Anda di halaman 1dari 20

FOCUS GROUP DISCUSSION

“ANTRAX”

Pembimbing : dr. Ayu Cahyani, MKKK


BAB I
Latar Belakang
 Antraks merupakan salah satu penyakit tertua yang dikenal. Penyakit ini pernah menjadi
epidemik

 Pada tahun 1600an sebagai epidemi di Eropa antraks dikenal sebagai black bane disease

 Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2007) menyebutkan selama periode tahun 2002
hingga tahun 2007 kasus penyakit antraks pada manusia di Indonesia mencapai 348 orang
dengan kematian mencapai 25 orang, kasus tersebut terjadi di 5 provinsi (Jawa Barat, Jawa
Tengah, NTT, NTB dan Sulawesi Selatan)
Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah yang tercantum di latar belakang di atas,


maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan
antara pengetahuan dan sikap dengan upaya pencegahan cara
penanggulangan penyakit antraks pada masyarakat di desa Kalimojo,
Kecamatan Sukamaju“.
Tujuan Penelitian

 Tujuan Umum

 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah ada


hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan upaya
pencegahan cara penanggulangan penyakit antraks pada
masyarakat di desa Kalimojo, Kecamatan Sukamaju.
Tujuan Penelitian

 Tujuan Khusus

 Mengetahui perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit antraks

 Mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan upaya pencegahan


penyakit antraks pada masyarakat.

 Mengetahui hubungan antara sikap dengan upaya pencegahan penyakit


antraks pada masyarakat.

 Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit antraks.


Manfaat

 Agar masyarakat desa Kalimojo mampu memahami dan mengerti


tentang bahaya antraks serta mampu untuk menanggulangi dan
mencegah antraks .

 Untuk pemateri lebih memahami dan mengetahui lebih dalam cara


penanggulangan dalam mengatasi bahaya antraks
BAB II
SKENARIO
Desa kalimojo adalah salah satu desa terpencil di Kecamatan sukamaju. Secara
geografis, desa tersebut berada di lereng gunung dan perbukitan. Mayoritas penduduk
setempat adalah buruh tani, dan beberapa warga memiliki ternak sapi dan domba. Pada
suatu hari diketahui salah satu ternak sapi milik warga mendadak sakit. Untuk
menghindari kerugian warga berinisiatif untuk menyembelih sapi tersebut dan menjualnya
dengan harga murah.

Keesokan harinya, diketahui 3 orang dari desa sebelah mengalami mual dan muntah
setelah mengkonsumsi daging yang dia beli dari desa kalimojo. Beberapa orang dari desa
kalimojopun mengalami gejala yang sama.
Lokasi desa dengan puskesmas agak jauh sekitar 15 KM, untuk menuju lokasi tidak ada
kendaraan umum. Terdapat satu polindes yang terletak berdekatan dengan balai desa,
namun bidan tidak tidak tinggal di desa tersebut. Warga yang sakit berobat ke perawat
desa sebelah

Dr. Andi adalah seorang kepala puskesmas, dia mengatahui ada warga desa kalimojo
yang terdiagnosa antrax setelah berobat dalam kondisi yang parah. Sebagai dokter
puskesmas, tindakan apa yang anda lakukan untuk mengatasi masalah antrax?
FAKTOR RISIKO

 Masyarakat kebanyakan buruh tani, ternak sapi dan domba

 Kurangnya pengetahuan tentang penyakit antrax

 Akses yang sulit

 Sapi sakit disembelih

 Desa terpencil

 Bidan tidak berada di Polindes


Input
Proses
Pengetahuan
Sapi sakit Peternak sapi Tentang Antrax
disembelih dan domba Kurang
Akses Tidak
Bidan desa tidak tinggal
Ada
di desa tersebut
Antrax

Jarak
Desa terpencil puskesmas jauh

FISHBONE
Lingkungan
PEMBAHASAN
1. INPUT
Masyarakat
kebanyakan
Peternak sapi Akses
dan domba
buruh tani tidak ada
Kurangnya
- Memiliki
tingkat kesadaran - penjangkauan
pendidikan yang peternak untuk untuk edukasi
rendah. melakukan menjadi sulit
- Kurangnya vaksinasi kepada - Kesenjangan
pengetahuan hewan ternak pengetahuan

Penyuluhan Kerjasama Dijalinnya


mengenai dengan dinas kerjasama
penyakit antrax peternakan lintas sektor
PEMBAHASAN
2. PROSES
Bidan tidak
Sapi Sakit
berada di
Disembelih
Polindes terdekat

- Tidak mengetahui Kurang sigapnya


bahaya dari penyakit tenaga
antrax. kesehatan di
Polindes desa
- Terjadinya antrax Kalimojo
dibedakan dari
keracunan makanan.

Reward and
Sosialisasi dinas Punishment
peternakan
PEMBAHASAN
3. LINGKUNGAN
Jarak
Desa yang
Puskesmas
terpencil
Jauh

Sulitnya Lambatnya
penjangkauan penanganan
edukasi dan layanan terhadap pasien
kesehatan antrax

Dijalinnya Membangun
kerja sama
kerjasama lintas dengan lintas
sektor sektor dan
pemerintah
setempat.
BAB III
Tabel 2

NO KEGIATAN AKTIVITAS EFISIENSI HASIL


M I V C 𝑀𝑥𝐼𝑥𝑉
𝑃 =
𝐶
1 Penyuluhan kepada 4 5 2 1 40
masyarakat tentang bahaya
dan penanggulangan
terhadap antraks
2 Pemberian vaksin dan 4 3 4 3 24
pemeriksaan terhadap
ternak yang di pelihara

3 Kerjasama lintas sektoral 3 3 4 5 7,2


untuk membuka dan
membangun akses jalan ke
desa
4 Pecegahan terhadap antraks 4 2 2 5 3,2
dengan Mengisolasi hewan
ternak yang terinfeksi

5 Memberikan penghargaan 3 3 3 4 6,8


atau sanksi terhadap bidan
atau tenaga kesehatan
Rencana usulan kegiatan yang akan dilakukan :
 Melakukan edukasi atau penyuluhan
 Melakukan kerjasama dengan dinas peternakan
 Melakukan kerjasama lintas sectoral dengan dinas terkait
 Melakukan isolasi terhadap hewan yang terjangkit
 Meningkatkan kinerja tenaga medis setempat
Tabel 3. POA
No Kegiatan Sasaran Target Volume Rincian Kegiatan Lokasi Tenaga Jadwal Kebetuhan
Kegiatan Pelaksana Pelaksana Pelaksanaan

a. Inventarisasi sasaran
dan target masyarakat
Perencanaan penyuluhan
berdasarkan usia dan
tentang bahaya dan
jenis kelamin.
penanggulangan Antraks:
b. Membentuk dan
a. Inventarisasi sasaran dan 100 % Data masyarakat
melatih tim
target masyarakat Desa Kepala Kepala Petugas Desa Kalimojo.
penyuluhan tentang
1 Kalimojo, Keluarga Keluarga Balai Desa
Desa Satu hari bahaya dan kesehatan, tokoh Hari 1 Sarana untuk
b. Membentuk tim yang Desa Kalimojo
Kalimojo penanggulangan masyarakat melakukan
mengadakan penyuluhan, Kalimojo
Antraks penyuluhan
c. Mempersiapkan sarana
c. Mempersiapkan
dan prasarana
sarana dan prasarana
penyuluhan
penyuluhan

100 %
Pelaksanaan penyuluhan Kepala Kepala Pemberian materi dan
Petugas Sarana untuk
2. tentang bahaya dan Keluarga Keluarga penyuluhan terhadap kepala Balai Desa
Satu hari kesehatan, tokoh Hari 1 melakukan
penanggulangan Antraks Desa Desa keluarga desa kalimojo Kalimojo
masyarakat penyuluhan
Kalimojo Kalimojo

Monitoring dan evaluasi


100 % terhadap tingkat
Kepala
Monitoring dan evaluasi Kepala pemahaman masyarakat Petugas
3. Keluarga Balai Desa Setiap 2
Keluarga Berkala tentang kesehatan, tokoh
Desa Kalimojo bulan
Desa Antraks masyarakat
Kalimojo
Kalimojo
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
 Kurangnya pengetahuan warga desa Kalimojo tentang penyakit antraks
menyebabkan terjadinya angka kejadian antraks di desa Kalimojo
menjadi semakin meningkat.

 Peran dokter dalam menghadapi dan mencegah masalah antraks di


desa Kalimojo yaitu memberikan edukasi atau penyuluhan mengenai
bahaya dan penanggulangan antraks kepada warga desa Kalimojo dan
menjalin kerja sama dengan dinas peternakan untuk melakukan
pemeriksaan dan vaksin terhadap hewan ternak.
 Letak desa Kalimojo yang terpencil dan kurangnya tenaga kesehatan yang ditugaskan di desa,
hal tersebut membuat penanganan antraks menjadi lambat.

 Rencana program yang disiapkan untuk menangani masalah antraks di desa Kalimojo yaitu
Edukasi dengan cara penyuluhan tentang bahaya dan penanggulangan Antraks; Kerjasama
dengan dinas peternakan untuk pemeriksaan dan vaksinasi terhadap hewan ternak; kerjasama
lintas sektoral dengan cara membuka akses dan membangun jalan untuk ke desa; Pencegahan
terhadap antraks dengan cara isolasi hewan ternak yang terinfeksi; memberikan penghargaan
atau sanksi terhadap bidan atau tenaga kesehatan yang bertugas.
SARAN

 Rutin mengevaluasi kegiatan penyuluhan tentang antraks agar


program yang direncanakan dapat berjalan secara optimal.

 Menjalin kerjasama yang berkesinambungan dengan berbagai dinas


terkait agar program yang telah direncanakan dapat terus berjalan.

Anda mungkin juga menyukai