Pengkajian Fisik Dasar Dan Lanjut Pada Sistem Hematologi-Onkologi
Pengkajian Fisik Dasar Dan Lanjut Pada Sistem Hematologi-Onkologi
2. Hemofilia Leukemia
Retinoblastoma
8% Neuroblastoma
WHO
◦< 5 th : Hemoglobin < 11 g/dL
◦> 5 th : Hemoglobin < 12 g/dL
Pengkajian keperawatan anemia
1. Kaji adanya tanda-tanda anemia (pucat, lemah, sesak, napas
cepat, hipoksia kronik, nyeri tulang dan dada, menurunnya
aktivitas, anorexia), epistaksis berulang
2. Kaji tingkat aktivitas anak mudah lelah?
3. Kaji tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak
Asuhan keperawatan pada anemia
Identifikasi dan laporkan tanda dan gejala anemia
• Tanda-tanda vital (kesadaran, denyut apex meningkat, nadi lemah dan cepat, TD menurun)
• Monitor perfusi jaringan
• Warna kulit (pucat) dan tanda-tanda diaphoresis tempat perdarahan
• Kelemahan
• Beri produk darah dan pantau respon anak terhadap infus kelebihan cairan, reaksi transfusi
Edukasi
• Diet
• Obat-obatan
• Reaksi transfusi
• Toleransi anak terhadap aktivitas anak
• Terpenuhinya kebutuhan nutrisi
• Keluarga dapat mengatasi dan mengendalikan stress
Pengkajian keperawatan perdarahan
1. Mengkaji tempat-tempat perdarahan dan gejala perdarahan
2. Mengkaji tingkat aktivitas intoleransi ? Kelelahan?
3. Mengkaji tingkat perkembangan gangguan tumbuh kembang ?
Asuhan keperawatan pada perdarahan
Identifikasi dan laporkan tanda dan gejala perdarahan
• Tanda-tanda vital (denyut apex meningkat, nadi lemah dan cepat, TD menurun)
• Tempat perdarahan
• Warna kulit (pucat) dan tanda-tanda diaforesis
• Kelemahan
• Penurunan tingkat kesadaran
• Penurunan jumlah trombosit
• Beri produk darah dan pantau respon anak terhadap infus kelebihan cairan, reaksi transfusi
Perhatian
• Tanda-tanda vital (denyut apex meningkat, nadi lemah dan cepat, TD menurun)
• Tumor (letak, besar, gangguan fungsi dan perdarahan)
• Warna kulit (pucat) dan tanda-tanda diaforesis
• Kelemahan
• Penurunan tingkat kesadaran
• Gangguan BAB dan BAK
Perhatian
Lanni, 2008
THALASSEMIA
FENOTIP (SECARA KLINIS) GENOTIP (SECARA GENETIK)
1. Thalassemia mayor 1. Thalassemia β
2. Thalassemia minor 2. Thalassemia α
3. Thalassemia intermedia 3. Thalassemia αβ
THALASEMIA
PENYAKIT KELAINAN DARAH, HB TIDAK TERBENTTUK SEMPURNA DI SUMSUM TULANG
BELAKANG SEHINGGAN SEL DARAH MUDAH RUSAK DDAN PECAH DAN ANAK MENGALAMI
KEHILANGAN DARAH
UMUR DARAH 120 HARI PADA THALASEMIA 2 KALI LEBIH PENDEK YAITU 30 HARI
Pusat Thalassemia Jakarta
• Terdaftar 1723 pasien
• Rerata : 14 tahun
• Kisaran 9 bulan – 47 tahun
• Pasien baru : 40-100 pasien /
tahun
Penurunan thalassemia
Hukum Mendel
Patofisiologi β-thalassemia
Gejala klinis
Hiperpigmentasi
Organomegali Organomegali
Facies Cooley
Kelainan radiologis
MAJOR INTERMEDIA MINOR
Klinis Saat bayi Muncul kemudian Asimptomatik
Splenomegali ++++ +++ - ++++ 0-+
Ikterik +++ + - +++ 0-+
Perubahan ++++ ++ - ++++ 0
tulang
Perubahan wajah ++ - ++++ 0 - ++++ 0
Hematologik
Anemia ++++ ++ - +++ 0-+
RBC N or
Mikrositosis + + +
NRBC ++ - ++++ + - ++++ 0
Hb analisis
HbF 10->95 % 10->95 % N or < 10%
HbA2 N or N or N or (>3.5%)
Transfusi darah
Hb 9-10 g/dL, terutama pada anak
Target Hb 11-12 g/dL
Jenis darah : leukodepleted, NAT (ideal)
Diberikan bertahap
MONITORING
EFEK SAMPING
Pengobatan tambahan
Medikamentosa:
• Asam folat : 2 x 1 mg/hari
• Vitamin E : 2 x 200 IU/hari
• Vitamin C : 2-3 mg/kg/hari
Hanya diberikan pada saat pemakaian DFO (Kelasi besi)
Maksimal 50 mg / hari pada anak < 10 tahun
Maksimal 100 mg / hari pada anak ≥ 10 tahun
TIDAK melebihi 200 mg / hari
TIDAK diberi pada pasien dengan gangguan fungsi jantung
….PENGOBATAN TAMBAHAN
Nutrisi:
• Hindari bahan makanan kaya zat besi terutama daging merah dan jeroan, alkohol
• Perbanyak Kalsium, makanan rendah besi: sereal, gandum dan lain-lain
X √
Terapi psikososial: Pasien, orang tua, dan anggota keluarga lainnya
Splenektomi: dengan pertimbangan yang matang
SPLENEKTOMI
HANYA dilakukan pada keadaan/indikasi:
1. Kebutuhan transfusi/tahun > 1,5x normal, tanpa sebab yang lain seperti: infeksi, auto antibodi,
ditandai kebutuhan PRC >200 mL/kgBB/tahun (hipersplenisme dini)
2. Pasien dengan peningkatan feritin, walaupun kelasi besi adekuat
3. Splenomegali masif disertai gejala klinis, atau takut terjadi ruptur
4. Pansitopenia/hipersplenisme (sebaiknya saat hipersplenisme dini)
Syarat-syarat
1.Sebaiknya usia > 5 tahun
2.Imunisasi 2 minggu pre / pasca-operasi (Meningitis, Hepatitis B, Pneumokok, Hemofilus
Influenza jika usia < 2 tahun)
KOMPLIKASI IRON OVERLOAD
120 Kematian
100
Gagal jantung
Hipoparatiroidisme
80
Hipotiroidisme
Besi (gr)
60 Diabetes
40 Hipogonadisme
Aritmia jantung
20
Fibrosis hati Sirosis hati
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Usia (tahun)
Thalassemia Centre, Dept. of Pediatrics
University of Turin, Italy
Hemofilia
RSCM : 157 pasien
Klasifikasi :
◦ Hemofilia A: kekurangan faktor VIII
◦ Hemofilia B: kekurangan faktor IX
Pembekuan pada hemofilia
Proses pembekuan normal
Hemofilia
Diagnosis hemofilia
Khas : terjadi perdarahan yang lebih
lama atau perdarahan berulang.
Letak : subkutan, otot, sendi
Bisa terjadi spontan atau ada riwayat
trauma.
Gejala awal : kebiruan (hematom)
sering dan luas akibat sering terjatuh
dan terbentur.
Tata laksana
Perdarahan harus segera diatasi untuk penyembuhan dan
mencegah kerusakan.
Bila terlambat, perdarahan membutuhkan waktu lebih lama untuk
sembuh dan membutuhkan terapi lebih banyak
Obat hemofilia
• Letakkan bagian tubuh tersebut dalam posisi lebih tinggi dari posisi
E levation dada dan letakkan diatas benda yang lembut seperti bantal
Perdarahan Otot dan Sendi
Gejala: rasa sakit yang hebat dan
pembengkakan.
Posisikan anggota tubuh yang terluka pada
posisi yang paling nyaman (tidak
menimbulkan rasa sakit).
Bila perdarahan terjadi di daerah sendi,
jangan memaksakan posisi sendi lurus.
Pada umumnya perdarahan di daerah
sendi mengakibatkan sendi tidak dapat
digunakan.
Hemofilia : http://hemofilia.or.id/main.php
Anjuran
1. Lakukan sunat saat anak masih kecil (< 10 tahun).
2. Mengkonsumsi makanan/minuman yang sehat dan menjaga BB tidak
berlebihan.
3. Tetap melakukan olah raga (jenis tertentu).
4. Rajin merawat gigi dan gusi.
5. Hindari penggunaan Aspirin, ibuprofen.
Anemia Defisiensi Besi
Masalah di dunia
Insidens tinggi
40-50% anak balita
5.5 % usia sekolah (5-8 tahun)
2.6% anak remaja
25% remaja putri yang hamil
Etiologi
Kurangnya asupan
Absorpsi inadekuat
Peningkatan kebutuhan : pertumbuhan (BBLR, gemeli, remaja, hamil, obesitas)
Kehilangan darah
http://www.bigcscottsboro.com/hipics/iron.jpg
Dampak anemia ketika bayi pada prestasi anak
prasekolah dan usia sekolah
Gangguan konsentrasi
Daya ingat rendah
Kapasitas pemecahan masalah rendah
IQ lebih rendah
Gangguan perilaku
Menghambat Meningkatkan
◦Tanin (teh) ◦Daging
◦Polifenol (kopi) ◦Vitamin C
◦Fitat (padi/sereal)
◦Kalsium, fosfat
◦Keasaman lambung
◦Infeksi H. Pylori
Komposisi preparat besi
PREPARATIONS AVAILABLE STRENGTH Fe++ CONTENT
Pemeriksaan
penunjang yang
perlu dilakukan :
Aspirasi/Biopsi
sumsum Lumbal pungsi
tulang
Diagnosa
medis yang
di tegakkan •Leukemia
pada An.Tom Limfoid Akut
adalah
Acute Lymphoid Leukemia, (ALL) sesuai karakteristik yang
ditemukan di dalam data : demam, ruam pada kaki,
ditemukan sel blast pada pemeriksaan darah lengkap,
nafsu makan dan energinya menurun
Tanggungjawab perawat ketika mendapatkan anak
yang menjalani kemotherapy