Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Iklim terhadap Tanaman

serta Hama dan Penyakit Tanaman


Oleh : wardian gea
NIM : 190301076
Kelas : AGROTEKNOLOGI 2
Cuaca dan Iklim
• Cuaca peristiwa fisik yang berlansung di atmosfer pada suatu saat dan
tempat /ruang tertentu, yang dinyatakan dalam berbagai variabel
disebut unsur – unsur cuaca.
• Iklim penyebaran cuaca dari waktu ke waktu(hari demi hari, bulan
demi bulan, dan tahun demi tahun) dan termasuk di dalamnya harga
rata – rata dan harga – harga ekstrim (yaitu maksimum dan minimum)
atau keadaan rata –rata cuaca pada suatu periode yang cukup lama
atau daerah yang cukup luas. Di Indonesia dikenal ada 2 (dua) iklim
atau pengertian umumnya disebut musim yaitu musim kemarau dan
musim hujan.
Pembagian Daerah Iklim

•Daerah panas/tropis
Tinggi tempat : 0 – 600 m dari permukaan laut.
Suhu : 26,3o C – 22o C.
Tanaman : padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet,
kelapa, coklat.
•Daerah sedang
Tinggi tempat : 600 m – 1500 m dari permukaan laut.
Suhu : 22o C – 17,1o C.
Tanaman : padi, tembakau, teh, kopi, coklat, kina, sayur-
sayuran.
•Daerah sejuk
Tinggi tempat : 1500 – 2500 m dari permukaan laut.
Suhu : 17,1o C – 11,1o C.
Tanaman : kopi, teh, kina, sayur-sayuran.
•Daerah dingin
Tinggi tempat : lebih dari 2500 m dari permukaan laut.
Suhu : 11,1o C – 6,2o C.
Tanaman : Tidak ada tanaman budidaya.
Iklim merupakan peubah utama yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Alasan utama yang melandasi pentingnya
mempelajari Pengaruh iklim pada tanaman yaitu :
•Pengetahuan tentang iklim tersebut akan membantu pemuliaan tanaman
untuk memilih kultivar yang cocok terhadap kondisi tempat tumbuh
tanaman;
•Dasar tersebut akan membantu ahli agronomi dan fisiologi untuk
menghitung efek iklim pada pertumbuhan, perkembangan, dan hasil
tanaman sehingga dapat memutuskan pengaruh perlakuan dalam setiap
percobaannya.
Iklim adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas
dan dapat mengoptimalisasi penggunaan sumberdaya dalam system
produksi (Koesmaryono et al. 1997).
Pengaruh komponen iklim terhadap tanaman :
1. Suhu
 Suhu udara dan tanah mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman. Setiap jenis tanaman
mempunyai batas suhu minimum, optimum dan maksimum yang berbeda-beda untuk
setiap tingkat pertumbuhannya. Gandum dalam musim dingin tahan berada dalam kondisi
suhu yg rendah dan dapat bertahan dalam suhu beku selama periode musim dingin.
Tanaman tropis misalnya coklat memerlukan suhu tinggi sepanjang tahun. Batas atas suhu
yang mematikan aktivitas sel-sel tanaman berkisar antara 1200 sampai 1400 F tetapi nilai ini
beragam sesuai dengan jenis tanaman dan tingkat pertumbuhannya. Suhu tinggi tidak
mengkhawatirkan dibandingkan suhu rendah dalam menahan pertumbuahan tanaman asal
persediaan air memadai dan tanaman dapat menyesuaikan terhadap daerah iklim. Dalam
kondisi suhu yang sangat tinggi, pertumbuhan terhambat bahkan terhenti tanpa
menghiraukan persediaan air, dan kemungkinan keguguran daun atau buah sebelum
waktunya
 Ditinjau dari klimatologi pertanian, suhu udara di Indonesia dapat berperan sebagai kendali
pada usaha pengembangan tanaman padi di daerah-daerah yang mempunyai dataran tinggi.
Sebagian besar padi unggul dapat berproduksi dengan baik sampai pada ketinggian 700 dpl,
demikian juga tanaman kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau. Suhu udara rata-rata yang
tinggi baik untuk tanaman seperti kacang tanah dan kapas. Sedangkan gandum, kentang
dan tomat dapat ditanam di dataran tinggi dengan suhu yang lebih rendah. Jenis tanaman
yang tahan kekeringan diantaranya ubi kayu, wijen, kacang tanah, kacang hijau dan
semangka.
2. Air
• Air adalah faktor yang lebih penting dalam produksi tanaman pangan
dibandingakan dengan faktor lingkungan lainnya. Tanaman pangan
memperoleh persediaan air dari akar, itu sebabnya pemeliharaan kelembaban
tanah merupakan faktor yang penting dalam pertanian. Jumlah air yang
berlebih dalam tanah akan mengubah berbagai proses kimia dan biologis yang
membatasi jumlah oksigen dan meningkatkan pembentukan senyawa yang
berbahaya bagi akar tanaman.
• Curah hujan yang lebat dapat menggangu pembungaan dan penyerbukan.
Curah hujan memegang peranan pertumbuhan dan produksi tanaman pangan.
Hal ini disebabkan air sebagai pengangkut unsur hara dari tanah ke akar dan
dilanjutkan ke bagian-bagian lainnya. Fotosintesis akan menurun jika 30%
kandungan air dalam daun hilang, kemudian proses fotosintesis akan berhenti
jika kehilangan air mencapai 60% (Griffiths, 1976)
3. Radiasi matahari
• Radiasi matahari yang ditangkap klorofil pada tanaman yang menpunyai hijau daun merupakan
energi dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis ini menjadi bahan utama dalam pertumbuhan
dan produksi tanaman pangan. Selain meningkatkan laju fotosintesis, peningkatan cahaya
matahari biasanya mempercepat proses pembungaan dan pembuahan. Sebaliknya, penurunan
intensitas radiasi matahari akan memperpanjang masa pertumbuhan tanaman. Jika air cukup
maka pertumbuhan dan produksi padi hampir seluruhnya ditentukan oleh suhu dan radiasi
matahari.

• Tanaman yang dipanen buah atau bijinya akan tumbuh dengan baik pada intensitas radiasi
matahari yang tinggi. Pada tanaman kedelai penurunan intensitas radiasi matahari akan
menurunkan hasil polong dan biji kering. Intensitas radiasi yang rendah sejak penanaman dapat
menurunkan hasil yang sangat besar jika dibandingakan jika hanya pada fase pengisian polong.
Radiasi matahari merupakan faktor penting dalam metabolisme tanaman yang berklorofil, karena
itu produksi tanaman pangan dipengaruhi oleh tersedianya cahaya matahari. Tapi umumnya
fluktuasi hasil dari tahun ke tahun tidak mempunyai korelasi dengan ketersediaan radiasi
matahari, karena produksi pangan ditentukan juga oleh faktor lain.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai