Anda di halaman 1dari 78

Universitas Islam Kadiri

By : Drs. Ec. Sudarno, MM.


Kediri - Indonesia
REFERENSI
 1. Manajemen Pemasaran – Marketing
Management; analisis, perencanaan, implementasi
dan kontrol. By Philip Kotler, Jilid 1 dan 2, PT
Pranhallindo – Jakarta.
 2. Prinsip-Prinsip Pemasaran, by Philip Kotler dan
Gary Armstrong, Erlangga.
 3. Manajemen Pemasarn by Nembah T. Hartimbul
Ginting, CV Yrama Widya – Bandung.
 4. Manajemen Pemasaran Modern, by Basu Swasta
DH dan Irawan, Liberty – Yogyakarta.
REFERENSI
 5. Azas – Azas Marketing, by Basu swasta DH,
Liberty – Yogyakarta.
 6. Strategi Pemasaran, by Fandy Tjiptono, Penebit
Andi Yogyakarta.
 7. Strategic Marketing Plan, by C.M, Lingga Purnama,
MM, penerbit PT Gramedia Pustaka utama Jakarta.
 8. Manajemen Pemasaran, by Philip Kotler dan Kevin
Lane Keller, penerbit Erlangga – Jakarta.
 http://rizqimuhammad.heck.in/arti-penggunaan-
simbol-tm-trademark-r-re.xhtml
Universitas Islam Kadiri
By : Drs. Ec. Sudarno, MM.
Kediri - Indonesia
Product
 Adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba
maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna,
harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan
perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli
untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan.

 Adalah merupakan segala sesuatu yang dapat


ditawarkan produsen untuk diperlihatkan, diminta,
dicari, dipergunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan.
Product
 Adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu
pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Product
 Produk tersebut meliputi :
 1. Barang fisik seperti : sepeda motor, komputer, TV,
buku teks;
 2. Jasa seperti : restoran, penginapan, transport;
 3. Orang atau pribadi seperti : Manona, Micharl
jordan;
 4. Tempat seperti pantai kuta, danau toba, sanggigi;
 5. Organisasi seperti : Ikatan Akuntansi Indonesia,
Pramuka, PBB, dan
 6. Ide seperti : keluarga berencana.
Konsep produk Total
 Gambar.
Barang

Kemasan

Merek
Produk Kepuasan
Pelanggan
Label

Pelayanan

Jaminan
Lima Tingkat (Level) Produk
 Gambar
Kebutuhan
Level Produk
Konsumen

1 Produk Utama Manfaat inti

2 Produk dasar Fungsional

3 Produk Harapan Kelayakan

4 Produk yg ditingkatkan Kepuasan

5 Produk Potensial Masa Depan


Lima Tingkat (Level) Produk
 Level 1.
 Tingkat paling dasar adalah manfaat inti ( core
benefit ), yaitu jasa atau manfaat dasar yang
sesungguhnya dibeli pelanggan.

 Contoh : seorang tamu hotel membeli Istirahat dan


Tidur; pembeli bor membeli lubang.
Lima Tingkat (Level) Produk

Jadi pemasar harus bisa


memandang diri sendiri
sebagai pembeli manfaat.
Lima Tingkat (Level) Produk
 Level 2.
 Pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi
produk dasar ( Basic Product ).

 Contoh : sebuah kamar hotel mencakup tempat tidur,


kamar mandi, handuk, meja tulis, meja rias dan lemari
pakaian.
Lima Tingkat (Level) Produk
 Level 3.
 Pemasar menyiapkan suatu produk yang diharapkan (
expected product ), suatu set atribut dan kondisi yang
biasanya diharapkan dan disetujui pembeli ketika
mereka membeli produk itu.

 Contoh : tempat tidur yang bersih, handuk yang


bersih, lampu baca dan ketenangan.
Lima Tingkat (Level) Produk
 Level 4.
 Pemasar menyiapkan produk yang ditingkatkan (
augmented product ) yang memenuhi keinginan
pelanggan itu melampaui harapan mereka.

 Contoh : ada satu set TV, bunga segar, check in cepat,


check out segera, makanan dan pelayan kamar yang
baik.
Lima Tingkat (Level) Produk
 Level 5.
 Pada level lima ini terdapat produk potensial (
potential product ), yang mencakup semua
peningkatan dan transformasi yang akhirnya akan
dialami produk tersebut di masa depan.

 Contoh : tamu hotel dapat coklat/permen di bantal,


semangkuk buah-buahan, bisa merekam video dengan
kaset videonya dan kadang-kadang mendapat
perhatian khusus karena perhatian dan pelayanan,
sehingga mendapat kegembiraan.
Barang Subtitution & Komplementer.
 Barang subsitusi ( pengganti ) adalah barang
pengganti, artinya barang yang fungsinya
menggantikan fungsi barang lain.
Contoh :
1. kayu bakar pengganti minyak tanah,
2. gas LPG pengganti minyak tanah
3. jagung pengganti ketela pohon.
4. sagu pengganti beras
5. roti pengganti nas1.
6. pulpen pengganti pensil
7. teh pengganti kopi
8. jagung pengganti nasi, dll.
Barang Subtitution & Komplementer.
 Barang komplementer ( Pelengkap ) adalah Barang
yang mempunyai manfaat untuk melengkapi barang
lain. Benda ini akan bermanfaat atau mempunyai nilai
guna jika dipakai secara bersamaan.
 Contoh :
 kopi dengan gula untuk membuat minuman,
 printer dan tinta untuk mencetak dokumen dan
 sepeda motor dengan bensin.
Barang ditinjau dari aspek daya
tahannya.
 1. Barang.
 1.1. Barang tidak tahan lama, adalah barang berwujud
yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu tahun atau
beberapa kali pemakaiannya.
 Contoh : sabun mandi, gula, garam, minuman ringan,
dll.
 1.2. Barang tahan lama, adalah merupakan barang
berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan
banyak pemakaian ( umur ekonomisnya untuk
pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih ).
 Contoh : TV, Lemari Es, Mobil, Komputer, dll.
Barang ditinjau dari aspek daya
tahannya
 2. Jasa.
 Adalah merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan
yang ditawarkan untuk dijual.
 Contoh : bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus,
hotel, lembaga pendidikan, dll.
Barang ditinjau dari aspek
Psikhologis
Beberapa karakteristik tertentu dari suatu barang
dapat memberikan pengaruh secara psikhologis
terhadap prilaku pembeli.
Atas dasar ini barang dapat dibagi menjadi :
 1. barang fungsional.
 2. barang prestise.
 3. barang status.
 4. barang untuk orang dewasa.
 5. barang hedonis.
 6. barang anxiety.
Barang ditinjau dari aspek
Psikhologis
 1. Barang fungsional, adalah barang yang tidak
mempunyai arti kultural ataupun sosial, seperti :
buah-buahan segar, air minum, sayuran dll.

 2. Barang prestise, adalah barang yang dapat


memberikan bukti kedudukan atau sebagai lambang
kemegahan dari pemiliknya, seperti : rumah mewah,
mobil BMW, dan barang mewah lainnya.
Barang ditinjau dari aspek
Psikhologis
 3. Barang status, adalah barang yang dapat
menciptakan status tertentu pada pemiliknya,
misalnya : Jaket Uniska, Jaket Universitas Islam
Indonesia ( UII ) Jogjakarta, dsb.

 4. Barang untuk orang dewasa, adalah


barang yang dapat menunjukkan kepada pemilikmya,
bahwa dia termasuk orang dewasa merkipun belum
cukup dianggap sebagai orang dewasa. Termasuk
barang-barang ini adalah : Bir, rokok, Kosmetik,
majalah detektif, dan lain sebagainya.
Barang ditinjau dari aspek
Psikhologis
 5. Barang hedonis, adalah barang yang dibeli
karena dapat mempengaruhi langsung selera
seseorang, misalnya : makanan yang berbau enak,
barang dengan kemasan yang menarik, dll.

 6. Barang anxiety, adalah barang-barang yang


dapat mengurangi atau menghilangkan kegelisahan
seseorang karena orang lain kurang menyukainya,
misalkan : minyak wangi, permin, deodoran, dll.
Produk ditinjau dari aspek siapa
konsumennya.
 Maka produk dapat dibedakan menjadi :
 1. Barang Konsumen ( consumer’s goods ).
 2. Barang Industri ( industrial’s goods ).
1. Barang Konsumen (consumer’s goods).
 Adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan
akhir sendiri ( individu atau rumah tangga ), bukan
tujuan untuk bisnis. Umumnya barang konsumen
dapat dibedakan menjadi 4 yaitu :
 1.1. Convenience goods,
 1.2. Shopping goods,
 1.3. Specialty goods, dan
 1.4. Unsought goods.
1.1. Convenience Goods.
 Adalah merupakan barang pada umumnya memiliki
frekuensi pembelian tinggi (sering dibeli), dibutuhan
waktu yang yang segera, dan hanya memerlukan usaha
yang minimum / sangat kecil dalam pembandingan
dan pembeliannya.
 Contoh : rokok, sabun, pasta gigi, bateri, permin, surat
kabar.
 Convenience goods sendiri dapat dikelompokan
menjadi 3 yaitu : Staples goods, Impulse goods, dan
Emergency goods.
1.1. Convenience Goods.
 1.1.1. Staples goods.
 1.1.2. Impulse goods.
 1.1.3. Emergency goods.

 1.1.1. Staples goods, adalah barang-barang yang dibeli


konsumen secara teratur atau rutin, contoh : sabun
mandi, pasta gigi, rokok.
1.1. Convenience Goods.
 1.1.2. Impulse goods, adalah barang-barang yang dibeli
kosumen tanpa perencanaan terlebih dahulu
ataupun usaha-usaha mencarinya. Biasanya impulse
goods tersedia dan dipajang dibanyak tempat tersebar,
sehingga konsumen tidak perlu repot-repot
mencarinya. Contoh : permen, coklat, majalah.
 1.1.3. Emergency goods, adalah barang-barang yang
dibeli konsumen bila suatu kebutuhan dirasa
konsumen sangat mendesak. Contoh : payung, jas
hujan....dimusim hujan.
1.2. Shopping Goods.
 Adalah merupakan barang-barang yang dalam proses
pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh
konsumen di antara berbagai alternatif yang tersedia.
 Kriteria pembanding tersebut meliputi : harga,
kualitas, model.
 Contohnya : alat-alat rumah tangga, pakaian, sepatu.
 Shopping goods sendiri dapat dikelompokan menjadi 2
yaitu :
 1.2.1. Homogenous shopping goods, dan
 1.2.2. Hetrogenous shopping goods.
1.2. Shopping Goods.
 1.2.1. Homogenous shopping goods, adalah merupakan
barang-barang yang oleh konsumen dianggap serupa
dalam hal kualitas tetapi cukup berbeda dalam harga.

Dengan demikian konsumen berusaha mencari harga


yang termurah dengan membandingkan harga dari
satu toko ke toko yang lainnya.
Contoh : TV, Mesin cuci.
1.2. Shopping Goods.
 1.2.2. Hetrogenous shopping goods, adalah barang-
barang yang aspek karakteristik atau ciri-cirinya
(features) dianggap lebih penting oleh konsumen dari
aspek harganya. Dengan kata lain konsumen
mempersepsikannya berbeda dengan hal kualitas dan
atribut.
Contoh : perlengkapan rumah tangga, mebel,
pakaian.
1.3. Specialty Goods,
 Adalah merupakan barang-barang yang memiliki
karaktristik dan/atau identifikasi merek yang unit di
mana sekelompok konsumen bersedia melakukan
usaha khusus untuk membelinya.
 Contoh : Mobil Lamborghini, Pakaian dirancang oleh
perancang terkenal, Misal : Christian Dior, dan
Versace, Kamera Nikon, dll.
1.4. Unsought Goods.
 Adalah merupakan barang-barang yang tidak
diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui,
tetapi pada umumnya belum terfikirkan untuk
membeli.
 Unsought goods sendiri dapat dikelompokan menjadi
2 yaitu :
 1.4.1. Regularly unsought goods, dan
 1.4.2.New unsought goods.
1.4. Unsought Goods.
 1.4.1. Regularly unsought goods, adalah barang-barang
yang sebetulnya sudah ada dan diketahui konsumen
tetapi tidak terfikirkan untuk membelinya,
Contoh : ensiklopedia, asuransi jiwa, batu nisan, tanah
kuburan.
 1.4.2. New unsought goods, adalah barang yang benar-
benar baru dan sama sekali belum diketahui
konsumen.
Contoh : jenis barang ini merupakan hasil inovasi
dan pengembangan produk baru, sehingga belum
banyak konsumen yang tahu.
2. Barang Industri (industrial’s goods).
 Adalah merupakan barang-barang yang dikonsumsi
oleh industriawan atau kosumen bisnis untuk
keperluan selain dikonsumsi langsung, yaitu :
* untuk diubah, diproduksi menjadi barang lain dan
kemudian dijual kembali.
* untuk dijual kembali ( oleh pedagang ) tanpa
dilakukan transformasi fisik ( proses produksi ).
2. Barang Industri (industrial’s goods).
 Barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan
peranannya dalam proses produksi dan biaya
relatifnya.
Ada tiga kelompok barang industri :
2.1. Materials and Parts,
2.2. Capital Items, dan
2.3. Supplies and Services.
2. Barang Industri (industrial’s goods).
 2.1. Materials and Parts.
 Yang termasuk dalam kelompok barang ini adalah barang-
barang yang seluruhnya atau sepenuhnya masuk ke dalam
produk jadi.
 Kelompok ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
 2.1.1. Bahan baku, disini masih dapat dibagi menjadi 2 jenis :
produk pertanian ( mis : beras, buah-buahan, sayur-
saturan, kapas, termasuk pula produk hewani seperti susu
murni, telur, dan produk-produk kekayaan alam : minyak
bumi, biji besi, kayu, rotan, dll.
 2.1.2. Bahan jadi dan suku cadang terbagi atas component
materials mis : benang, semen, kawat dan component
materials yang masih perlu diolah lagi, mis : benang ditenun
menjadi kain, dan ada component part yang sesluruhnya
masuk ke dalam produk, mis : ban dipasang ke mobil, chip
dipasang kedalam komputer, dll.
2. Barang Industri (industrial’s goods).
 2.2. Capital Items.
 Adalah barang-barang yang tahan lama ( long lasting
) yang memberi kemudahan dalam pengembangan
dan atau mengelola produk jadi.
 Dalam capital items dibagi lagi menjadi 2 yaitu.:
 2.2.1. instalasi, meliputi bangunan ( seperti pabrik,
kantor ) dan peralatan sepeerti generator, komputer,
tangga berjalan, mesin bor. Mesin diesel, dll. dan
 2.2.2. peralatan tambahan, terdiri dari peralatan dan
perkakas pabrik yang bersifat portable seperti :
perkakas tangan, alat pengangkutan dan peralatan
kontor, mis : mesin ketik, meja kantor, komputer.
2. Barang Industri (industrial’s goods).
 2.3. Supplies and Services.
 Yang termasuk dalam kelompok ini adalah barang-barang
tidak tahan lama ( short-lasting ) dan jasa yang
memberikan kemudahkan dalam mengembangkan dan
atau pengelolah keseluruhan produk jadi.
 2.3.1. Supplies terdiri dari perlengkapan operasi seperti
minyak pelumas, batu bara, pita mesin ketik, pensil; dan
bahan pemeliharaan dan reparasi seperti : cat, batu, sapu,
sikat.
 2.3.2. Business service terdiri dari atas jasa pemeliharaan
dan reparasi seperti : reparasi mesin ketik, pembersih
kaca/ruangan; dan jasa konsultasi bisnis seperti : konsultasi
manajemen, hukum, pajak, periklanan.
Bauran pemasaran pada barang konsumen
 Tabel.
Dasar
Perbandin Convenience Shopping Specialty Unsounght
gan
Produk Pasta gigi, Kamera, TV, Sedan Rolls Asuransi jiwa,
sabun,detergen pakian, tas Royce, jam ensiklopedia
kantor tangan Rolex.
Harga Relatif murah Agak mahal Biasanya sangat bervariasi
mahal
promosi Penekanan pd Penekanan pd Penekanan pada Kesadaran
aspek harga, aspek keunikan merek merupakan
ketersediaan, difrensiasi dan status unsur
kesadaran terhadap terpenting.
pesaing
distribusi Tersebar luas, Jumlah outlets Sangat terbatas Sering ksali
banyak outlets. nya banyak terbatas.
tetapi selektif.
Bauran pemasaran pada barang konsumen
Dasar
Convenience Shopping Specialty Unsounght
Perbandingan
Loyalitas Pedili/sadar Menyukai Sangat loyal Bersedias
merek akan merek merek tertentu, terhadap merel menerima
tertentu, tetapi tetapi tetap tertentu dan merek
tetap bersedia bersedia tidak akan subtitusi
menerima menerima menerima
merek subtitusi merek subtitusi merek subtitusi.
Perilaku Pembelian Frekuensi Frekuensi Frekuensi
konsumen sering pembelian pembelian pembelian
dalam dilakukan, jarang, dalam jarang, banyak sangat jarang,
berbelanja belanja hanya berbelanja membetuhkan kadang kala
membutuhkan dilakukan waktu untuk dibutuhkan
sedikit waktu perbandingan memutuskan perbandingan
dan usaha, terhadap dan terhadap
keputusan beberapa toko, memperoleh berbagai
bersifat rutin keputusan barang yang alternatif yang
pembelian dibutuhkan ada.
membutuhkan
waktu.
Bauran pemasaran pada barang industri
 Tabel.
Bahan Barang jadi Instalasi Peralatan Operating
Baku dan Suku Tambahan Supplies
Cadang
Contoh Biji besi Engine Tanur Rak Jepitan
blocks (blastfumac penyimpana kertas
es) n
Karakteristik : Sangat rendah Sangat sedang rendah
Herga/unit rendah mahal
Usia Sangat Tergantung Sangat lama lama singkat
pemakaian singkat produk final
Kuantitas yg Besar Besar Sangat kecil Kecil Kecil
dibeli
Bauran pemasaran pada barang industri
 Tabel
Bahan Baku Barang jadi Instalasi Peralatan Operating
dan Suku Tambahan Supplies
Cadang
Frekuensi Pengantaran Pembelian Sangat Frekuensiny sering
pembelian sering, jarang, tetapi jarang a sedang
kontrak pengantaran
pembelian sering
jangka
panjang
Standasrisasi Sangat Sangat Sangat sedikit banyak
produk banyak, banyak sedikit,
grading dibuat
sangat sesuai
penting pesanan
Kuantitas terbatas Biasanya tdk Tidak Biasanya tdk Biasanya
penawaran masalah masalah masalah tdk
masalah
Bauran pemasaran pada barang industri
Pertimban Bahan Barang jadi Instalasi Peralatan Operating
gan Baku dan Suku Tambahan Supplies
Pemasaran Cadang
Sifat saluran Pendek Pendek, Pendek, Perantara Perantara
distribusi tanpa perantara tanpa dipakai dipakai
perantara hanya ada perantara
bagi
pembeli
kecil
Periode Sukar sedang lama sedang singkat
negosiasi digeralisasi
Persaingan penting penting bervariasi Bukan penting
harga faktor
utama
Layanan pra Tidak penting Sangat Penting Sangat
/ purnjual penting penting swedikit
Bauran pemasaran pada barang industri
Pertimban Bahan Barang Instalasi Peralatan Operating
gan Baku jadi dan Tambahan Supplies
Pemasara Suku
n Cadang
Aktivitas Sangat Moderat Wiraniaga penting Tidak
promosi sedikit sangat terlalu
penting penting
Preferensi Tidak ada Umumnya tinggi tinggi rendah
merek rendah
Kontak Penting ; Penting; Tidak lazim Tidak lazim Tidak lazim
pembelian kontak kontak
mjangka jangka
panjang panjang
Product Mix, Line dan Item.
 Dalam membahas tentang product mix, product line
dan product item, disini kita perlu melihat ke toko
serba ada, dikarenakan disitu biasanya toko serba ada
menawarkan berbagai barang.

 Toko serba ada, sepatu dan sandal merupakan satu


product line, demikian juga alat-alat olah raga, tekstil,
pakaian jadi, perabot rumah tangga itu masing-
masing merupakan satu product line, sedangkan bagi
 Toko Sepatu, sepatu pria merupakan satu product
line.
Product Mix, Line dan Item.
 Jadi product line adalah sekelompok barang-barang
yang pada pokoknya cenderung mempunyai tujuan
penggunaan sama dan memiliki karakteristik secara
fisik yang hampir sama.
 Jadi satu jenis barang yang terdapat dalam product
line disebut product item, sedangkan product mix
adalah seluruh yang ditawarkan untuk dijual oleh
sebuah perusahaan.
 Ditinjau dari ini maka product item merupakan jenis
paling sempit dan product mix adalah jenis yang
paling luas, sedangkan product line berada ditengah
diantara product mix dan product item.
Satu product mix : dimensi lebar & dalam.
 Product Mix – Sepatu

Dimensi Lebar Dimensi Dalam


Sepatu Pria Sepatu Vantovel, bertali, bot, sandal.

Sepatu Wanita Sepatu Vantovel, bertali, bot, sandal.

Sepatu Anak-anak Sepatu Vantovel, bertali, bot, sandal.


Satu product mix : dimensi lebar & dalam.
Product Mix Width dari Proter & Gamble, C0.

Deodo
Detergents Toothpaste Bar Soap Fruit Juice Lotion
P rants
r Ivory Snow Giem Ivory Secret Citrus Hill Wondra
o Dreft Crest Camay sure Sunny Noxema
d Tide Complete Lava Delight Oil pf Clay
u Joy Denquel Kirk’s Winter Hill Camay
c Cheer Zest Texsun Rainree
t Oxydol Safequard Licoin Tropic Tan
Dash Coast Speas Nain soleil
L Cascade Oil of Clay farm
i Ivory Liquid
n Gain
e Dawn
Ariel
Bold 3
Liquid Tide

Procter & Gamble, Co


Merek ( Brand )
 Istilah brand mempunyai pengertian yang luas, dan
oleh panitia definisi dalam The American Marketing
Association telah merumuskan sebagai berikut :

 Brand adalah suatu nama, istilah, simbul, atau disain


(rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan
untuk memberi tanda pengenal barang barang atau
jasa dari seseorang penjual atau sekelompok penjual
dan untuk membedakannya dari barang-barang yang
dihasilkan oleh pesaing.
Merek ( Brand )
 Brand Name terdiri dari atas kata-kata, huruf, dan atau
angka-angka yang dapat diucapkan.

 Brand Mark adalah bagian dari brand yang dinyatakan


dalam bentuk simbul, disain, atau warna atau huruf
tertentu.

 Trade Mark adalah Brand yang dilindungi oleh undang-


undang karena sudah didaftarkan kepada pemerintah dan
perusahaan mempunyai hak tunggal untuk
menggunakannya. Jadi, trade mark terdiri atas kata-kata,
huruf, atau angka-angka yang dapat diucapkan, termasuk
juga brand mark.
Merek ( Brand )
 Dalam praktik, masalah brand banyak kita jumpai,
contoh : mobil Mercedes adalah brand name,
sedangkan brand mark adalah bulatan yang dalamnya
ada segi tiga.
Contoh
Contoh
Contoh
Contoh
Universitas Islam Indonesia
Universitas Islam Kadiri
Marker Share Mie Instant
Marker Share Mie Instant
Marker Share Mie Instant
Mie Instant
Mie Instant
Merek ( Brand )
 Pada umumnya, mark dapat digolongkan menurut
empat cara, yaitu :
 1. Berdasarkan kepemilikannya.
 2. Berdasarkan luas daerah,
 3. Berdasarkan tingkat pentingnya barang memakai
mark, dan
 4. Berdasarkan banyaknya barang yang menggunakan
mark.
Merek ( Brand )
 1. Berdasarkan kepemilikannya, dapat dibagi menjadi 2
macam yaitu : Mark produsen, Mark distributor.
 2. Berdasarkan luas daerah, maka mark dapat dibagi
menjadi 2 macam yaitu : Mark regional, Mark nasional.
 3. Berdasarkan tingkat pentingnya barang memakai
mark, dapat dibedakan menjadi : Mark primier, mark
sekunder.
 4. Berdasarkan banyaknya barang yang menggunakan
mark, disini dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu :
Mark individual, Mark kelompok ( Family Brand)
Label
 Label adalah bagian dari sebuah barang yang berupa
keterangan-keterangan ( kata-kata ) tentang barang
tersebut atau penjualnya.
 Label dapat dibagi lagi menjadi 3 macam yaitu :
 1. Brand Label.
 2. Grade Label.
 3. Descriptive Label.
Label
 1. Brand Label, adalah semata-mata sebagai brand,
contoh : pada kain atau tekstil, kita jumpai tulisan
tetoron, berkolin.
 2. Grade Label, adalah label menunjukkan tingkat
kualitas tertentu dari suatu barang, contoh : kualitas
nomor 1, kualitas superior.
 3. Descriptive Label, disebut juga informative label,
merupakan label yang menggambarkan tentang cara
pemakaiannya, hasil kerjanya barang tersebut.
Corak dan Mode
 Corak adalah suatu cara pembuatan atau penyajian dalam
berbagai seni, pekerjaan, atau produk; juga dapat berarti
cara bernyanyi, bermain atau bertingkahlaku. Contoh :
mobil ada corak sedan, stationwagen, untuk pakaian
renang ada corak bikini dan corak biasa, untuk tarian ada
corak tarian bali, jawa, sumatera, untuk musik ada corak
keroncong, pop, jazz, melayu dan sebagainya.

 Mode adalah beberapa corak yang sedang digemari dan


dibeli secara luas oleh sekelompok masyarakat selama
periode waktu tertentu.
Corak dan Mode
 Sedangkan mode selalu didasarkan pada corak, tetapi
setiap corak bukanlah mode.
 Sebelum corak itu diterima oleh umum, maka tidak
akan menjadi mode.
 Corak sifatnya tidak berubah-ubah sedangkan mode
selalu berubah.
 Jadi mode terdapat pada setiap masyarakat baik
primitif maupun masyarakat modern.
Universitas Islam Kadiri
Kediri - Indonesia
Arti Penggunaan Simbol ™ (Trademark), ®
(Registered), © (Copyright) Di Suatu Merk
 Simbol ™, ®, © sering kita jumpai tercantum di suatu
merk produk-produk yang ada disekitar kita. Sebagian
besar dari kita belum memahami makna dari simbol
tersebut. Sebenarnya pencantuman simbol tersebut
adalah kebiasaan yang umum berlaku di luar negeri
yang kemudian kita serap disini.
Arti Penggunaan Simbol ™ (Trademark), ®
(Registered), © (Copyright) Di Suatu Merk
 1. ™ (Trademark)
 Trademark alias Merek Dagang disimbol dengan ™
adalah suatu identitas dari suatu produk yang
membedakannya dengan produk yang lainnya. Merek
dangang termasuk kekayaan industri, yaitu termasuk
kekayaan intelektual.
 Menurut Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang
Merek "Merek Dagang adalah Merek yang digunakan pada
barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa
orang secara bersama- sama atau badan hukum untuk
membedakan barang- barang sejenis lainnya".
Arti Penggunaan Simbol ™ (Trademark), ®
(Registered), © (Copyright) Di Suatu Merk
 2. ® (Registered)
 Registed alias Terdaftar adalah berarti bahwa produk
yang punya simbol tersebut telah terdaftar dalam Daftar
Umum Merk yang dibuktikan dengan terbitnya sertifikat
merek. Registered dipakai sebagai pemberitahuan merek
dagang dari sebuah produk ataupun jasa komersial yang
sudah terdaftar di Kantor Paten Nasional. Hak eksklusif
dari sebuah merek dagang terdaftar akan terus dimiliki
sepanjang merek dagang itu di-register ulang oleh
pemiliknya secara rutin (biasanya tiap 5 tahun). Jadi simbol
ini disematkan apabila merek dagang sudah terdaftar
secara resmi.
Arti Penggunaan Simbol ™ (Trademark), ®
(Registered), © (Copyright) Di Suatu Merk
 3. © (Copyright)
 Copyright alias Hak Cipta merupakan eksklusif
pemegang hak cipta untuk mengatur penggunaan
hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu yang
memungkinkan pemegang hak tersebut untuk
membatasi penggandaan tidak sah atas suatu ciptaan.
Arti Penggunaan Simbol ™ (Trademark), ®
(Registered), © (Copyright) Di Suatu Merk
 Di Indonesia, masalah hak cipta diatur dalam
Undang- Undang Hak Cipta diatur dalam Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2002. Dalam undang-
undang tersebut, pengertian hak cipta adalah "hak
eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau
memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi
pembatasan-pembatasan menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku" (pasal 1 butir 1).
Arti Penggunaan Simbol ™ (Trademark), ®
(Registered), © (Copyright) Di Suatu Merk
 Beberapa hak eksklusif yang umumnya diberikan kepada
pemegang hak cipta adalah sebagai berikut :
 • Membuat salinan atau reproduksi ciptaan dan menjual
hasil salinan tersebut,
 • Mengimpor dan mengekspor ciptaan,
 • Menciptakan karya turunan atau derivatif atas ciptaan
(mengadaptasi ciptaan),
 • Menampilakan atau memamerkan ciptaan didepan
umum,
 • Menjual atau mengalihkan hak eksklusif tersebut kepada
orang lain atau pihak lain.
The End
Universitas Islam Kadiri
By : Drs. Ec. Sudarno, MM.
Kediri - Indonesia

Anda mungkin juga menyukai