Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Sainsmat, September 2015, Halaman 205-213 Vol. IV, No.

2
ISSN 2086-6755
http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat

Pemuliaan Tanaman Padi Aromatik Lokal Kabupaten


Enrekang Sulawesi Selatan
Local Aromatic Rice Breeding of Enrekang Regency South
Sulawesi
A. Masniawati1)*, Baharuddin2), Tri Joko1), Asadi Abdullah1)
1)
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin. Jl. Perintis Kemerdekaan km 10, Makassar
2)
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin. Jl. Perintis Kemerdekaan km 10, Makassar

Received 11th May 2015 / Accepted 1st June 2015

ABSTRAK

Kabupaten Enrekang merupakan sentra penanaman padi lokal Aromatik, hanya saja
padi lokal tersebut memiliki umur yang panjang dan produktivitasnya masih rendah. Salah
satu cara untuk memperbaiki karakter padi lokal adalah dengan menyilangkan dengan padi
unggul nasional. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bibit padi lokal aromatik yang
memiliki karakter seperti padi unggul nasional yaitu berumur pendek, memiliki aoma,
potensi produksi tinggi dan tinggi berkisar 100 cm. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Maret – September 2014. Persilangan dilakukan antara padi Aromatik Lokal Kab.
Enrekang yaitu Pare Mandoti, Pare Pallan, Pare Pinjan dan Pare Lotong dengan varietas
unggul Ciherang. Hasil penelitian hingga tahap ini telah berhasi diperoleh generasi Fi hasil
persilangan dan akan dikarakterisasi secara morfologi dan molecular untuk mendapatkan
bibit tanaman padi Aromatik Unggul. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1.
Telah berhasil dilakukan persilangan antara padi lokal aromatic Kabupaten Enrekang
dengan varietas unggul ciherang, 2. Telah diperoleh generasi F1 dari hasil silangan antara
Pare Mandoti, Pare Pinjan, Pare Lambau, dan Pare Lotong dengan varietas unggul
Ciherang.

Kata Kunci: Kabupaten Enrekang, Padi Aromatik, Pemuliaan Tanaman, Varietas


Unggul

ABSTRACT

Enrekang is the center of local Aromatic rice cultivation, only the local rice has a long
life and productivity is still low. One way to improve the character of local rice is by
crossing the national yield rice. This study aims to gain local aromatic rice seedlings that
have superior national character such as rice are short-lived, have Aoma, high production
potential and a high of around 100 cm. This study was conducted in March-September
2014. Crosses performed between Local Aromatic rice Kab. Enrekang namely Mandoti

*Korespondensi:
email: masniawatiy@gmail.com

205
Pemuliaan Tanaman Padi Aromatik

Pare, Pare Pallan, and Pare Pare Pinjan lotong with varieties Ciherang. Results of studies to
this stage has successfully obtained Fi generation from crosses and will characterized by
morphological and molecular to get seedlings of rice plants Aromatic Excellence. From the
results of this study concluded that: 1. It has been successful cross between local aromatic
rice varieties Enrekang with ciherang, 2. Having obtained the F1 generation of the result of
crosses between Mandoti Pare, Pare Pinjan, Pare Lambau, and Pare lotong with varieties
Ciherang.

Keywords: Enrekang, Aromatic Rice, Plant Breeding, Varieties

PENDAHULUAN usaha peningkatan produktivitas


padi tersebut terbatasnya terobosan
Padi merupakan tanaman pangan adalah baru khususnya varietas unggul
teknologi
penting yang ditanam hampir sepertiga dari serta alih fungsi lahan subur untuk
jumlah total bahan pangan di dunia. Padi kepentingan industri, dan
juga menyediakan bahan pangan pokok dan perumahan
lahan non pertanian lainnya
35-60% kalorinya dikonsumsi lebih dari penggunaan 2006).
(Krisnamurthi,
2.7 milyar penduduk dunia. Sekitar 80% Kualitas jenis padi akan berpengaruh
total jumlah padi yang ditanam, 55% pada selera makan masyarakat. Secara
merupakan padi lahan sawah irigasi dan umum masyarakat akan berusaha
25% sisanya adalah padi tadah hujan yang memilih kualitas jenis padi yang baik.
berada pada dataran rendah (Gorantla et al Salah satu parameter yang menjadi
2005). tolak ukurkualitas jenis padi adalah sifat
pemilihan
Kebutuhan beras nasional pada tahun aroma pada padi. Sifat aroma ini
2007 mencapai 30,91 juta ton dengan merupakan salah satu keunggulan jenis
asumsi konsumsi per kapita rata-rata 139 padi. Namun demikian, masyarakat masih
kg per tahun. Indonesia dengan rata-rata merasa kesulitan dengan terbatasnya jenis
pertumbuhan penduduk 1,7 persen per padi aromatik pada pasaran. Hal tersebut
tahun dan luas areal panen 11,8 juta disebabkan oleh mahalnya padi aromatik
hektar dihadapkan pada ancaman rawan karena padi tersebut hanya bisa ditanam
pangan
pada tahun 2030 (Pasaribu pada kondisi tanah tertentu atau hanya
Ketahanan pangan 2006). dapat ditanam pada daerah
utama pemerintah merupakan tertentu (Bradbury et al, 2005).
kebutuhan pangan program
seluruh untuk
penduduk. Aroma wangi menyerupai pandan
mencukupi
Program tersebut meliputi ketersediaaan merupakan karakter paling menarik dari
dan keterjangkauan pangan dalam jumlah padi kualitas tinggi yang permintaannya
cukup serta bermutu. Target dari program semakin meningkat di pasaran Asia dan
ketahanan pangan adalah meningkatkan seluruh dunia. Senyawa aromatik 2-acetyl-
produksi padi nasional agar seluruh 1-pyrroline (2AP) merupakan komponen
kebutuhan beras dapat dipenuhi dari dalam aroma utama pada semua varietas padi di
negeri. Usaha peningkatan produksi padi dunia. 2-ACP dideteksi pada semua bagian
dilakukan dengan tanaman padi, kecuali pada akar (Lorieux et
peningkatan produktivitas padi di daerah al. 1996). Walaupun detail lintasan
yang belum optimal. Kendala yang ditemui
dalam
206
Masniawati, dkk (2015)

biosintesis 2-AP belum sepenuhnya alami menghasilkan tanaman yang relatif


diketahui. tetapi telah ditemukan bahwa tinggi, berumur panjang, anakan produktif
senyawa osmoprotektanprolin sedikit, dan produktivitas rendah. Untuk
prekursor dan sumber nitrogen adalah menghasilkan varietas padi baru melalui
pada varietas aromatik Thai Hom Mali 2- persilangan diperlukan waktu 5-10 tahun.
( Bradbury et al. 2005). ACP Menurut Harahap (1982), terdapat
Studi mengenai padi beberapa metode persilangan buatan yang
Sulawesi Aromatik Selatan dapat dilakukan untuk mendapatkan
berdasarkan bahwa
organoleptik menunjukkan uji terdapat varietas unggul padi, yaitu silang tunggal
tiga varietas padi aromatik yang telah resmi atau single cross (SC), silang puncak atau
dirilis yaitu Celebes, Sintanur, dan top cross (TC), silang ganda atau double
Gilirang, dan enam varietas padi aromatik cross (DC), silang balik atau back cross
lokal yaitu Pare Lambau, Pare Gunung (BC), dan akhir-akhir ini dikembangkan
Perak, Pare Pinjan, Pare Mandoti, Pare pula metode persilangan multi cross (MC).
Bau, Pare Pallan, Pare Lotong dan Pare Silang tunggal hanya melibatkan dua tetua
Kombong, Pare (Masniawati, saja. Silang puncak merupakan persilangan
Lambau 2012). antara F1 dari silang tunggal dengan tetua
Persilangan Tanaman lain. Silang ganda merupakan persilangan
Padi padi antara F1 dengan F1 hasil dari dua
Persilangan
berlangsung secara alami persilangan tunggal. Silang balik adalah
tanamanet al. 1978). Persilangan
(Soedyanto dapat dan
padi persilangan F1 dengan salah satu tetuanya.
secara alami berlangsung dengan bantuan
METODE
angin. Adanya varietas padibuatan lokal di
berbagai daerah menunjukkan telah terjadi Penelitian ini dilakukan di rumah kaca
persilangan secara alami. Contoh varietas BB-Biogen Bogor. Penelitian ini
padi lokal yang banyak ditanam petani menggunakan sampel padi hasil seleksi gen
adalah Rojolele, Mentik, Cempo, Pandan aromatik berdasarkan penelitian terdahulu
Wangi, Markoti, Hawarabunar, Lemo, yang akan disilangkan dengan Varietas
Kuwatik, dan Siam. Persilangan padi secara Ciherang. Padi hasil seleksi adalah : Pare
buatan dilakukan dengan campur tangan Mandoti, Pare Lambau, Pare Pinjan dan
manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan Pare Lotong
teknologi memungkinkan membuat Bahan lain yang digunakan adalah
kombinasi persilangan untuk menghasilkan ember plastik, kantong kertas, kantong
tanaman yang sesuai dengan keinginan. persilangan glocine bag, tali, bak plastk,
Varietas padi unggul hasil persilangan gunting, alat isap vacuum pump, klip, alat
dikelompokkan berdasarkan tipologi lahan tulis kantor dan etiket.
budi dayanya, yaitu padi sawah, padi gogo, Cara Kerja:
dan padi rawa. Persilangan padi secara
Penanaman tetua dilalukan dalam
buatan pada umumnya menghasilkan
ember plastik. Tetua yang berasal dari padi
tanaman yang relatif pendek, berumur
lokal ditanam terlebih dahulu mengingat
genjah, anakan produktif banyak, dan hasil
umur tanaman yang cukup panjang. Setiap
tinggi. Sementara itu persilangan secara

207
Pemuliaan Tanaman Padi Aromatik

ember berisi satu jenis tanaman. Tanaman Bunga yang sudah diserbuki segera
dipupuk urea 200 kg, SP36 100 kg, dan ditutup dengan kantong kertas transparan
KCl 100 kg/ha. Pupuk urea diberikan tiga atau glacine bag. Pada malai dipasang
kali yaitu pada umur 0, 4, dan 7 minggu etiket yang mencantumkan tanggal silang,
setelah tanam. nama tetua, jumlah malai yang disilangkan,
Kastrasi dilakukan sehari sebelum dan dapat juga dicantumkan nama yang
penyerbukan agar putik menjadi masak menyilangkan. Penulisan identitas sangat
sempurna saat penyerbukan sehingga penting untuk legitimasi genotipe baru
keberhasilan penyilangan lebih tinggi. yang dihasilkan.
Setiap bunga (spikelet) terdapat enam Tanaman hasil penyerbukan dipelihara
benang sari. Bunga pada malai yang akan di rumah kaca sampai biji hasil persilangan
dikastrasi dijarangkan hingga tinggal 15-50 masak. Setelah 3-4 minggu, malai dipanen
bunga. Sepertiga bagian bunga dipotong kemudian dikeringkan dengan cara
miring menggunakan gunting kemudian dijemur atau di oven. Biji yang sudah
benang sari diambil dengan alat penyedot kering dirontok kemudian dimasukkan ke
vacuum pump. Bunga yang telah bersih dari dalam kantong kertas dan dicatat dalam
benang sari ditutup dengan glacine bag. buku persilangan. Benih F1 hasil
Penyerbukan. Bunga jantan diambil persilangan dapat ditanam sebagai bahan
dari lapangan sekitar pukul 09.00 pagi seleksi pada tahap pemuliaan selanjutnya.
kemudian disimpan dalam bak plastik yang
disiapkan di ruang persilangan. Setelah HASIL DAN PEMBAHASAN
kepala sari membuka, segera dilakukan
Data Penelitian Berdasarkan
penyerbukan. Bunga betina yang sudah
hasil penelitian dapat dilihat
dikastrasi dibuka tutupnya kemudian bunga
pada Tabel 1.
jantan digoyang-goyangkan n di atasnya.

Tabel 1. Hasil Persilangan Varietas Padi

No Tanaman yang Tanggal Tanggal Tanggal


disilangkan Penanaman Persilangan Panen
1 Pare Mandoti 20 – 3 - 2014 21 – 8 - 2014 10 - 9 - 2014
2 Pare Pinjan 20 – 3 - 2014 21 – 8 - 2014 10 - 9 - 2014
3 Pare Lotong 20 – 3 - 2014 21 – 8 - 2014 10 – 9 - 2014
4 Pare Lambau 20 – 3 - 2014 21 - 8 - 2014 10 – 9 - 2014

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan awal karena termasuk tanaman yang


bahwa ke empat aksesi tanaman padi lokal berumur panjang dan menghasilkan bunga
kab. Enrekang telah berhasil disilangkan lebih lama dibandingkan dengan var.
dengan padi varietas Ciherang dengan ciherang yang berumur pendek, dengan
menggunakan bunga betina dari padi lokal harapan semua tanaman memiliki waktu
dan bunga jantan dari var. Ciherang. muncul bunga yang bersamaan dan tingkat
Aksesi tanaman padi lokal ditanam lebih kematangan serbuk sari dan putik sama

208
Masniawati, dkk (2015)

(gambar 1.). Tabel di atas menunjukkan dilakukan setelah tanaman berumur sekitar
bahwa kegiatan persilangan baru dapat 5 bulan.

Gambar 1. Bunga jantan var. Ciherang

Proses kastrasi bunga jantan ikut merupakan pengambilan tepung sari pada
menentukan keberhasilan penyerbukan . kelamin jantan agar tidak terjadi
Kasterasi atau sering disebut Emaskulasi penyerbukan sendiri.

a b c

Gambar 2. Proses kastrasi untuk menghilangkan serbuk sari. (a). Pemotongan sepertiga
dari bagian lemma dan palea (b). Penghisapan serbuk sari dengan vaccum pump

Kastrasi dilakukan pada pagi hari maka pertumbuhan kuncup bunga perlu
pukul 05.30 karena bunga padi dapat mekar diamati dengan seksama. Kastrasi
pada cuaca yang terang dan banyak dilakukan pada pagi hari hingga dapat
mendapat sinar matahari. Bunga yang akan 08.00 yaitu pada suhu rendah dengan udara
dikastrasi dipilih bunga yang belum mekar yang cukup lembab, kepala sari padapukulsaat
atau hampir mekar, sehubungan dengan itu itu biasanya masih tertutup rapat, sehingga

209
Pemuliaan Tanaman Padi Aromatik

dengan mudah benang sari dapat dibuang pada stigma, karena tinggi benang sari
dalam keadaan utuh. Kastrasi dilakukan sama atau lebih rendah dari pada stigma
dengan cara memotongan miring kearah dan keadaan benang sari yang tertutup
lemma dimana benang sari yang berada palea. Setelang pengguntingan kemudian
didekat lemma menjadi lebih terbuka benang sari dihisap dengan menggunakan
daripada benang sari yang berada di dekat alat hisap vacuum pump (gambar 2).
palea sehingga pengambilan benang sari Selanjutnya untuk menghindari jatuhnya
yang berada didekat palea menjadi lebih serbuk sari yang tidak diinginkan malai
sulit karena benang sari tertutup palea. diisolasi dengan menggunakan kantong
Pengambilan kepala sari yang didekat palea kertas, baik sebelum atau sesudah
memerlukan kehati-hatian dan ketelitian persilangan dilakukan.
yang tinggi agar tidak terjadi kerusakan

a b

Gambar 3. Proses hibridisasi atau persilangan. (a). Bunga jantan siap di taburkan di atas
bunga betina (b). Proses penaburan bunga jantan di atas bunga betina

Hibridisasi atau persilangan bertujuan menggoyangkan bunga jantan di atas bunga


menggabungkan sifat-sifat baik dari kedua betina (gambar 3). Tujuan dari hibridisasi
tetua atau induknya sedemikian rupa adalah menggabungkan dua sifat dari dua
sehingga sifat-sifat baik tersebut dimiliki varietas tanaman ke dalam satu tubuh
keturunannya. Sebagai hasil dari hibridisasi tanaman. Oleh karena itu, sifat tanaman
adalah timbulnya keragaman genetik yang hasil persilangan (F1) merupakan gabungan
tinggi pada keturunannya. Dari keragaman sifat diantara kedua tetuanya. Faktor lain
yang tinggi inilah pemulia tanaman akan yang harus diperhatikan dalam melakukan
memilih tanaman yang mempunyai sifat- hibridisasi adalah lamanya daya hidup
sifat sesuai dengan yang diinginkan (viabilitas) serbuk sari. Untuk tanaman
(Sunarto, 1997). serealia, viabilitas serbuk sari relatif sangat
Hibridisasi dilakukan pada siang hari, singkat biasanya hanya bertahan dalam
sekitar pukul 10.30. Dilakukan dengan cara beberapa menit saja. Sedangkan untuk
menaburkan benang sari varietas ciherang tanaman tahunan dan buah-buahan serbuk
sebagai induk jantan ke kepala putik padi sari masih bisa bertahan hidup normal
aromatik lokal Enrekang sebagai induk meskipun telah disimpan selama beberapa
betina dengan menggunakan

210
Masniawati, dkk (2015)

bulan bahkan beberapa tahun lamanya perkembangan embrio, pengerudungan


(Nasir, 2001). juga bertujuan agar lingkungan yang
diharapkan menyerupai lingkungan saat
putik terbungkus oleh lemma dan palea
(Gambar 4).
Berdasarkan pengamatan setelah tiga
minggu dilakukannya persilangan,
persilangan antara varietas Ciherang
dengan padi aromatik lokal Enrekang
berhasil dilakukan dengan diperolehnya
buah padi pada setiap malai. Buah padi
yang dihasilkan dari hasil persilangan
memperlihatkan karakter seperti pada
Gambar 5.
Persilangan antara padi lokal aromatik
kab. Enrekang dengan var. Ciherang telah
berhasil dilakukan dan telah diperoleh
benih (F1). Keberhasilan persilangan
Gambar 4. Bunga tanaman padi setelah sangat ditentukan oleh kematangan bunga
diserbuki dibungkus dengan glacine bag jantan dan bunga betina selain itu
keberhasilan persilangan juga ditentukan
Setelah proses hibridisasi dilakukan oleh waktu persilangan yang tepat.
pengerudungan (cover off) pada malai
yang harus dilakukan dengan hati-hati agar
tidak mengganggu pembuahan dan

a b

Gambar 5. Hasil persilangan tanaman padi. (a). F1 (Pare Mandoti x Var. Ciherang) (b). F1
(Pare Lotong x Var. Ciherang)

211
Pemuliaan Tanaman Padi Aromatik

Metode penyerbukan juga ikut unigenes of an indica rice (Oryza


menentukan keberhasilan persilangan. sativa L. cv. Nagina 22). Current
Serbuksari (bunga jantan) digoyang Science 89:469-514.
goyang –diatas putik (bunga betina) yang
siap diserbuki dengan harapan serbuk sari Harahap, Z., dan T.S. Silitonga, 1989.
dapat mencapai putik sari dan membuahi. Perbaikan Varietas Padi. dalam Padi
Putik yang matang atau siap diserbuki Buku 2. Pusat Penelitian dan
apabila diserbuki dengan serbuksari yang Pengembangan Tanaman Pangan.
matang akan menghasilkan embrio. Bogor.

KESIMPULAN Krisnamurthi B. 2006. Produksi padi


nasional naik minimum sama dengan
Berdasarkan hasil penelitian sampai kenaikan penduduk 1,5 %. Sinar Tani .
pada tahap ini telah diperoleh generasi F1
hasil silangan antara padi aromatik lokal Masniawati. A. 2006. Karakteristik Plasma
Enrekang Pare Mandoti, Pare Pinjan, Pare nutfah Padi aromatik Sulawesi
Lambau dan Pare Lotong dengan Varietas Selatan. Buletin Penelitian seri Hayati.
unggul Ciherang. Keberhasilan persilangan Vol. 9; 107-114
sangat ditentukan oleh kematangan bunga
Nasir, M. 2001. Pengantar Pemuliaan
jantan dan betina dan waktu persilangan
Tanaman. Jakarta. Direktorat Jendral
yang tepat.
Pendidikan Tinggi Departemen
Generasi F1 dari hasil penelitian ini
Pendidikan Nasional.
akan ditanam dan diseleksi dengan marka
molekuler untuk mendapatkan generasi F2 Pasaribu B. 2006. Rancangan
yang mengandung gen aromatik dan undangundang lahan pangan abadi.
memiliki sifat unggul dari var. Ciherang. Tidak memperkenankan konversi lahan
pangan. Sinar Tani 3:8-14.
UCAPAN TERIMA KASIH
Soenarto, 1997. Pemuliaan Tanaman. IKIP
Terima kasih kami ucapkan kepada
Semarang.
Universitas Hasanuddin yang telah
mendanai kegiatan penelitian ini melalui
Hibah Unggulan Perguruan Tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Bradbury et al, 2005. The gene for


fragrance In rice. Plant Biotechnology
3: 363–370.

Gorantla M et al. 2005. Functional


genomics of drought stress response in
rice: transcript mapping of annoted

212

Anda mungkin juga menyukai