Anda di halaman 1dari 14

PEMANFAATAN KOMPOSIT

AMPAS SAGU-KAOLIN
UNTUK ADSORPSI Fe(II)
Inoarci Cici1*, Lia Destiarti1, Anis Shofiyani1

Valdi Erlambang (0xx)


Desmilia Sefti I (079)
Dian Nirmala W (0xx)
01 02 03
Pengolahan
Latar Belakang Pengolahan
Pengolahan secara kimia
Pengolahan secara fisika

04 06
Perancangan 05 Kinetika
Reaktor Thermodinamika Kinetika Absorpsi
Tempat terjadinya reaksi Perpindahan Panas/kalor
Abstrak
1. Adanya logam berat, salah satunya adalah Fe(II) dalam
Latar Belakang
jumlah besar sehingga menyebabkan kualitas air
Latar Belakang
menurun
2. Adanya gangguan kesehatan, bau amis pada air, warna
kuning pada dinding bak mandi dan bercak-bercak
kuning pada pakaian masyarakat
3. Dalam ampas sagu terdapat Lignoselulosa yang
mengandung gugus –OH yang berperan dalam absorpsi
logam berat
4. Penggabungan ampas sagu dan kaolin mampu
menurunkan kadar logam berat pada air
Alat 1. Meliputi seperangkat alat-alat gelas
2. Ayakan 120 mesh
3. Botol semprot
4. Desikator
5. Hot plate
6. Magnetic stirrer
7. Mortar
8. Neraca analitik
9. Oven
10. pH meter Hanna dan pH meter universal
11. Penyaring vakum
12. Shaker
13. Spektrofotometer ultraviolet-visible Genesys 6
14. Spektrometer IR Shimadzu dan stirrer
Bahan
1. Asam Asetat (CH3COOH) Asam Sulfat
(H2SO4)
2. Asam Fosfat (H3PO4)
3. Aseton (CH3COCH3) Akuademineral
4. Barium Klorida (Bacl2) Besi(iii) Klorida
Heksa Hidrat Fecl3.6h2o)
5. 1,10-fenantrolin
6. Natrium Asetat (Ch3coona)
7. Natrium Tiosulfat Penta Hidrat
(Na2s2o3.5h2o)
8. Kaolin
Pengolahan Secara
Fisika 1. Kaolin dan ampas sagu dicuci dengan akuademineral,
Preparasi, Aktivasi dan Karakterisasi dikeringkan pada suhu 105°C, dihaluskan menggunakan
Kaolin Teraktivasi H2SO4 dan Ampas
Sagu Teraktivasi H3PO4 mortar dan diayak dengan ayakan 120 mesh.
2. Kaolin yang lolos ayakan 120 mesh diaktivasi
menggunakan asam sulfat 3 M dengan metode refluks
pada suhu 90-100°C sambil diaduk dengan pengaduk
magnet selama 6 jam.
3. Sedangkan, ampas sagu yang lolos ayakan 120 mesh
diaktivasi menggunakan asam fosfat 30 % dengan
pengaduk magnet selama 6 jam, kemudian didiamkan
selama 24 jam dan disaring dengan penyaring vakum.
Pengolahan Secara
Fisika
Preparasi, Aktivasi dan Karakterisasi 4. Kaolin dan ampas sagu hasil penyaringan
Kaolin Teraktivasi H2SO4 dan Ampas
Sagu Teraktivasi H3PO4 dicuci dengan akuademineral, selanjutnya
dioven pada suhu 105°C.
5. Kaolin dan ampas sagu kering, dihaluskan
dan diayak menggunakan ayakan 120 mesh.
6. Kaolin dan ampas sagu sebelum dan setelah
aktivasi kemudian dikarakterisasi
menggunakan spektroskopi infrared (IR).
Larutan Fe(II) dibuat dengan mereduksi larutan Pengolahan Secara
standar Fe(III) menggunakan larutan Na2S2O3. Kimia
Analisis Fe(II) yang teradsorpsi dilakukan dengan
menambahkan 1,10-fenantrolin 1000 mg/L sebanyak
1,5 mL, larutan buffer asetat pH 4,5 sebanyak 1,5 mL
dan aseton sebanyak 5 mL.
Larutan tersebut diencerkan dengan
akuademineral sampai volume 10 mL. Larutan
tersebut lalu dikocok dan didiamkan selama 30 menit
untuk kemudian diukur absorbansinya menggunakan
spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang
510 nm.
P e ra n ca n ga n
Perancangan
Re a k t o r
Reaktor
Thermodinamika
Kinetika Reaksi
1. Kinetika Adsorpsi Komposit Ampas Sagu-Kaolin dan
Ampas Sagu
Penentuan kinetika adsorpsi ampas sagu dan
komposit ampas sagu-kaolin dilakukan dengan
menggunakan pendekatan model kinetika adsorpsi
pseudo-orde satu dan pseudo-orde dua.
Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien
korelasi model kinetika pseudo-orde dua pada
komposit ampas sagu-kaolin dan ampas sagu lebih
besar jika dibandingkan dengan koefisien korelasi
model kinetika adsorpsi pseudo-orde dua
Kinetika Reaksi

Koefisien korelasi kinetika pseudo-orde satu komposit


ampas sagu-kaolin dan ampas sagu berturut-turut yaitu
0,494 dan 0,442, sedangkan kinetika pseudo-orde dua yaitu
0,987 dan 0,996. Hal tersebut menunjukkan bahwa
interaksi kimia antara gugus fungsi melibatkan adsorben dan
ion Fe(II).
Kinetika Reaksi

Nilai tetapan laju adsorpsi ampas sagu memiliki nilai


k2 lebih besar dibandingkan dengan nilai tetapan laju
komposit ampas sagu-kaolin yaitu 0,501 dan 0,594 mg g-
1 menit-1.
Artinya adsorpsi ion Fe(II) menggunakan adsorben
ampas sagu berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan
komposit ampas sagu-kaolin.

Anda mungkin juga menyukai