4017010042 2 TKG 1 PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA • Hak asasi manusia ini tertuang dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Menurut UU ini, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara, hokum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. •Karena sifatnya yang demikian maka tidak ada kekuasaan apapun di dunia yang dapat mencabut hak asasi setiap manusia, ia adalah hak dasar setiap manusia yang dibawa sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, bukan pemberian manusia atau lembaga kekuasaan. PENGERTIAN HAM MENURUT BEBERAPA AHLI 1. Prof. Dr Dardji darmodiharjo, S. H, HAM adalah hak-hak dasar / pokok yang dibawa manusia sejak lahir sebagaianugrahtuhan yang maha esa. 2. Laboratorium pancasila IKIP Malang. HAM adalah hak yang melekat pada martabat manusia sebagai insan ciptaan TuhanYang Maha Esa. 3. Prof. Mr. Kuntjono Purbo Pranoto. HAM adalah hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya yang tidakdipisahkan hakikatnya. 4. Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching Human Rights, United Nations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia. 5. John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagaihak yang kodrati. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM 1. Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang hukum dan politik. 2. Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga hak-hak sosial, ekonomi, politik dan budaya. 3. Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Generasi ketiga menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial,budaya, politik dan hukum dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan pembangunan. 4. Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam proses pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan dampak negative seperti diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat. CIRI HAKIKAT HAM 1. Bersifat Inheren Kepemilikannya bersifat kodrati. Maksudnya, HAM itu inheren dalam kodrat kemanusiaan kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan, sejak kita diciptakan dan dilahirkan, karena itu hak-hak asasi itu dipandang sebagai karunia pemberian Sang Pencipta. 2. Bersifat Universal HAM berlaku umum untuk dan mengenai semua orang, di mana saja dan kapan saja, tanpa memandang jenis kelamin dan kondisi psikosomatis, ras, agama, suku bangsa, negara, pandangan hidup, dan pandangan politik. 3. Bersifat Tidak Dapat Dibagi-bagi Karena bersifat kodrati, HAM tidak dapat diserahkan pada pihak lain atau tidak dapat dibagi-bagi. Karena setiap manusia memiliki hak asasi manusia yang sama yang diberikan secara kodrati oleh Tuhan yang maha Esa. (LANJUTAN) 4. Bersifat Tidak Dapat Dicabut hak dasar yang secara kodrati sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang melekat dan dimiliki setiap manusia, bersifat universal dan abadi, meliputi hak hidup, hak berkeluarga, hak mengembangkan diri, hak kemerdekaan, hak berkomunikasi, hak keamanan dan kesejahteraan oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, 5. Bersifat Interdependensi HAM dimiliki oleh setiap manusia tergantung juga terhadap manusia lainya, dalam artian bahwa hak-hak yang dimiliki itu harus dijamin dihormati, dihargai oleh warga Negara dan juga Negara dimana dia berada. MACAM-MACAM HAM 1. Hak Asasi Pribadi (Personal Rights) Hak Asasi Pribadi merupakan hak yang teridiri dari hak kebebasan dalam menyuarakan pendapat, kebebasan dalam beragama, kebebasan dalam bertindak, kebebasan untuk berpartisipasi pada setiap organisasi atau perkumpulan dan lain sebagainya. 2. Hak Asasi Ekonomi (Property Rights) Hak Asasi Ekonomi adalah Hak untuk mempunyai atau memiliki, menjual atau membeli ataupun memanfaatkan sesuatu. 3. Hak Asasi Politik (Politik Rights) Hak Asasi Politik adalah hak turut serta dalam dunia perpolitikan ataupun pemerintahan, maksud hak pilih disini ialah hak untuk dipilih seperti halnya setiap orang berhak mencalonkan sebagai Bupati , ataupun hak memilih dalam suatu pemilihan umum, hak untuk mendirikan parpol, dan lain sebagainya. (LANJUTAN) 4. Hak Asasi Hukum (Rights Of Legal Equality) Hak Asasi Hukum adalah hak mendapatkan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta hak praduga tak bersalah 5. Hak Asasi Sosial dan Budaya (Social and Culture Rights) Hak Asasi Sosial dan Budaya merupakan hak yang ada pada masyarakat seperti halnya hak untuk memilih bersosial ataupun hak untuk mengembangkan kebudayaan dan lain sebagainya. 6. Hak Asasi Peradilan (Procedural Rights) Hak Asasi Peradilan adalah hak untuk menerima perlakuan tata cara peradilan serta perlindungan (procedural rights), seperti halnya peraturan dalam penahanan, penangkapan ataupun penggeledahan. PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA •Menurut UU no 26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orng termasuk aparat negara baik disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan, atau dikhawatirksn tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. •Pelanggaran HAM merupakan tindakan pelanggaran kemanusiaan baik dilakukan oleh individu maupun oleh institusi negara atau institusi lainnya terhadap hak asasi individu lain tanpa ada dasar atau alasan yuridis dan alasan rasional yang menjadi pijakanya. MACAM PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA Pelanggaran HAM dikategorikan dalam dua jenis, yaitu : a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi: b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi : 1. Pembunuhan masal (genosida) Genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan 1. Pemukulan dengan maksud untuk menghancurkan atau 2. Penganiayaan memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, 3. Pencemaran nama baik ras, etnis, dan agama dengan cara melakukan tindakan 4. Menghalangi orang untuk kekerasan (UUD No.26/2000 Tentang Pengadilan HAM) mengekspresikan pendapatnya 5. Menghilangkan nyawa orang lain 2. Kejahatan Kemanusiaan Kejahatan kemanusiaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan berupa serangan yang ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil seperti pengusiran penduduk secara paksa, pembunuhan,penyiksaan, perbudakkan dll. PENGADILAN HAM 1. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), dibentuk berdasarkan Keppres nomor 5 tahun 1993 pada tanggal 7 Juni 1993 kemudian diperkuat lagi dengan Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM. 2. Pengadilan HAM, dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan hak asasi manusia. KEGIATAN-KEGIATAN POKOK PENEGAKAN HUKUM DAN HAM 1. Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 2004- 2009 sebagai gerakan nasional 2. Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia 3. Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara .. 4. Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan hukum dan HAM. 5. Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan. 6. Peninjauan serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan proses hukum yang lebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. PENYEBAB TERJADINYA PELANGGARAN HAM Masih belum adanya kesepahaman pada tataran konsep hak asasi manusia antara paham yang memandang HAM bersifat universal (universalisme) dan paham yang memandang setiap bangsa memiliki paham HAM tersendiri berbeda dengan bangsa yang lain terutama dalam pelaksanaannya (partikularisme); 1. Adanya pandangan HAM bersifat individulistik yang akan mengancam kepentingan umum (dikhotomi antara individualisme dan kolektivisme); 2. Kurang berfungsinya lembaga – lembaga penegak hukum (polisi, jaksa dan pengadilan) 3. Pemahaman belum merata tentang HAM baik dikalangan sipil maupun militer. DAFTAR PUSTAKA •Erie Hariyanto. 2013. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARNEGARAAN (PPKN). Surabaya: Pena Salsabila •Djarot, Eros & Haas, Robert. 1998. Hak-Hak Asasi Manusia dan Manusia (Human rightsand The Media). Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. •Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma. •Sadjiman, Djunaedi. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Daerah :Tanpa Nama Penerbit. •Sumarsono, dkk. 2006. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.