Anda di halaman 1dari 28

PENANGANAN BAU TIDAK SEDAP (BAU AMONIA)

DENGAN AROMA TERAPI KOPI DI RUANG


DESAIN CEMPAKA RUMAH PELAYANAN SOSIAL LANJUT
INOVATIF USIA PUCANG GADING

DISUSUN OLEH KELOMPOK IV

○ Eni Isriani G3A018096


○ Kristiana Sari P G3A018107
○ Eny Purwati G3A019009
○ Ulin Nikmah G3A019011
○ Sri Anggraini G3A018091
○ Prema Rinawati G3A018102
LATAR BELAKANG
Lansia merupakan proses penuaan dengan bertambahnya usia individu yang ditandai dengan penurunan fungsi
organ tubuh seperti otak, jantung, hati dan ginjal serta peningkatan kehilangan jaringan aktif tubuh berupa
otot-otot tubuh. Penurunan fungsi organ tubuh pada lansia akibat dari berkurangnya jumlah dan
kemampuan sel tubuh, sehingga kemampuan jaringan tubuh untuk mempertahankan fungsi secara normal
menghilang, sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita
(Fatmah, 2010). Pada lanjut usia terjadi kemunduran fisik pada semua sistem termasuk sistem renal dan
sistem urinaria. Proses penuaan mempengaruhi sistem renal dan sistem urinaria dalam berbagai cara.
Proses penuaan secara tidak langsung menyebabkan masalah inkontinensia (Stanley and Beare, 2012). Otot
– otot kandung kemih melemah, sehingga kapasitasnya menurun hingga 200 ml yang menyebabkan
frekuensi berkemih meningkat (Maryan, 2011).

Lidah mertua merupakan tanaman hias yang dapat dijadikan alternatif untuk menangani masalah bau tidak sedap
dan polusi udara, selain menyerap polusi udara di luar ruangan, lidah mertua juga dapat menetralisir udara
kotor di dalam ruangan. Pasalnya saat ini banyak sekali ruangan yang tidak sehat karena banyak
mengandung karbondioksida, gas AC, hingga nikotin dari asap rokok.
Kopi merupakan bahan yang mudah didapat, kopi diketahui mengandung zat absorban yaitu dapat mengikat bau
tidak sedap seperti amonia.
LANJUTAN…

Penduduk lansia di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 34.490.8 ribu jiwa (Profil Lansia
Provinsi jawa Tengah, 2018).Penduduk lansia di Kabupaten Semarang sebanyak
1.040.6 ribu jiwa (Profil Lansia Provinsi Jawa Tengah, 2018).
Total populasi lansia di Bangsal Cempaka sebanyak 30 lansia. Sebanyak 21 (70%)
lansia dari 30 lansia mengalami inkontinensia urin. Berdasarkan hasil observasi,
didapatkan bahwa lansia BAK ditempat tidurnya, sehingga menimbulkan bau tidak
sedap (bau amonia).
Berdasarkan permasalahan diatas, kami tertarik melakukan desain inovatif tentang
Penanganan bau tak sedap (bau amonia) dengan aroma terapi kopi.
RUMUSAN MASALAH
○ Apakah masalah bau dapat teratasi dengan penanganan menggunakan aroma terapi kopi?
TUJUAN
○ Untuk menangani masalah bau tidak sedap (bau amonia) di ruang Cempaka Rumah
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading.
MANFAAT
○ Manfaat Teoritis
Sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang
khususnya penanganan dalam mengatasi bau tidak sedap (bau amonia) di Ruang Cempaka
Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading.
○ Manfaat Aplikatif
Hasil penerapan ini diharapkan dapat memberikan masukan sebagai pertimbangan untuk
tindakan dalam mengatasi permasalahan bau tidak sedap (bau amonia) di Ruang Cempaka
Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading.
PENGERTIAN LANSIA :
Lansia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Menurut Undang-Undang Nomor 13
Tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia pada bab I pasal 1 ayat 2 yang dimaksud lansia
adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun keatas.
BATASAN LANSIA :
Menurut WHO menggolongkan lansia berdasarkan usia kronologis atau biologis menjadi 4
kelompok yaitu :
1. Usia pertengahan (Middle age) antara usia 45 sampai 59 tahun.
2. Lanjut usia (Elderly) berusia antara 60 dan 74 tahun.
3. Lanjut usia tua 75-90 tahun
4. Usia sangat tua (Very old) diatas 90 tahun.
Sedangkan menurut Nugroho (2008) menyimpulkan pembagian umur berdasarkan pendapat
beberapa ahli bahwa yang disebut lansia adalah orang yang telah berumur 65 tahun ke atas
(Azizah, 2011).
PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA :
1. Perubahan Fisik 2. Perubahan Kognitif
● Sistem Penglihatan ● Memori (Daya Ingat)
● Sistem Pendengaran ● IQ (Intellegent Quocient)
● Sistem Integumen ● Kemampuan Pemahaman (Comprehension)
● Sistem Muskuloskeletal ● Pemecahan Masalah (Problem Solving)
● Sistem Kardiovaskuer ● Kinerja (Performance)
● Sistem Respirasi
● Sistem Pencernaan 3. Perubahan Spiritual
● Sistem Perkemihan 4. Perubahan Psikososial
● Sistem Saraf 5. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual
● Sistem Reproduksi

Bau Tidak Sedap
(Bau Amonia)

1. Definisi

Amonia merupakan senyawa yang ada didalam urin, yang bersifat basa dan bila terkena sinar
atau panas akan menimbulkan bau menyengat. Bau amonia tersebut berasal dari peruraian urea
sebagai komponen bahan organik terbanyak dalam urin oleh jasad renik menjadi energy dan gas
NH3. (Fujishima, 2016)

2. Dampak Bau Amonia

Ammonia juga dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan yaitu
mengganggu pernapasan, iritasi selaput lendir hidung dan tenggorokan, iritasi mata (mata merah,
pedih dan berair) dan iritasi kulit. Konsentrasi ammonia dalam ruang jika mencapai 1,5 ppm
(bau tidak enak) setelah kurang lebih satu minggu dan meninggalkan warna kuning yang sulit di
bersihkan. (Mukono, 2015).
1. SOP Menyapu Lantai (Sweeping)

a. Definisi : Suatu proses pembersihan lantai dengan menggunakan sapu dan dustpan

b. Tujuan : Agar supaya lantai menjadi bersih dari debu dan kotoran

c. Persiapan Alat :

● Sapu (Broom), bertangkai panjang agar saat mengerjakan tidak membungkuk.


● Serokan (Dustpan)
● Tempat sampah (Garbage)
d. Cara Kerja :



Usahakan agar ruangan yang akan disapu tidak banyak perlengkapannya yang dapat menghalangi teknik pembersihan
○ Mulai menyapu dari sudut terjauh dari pintu masuk
○ Peganglah sapu dengan tangan kanan dan sodo (dustpan) dengan tangan kiri
○ Kumpulkan sampah dan debu ke dalam dustpan
○ Lanjutkan menyapu sehingga keseluruh ruangan atau lantai bersih dari debu dan sampah
○ Perhatikan tempat – tempat tersembunyi /”hidden places” seperti : dibalik pintu, disudut ruangan dan sebagainya
○ Jika pekerjaan telah selesai, bersihkan sapu dengan cara mengibaskan di atas bak sampah, agar kotoran/debu lepas dari bulu-
bulu sapu
○ Sampah atau debu yang dikumpulkan pada “dustpan” di buang kedalam tempat-tempat sampah atau garbage
○ Bersihkan dustpan dengan lap, bila perlu dicuci dengan air dan sabun cair
○ Gudangkan semua alat – alat pembersih dengan benar, yakni dalam kondisi bersih, kering dan teratur
2. SOP Pengepelan Lantai (Metode Mopping) “
a. Definisi : Mop adalah sebendel serat/benang yang dipergunakan untuk membersihkan debu dan kotoran lain
yang melekat di lantai.

b. Tujuan : Agar supaya lantai menjadi bersih dan bebas dari kuman

c. Persiapan Alat dan Bahan :

○ Mop
○ Tangkai mop, pada ujung tangkai mop ada alat penjepit untuk menjepit mop
○ Dua buah ember, ember berisi air putih untuk membilas dan ember berisi chemical/bahan kimia
○ Pemeras (metallic presser)
○ Kereta mop (mop trolley)
○ Air (pure water)
○ Sabun cair
d. Persiapan Memulai Pekerjaan :



Buat larutan air dengan sabun cair pada ember biru dengan perbandingan 10 liter air :20 cc sabun cair
○ Siapkan air bersih (pure water) ke dalam ember merah sebanyak 10 liter air
○ Pasang mop pada mop yang bersih pada tangkai mop
○ Taruh kedua ember diatas trolley, kemudian dorong ketempat yang akan dibersihkan
○ Atur perabot kamar/ruangan (furniture), sehingga lantai bebas dari halangan
e. Cara Kerja :





Celupkan mop pada ember yang berisi campuran sabun cair
Angkat dan peras dengan alat pemeras (metallic presser)
Mulai mopping dari sudut yang terjauh dari pintu masuk
Gerakkan mop maju mundur, atau kiri dan kekanan, dengan mundur, sehingga lantai yang sudah dibersihkan tidak terinjak
lagi
○ Bila mop sudah kotor, celupkan ke dalam ember yang berisi air saja, sehingga kotoran pada mop akan larut kedalam air
○ Angkat mop dari ember tersebut dan celupkan kedalam ember yang berisi larutan air dan sabun
○ Angkat mop tersebut dan peras dengan alat pemeras sehingga mop tersebut tidak terlalu basah namun lembab
○ Lanjutkan mopping dengan gerak seperti tersebut diatas, sehingga seluruh lantai menjadi bersih
○ Mop yang menyerap kotoran dengan baik, maka cepat kotor, oleh karena itu aia pembilas harus sering diganti
○ Untuk sabun cair dan air diganti seperlunya

f. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan :


Bila lantai ada kotoran tercemar seperti darah, muntah dll terlebih dahulu diangkat dengan menggunakan lap khusus Nosokomial,
petugas kebersihan harus menggunakan sarung tangan dan masker, lalu mopping dengan menggunakan mop khusus dengan
campuran air dengan desinfectan perbandingan 1 : 100 cc.
a. Definisi :
Lidah mertua atau sansevieria laurentiiadalah marga tanaman hias yang cukup
populer sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh
dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari. Sansevieria memiliki daun
keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing.
Tanaman Lidah
Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap
Mertua lingkungan. Penelitian NASA bekerja sama dengan ALCA telah menemukan bukti-
bukti bahwa tnaman ini secara alami mampu mengurangi polusi tersebut.
b. Manfaat
● Menyerap polusi udara
● Menetralisir ruangan
● Menyerap bau tak sedap
● Obat kulit
● Obat herbal
a. Definisi :
Kopi adalah biji kopi yang tela disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk. Kopi
merupakan salah satu komoditas didunia yang dibudayakan lebih dari 50 negara.
Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara umum yaitu kopi robusta dan kopi
arabika.
Kopi
b. Manfaat :
○ Mengikat bau tak sedap (amonia)
○ Menurut penelitian Hasfi (2019) aroma sampel amonia bercampur kopi
menuju aroma kopi. Hal ini membuktikan bahwa kopi bisa mengikat bau
amonia.
○ Meningkat fungsi otak dan memperbaiki mood
○ Aroma kopi dapat memberikan efek ketenangan dan rasa nyaman
penikmatnya. Dapat dikatakan bahwa aroma kopi memiliki efek relaksasi
sehingga dapat membantu mengurangi stress.
c. Mekanisme Aroma Kopi Untuk Desain Inovatif
1. Siapkan alat dan bahan
○ Kopi di karung goni
○ Kipas angin
Kopi ○ Kain tile
○ Bubuk kopi
○ Tali rafia
2. Gantungkan kopi dalam karung goni dikipas angin
3. Taruh bubuk kopi di kain tile lalu ikat dengan tali rafia
4. Rendam untuk menjadi ampas kopi
5. Letakkan di tanaman lidah mertua yang berada diruangan
ASUHAN KEPERAWATAN
KELOMPOK LANSIA DI RUANG
CEMPAKA
PENGKAJIAN LINGKUNGAN BANGSAL DI RUANG CEMPAKA
1. Target Group :
Kebersihan lingkungan diruang Cempaka
2. Dimensi Lingkungan Fisik
a. Ventilasi/Penerangan
Berdasarkan observasi didapatkan bahwa kondisi penerangan di dalam ruangan baik karena pintu dan jendela dibuka
ketika siang hari sehingga sinar matahari dapat masuk dan ketika malam hari seluruh lampu di ruangan menyala.
b. Kebersihan dan Kerapihan
● Ruang Cempaka terdapat 2 ruangan, ruang yang paling belakang tercium bau tidak sedap terutama menjelang siang
hari. Hal ini dikarenakan, ada beberapa PM yang BAB/BAK di tempat tidur dan lantai tidak langsung dibersihkan,
ruangan dibersihkan setelah jam makan siang, sehingga menimbulkan bau menyengat.
● Pewangi ruangan kurang meminimalisir bau
● Pengawasan saat jam makan dan pengontrolan tempat tidur PM seharusnya dilakukan lebih sering untuk
meminimalisir (kotoran BAB/BAK) yang tertinggal
c. Kamar Mandi
Berdasarkan observasi, Kamar mandi / toilet dalam keadaan bersih, lantai tidak licin,bak air bersih dan airnya jernih.
d. Keamanan
Berdasarkan dari segi keamanan ruang cempaka terbilang aman untu para lansia dilihat dari lantai yang tidak licin dan
tempat tidur yang tidak terlalu tinggi
e. Pembersihan Ruangan

● Berdasarkan observasi didapatkan data bahwa pembersihan ruangan kurang, karena ketidaktepatan teknik
mengepel sehingga memperparah bau.
● Ketika akan membersihkan lantai seharusnya lantai yang terkena BAB dan BAK dibersihkan terlebih dahulu
dengan pel lain sehingga tidak menyebabkan kontaminasi
● Setelah mengepel dengan desinfektan seharusnya lantai dipel lagi menggunakan pewangi
● Kain pel yang digunakan seharusnya lebih sering dicuci supaya air kencing yang menempel di pel tidak
mencemari bagian lantai yang lain
● Air risol yang sudah digunakan di bangsal Cempaka sebaiknya dibuang setelah di pakai untuk mencuci kain pel
dan di ganti air yang baru untuk bangsal Gardenia, sehingga tidak memperparah bau.
● Setelah mengepel, sebaiknya air bekas pel di buang di kamar mandi, karena jika di buang di selokan akan
menguap jika terkena panas dan menimbulkan bau, karena selokan didepan ruangan jarang teraliri air, kadang
kondisi selokan kering.
● Sebaiknya lebih sering dilakukan pengontrolan kebersihan terutama bangsal cempaka bagian belakang.
2. Keadaan Lingkungan Di Luar Wisma
a. Pemanfaatan Lingkungan
Lingkungan disekitar ruang cempaka dimanfaatkan dengan baik, banyak pot bunga yang menghiasi lingkungan
ruang cempaka.
b. Pembuangan air limbah
air limbah dibuang melalui saluran pembuangan limbah yang sudah ada(selokan), selokan dalam kondisi terbuka
namun selalu dalam keadaan bersih.
c. Pembuangan sampah
Berdasarkan observasi, di ruang Cempaka ada 2 tempat sampah, salah satu tempat sampah terbuka.
Bak sampah yang tidak tertutup akan menambah bau di lingkungan sekitar ruangan, terutama jika sampah
tersebut berisi bekas pampers PM, sehingga sebaiknya bak sampah tertutup dan dibedakan menjadi 2 yakni bak
sampah infeksius dan non infeksius, infeksius diberi plastik warna kuning dan non infeksius diberi plastik warna
hitam, hal ini akan mempermudah pemilahan sampah, pembersihan, serta dapat mengurangi bau.
e. Sanitasi
Berdasarkan observasi diketahui bahwa WC yang digunakan dapat berfungsi dengan baik dan terlihat cukup
bersih. Saluran pembuangan air limbah mengalir dengan lancar. Ditemukan ada 1 PM laki – laki di depan ruang
cempaka yang sering buang air kecil di selokan depan ruangan, sehingga jika terkena panas akan menimbulkan
bau pesing.
3. Tingkah Laku PM (Penerima Manfaat)
● BAB/BAK
Berdasarkan observasi, terdapat 7 PM (20 %) yang pipis ditempat tidur dan 4 (11,42 %) PM yang BAB di tempat
tidur, hal ini dikarenakan PM melepas pampers yang telah di berikan, penyebab lainnya yakni pampers PM yang
sudah penuh sehingga bocor dan membasahi pakaian sehingga menimbulkan bau pesing. Sehingga sebaiknya
dilakukan pengontrolan pampers setiap 4 jam untuk meminimalisir kebocoran dan untuk mengetahui PM yang
BAB ditempat tidur
● Kebersihan Diri
Berdasarkan observasi, PM mandi 2 kali sehari. Ada 8 PM ( 22,85 % ) yang mampu mandi sendiri, PM mandi
menggunakan sabun dan keramas menggunakan shampo. Ada 3 PM yang tidak melakukan gosok gigi saat mandi
dan 2 PM tidak memakai sabun. Ada 27 PM (77,14%) yang mandi dibantu oleh petugas, PM mandi menggunakan
sabun, serta keramas menggunakan shampo, akan tetapi PM tidak melakukan gosok gigi. Kebersihan kuku PM
terjaga, PM yang tidak mampu memotong kuku dibantu oleh petugas, sedangkan untuk kebersihan tangan
mayoritas PM tidak melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah makan, beberapa PM mengusapkan tangannya
ke baju setelah makan
● Makan
Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa PM makan 3 kali sehari, ada 33 PM ( 94,28 %) makan secara
mandiri dan 2 (5,71 %) PM dibantu. Dari 35 PM ada 4 (11,42 %) PM yang suka membuang makanan dibawah
tempat tidur.
DATA FOKUS MASALAH ETIOLOGI
Data Subjektif Gangguan rasa nyaman Stimuli lingkungan
- PM dan karyawan mengeluh tidak nyaman dengan bau tidak sedap ( pesing) pada 00214 yang menganggu
ruangan cempaka. (bau tidak sedap)
- PM dan karyawan mengatakan kurang puas dengan keadaan lingkungan.
Data Obyekif
- Terdapat 7 PM (20 %) yang pipis ditempat tidur dan 4 (11,42 %) PM yang BAB di tempat tidur

- PM melepas pampers yang telah di berikan, penyebab lainnya yakni pampers PM yang sudah
penuh sehingga bocor dan membasahi pakaian sehingga menimbulkan bau pesing

- Terdapat 2 Bak sampah tidak tertutup sehingga menambah bau di lingkungan sekitar ruangan

- Petugas kebersihan tidak melakukan pembersihan ruangan sesuai SOP

- Petugas kebersihan hanya menggunakan 1 kain pel untuk membersihkan seluruh ruangan dan
hanya menggunakan 1 ember air sehingga air tersebut terkontaminasi dengan kotoran sebelum
nya.
Diagnosa Fokus yang berhubungan dengan Desain Inovatif yang
diaplikasikan :
Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan Stimuli lingkungan yang
menganggu (bau tidak sedap)

Desai Inovatif yang diterapkan di ruang cempaka :


Penanganan Bau Tidak Sedap (Bau Amonia) Dengan Aroma Terapi Kopi
Di Ruang Cempaka Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading
PATWAYS
KEPERAWATAN
KASUS
PERENCANAAN

a. Tentukan tujuan pasien dan keluarga dalam mengelola lingkungan dan kenyamanan yang optimal
b. Memberikan aplikasi tanaman lidah mertua pada sudut-sudut ruangan sebagai biofilter
c. Memberikan aplikasi aroma kopi
d. Memberikan edukasi kepada petugas kebersihan tentang SOP sweeping ( menyapu lantai) dan SOP metode
mopping (pengepelan lantai) yang benar.
e. Pertimbangkan penempatan pasien di kamar dengan beberapa tempat tidur (teman sekamar dan masalah
lingkungan yang sama bila memungkinkan
f. Hindari gangguan yang tidak perlu dan berikan untuk waktu istirahat
g. Ciptakan lingkungan yang tenang dan mendukung
h. Sediakan lingkungan yang aman dan bersih
i. Pertimbangkan sumber-sumber ketidaknyamanan, seperti pampers yang sudah penuh
j. Bersihkan segera selimut, seprei , baju yang terkena urine dan feses
k. Fasilitasi tindakan-tindakan kebersihan untuk menjaga kenyamanan individu (personal hygiene)
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia
tidaksecaratiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak,
dewasa dan akhirnya menjadi tua. Hal ini normal, dengan perubahan fisik dan
tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat
mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Di masa ini
seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial secara bertahap
PEMBAHASAN (Azizah, 2011).
Penerima Manfaat di Ruang Cempaka Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Pucang Gading Semarang berjumlah 52 orang lansia.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan, PM mengeluh ruangan kotor dan
berbau sehingga mengganggu kenyamanan. Sehingga mahasiswa tertarik
untuk mengambil desain inovativ penanganan bau tidak sedap (bau amonia)
dengan tanaman lidah mertua dan penambahan aroma kopi. Desain inovativ
tersebut dilakukan ditunjang dengan adanya kegiatan membersihkan ruangan
terlebih dahulu meliputi sweeping dan mopping sesuai SOP. Setelah
dilakukan kegiatan pembersihan, ruang cempaka menjadi bersih dan bau
berkurang.
1. Kesimpulan
○ Dari 30 orang PM di ruang Cempaka rata-rata berumur 73 tahun
○ Dari 30 orang PM yang berada diruang Cempaka, PM mengeluh
ruangan kotor dan bau
○ Dari 30 PM yang berada diruang Cempaka harus diedukasi bagaimana
KESIMPULAN cara bertoileting yang benar, jika PM sudah memakai pampers
diharapkan untuk berkemih di pamers saja.
TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai