Anda di halaman 1dari 13

“KARAKTERISTIK ALAT-ALAT

PENGUKURAN STATIK DAN


DINAMIK”

Desmilia Sefti (079)


Astri Kusumaningtyas (088)
Laras Luhurring Tyas (089)
Rhaenisya Rizky (090)
STATI
ALAT S
PENG
UKUR
DINA AN
MIS
Pengertian Pengukuran

Pengukuran atau measurement


merupakan suatu proses atau kegiatan
untuk menentukan kuantitas sesuatu
yang bersifat numerik. Pengukuran
lebih bersifat kuantitatif, bahkan
merupakan instrumen untuk
melakukan penilaian
(Budi Hatoro, 2013).
Standar yang dipakai harus
memiliki ketelitian yang sesuai
dengan standar yang dapat diterima
oleh umum.

Yang perlu
diperhatikan
saat
pengukuran

Cara pengukuran dan alat


yang digunakan harus
sesuai persyaratan.

(Adrian, 2009)
Karakteristik Statis

Karakteristik statis adalah karakteristik


suatu sistem instrumentasi yang perlu
diperhatikan untuk penggunaan pada
suatu kondisi pengukuran yang tidak
bergantung pada waktu.
(Ardian, 2009)
Karakteristik Statis
1. Ketelitian atau Akurasi 2. Ketepatan atau Presisi

Ketilitian disini maksudnya adalah Mengecek apakah nilai pengukuran


apakah nilai yang ditunjukkan oleh satu sama lain untuk objek yang sama
alat ukur ini sesuai dengan nilai yang masih dekat atau tidak.
sebenarnya atau tidak, apakah derajat
nilai ukurnya dekat dengan hasil
Jika hasil pengukuran tersebut ternyata
aslinya atau tidak.
masih dekat, maka alat ukur yang
dipakai tersebut dapat dinyatakan
Contoh: sebagai alat ukur yang memiliki presisi
Termometer skala 00F - 1000F yang tinggi.
dengan akurasi 10F. Artinya jika
pengukuran menunjukkan 600F, maka
nilai sebenarnya berkisar 590F - 610F.
Karakteristik Statis

3. Kepekaan atau Sensitifitas

Saat terjadi perubahan dalam sinyal


yang ditangkap oleh bagian input dari alat
ukur, apakah alat ini akan menunjukkan
adanya perubahan atau tidak.

Jika ternyata alat ukur akan tetap


memberitahukan adanya perubahan
untuk setiap perubahan yang terjadi
pada sinyal inputnya, meskipun kecil,
maka alat ukur tersebut dapat disebut
sebagai alat ukur yang sensitive.
Karakteristik Statis
3. Kalibrasi
Kalibrasi adalah proses verifikasi
akurasi suatu instrument dengan sebuah standar
acuan tertentu.
Sebagai contoh adalah dalam
mengukur suhu dengan akurasi ± 0.50C.
Namun, alat ukur hanya tersedia yang memiliki
akurasi ± 10C. Alat ukur tersebut harus terlebih
dahulu dikalibrasi sebelum dipakai

Artinya, fungsi transfer


individualnya perlu ditemukan saat kalibrasi.
Karakteristik Statis
3. Kalibrasi Error
Toleransi ketidakakuratan yang diizinkan oleh (pabrik)
pembuat sensor yang bersifat sistemik.

Artinya, ditambahkan ke semua fungsi transfer yang


sebenarnya. Hal tersebut akan menggeser keakuratan. Besarnya
kalibrasi error ini tidak harus sama dalam rentang tertentu dan dapat
berubah tergantung pada jenis kesalahan pada kalibrasi.
Karakteristik Statis
4. Deadband
Ketidakpekaan sensor ketika bekerja dalam range input tertentu.
Dalam range tersebut, sinyal output masih “bertahan” di dekat nilai tertentu
(biasanya di sekitar nol dalam suatu zona deadband.

5. Hysteresis
Perbedaaan pembacaan instrument, jika input terus bertambah dari
harga negative disebut maximum input hysteris tapi jika input berkurang
dari nilai positif disebut maximum output hysteris

6. Threshold
Threshold adalah nilai minimum dari input yang masih
memberikan output, dibawah nilai threshold akan menunjukkan nilai nol
Karakteristik Statis
7. Sensitivity to disturbance
Perubahan output instrumen yang terjadi karena perubahan karakter
statis sebagai akibat perubahan kondisi lingkungan.
Perubahan ini ada dua hal yang utama yaitu:

Zero drift atau bias : efek dimana pembacaan nol dari sebuah instrumen
dimodifikasi oleh perubahan lingkungan.
Sensitifitas drift : nilai sensitifitas instrument karena hasil
pengukuran yang berubah-ubah sebagaimana perubahan kondisi lingkungan.
Karakteristik Dinamis

Suatu alat ukur


adalah fungsi waktu.
Hubungan masukan-
keluaran dinyatakan dalam
bentuk persamaan
diferensial. Karaketristik
utama adalah kecepatan
dalam tanggapan dan
kecermatan.

(Jaja, 2014)
Contoh Alat Karakteristik
Dinamis
Pegas yang ditekan dengan suatu gaya
tertentu dan kemudian tekanan dilepaskan
akan bergoyang naik-turun di sekitar titik
kesetimbangannya, frekuensi goyangan
pegas merupakan frekuensi natural yang
tergantung pada konstranta pegas dan massa
pegas  sistem mekanik

(Jaja, 2014)

Anda mungkin juga menyukai