Anda di halaman 1dari 61

TEORI BELAJAR DAN

IMPLEMENTASINYA DALAM
PEMBELAJARAN DI SD

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME
Edward L. Thorndike
Ivan Pavlov

B.F Skinner
John. B Watson

Gagne
David ausubel

Baruda
Behaviorisme secara etimologis terdiri dari dua kata yaitu
Teori Belajar
behave yang berarti berperilaku dan isme yang berarti
Aliran
aliran. Dengan demikian, behaviorisme merupakan salah
Behaviorisme
satu aliran yang mendeskripsikan bahwa belajar
merupakan aktivitas yang dapat mengubah perilaku individu,
dan perilaku tersebut dapat dipelajari dan dijelaskan secara
ilmiah sebagai respon terhadap stimulus yang diberikan.
Berikut merupakan
deskripsi teori belajar
menurut para tokoh di
atas beserta implementasi
nya dalam pembelajaran di
sekolah dasar.
Teori Belajar
Edward L.
Thorndike

Menurut Edward L. Thorndike, belajar merupakan proses


pembentukan hubungan antara stimulus dan respon.
Belajar akan lebih berhasil bila respon siswa terhadap
suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang atau
kepuasan. Rasa senang atau kepuasan pada diri siswa
bisa timbul sebagai akibat siswa mendapat pujian atau
ganjaran dari gurunya.
Ada beberapa hukum yang melandasi pembelajaran
di sekolah dasar yaitu :
Hukum
kesiapan

Menurut hukum ini,


seorang siswa akan
lebih berhasil belajarnya
jika siswa tersebut telah
Hukum siap secara fisik dan
latihan psikis untuk melakukan
Hukum latihan ini aktivitas apapun dalam
menerangkan bahwa belajar.
siswa akan berhasil
belajarnya apabila
Hukum hubungan antara
akibat stimulus yang diberikan
dengan respon siswa
Hukum akibat menerang
terjadi dan diperkuat
kan bahwa seseorang
dengan kegiatan latihan
dalam melakukan suatu
dan pengulangan
tindakan akan menimbul
kan pengaruh terhadap
dirinya.
Implementasi teori belajar menurut Edward L. Thorndike dalam
pembelajaran di sekolah dasar

Fase
kesiapan

Guru memberikan
Guru mengondisikan Guru menyampai kan apersepsi dengan
siswa secara tujuan mengaitkan materi ajar
fisik dan psikis untuk pembelajaran yang akan dipelajari
mengikuti Guru menyampaikan dengan materi sebelumnya
pembelajaran cakupan materi yang atau dengan
akan dipelajari kehidupan sehari-hari siswa
Implementasi teori belajar menurut Edward L. Thorndike dalam
pembelajaran di sekolah dasar

Fase latihan

Siswa berlatih
Guru menjelaskan
mengerjakan tugas-tugas
materi ajar yang Guru memberikan
individu atau kelompok
akan dipelajari penguatan terhadap
Guru memberikan hasil kerja siswa
Siswa berlatih mengerjakan
tugas secara individu
tugas-tugas
atau kelompok untuk
lain yang sejenis
dikerjakan siswa
sebagai penguatan
Implementasi teori belajar menurut Edward L. Thorndike dalam
pembelajaran di sekolah dasar

Fase pemberian ganjaran atau


penghargaan

Guru memberikan
Guru memberikan
evaluasi
penghargaan atas
hasil kerja siswa
Guru menutup
Guru bersama siswa
pembelajaran dengan
merefleksi
kata-kata motivasi
pembelajaran
Teori Belajar
Burhus Frederic
Skinner

Penelitiannya secara berkelanjutan terhadap belajar


dan perilaku selama bertahun-tahun menghasilkan
teori belajar yang dikenal dengan Operant
Conditioning (pengondisian yang disadari).
Hasil Membuktikan bahwa perubahan pola
percobaan pemberian makanan mempengaruhi
kecepatan dan pola perilaku hewan
Prinsip hasil percobaan

prinsip penguatan prinsip hukuman


(reinforcement) (punishment)
Penguatan merupakan
Hukuman merupakan
suatu proses yang dapat
suatu proses yang dapat
memperbesar kesempatan
memperbesar
supaya perilaku positif
kesempatan supaya
tersebut terjadi lagi dan
perilaku negatif tersebut
memperkuat perilaku
tidak terjadi lagi dan
positif tersebut. Penguatan
memperlemah perilaku
terdiri dari penguatan
negatif.
positif yang dapat
Terdapat dua jenis
memperkuat perilaku
hukuman yaitu hukuman
positif dan negatif
Prinsip Pembentukan Prinsip Diskriminasi
(shaping) (discrimination)
Pembentukan merupakan Diskriminasi merupakan
suatu proses untuk proses belajar bahwa suatu
mengajar perilaku individu perilaku akan diperkuat
yang belum pernah mereka dalam suatu situasi dan
lakukan sebelumnya tidak berlaku dalam situasi
lainnya
Prinsip Penghapusan Prinsip Generalisasi
(extinction) (generalization).
Penghapusan merupakan Generalisasi merupakan
suatu proses menarik proses bahwa suatu perilaku
kembali penguat dari akan diperkuat dalam suatu
perilaku individu. situasi dan berlaku juga
dalam situasi lainnya
1) Fase pembentukan
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk
dikerjakan secara individual
Guru memberikan bimbingan kepada siswa
secara individual dalam mengerjakan tugas
nya
Implementasi
2) Fase penguatan dan hukuman
dalam Siswa secara individual mengumpulkan hasil
kerjanya dan guru memberikan penilaian
pembelajaran Guru memberikan penghargaan berupa
pujian untuk siswa yang dapat
di sekolah dasar mengerjakan tugasnya dengan baik
Guru memberikan hukuman berupa
pemberian tugas yang lebih berat kepada
siswa yang tidak dapat mengerjakan
tugasnya dengan baik
3) Fase penghapusan
Guru memberikan tugas yang sejenis untuk dikerjakan
oleh siswa secara individual
Siswa secara individual dan mandiri mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru

4) Fase generalisasi dan diskriminasi


Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran
Siswa bersama guru merefleksi pembelajaran yang
telah berlangsung
Guru memberikan evaluasi
Guru menutup pembelajaran
Ivan Petrovich Pavlov
adalah seorang Rusia
yang menemukan teori
Teori Belajar Ivan belajar pengondisian
Petrovich Pavlov klasik (Clasical Conditioning)
sebelum ditemukan teori
pengondisian yang lebih
maju seperti teori Operant
Conditioning dari Skinner.
Perbedaan antara teori Pavlov dan
Skinner
bentuk pengondisiannya

a. teori belajar Pavlov : clasical conditioning


lebih menekankan bentuk pengondisian
secara refleks atau ditemukan secara
kebetulan dari percobaannya
a. teori belajar Skinner : dengan operant
conditioning lebih menekankan bentuk
pengondisian secara disadari melalui
percobaan yang dilakukannya.
.
Hasil dari Teori Belajar
Ivan Petrovich Pavlov
Pavlov menyimpulkan bahwa bunyi lonceng
telah diasosiasikan oleh anjing tersebut dengan
makanan sehingga menimbulkan respon
keluarnya air liur. Bunyi lonceng tersebut
merupakan stimulus dengan pengondisian dan
keluarnya air liur anjing merupakan respon
dengan pengondisian.
Fase Proses belajar yang dihasilkan

fase akuisisi (acquisition)


Fase akuisisi merupakan fase belajar awal dari
pengondisian respon yang menggunakan
stimulus kondisi selain stimulus utama dengan
memperhatikan urutan stimulus tersebut dan
selang waktu antara stimulus kondisi dan stimulus
utama.
fase eliminasi (extinction)
Fase eliminasi merupakan fase belajar yang secara berangsur-
angsur mengurangi bahkan menghilangkan stimulus kondisi
sehingga yang tersisa adalah stimulus utama supaya respon
tetap terjadi meskipun tanpa stimulus kondisi

fase generalisasi (generalization)


Generalisasi merupakan proses bahwa suatu perilaku akan
diperkuat dalam suatu situasi dan berlaku juga dalam situasi
lainnya.

fase diskriminasi (discrimination).


Diskriminasi merupakan proses belajar bahwa suatu perilaku akan
diperkuat dalam suatu situasi dan tidak berlaku dalam situasi
lainnya.
Model pembelajaran dengan sintaks yang
berlandaskan pada pemikiran Pavlov :
1. Fase Akuisi
a) Guru membentuk kelompok secara heterogen
b) Guru dan siswa membuat kesepakatan belajar bahwa kelompok yang
dapat melakukan percobaan dengan tepat sesuai dengan langkah
kerja pada LKS dan waktu yang telah ditentukan akan diberikan bintang
(*) sesuai dengan banyaknya anggota kelompok
c) Setiap anggota kelompok membaca langkah kerja pada LKS dengan
seksama
d) Setiap kelompok melakukan percobaan kelompoknya
e) Setiap kelompok mengumpulkan LKS kelompoknya sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
f) Guru memberikan penilaian
g) Guru memberikan bintang (*) kepada kelompok sebanyak anggota kelompok yang
dapat melakukan percobaannya dengan tepat sesuai dengan langkah kerja pada
LKS dan waktu yang telah ditentukan.

2. Fase Eliminasi
a) Guru memberikan tugas yang sejenis untuk dikerjakan oleh siswa secara kelompok
b) Siswa secara berkelompok mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
c) Siswa secara berkelompok mengumpulkan hasil kerjanya
d) Guru memberikan penilaian kelompok
3. Fase Generalisasi
a) Guru merefleksi pembelajaran dengan cara membandingkan proses pembelajaran
pada fase 1 dan 2
b) Guru memberikan penghargaan berupa bintang (*) pada kelompok yang masih aktif
dan tepat dalam melakukan percobaan.

4. Fase Deskriminasi
a) Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran
b) Siswa bersama guru merefleksi pembelajaran yang telah berlangsung
c) Guru bersama siswa menentukan kesepakan belajar untuk pertemuan berikutnya
terkait jenis penghargaan kelompok yang diharapkan oleh siswa ketika kelompoknya
dapat mengerjakan tugas dengan baik dan tepat
d) Guru memberikan evaluasi
e) Guru menutup pembelajaran
TEORI BELAJAR JOHN WATSON
Pakar teori belajar stimulus-respons (S-R)
Percobaannya:
Subjek penelitian John Watson adalah
seorang balita bernama Albert yang pada
awal eksperimennya tidak takut terhadap tikus.
Pada percobaannya, ketika balita tersebut
memegang tikus, Watson mengeluarkan suara
keras dengan tiba-tiba yang menyebabkan
balita tersebut menangis karena kaget dan
takut. Akhirnya, balita tersebut menjadi takut
dengan tikus meskipun tidak ada suara keras
sekalipun.
Implementasi teori belajar Watson
Contoh :
ketika guru bertanya pada salah satu siswa
, kemudian siswa tersebut selalu tidak berani
mengemukakan pendapat atau jawabannya.
Implementasi teori belajar menurut John Watson
dalam pembelajaran di sekolah dasar adalah
berupa model pembelajaran dengan sintaks
yang berlandaskan pada pemikiran Pavlov dan
Skinner .
TEORI BELAJAR ROBERT M. GAGNE
Gagne mengemukakan bahwa dalam belajar terdapat dua hal yang dapat
diperoleh siswa, yaitu; objek langsung dan objek tidak langsung.
Menurut Gagne, kegiatan belajar meliputi 3 tahap yaitu
a. Tahap persiapan
1) Guru mengarahkan perhatian melalui kegiatan
mengkondisikan siswa secara fisik dan psikis contoh dengan
menayangkan masalah yang tidak terstruktur (ill-structured problem)
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3) Guru memberikan apersepsi dengan merangsang siswa untuk
mengingat kembali materi pembelajaran sebelumnya
b. Tahap pemerolehan dan unjuk kinerja
1) Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan tugas
2) Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas
3) Setiap siswa mempresentasikan hasil kerjanya
4) Guru memberikan penguatan terhadap hasil kerja siswa

c. Tahap pengulangan dan evaluasi


1) Guru memberikan penilaian terhadap proses dan hasil kerja
siswa
2) Guru memberikan penguatan terhadap materi yang
dipelajari siswa melalui tanya jawab (pengulangan)
3) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Teori Belajar Aliran Kognitivisme

Aliran kognitivisme muncul sebagai kritik terhadap aliran


behaviorisme yang lebih memfokuskan pada stimulus dan respon serta
perubahan perilaku individu. Aliran ini menganggap bahwa
penyimpanan dan pemrosesan informasi sangat penting dalam proses
belajar yang melibatkan proses mental yang kompleks, termasuk
memori, perhatian, bahasa, pembentukan konsep dan pemecahan
masalah. Tokoh dari aliran kognitivisme ini terdiri dari Jeans Piaget,
Edward C.Tollman, Jerome Bruner, Lev Vygotsky, dan Noam Chomsky.
1. Teori Belajar Jeans Piaget
Piaget berpendapat bahwa pengetahuan
dibentuk oleh individu melalui interaksi terus-
menerus dengan lingkungan melalui proses
asimilasi dan akomodasi untuk menghasilkan
pengetahuan dengan tingkatan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan pengetahuan awal
sebelumnya yang telah tersimpan pada
skemata siswa
Piaget membagi empat tahap tingkat perkembangan kognitif
individu menurut umur rata-rata yaitu:
1) Tahap Sensori Motor (0-2 tahun)
2) Tahap Pre Operasional (2-7 tahun)
3) Tahap Operasi Konkret (7-11 tahun)
4) Tahap Operasi Formal (11 tahun ke atas)
Teori belajar Jeans Piaget menghasilkan tiga fase
pembelajaran dan Contoh implementasinya di
sekolah dasar

1. Tahap eksplorasi
a) Guru memberikan apersepsi dengan menayangkan video tentang suatu fenomena
b) Siswa mengamati tayangan video tentang fenomena di atas
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
hal-hal yang belum dan ingin dipahaminya tentang fenomena yang terdapat pada
tayangan video
2. Tahap pengenalan konsep
a) Guru menjelaskan materi ajar yang akan dipelajari
b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi ajar yang
tidak dipahaminya
c) Siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang materi yang sedang
dipelajari
d) Setiap siswa mempresentasikan hasil pengumpulan informasinya
e) Guru memberikan penguatan terhadap presentasi siswa

3. Tahap aplikasi konsep


a) Guru memberikan evaluasi untuk menguji pemahaman siswa
b) Guru menyampaikan materi ajar dan rencana kegiatan belajar pada pertemuan
berikutnya dengan mengaitkannya dengan materi ajar yang telah dipelajari siswa
Teori Belajar Jerome Bruner
Bruner mengemukakan tahapan proses belajar siswa, yaitu
tahap enaktif dengan melibatkan tindakan siswa secara
langsung dalam memanipulasi objek, tahap ikonik dengan
mengamati gambar dari objek yang diamatinya, dan tahap
simbolik yang melibatkan notasi, simbol, atau lambang-
lambang tanpa terikat dengan objek.
Contoh implementasi teori belajar Bruner dalam pembelajaran di
sekolah dasar dengan menerapkan ketiga tahap di atas adalah
sebagai berikut:
1) Tahap enaktif
a) Guru menyiapkan berbagai benda konkret untuk diamati siswa
b) Siswa mengamati benda konkret tersebut dan menuliskan
berbagai informasi tentang benda tersebut dari hasil
pengamatannya
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang hal-hal yang belum dan ingin dipahaminya tentang benda
tersebut.
2) Tahap ikonik
a) Guru menayangkan gambar benda-benda lain yang tidak disediakan untuk diamati siswa
b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
dipahaminya dari benda-benda yang terdapat pada gambar
c) Guru menugaskan siswa untuk mengumpulkan insformasi dari berbagai sumber tentang
benda-benda yang terdapat dalam gambar dan mencatatnya dalam LKS
d) Setiap siswa mempresentasikan hasil kerjanya
e) Guru memberikan penguatan terhadap proses dan hasil kerja siswa

3) Tahap simbolik
a) Guru menjelaskan informasi tentang benda-benda yang telah diamati siswa baik benda
konkret maupun benda dalam gambar mulai dari pengertian dan ciri-cirinya.
b) Guru memberikan evaluasi untuk menguji pemahaman siswa
Teori Belajar Lev Vygotsky

Vygotsky menyatakan bahwa proses kognitif


tingkat tinggi individu merupakan hasil dari
perkembangan sosial dan interaksi dengan
lingkungannya. Teori belajar Vygotsky disebut
sebagai teori sosio-kultural yang melatar
belakangi munculnya pendekatan pembelajaran
kooperatif dalam dunia pendidikan.
Contoh implementasi teori belajar Vygotsky dalam pembelajaran di
sekolah dasar dengan menerapkan tahap-tahap di atas adalah sebagai
berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
b. Guru menjelaskan kelengkapan belajar yang dibutuhkan
c. Guru menjelaskan langkah pembelajaran yang akan dilakukan
d. Guru menjelaskan materi ajar
e. Guru mengelompokkan siswa secara heterogen terdiri dari 4 s.d. 6 orang
setiap kelompoknya
f. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan siswa secara berkelompok
g. Siswa belajar, berbagi tugas dan bekerjasama dalam kelompok
h. Setiap kelompok mengumpulkan hasil kerja kelompoknya
i. Guru memberikan penilaian terhadap proses dan hasil kerja kelompok
j. Guru memberikan penguatan terhadap proses dan hasil kerja kelompok
k. Guru memberikan reward atau penghargaan kepada kelompok terbaik
l. Guru memberikan evaluasi
m. Guru menutup pembelajaran
Teori Belajar Gestalt

Teori belajar Gestalt ini menganut aliran


kognitivisme yang menganggap bahwa belajar
merupakan aktivitas mengetahui atau
mencari tahu (knowing) bukan aktivitas
menghubungkan antara stimulus dan respon
seperti anggapan para pakar behaviorisme.
Contoh implementasi teori belajar ini berupa langkah-langkah
pembelajaran di sekolah dasar sebagai berikut:

a. Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan materi


pelajaran yang akan dipelajari dengan materi ajar sebelumnya
atau dengan pengalaman siswa
b. Guru menjelaskan materi pembelajaran
c. Guru memberikan masalah terkait materi pembelajaran yang
telah dijelaskan guru untuk dipecahkan siswa
d. Siswa memahami masalah yang diberikan guru dengan
menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
e. Siswa merencanakan solusi untuk masalah tersebut
f. Siswa menyelesaikan masalah menggunakan konsep-
konsep atau pengetahuan yang telah dipelajarinya
g. Siswa memeriksa kembali hasil kerjanya
h. Guru memberikan penilaian dan penguatan
i. Guru memberikan evaluasi
j. Guru menutup pembelajaran
Teori Belajar Aliran Humanisme

Aliran humanisme lebih memusatkan


perhatian pada psikologis sifat dasar
manusia untuk meraih sepenuhnya apa
yang diinginkan dan berperilaku dalam
cara yang konsisten menurut diri mereka
sendiri.
Teori Belajar Carl Rogers

 Menurut teori belajar Rogers, manusia yang lahir sudah membawa


dorongan untuk meraih sepenuhnya apa yang diinginkan dan
berperilaku dalam cara yang konsisten menurut diri mereka sendiri.

 Implementasiteori belajar ini dalam dunia pendidikan adalah bahwa


guru sebaiknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengerjakan tugas-tugas belajar secara bebas, tanpa dipaksa, dan
penuh tanggung jawab. Selanjutnya, teori ini dinamakan teori belajar
bebas.
Rogers mengemukakan prinsip-prinsip
pendidikan dan pembelajaran sebagai berikut:

a. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak


ada artinya
b. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi
dirinya
c. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti
mengorganisasikan bahan dan ide baru, sebagai bagian
yang bermakna bagi siswa
d. Belajar bermakna berarti belajar tentang proses-proses belajar,
keterbukaan belajar mengalami sesuatu, bekerja sama dengan melakukan
pengubahan diri terus menerus
e. Belajar yang optimal akan terjadi, bila siswa berpartisipasi secara
bertanggung jawab dalam proses belajar
f. Belajar mengalami (experiential learning) dapat terjadi, bila siswa mengevaluasi
dirinya sendiri. Belajar mengalami dapat memberi peluang untuk belajar kreatif,
penilaian diri (self evaluation), dan kritik diri.
g. Belajar mengalami menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan sungguh-
sungguh.
Rogers mengemukakan langkah-langkah pembelajaran
sesuai dengan teori belajarnya sebagai berikut:
a. Guru memberikan kepercayaan kepada kelas agar kelas memilih belajar secara tersetruktur
b. Guru dan siswa membuat kontrak belajar
c. Guru menggunakan metode inkuiri atau diskoveri
d. Guru menggunakan metode simulasi
e. Guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa mampu menghayati perasaan dan
berpartisipasi dengan kelompok lain
f. Guru bertindak sebagai fasilitator belajar
g. Sebaiknya guru menggunakan pengajaran berprogram, agar tercipta peluang bagi siswa untuk
timbulnya krativitas.
Contoh implementasi teori belajar Rogers ini dalam
pembelajaran di sekolah dasar.
a. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan
b. Guru bersama siswa membuat kontrak belajar
c. Guru mengelompokkan siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 s.d. 6 orang
d. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok
e. Guru menjelaskan langkah kerja pada LKS
f. Siswa secara berkelompok melakukan penyelidikan dan penemuan sesuai dengan langkah-langkah
kerja pada LKS dan menuliskan hasilnya
g. Wakil dari setiap kelompok mempresentasikan proses dan hasil kerja kelompoknya dan guru
memberikan penguatan
h. Guru bersama siswa menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran
i. Guru menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan bertanya
kepada siswa tentang harapan pada pembelajaran berikutnya.
j. Guru menutup pembelajaran
TEORI BELAJAR ABRAHAM MASLOW
Maslow mengemukakan teorinya bahwa semua orang memiliki
motivasi untuk memenuhi kebutuhannya yang bersifat hierarkis
mulai dari hierarki terbawah sebagai berikut:

a. Kebutuhan-kebutuhan fisik seperti rasa lapar dan haus.


b. Kebutuhan akan rasa aman
c. Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta
d. Kebutuhan akan status dan pencapaian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru untuk
mengimplementasikan teori belajar Maslow dalam pembelajaran
adalah:
a. Guru mengidentifikasi kebutuhan belajar dan potensi setiap siswa
b. Guru memberikan tugas yang beragam kepada setiap siswa sesuai
dengan kebutuhan dan potensinya
c. Guru memfasilitasi proses belajar dan memberikan bimbingan
kepada setiap siswa yang mengalami kesulitan belajar
d. Guru memberikan penghargaan kepada setiap siswa sesuai dengan
kinerjanya
Aliran Teori Belajar (Konstruktivisme)

Menurut aliran kontruksivisme, belajar


merupakan proses dimana pembelajar
secara aktif mengkonstruksi atau
membangun pengetahuan, gagasan-
gagasan, atau konsep-konsep baru
didasarkan atas pengetahuan awal yang
telah dimilikinya.
IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR KONTRUKSIVISME
MELAHIRKAN PRINSIP-PRINSIP:

 Siswa telah memiliki pengetahuan awal


 Belajarmerupakan proses pengkonstruksian suatu
pengatahuan berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki
siswa
 Belajar adalah perubahan konsepsi siswa
 Proses pengkonstruksian pengetahuan berlangsung dalam
suatu konteks sosial tertentu
 Siswa bertanggung jawab terhadap proses belajarnya.
TAHAPAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI BELAJAR
KONSTRUKTIVISME TERDIRI DARI EMPAT TAHAP YAITU:

Tahap eksplorasi Tahap pemberian


pengetahuan awal pengalaman
siswa langsung

Tahap pencapaian
Tahap pengaktifan kepahaman
interaksi sosial
CONTOH IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR
KONSTRUKTIVISME

Guru menggali
pengetahuan awal siswa Guru mengelompokan siswa

Guru membagikan LKS Siswa melakukan percobaan


secara kelompok

Siswa berdiskusi secara kelo Siswa menyimpulkan hasil


mpok percobaan
Wakil kelompok mempresentasi
kan hasil percobaan

Guru memberikan evaluasi

Guru menutup
pembelajaran
Aliran Teori Belajar (Sosial)

Teori ini menyatakan bahwa


manusia belajar melalui
pengamatannya terhadap
perilaku orang lain sebagai
model, dan kemudian
meniru perilaku model
tersebut.
Pakar : Albert Bandura dan Bernard Weiner.
Albert Banruda melakukan pengamatan terhadap subjek
penelitiannya yaitu seorang anak prasekolah yang sedang
mengerjakan tugas melukis sementara di depannya
terdapat sebuah televisi yang menayangkan film tentang
seorang dewasa yang dengan agresifnya sedang
memalu, menendang, melempar, menduduki, menggigit
dan memukuli boneka Bobo berbentuk badut bertubitubi.
Anak tersebut kemudian beranjak ke ruangan lain yang
penuh boneka termasuk boneka Bobo.

PAKAR TEORI BELAJAR SOSIAL


1. Tahap memperhatikan
(attention)

2. Tahap 3. Tahap 4.Tahap


mengingat memotivasi mereproduksi
(retention) (motivation) (reproduction)

IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR SOSIAL


MELAHIRKAN EMPAT FASE
Contoh implementasi teori
belajar sosial

Guru Guru membagikan Guru


Guru menjelaskan Guru menjelaskan
mengelompokkan LKS mendemonstrasikan
langkah-langkah langkah kerja
siswa setiap percobaan
Guru meminta satu
Guru memberikan Guru memotivasi siswa
Guru bertanya kepada siswa untuk
kesempatan kepada untuk melakukan
siswa mendemonstrasikan
siswa untuk bertanya percobaan
percobaan
Siswa secara
Setiap kelompok Guru memberikan
berkelompok Guru menutup
mengumpulkan hasil penilaian dan hadiah
melakukan pembelajaran.
kerjanya setiap kelompok
percobaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai