pemerintah
PLB3 KLHK Provinsi Kab/Kota
Ditjen PSLB3
Laporan
PROPER
Ditjen PKTL
Laporan
RKL-RPL Perusahaan SIMPEL
Laporan
RKL-RPL
Pemerintah
Perusahaan Provinsi Laporan
PPA
Laporan Laporan
Laporan PROPER
Laporan
RKL-RPL
RKL-RPL PPU …
PPU
Laporan Laporan Laporan
Laporan PPA PPA PLB3
PLB3
Laporan
PPU
Pemerintah …
Laporan dalam pengembangan
Kab/Kota
PLB3
RUANG LINGKUP
Laporan Pelaksanaan RKL-RPL dan UKL-UPL
Ruang Lingkup:
1. Kewajiban pelaporan elektronik bagi pemegang izin
lingkungan/izin PPLH
2. Pengaturan mekanisme:
a. Registrasi
b. Pelaporan
3. Pengelola SIMPEL
a. Administrator Data
b. Administrator Sistem
4. Tata Hubungan Kerja Nasional & Daerah
PerMenLHK Nomor P.87/Menlhk/Setjen/Kum.1/11/2016
tentang Sistem Pelaporan Elektronik Perizinan Bidang Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau
Kegiatan
“Sistem Pelaporan Elektronik Perizinan Bidang Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut
SIMPEL adalah sistem yang mengatur mekanisme pelaporan pelaksanaan rencana pengelolaan
lingkungan hidup, rencana pemantauan lingkungan hidup, pelaksanaan izin perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dan penerapan baku mutu secara elektronik” (Pasal 1)
Sistem Informasi Pelaporan Elektronik Lingkungan Hidup (SIMPEL)
Pelaporan Limbah B3
http://simpel.menlhk.go.id
http://plb3.menlhk.go.id/siraja-limbah/
Pelaporan Emisi
Izin Lingkungan
(AMDAL & UKL-
UPL)
Kinerja
Publikasi
** dalam pengembangan Pengelolaan LH
MEKANISME DAN PROSES PELAPORAN
TTE
(Tanda Terima Elektronik)
KINERJA
LOGIN PENGELOLAAN LH
S
I
M
P
E
L
Tanda Terima Elektronik
Perusahaan dalam mencetak Tanda Terima Elektronik (TTE) melalui SIMPEL sebagai pengganti bukti tanda
terima pelaporan cetak.
Periode Pelaporan
Jenis Pelaporan
Periksa keaslian TTE terintegrasi SIMPEL
dengan scan QR-Code
Permasalahan Ketidaktaatan
Izin Lingkungan
1. Masih terdapat perusahaan yang tidak memiliki dokumen lingkungan;
2. Banyaknya perusahaan yang tidak melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan
ketentuan dalam dokumen;
3. Pelaporan tidak rutin dilakukan dan instansi yang dilaporkan tidak sesuai ketentuan.
Pengelolaan Limbah B3
1. Tidak melakukan idendtifikasi, pencatatan dan pendataan limbah B3 sesuai peraturan;
2. Tidak melaporkan secara rutin pengelolaan limbah B3;
3. Ketentuan teknis TPS limbah B3 banyak yang tidak sesuai peraturan yang berlaku;
4. Jumlah limbah B3 yang dikelola tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku;
5. Menyerahkan pengelolaan limbah B3 kepada pihak ketiga yang tidak memiliki izin pengelola
(pengumpul/pemanfaat/pengolah/penimbun) limbah B3;
6. Tidak memiliki kontrak kerjasama dengan pengelola (pengumpul/pemanfaat/ pengolah/penimbun) limbah B3
7. Limbah B3 yang diangkut oleh pihak ketiga tidak sesuai izin pengangkutan dan rekomendasi pengangkutan
limbah B3;
8. Tidak memastikan alat angkut yang digunakan sesuai dengan izin;
9. Penggunaan dokumen manifest belum sesuai ketentuan
HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERHATIAN DALAM
PELAKSANAAN PROPER
Kesiapan Dokumen Lingkungan dan perizinan lain yang dimiliki (Amdal, UKL/UPL, izin IPLC, izin
TPS Limbah B3, izin penggunaan Air Bawah Tanah), pelaksanaan kewajiban – kewajiban yang
tercantum dalam Dokumen Lingkungan;
Kesiapan Dokumen Pengendalian Pencemaran Air (Hasil Uji Kualitas Air dari
Laboratorium yang terakreditasi dan teregristrasi);