Anda di halaman 1dari 4

PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN ANGIN REALTIME

Adhiatma M. Nur Hadi (D41107144), Arief Jayakusuma A. (D41107112),


Ansar Suyuti (Pembimbing I), Ikhlas Kitta (Pembimbing II)
Teknik Elektro, Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

Abstrak
Angin secara umum adalah udara yang bergerak dipermukaan bumi. Angin mempunyai arah dan kecepatan yang
ditentukan oleh adanya perbedaan tekanan udara dipermukaan bumi. Angin bertiup dari tempat bertekanan tinggi ke
tempat bertekanan rendah dan arahnya cenderung mendatar. Semakin besar perbedaan tekanan udara maka
semakin besar kecepatan angin. Untuk keperluan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai Metereologi dan geofisika
diperlukan suatu alat yang dapat mengukur kecepatan angin. Salah satu metode pengukuran kecepatan angin yaitu
dengan menggunakan anemometer. Anemometer jenis Cup merupakan alat pengukuran kecepatan angin yang
bekerja secara mekanik. Alat ini memberikan respon atas gaya dinamik yang berasal dari angin yang bekerja pada
alat tersebut. Alat ini bekerja dengan memperhitungkan jelajah dari Cup yang berputar dari angin yang berasal dari
segala arah. Dalam tugas akhir ini, telah dibuat sebuah perangkat keras untuk mengukur kecepatan angin secara
real time. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin ini menggunakan sensor encoder sebagai
transducer yang kemudian diteruskan ke mikrokontroler DT-AVR Low Cost Micro System. Alat ini dibuat sedemikian
rupa hingga dapat mengukur kecepatan angin minimal 0,001 m/s. Alat ukur kecepatan angin ini dilengkapi dengan
software monitoring yang kemudian yang secara otomatis menampilkan database dari kecepatan angin yang terukur
pada PC (Personal Computer).

Kata kunci: Kecepatan angin, DT-AVR Low Cost Micro System, Software monitoring.

I. PENDAHULUAN Bertitik tolak dari alasan tersebut diatas, maka


penulis bermaksud untuk turut berpartisipasi dengan
Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi
cara menyumbangkan salah satu peralatan elektronika
berkembang pesat terutama hal-hal yang dapat
yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan angin
membantu kerja dan kinerja manusia. Seiring
secara realtime yang dilengkapi dengan software
perkembangan tersebut para mahasiswa dituntut untuk
monitoring. Dalam perancangan alat ukur kecepatan
mampu beradaptasi dengan perkembangan tersebut
angin ini, digunakan PC (personal computer) sebagai
sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing.
display yang secara otomatis menampilkan database
Dari ilmu yang telah didapat selama di bangku
dari kecepatan angin yang terukur.
perkuliahan baik pada mata kuliah mengenai rangkaian
Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah dapat
elektronika, rangkaian logika dan algoritma hardware,
merancang alat ukur kecepatan angin yang mampu
software serta pengembangan skill keilmuan mengenai
memonitoring secara realtime. Alat ukur ini diharapkan
komputer, maka penulis tertarik untuk membuat
berfungsi sepert alat ukur kecepatan angin lainnya.
rancang bangun suatu konsep peralatan sebagai
1. Perancangan alat ukur ini hanya dapat mengukur
pengembangan dari mata kuliah yang didapat selama
kecepatan angin.
ini.
Atmosfer selalu dalam keadaan bergerak. Gerak
Salah satu unsur alam yang penting dalam
atmosfer ada dua jenis yaitu gerak nisbi terhadap
kehidupan manusia adalah angin. Sifat utama dari angin
(udara) adalah gerakannya yang diperlukan untuk permukaan bumi, yang dinamakan angin, dan gerak
membantu menunjang kehidupan manusia. Dalam bersama-sama dengan bumi yang berotasi terhadap
pemanfaatannya angin digunakan untuk keperluan sumbunya. Jenis gerak terakhir ini berpengaruh
pembangkit tenaga listrik, sebagai pendorong perahu terhadap arah angin nisbi terhadap permukaan bumi.
layar nelayan, keperluan olahraga dan dunia Gerak atmosfer terhadap permukaan bumi mempunyai
penerbangan. dua arah, parah horizontal dan arah vertikal.
Untuk mengetahui kecepatan angin dapat diukur Hukum Buys Ballot menyatakan bahwa udara
dengan alat yang disebut anemometer. Teknologi yang mengalir dari daerah yang bertekanan maksimum
anemometer pun terus berinovasi. Pada awalnya ke daerah yang bertekanan minimum. Arah angin akan
pengukuran kecepatan angin hanya terbatas untuk membelok ke kanan dibelahan bumi utara dan
mengetahui kecepatan sesaat saja, namun kemudian membelok ke kiri di belahan bumi selatan. Pembelokan
berkembang sistem komputerisasi yang memungkinkan ini disebabkan karena adanya rotasi bumi (gaya
kecepatan angin dapat diketahui secara real time. coriolis).
Tabel 1. Hasil pengujian kecepatan angin dengan
II. PEMBAHASAN anemometer.
NO DATE TIME SPEED (m/s)
1 Saturday , 25 February 2012 7:32:39 PM 0
2 Saturday , 25 February 2012 7:32:43 PM 0.35
Alat ukur perancangan ini bekerja berdasarkan 3
4
Saturday , 25 February 2012
Saturday , 25 February 2012
7:32:47
7:32:50
PM
PM
0.38
0.26

konversi sinyal analog ke sinyal digital. Ketika baling- 5


6
Saturday , 25 February 2012
Saturday , 25 February 2012
7:32:53
7:32:57
PM
PM
0.22
0.09

baling mendeteksi adanya udara yang bergerak, maka 7


8
Saturday , 25 February 2012
Saturday , 25 February 2012
7:33:00
7:33:03
PM
PM
0.17
0.31
7:33:07 PM 0.29
secara otomatis baling-baling yang mengopel rotary 9
10
Saturday , 25 February 2012
Saturday , 25 February 2012 7:33:10 PM 0.12
11 Saturday , 25 February 2012 7:33:13 PM 0.08
encoder akan berputar dan menghasilkan output berupa 12 Saturday , 25 February 2012 7:33:16
7:33:20
PM
PM
0.22
0.33
13 Saturday , 25 February 2012
tegangan pada dua phasanya, A dan B. Output dari 14
15
Saturday , 25 February 2012
Saturday , 25 February 2012
7:33:23
7:33:26
PM
PM
0.32
0.41

encoder kemudian diproses oleh mikrokontroler DT 16


17
Saturday , 25 February 2012
Saturday , 25 February 2012
7:33:29
7:33:32
PM
PM
0.32
0.23

AVR Low Cost Micro System, kemudian sinyal akan 18


19
Saturday , 25 February 2012
Saturday , 25 February 2012
7:33:36
7:33:39
PM
PM
0.24
0.21
20 Saturday , 25 February 2012 7:33:43 PM 0.12
dikirimkan menggunakan konverter serial RS232 yang 21 Saturday , 25 February 2012 7:33:46 PM 0.09
22 Saturday , 25 February 2012 7:33:50 PM 0.06
dihubungkan dengan port J3 pada mikrokontroler. 23
24
Saturday , 25 February 2012
Saturday , 25 February 2012
7:33:53
7:33:57
PM
PM
0.04
0

Untuk penerimaan data dari mikrokontroler ke 25


26
Saturday , 25 February 2012
Saturday , 25 February 2012
7:34:01
7:34:04
PM
PM
0
0

komputer maka komputer harus dilengkapi dengan port 27


28
Saturday , 25 February 2012
Saturday , 25 February 2012
7:34:08
7:34:11 PM
PM 0
0
0
RS232. Setelah data diterima oleh komputer maka akan 29
30
Saturday , 25 February 2012
Saturday , 25 February 2012
7:34:15 PM
7:34:19 PM 0
31 Saturday , 25 February 2012 7:34:22 PM 0
diolah dan terekam secara otomatis pada komputer. 32 Saturday , 25 February 2012 7:34:26 PM 0.02
0.07
33 Saturday , 25 February 2012 7:34:30 PM
34 Saturday , 25 February 2012 7:34:33 PM 0.13
35 Saturday , 25 February 2012 7:34:36 PM 0.19
36 Saturday , 25 February 2012 7:34:39 PM 0.31
37 Saturday , 25 February 2012 7:34:43 PM 0.22
38 Saturday , 25 February 2012 7:34:47 PM 0.25

Tabel 1. memperlihatkan data monitoring


dengan menggunakan anemometer digital. Data tersebut
mewakili kondisi angin selama 15 menit pengambilan
data, kemudian ditampilkan dalam bentuk grafik
dibawah ini

Gambar 1 Flowchart prinsip kerja alat ukur

Prosedur kecepatan angin di lakukan secara Gambar 2. Grafik kecepatan angin dengan anemometer
langsung di lingkungan sekitar dengan memperhatikan
ketinggian tempat (minimal 8 meter diatas permukaan Tabel 2. Hasil pengujian kecepatan angin dengan alat
laut) dan range kecepatan antara 0 – 25 m/s . Adapun ukur.
NO DATE TIME SPEED (m/s)
konfigurasi dari alat ukur dapat terlihat pada gambar 1 Saturday , 25 February 2012 7:32:39 PM 0
2 Saturday , 25 February 2012 7:32:43 PM 0.376
berikut : 3 Saturday , 25 February 2012 7:32:47 PM 0.41
4 Saturday , 25 February 2012 7:32:50 PM 0.362
5 Saturday , 25 February 2012 7:32:53 PM 0.246

10 m 6
7
Saturday
Saturday
, 25 February
, 25 February
2012
2012
7:32:57 PM
7:33:00 PM
0.092
0.27
8 Saturday , 25 February 2012 7:33:03 PM 0.328
9 Saturday , 25 February 2012 7:33:07 PM 0.309
10 Saturday , 25 February 2012 7:33:10 PM 0.106
11 Saturday , 25 February 2012 7:33:13 PM 0.096
12 Saturday , 25 February 2012 7:33:16 PM 0.222
13 Saturday , 25 February 2012 7:33:20 PM 0.366
14 Saturday , 25 February 2012 7:33:23 PM 0.405
15 Saturday , 25 February 2012 7:33:26 PM 0.357
16 Saturday , 25 February 2012 7:33:29 PM 0.342
Gambar 2. Konfigurasi Alat Ukur 17 Saturday , 25 February 2012 7:33:32 PM 0.207
18 Saturday , 25 February 2012 7:33:36 PM 0.217
19 Saturday , 25 February 2012 7:33:39 PM 0.202
20 Saturday , 25 February 2012 7:33:43 PM 0.14
Bahasa pemrograman yang digunakan dalam 21
22
Saturday
Saturday
, 25 February
, 25 February
2012
2012
7:33:46 PM
7:33:50 PM
0.096
0.077
perancangan alat ukur ini adalah bahasa C++ dan 23
24
Saturday
Saturday
, 25 February
, 25 February
2012
2012
7:33:53 PM
7:33:57 PM
0.058
0
program monitoring dibuat dengan menggunakan 25
26
Saturday
Saturday
, 25 February
, 25 February
2012
2012
7:34:01 PM
7:34:04 PM
0
0
pemrograman Visual Basic. Untuk database program 27
28
Saturday
Saturday
, 25 February
, 25 February
2012
2012
7:34:08 PM
7:34:11 PM
0
0

digunakan program MySQL. 29


30
Saturday
Saturday
, 25 February
, 25 February
2012
2012
7:34:15 PM
7:34:19 PM
0
0
31 Saturday , 25 February 2012 7:34:22 PM 0
32 Saturday , 25 February 2012 7:34:26 PM 0.024
33 Saturday , 25 February 2012 7:34:30 PM 0.096
Dari hasil pengambilan data yang dilakukan saat
pagi hari, didapatkan sejumlah data kecepatan angin
berkisar antara 0 – 0,453 m/s.Data tersebut kemudian
akan ditampilkan dalam bentuk grafik dibawah ini.

Gambar 4. Perbandingan grafik antara alat ukur dan


anemometer
Pada tabel 3 merupakan tabel perbandingan antara
data monitoring alat ukur digital dengan anemometer
Gambar 3. Grafik kecepatan angin dengan alat ukur pada pagi hari. Kecepatan angin dapat diamati dengan
jelas pada gambar 4. diatas. Terdapat perbedaan
Grafik kecepatan angin yang digambarkan diatas pengukuran antara alat ukur yang dirancang dengan
menunjukkan bahwa angin yang bertiup relatif rendah. anemometer digital dibeberapa titik

Tabel 3. Perbandingan pengukuran alat rancangan


dengan anemometer
SPEED (m/s)
Alat Anemo Kesalahan
NO DATE TIME Ranca- -meter (%)
ngan Digital
1 Saturday , 25 February 2012 7:32:39 PM 0 0 0
2 Saturday , 25 February 2012 7:32:43 PM 0.376 0.35 7.42
3 Saturday , 25 February 2012 7:32:47 PM 0.41 0.38 7.89
4 Saturday , 25 February 2012 7:32:50 PM 0.362 0.26 39.23
5 Saturday , 25 February 2012 7:32:53 PM 0.246 0.22 11.81
6 Saturday , 25 February 2012 7:32:57 PM 0.092 0.09 2.22
7 Saturday , 25 February 2012 7:33:00 PM 0.27 0.17 58.82
8 Saturday , 25 February 2012 7:33:03 PM 0.328 0.31 5.8
9 Saturday , 25 February 2012 7:33:07 PM 0.309 0.29 6.55
Gambar 5. Tampilan monitoring visual basic 6.0
10 Saturday , 25 February 2012 7:33:10 PM 0.106 0.12 11.66
11 0.08 20
Saturday , 25 February 2012 7:33:13 PM 0.096 Dilihat dari tabel perbandingan data kecepatan
12 Saturday , 25 February 2012 7:33:16 PM 0.222 0.22 0.91
13 Saturday , 25 February 2012 7:33:20 PM 0.366 0.33 10.91 angin antara alat ukur kecepatan realtime dengan
14 Saturday , 25 February 2012 7:33:23 PM 0.405 0.32 26.56 anemometer digital terdapat beberapa perbedaan hasil
15 0.41 12.92
Saturday , 25 February 2012 7:33:26 PM 0.357 pengukuran. Perbedaan tersebut disebabkan beberapa
16 Saturday , 25 February 2012 7:33:29 PM 0.342 0.32 6.87
17 Saturday , 25 February 2012 7:33:32 PM 0.207 0.23 10 faktor, antara lain:
18 Saturday , 25 February 2012 7:33:36 PM 0.217 0.24 9.58  Jenis dan bahan baling-baling yang digunakan,
19 0.21 3.81
Saturday , 25 February 2012 7:33:39 PM 0.202 mengakibatkan pengaruh pada kemampuan
20 Saturday , 25 February 2012 7:33:43 PM 0.14 0.12 16.66
21 Saturday , 25 February 2012 7:33:46 PM 0.096 0.09 6.66 baling-baling untuk berputar dan menangkap
22 Saturday , 25 February 2012 7:33:50 PM 0.077 0.06 28.33 angin.
23 Saturday , 25 February 2012 7:33:53 PM 0.058 0.04 45
 Sensor yang digunakan pada anemometer
24 Saturday , 25 February 2012 7:33:57 PM 0 0 0
25 Saturday , 25 February 2012 7:34:01 PM 0 0 0 digital berbeda dengan sensor alat ukur
26 Saturday , 25 February 2012 7:34:04 PM 0 0 0 kecepatan angin realtime.
27 Saturday , 25 February 2012 7:34:08 PM 0 0 0
28 Saturday , 25 February 2012 7:34:11 PM 0 0 0
29 Saturday , 25 February 2012 7:34:15 PM 0 0 0 III. KESIMPULAN DAN SARAN
30 Saturday , 25 February 2012 7:34:19 PM 0 0 0
31 Saturday , 25 February 2012 7:34:22 PM 0 0 0
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dan
analisis hasil uji coba maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Dari hasil uji dari tiap-tiap jarak yang berbeda-beda
pada pengambilan data dapat disimpulkan:
1. Telah dirancang desain dan prototype alat ukur dut%C2%A0dengan%C2%A0Frekuensi%C2%A0
kecepatan angin real time menggunakan dan%C2%A0Periode-Rotasi
mikrokontroler ATmega 8535. Alat yang 7 “DT-AVR Low Cost Micro System”. Diakses
didesain dengan tiga buah cup baling-baling ini Januari 20, 2012 dari
menggunakan encoder sebagai sensor yang http://innovativeelectronics.com/innovative_electr
dilengkapi dengan serial conector dan software onics/pro_dtavrlcm.htm
winsped 1.0 sebagai sistem monitoringnya. 8 Rizqiawan, Arwindra. (2009). “Rotary encoder”.
2. Monitoring yang dilakukan kecepatan angin di Bandung: ITB. Diakses Januari 20, 2012 dari
lingkungan sekitar selama 1 hari dengan kondisi http://konversi.wordpress.com/2009/06/12/sekilas-
cuaca yang cerah dan hujan, dapat terlihat hasil rotary-encoder/
yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat 9 Muhammad H, Rashid. (1993). “Optocoupler”.
intensitas angin yang muncul di lingkungan Diakses Februari 10, 2012 dari
sekitar pada siang harinya lebih tinggi http://www.scribd.com/doc/39604496/21/Optocou
dibandingkan waktu yang lain yaitu berada pada pler
level speed 0,6 – 5,53 m/s. 10 Volturie. (2010). “Pengertian Visual Basic 6.0”.
3. Dari 4 kondisi waktu pengambilan data Diakses Februari 15, 2012 dari
kecepatan angin, perbandingan hasil http://3ka-09.digimon.tv/t9-pengertian-visual-
pengukuran kecepatan angin pada alat ukur basic
kecepatan angin realtime dengan anemometer 11 Nurjaya.(2010).“Defenisi dan Sejarah My SQL”.
digital tidak berbeda jauh. Diakses Februari 15, 2012 dari
Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, http://www.blogofnurjaya.com/2010/01/definisi-
sehingga perlu dilakukan studi lebih lanjut untuk dan-sejarah-mysql.html
menghasilkan sebuah alat ukur kecepatan angin yang
lebih handal. Berikut beberapa saran:
1. Perancangan alat ukur kecepatan angin ini bisa RIWAYAT PENULIS
ditambahkan dengan alat pendeteksi arah angin.
2. Perancangan alat ukur ini bisa di tambahkan Adhiatma M. Nur Hadi
dengan menggunakan wireless. Lahir di Bulukumba, 16 Maret 1989.
3. Perancangan alat ukur ini bisa ditambahkan Anak ke dua dari tiga bersaudara . Putra
dengan program interkoneksi sehingga dari pasangan Drs. Andi Muh Ridwan
monitoring dapat dilakukan secara online dan Nakeriah BA. memulai pendidikan
melalui jaringan internet. di TK Bustanul anfal aisyiah dan
melanjutkan pendidikannya di SDN 6
DAFTAR PUSTAKA Kasuara Bulukumba. Ditahun 2001 menjadi murid di
SMPN 2 Bulukumba dan menempuh pendidikan
1 Budiharto, Widodo dan Rizal, Gamayel. (2007). menengah pertama di SMAN 1 Bulukumba ditahun
“Belajar Sendiri 12 Proyek Mikrokontroler untuk 2004. Melanjutkan Studi S1 perguruan tinggi
Pemula”. Jakarta: PT. Elex Media Kamputindo. konsentrasi Teknik Energi Listrik di Jurusan Elektro
2 Prawirowardoyo, Susilo. (1996). “Meteorologi”. Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin tahun 2007-
Bandung: ITB. 2012.
3 Mihdar Ali, Habib. (2011). “Sistem Monitoring
Polusi Udara”. Makassar: Universitas Hasanuddin. Arief Jayakusuma Amran
[4] Asfar, Asywadi dan Ismandiady (2011). Lahir di Ujung Pandang, 1989, Provinsi
“Implementasi Pengontrolan Rotasi Tower Sulawesi Selatan, Indonesia. Anak
Pengukuran Antena Berbasis ATMEGA16”. kedua dari pasangan H.Amran, S.H. dan
Makassar: Universitas Hasanuddin. Hj.Ratna, S.H. Memulai Pendidikan di
[5] Suardiwerianto, Yogi. (2010). “Pola Umum Angin
Indonesia. Ilmu Kelautan.com”. Diakses SD Inpres Laikang Makassar pada
Desember 12, 2011 dari tahun 1995, pendidikan lanjutan di SMP
http://www.ilmukelautan.com/oseanografi/fisika- Negeri 16 Makassar pada tahun 2001, dan melanjutkan
oseanografi/405-pola-umum-angin-di-indonesia pendidikannya ditingkat SMA Negeri 6 Makassar pada
[6] San Lohat, Alexander. (2008-2009). “Hubungan tahun 2004. Kemudian pada tahun 2007-sekarang
kecepatan sudut dengan kecepatan linear”. Diakses menjalankan studi S1 di Jurusan Elektro Fakultas
Januari 23, 2012 dari Teknik Universitas Hasanuddin Makassar, subjurusan
http://www.scribd.com/doc/37037325/1/Hubunga Teknik Energi Listrik.
n%C2%A0antara%C2%A0Kecepatan%C2%A0Su

Anda mungkin juga menyukai