Anda di halaman 1dari 10

kelompok 2:

Halimah tusadyah 1911312036


Lara Sovia 1911311033
Lisa Arista Putri 1911311003
Nia Saputri 1911312003
Nurul Hasanah 1911312024
Rizka Aulia Syesharini 1911312048
Wellyatara Safitri 1911311015
Wulandari Pratiwi 1911312009
• Hukum adalah seluruh aturan dan undang-undang yang
mengatur sekelompok masyarakat . dengan demikian
hukum dibuat oleh masyarakat dan untuk
mengatur semua anggota masyarakat.
Fungsi hukum dalam keperawatan
1. Hukum memberikan kerangka kerja untuk menetapkan
jenis tindakan keperawatan yang sah dalam asuhan
klien.
2. Hokum membedakan tanggung jawab perawat dari
tenaga propesional kesehatan lain.
3. Hokum membantu memberikan batasan tindakan
keperawatan yang mandiri.
Sumber Hukum
1. Hukum Perundang-undangan
Hukum yang dikeluarkan oleh badan legislatif. Menggambarkan dan menjelaskan
batasan legal praktek keperawatan. Undang-undang ini melindungi hak-hak
penyandang cacat di tempat kerja, institusi pendidikan, dan dalam masyarakat.
2. Hukum peraturan atau hukum administratif
Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh badan administratif. Salah satu contoh
hukum peraturan adalah kewajiban untuk melaporkan tindakan keperawatan yang
tidak kompeten atau tidak etis.
3. Hukum umum
Berasal dari keputusan pengadilan yang dibuat di ruang pengadilan saat kasus hukum
individu diputuskan. Contoh hukum umum adalah informed consent dan hak klien
untuk menolak pengobatan.
Tipe Hukum
1. Hukum Pidana (criminal laws) mencegah terjadinya
kejahatan dalam masyarakat dan memberikan hukuman
bagi pelaku tindakan kriminal. Contohnya antara lain
pembunuhan, pembunuhan tidak direncana, dan pencurian.
2. Hukum Perdata melindungi hak-hak pribadi individu
dalam masyarakat dan mendorong perlakuan yang adil dan
pantas di antara individu.
Nursing Advocasy
Perawat sebagai advokat yaitu sebagai penghubung antara
klien-tim kesehatan lain dalam rangka pemenuhan
kebutuhan klien. Membela kepentingan klien dan
membantu klien,memahami semua informasi dan upaya
kesehatan yang diberikan tim kesehatan dengan
pendeketan tradisional maupun profesional. (Dewi, 2008)
Creasia dan Parker (2000) menjelaskan bahwa konsep
advokasi memiliki
tiga pengertian, yaitu:
a. Model perlindungan terhadap hak
b. Model pengambilan keputusan berdasarkan nilai-
nilai yang dianut pasien
c. Model penghargaan terhadap orang lain
Peran Perawat Sebagai Advokat

1. Melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum.


2. Membantu klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan.
3. Memberi bantuan mengandung dua peran,yaitu peran aksi dan peran non
aksi.
4. Bekerja dengan profesi kesehatan yang lainnya dan menjadi penengah
antar profesi kesehatan
5. Melihat klien sebagai manusia, mendorong mereka untuk mengidentifikasi
kekuatannya untuk meningkatkan kesehatan dan kemampuan klien
berhubungan dengan orang lain
Tanggung jawab perawat advokat
1. Sebagai pendukung pasien dalam proses pembuatan keputusan, dengan cara :
memastikan informasi yang diberikan pada pasien dipahami dan berguna bagi pasien
dalam pengambilan keputusan, memberikan berbagai alternatif pilihan disertai
penjelasan keuntungan dan kerugian dari setiap keputusan, dan menerima semua
keputusan pasien.

2. Sebagai mediator (penghubung) antara pasien dan orang-orang disekeliling pasien,


dengan cara : mengatur pelayanan keperawatan yang dibutuhkan pasien dengan
tenaga kesehatan lain, mengklarifikasi komunikasi antara pasien, keluarga, dan tenaga
kesehatan lain agar setiap individu memiliki pemahaman yang sama, dan menjelaskan
kepada pasien peran tenaga kesehatan yang merawatnya.

3. Sebagai orang yang bertindak atas nama pasien dengan cara : memberikan
lingkungan yang sesuai dengan kondisi pasien, melindungi pasien dari tindakan yang
dapat merugikan pasien, dan memenuhi semua kebutuhan pasien selama dalam
perawatan.
Hasil yang diharapkan dari pasien saat melakukan peran advokat (Ellis &
Hartley, 2000), adalah pasien akan :
1. Mengerti hak-haknya sebagai pasien.
2. Mendapatkan informasi tentang diagnosa, pengobatan, prognosis, dan
pilihan-pilihannya.
3. Bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya.
4. Memiliki otonomi, kekuatan, dan kemampuan memutuskan sendiri.
5. Perasaan cemas, frustrasi, dan marah akan berkurang.
6. Mendapatkan pengobatan yang optimal.
7. Memiliki kesempatan yang sama dengan pasien lain.
8. Mendapatkan perawatan yang berkesinambungan.
9. Mendapatkan perawatan yang efektif dan efisien.

Anda mungkin juga menyukai