Masalah SD Desain
Masalah SD Desain
MASALAH
PENELITIAN
Kementerian Kesehatan RI
Ns. Rizky Setiadi, S.Kep., MKM
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
Ruang Lingkup
Judul
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
Hipotesis
JUDUL
Kementerian Kesehatan RI
Ns. Rizky Setiadi, S.Kep., MKM
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
Judul
Kementerian Kesehatan RI
Ns. Rizky Setiadi, S.Kep., MKM
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
Latar Belakang
TIDAK
– Kepustakaan
– Buku ajar
– Jurnal
– Sari Pustaka
– Abstrak
– Bahan Diskusi, hasil konferensi, seminar, simposium,
lokakarya
– Pengalaman sehari-hari
– Pendapat pakar
– Sumber non-ilmiah
Syarat Masalah Penelitian
– Mampu laksana
– Menarik
– Memberikan sesuatu yang baru
– Etis
– Relevan
F easible
I nteresting
Hulley
N ovel Cummings
E thical
R elevant
Kemampulaksanaan (Feasible)
– Orisinilitas penelitian
– Pengulangan penelitian terdahulu:
– Menguji konsistensi hasil penelitian
– Menerapkan kondisi, populasi berbeda
– Kekurangan pada metodologi, pelaksanaan, analisis
– Saran/simpulan penelitian sejenis yang telah dipublikasikan
Bermanfaat, bila:
♦ Dirancang lebih baik
♦ Mengeliminasi kekurangan
Novel
– Rasional
– Alasan rasional disiplin ilmu mengenai masalah tersebut.
– Membedakan faktor-faktor yang diteliti berdasarkan disiplin
ilmu yang meneliti.
– Justifikasi masalah
– Bersifat politis
– prioritas penelitian yang telah ditentukan oleh badan-badan
penelitian nasional dan internasional seperti WHO, USAID,
MDGs, dan lain-lain.
Rasional
Kementerian Kesehatan RI
Ns. Rizky Setiadi, S.Kep., MKM
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
Rumusan Masalah
– Judul:
Ketidaksinambungan Imunisasi Polio pada Anak-anak Balita di Wilayah
Kota Samarinda
Kementerian Kesehatan RI
Ns. Rizky Setiadi, S.Kep., MKM
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
Tujuan Umum
Kementerian Kesehatan RI
Ns. Rizky Setiadi, S.Kep., MKM
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
– Dalam manfaat penelitian
dituliskan kegunaan dari hasil
penelitian tersebut pada tingkat
lokasi dan populasi penelitian.
Contoh: (lihat penelitian pada
tujuan khusus)
Manfaatnya:
– Sebagai bahan masukan untuk intervensi atau
penyuluhan bagi ibu-ibu rumah tangga mengenai
tumbuh kembang balita.
– Sebagai bahan masukan untuk intervensi atau
penyuluhan KB
– Untuk mahasiswa perlu dituliskan manfaat bagi
instansi pendidikan dan mahasiswa sendiri disamping
pengembangan ilmu pengetahuan
Kerangka Teori
Kementerian Kesehatan RI
Ns. Rizky Setiadi, S.Kep., MKM
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
Kerangka Teori
Kementerian Kesehatan RI
Ns. Rizky Setiadi, S.Kep., MKM
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
Kerangka Konsep
Kementerian Kesehatan RI
Ns. Rizky Setiadi, S.Kep., MKM
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
Definisi
1. Hipotesis kerja
– Adalah suatu rumusan hipotesis dengan tujuan
untuk membuat ramalan tentang peristiwa yang
terjadi apabila suatu gejala muncul. Biasanya
menggunakan rumusan pernyataan: Jika….,
maka…… Artinya jika suatu faktor atau variabel
terdapat atau terjadi pada suatu situasi, maka
ada akibat tertentu yang dapat ditimbulkannya.
Contoh sederhana
61
Objective
Variabel Variabel
Variabel
independen/be dependen/
antara
bas terikat
Variabel
Variabel Variabel
luar
luar counfounding/
perancu
IDENTIFIKASI JENIS VARIABEL DIATAS !
Jenis Variabel
Variabel Variabel
bebas terikat
Variabel
perancu
Contoh : Hubungan antara kepatuhan diet dan kualitas hidup pasien Gagal
Ginjal Kronik yang menjalani terapi Hemodialisa
POLA HUBUNGAN ANTAR
VARIABEL
2. Hubungan beberapa (lebih dari satu) variabel independen dengan satu
variabel dependen
Variabel bebas
Variabel bebas
Variabel terikat
Variabel bebas
Variabel bebas
Contoh no 2 : Faktor-faktor yg mempengaruhi kualitas
hidup pasien GGK yg menjalani terapi HD
Kepatuhan diet
Lama HD
Kualitas hidup pasien
Dukungan sosial
keluarga
Tingkat depresi
POLA HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
3. Hubungan antara satu variabel independen dengan beberapa (lebih dari satu)
variabel dependen
Variabel
dependen
Variabel Variabel
independen dependen
Variabel
dependen
Contoh no 3 : Efektifitas terapi sinar ultraviolet (UV) tipe B terhadap
penyembuhan luka dekubitas (pressure ulcer) pada pasien
Spinal Cord Injury
Variabel
bebas
Variabel
bebas
Contoh no 4 : Analis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat
dalam melaksanakan asuhan keperawatan
Reward &
punishment
Pengetahuan
tentang hak dan
kewajiban
Motivasi kerja Kinerja perawat
Jenjang
pendidikan
Pengalaman
kerja
Skala Pengukuran Variabel
– Tingkat motivasi
– Tingkat pendidikan
– Tingkat pengetahuan
– Kualitas asuhan keperawatan (baik, cukup atau kurang)
– Status sosial ekonomi
– Tingkat kepuasan pasien
Skala Interval
– Berat badan
– Tinggi badan
– Lingkar lengan
– Tekanan darah
– Kadar Hemoglobin (Hb)
– Saturasi oksigen (Sa O2),
Definisi Operasional
Kementerian Kesehatan RI
Ns. Rizky Setiadi, S.Kep., MKM
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
Bahasan
Kementerian Kesehatan RI
Ns. Rizky Setiadi, S.Kep., MKM
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
Berdasarkan perlakuan/Intervensi
– Observational
– tanpa melakukan manipulasi atau intervensi,
– studi cross-sectional (potong lintang),
– studi kasus-kontrol, dan
– studi kohort.
– Intervensional/ eksperimental
– melakukan manipulasi kemudian mempelajari efek
perlakuan tersebut,
– uji klinis dan
– intervensi atau eksperimen.
Metode Penelitan Survei
Populasi
(Sampel)
Faktor Faktor
Resiko (+) Resiko (-)
Efek (+)
Efek (-)
Populasi
(Sampel)
Efek (+)
Efek (-)
Keunggulan Kekurangan
Dapat mengatur Memerlukan waktu yang lama
perbandingan kelompok
subyek dan kontrol sejak Memerlukan sarana dan
awal penelitian pengelolaan yang rumit
Dapat langsung menetapkan Kemungkinan subyek drop out
besarnya angka resiko dari akan mengganggu hasil
waktu ke waktu
Pertimbangan etis karena
Ada keseragaman observasi
terhadap faktor resiko dan
faktor resiko akan diamati
efek dari waktu ke waktu sampai terjadi efek (penyakit)
Metode Penelitan Eksperimen
– Rancangan Pra-eksperimen
– Posttest only design
Eksperimen Posttest
– One group Pretest-Posttest
PretestPerlakuanPosttest
– Perbandingan kelompok statis
Kel. Eksperimen: Perlakuan Posttest
Kel. Kontrol : Posttest
– Rancangan eksperimen sungguhan (True Experiment)
– Pretest-posttest dengan kelompok kontrol
Random Kel. Eksperimen: PretestPerlakuanPosttest
Random Kel. Kontrol: Pretest Posttest
– Randomized Salomon Four Group
Kel. Eksperimen: PretestPerlakuanPosttest
Kel. Kontrol: Pretest Posttest
Kel. Kontrol: PerlakuanPosttest
Kel. Kontrol: Posttest
– Posttest only control group design
Kel. Eksperimen: PerlakuanPosttest
Kel. Kontrol: Posttest
– Rancangan eksperimen Semu (Quasi Experiment)
– Time Series Design
Pretest 01 02 03PerlakuanPosttest 04 05 06
– Control Time Series Design
Kel. Eksperimen: Pretest 01 02 03PerlakuanPosttest 04 05 06
Kel. Kontrol: Pretest 01 02 03 Posttest 04 05 06
– Non-equivalent Control Group
Kel. Eksperimen: PretestPerlakuanPosttest
Kel. Kontrol: Pretest Posttest
– Separate Sample Pretest-Posttest
Random Kel. Eksperimen: PrettestPerlakuanPosttest
Random Kel. Kontrol: PerlakuanPosttest
Metode penelitian Klinik
Kementerian Kesehatan RI
Ns. Rizky Setiadi, S.Kep., MKM
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
Penelitian kualitatif
– Mengorganisir data
– Membaca keseluruhan data dan memberi kode.
– Open coding, peneliti membuat kategori informasi tentang
peristiwa yang dipelajari.
– Lalu membuat axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu
peristiwa, menyelidiki kondisi-kondisi yang
menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi,
dan menggambarkan peristiwa tersebut.
– Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu
jalan cerita dan mengintegrasikan kategori di
dalam model axial coding.
– Selanjutnya peneliti dapat mengembangkan dan
menggambarkan suatu acuan yang menerangkan
keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi
yang mempengaruhi suatu peristiwa tertentu
yang diteliti.
Studi Etnografi
– Mengorganisir file.
– Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
– Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.
– Menginterpretasi temuan berdasarkan tujuan penelitian.
– Menyajikan presentasi dalam bentuk tabel, gambar, atau
uraian.
Studi Kasus
– Mengorganisir data.
– Membaca keseluruhan data dan memberi kode.
– Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.
– Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa
kategori.
– Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan
generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk
penerapannya pada kasus yang lain.
– Menyajikannya secara naratif.
Besar Sampel
Kementerian Kesehatan RI
Ns. Rizky Setiadi, S.Kep., MKM
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur
– Metode dan hipotesis merupakan salah satu sebagai penunjuk arah
kita mengunakan perhitungan besar sampel mana yang tepat untuk
hipotesis dan desain penelitian.
– Pengujian satu sampel pada prinsipnya ingin menguji apakah suatu
nilai tertentu berbeda secara nyata atau tidak dengan rata-rata
sebuah sampel. Nilai tertentu pada umumnya adalah sebuah nilai
parameter untuk mengukur populasi.
– Sedangkan pada uji dua sampel adalah ingin mengetahui apakah ada
perbedaan rata-rata (mean) antara dua populasi dengan melihat
rata-rata data sampelnya.
A. Besar sampel untuk estimasi proporsi.
Kasus 1
– Suatu penelitian dilakukan di Kabupaten Bantul
untuk mengetahui perilaku ibu dalam
memberikan makanan kepada bayi. Jika penelitian
yang dilakukan menginginkan ketepatan 10%,
tingkat kemaknaan 95% dan diketahui prevalensi
pemberian makanan bayi baik 30%. Berapa
sampel yang harus diambil pada kasus diatas?
Rumus
Z21-α/2 PQ
n= —————-
d2
Keterangan
n = Besar sampel
Z21-α/2 = 1,96 pada α 0,05
P = Proporsi prevalensi kejadian (0,3)
d = Presisi ditetapkan (0,1)
(1,96)2(0,3)(1-0,3)
n = ————————— = 81 orang
(0.1)2
Suatu penelitian survei terdahulu diketahui jika angka prevalensi
ketrampilan rendah pada perawat di RSU PKU Muhammadiyah 20%.
Berapa jumlah perawat yang harus diteliti dalam survei jika diinginkan
90% kemungkinan dapat mendeteksi bahwa angka prevalensi
ketrampilan rendah pada perawat 15%.
Diketahui
Po= 0.20
Pa=0.15
α= 0.05 = 1.96
β= 0.10 = 1.282
Berapa sampel?
(1,282)2(0,2)(1-0,2)
n = ————————— = 11,7 12 orang
(0.15)2
Besar sampel untuk hipotesis dua
proporsi populasi/ relative risk
Keterangan :
n1=n2 = Besar sample pada kelompok kasus dan kelompok kontrol
P1 = Proporsi perbedaan gangguan pertumbuhan pada kelompok BBLR
P2 = Proporsi perbedaan gangguan pertumbuhan pada kelompok BBLN
α = 0.05
Zα = 1.96
ß = 0.20
Zß = 0.842
P 2 = 0.20
Apabila RR 1,75 dianggap bermakna dan perbandingan paparan dan tidak
terpapar 1 : 1, Besar sampel?
α = 0,05 Zα = 1,96 RR = 1,75
ß = 0,20 Zß = 0,842
P 2 = 0,20 P1 = 1,75x0,20=0,35
P = (0,35+0,20)/2 = 0,275
Q2 = 0,80 Q1= 0,65 Q= 0,725
= 57
Besar sampel untuk penelitian
experimen
(t-1)(r-1)> 15
Keterangan:
t : banyaknya jumlah perlakuan
r : jumlah replikasi