Anda di halaman 1dari 6

ARSITEKTUR – FTSP – ITATS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SIRKUIT MOTOCROSS DI MOJOKERTO

KONSEP ARSITEKTUR– BAB I SAMPAI BAB 3 TEMA : ARSITEKTUR ORGANIK


IR. BROTO W. SULISTYO , MT OELH : BAYU PRATAMA PUTRA(04.2016.1.02933)

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG Permasalahan khusus


Berdasarkan data Bapedda Kabupaten Lahan
Mojokerto memiliki 4 kecamatan tersebut memlliki ketinggian • Bagaimana menerapkan atau membuat sirkuit motocross di
tertinggi 600 MDPL sampai yang terendah 140 MDPL.Dengan lahan yang memilki komposisi tanah yang gembur.
kondisi daerah yang sedemikian rupa maka muncullah di • Bagaimana membuat sebuah kawasan sirkuit motocross
Kabupaten Mojokerto ini penggemar offroad,khususnya roda yang terlihat menarik dalam hal sirkulasi untuk peserta
dua,dikarenakan seperti yang telah disebutkan bahwa balap dan penonoton sebagai subjek penikmat tempat
Mojokerto memiliki daerah dengan medan tanah yang lumayan rekreasi.
ekstrim dengan persentase kemiringan lahan terbesar 23.% • Bagaimana mengatasi vegetasi yang telah tumbuh alami di
antara 26 – 40 derajat utamanya di Kecamatan Trawas(Peta sekitar lahan
Kemiiringan Lereng Kecamatan Trawas. Bentuk
• Bagaimana menerapkan tema arsitektur organik kedalam
bentuk bangunan
• Bagaimana membuat desain fasad agar menjadi sebuah
identitas unik dari kawasan
PERMASALAHAN Ruang
• Bagaimana memberikan sebuah wadah bagi para • Bagaimana membuat ruang pada bangunan kawasan yang
komunitas motocross. efektif dan efisien untuk sebuah kawasan sirkuit motocross
• Bagaimana membuat sebuah sirkuit motocross yang • Bagaimana membuat ruang dengan tema arsitektur
memiliki fasilitas standar • Bagaimana membuat ruang yang unik bagi para pembalap
• Bagaimana memberikan atau mengenalkan dunia atau pengunjung sehingga membuatnya lebih menarik dan
motocross kepada masyarakat umum agar memunculkan nyaman.
generasi-generasi yang bisa menjadi atlet motocross.
• Bagaimana merancang sebuah sirkuit motocross yang juga
sebagai sarana rekreasi bagi para pengunjung yang datang
kesana.
• Bagaimana menerapkan tema arsitektur organik untuk
sirkuit motocross
ARSITEKTUR – FTSP – ITATS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SIRKUIT MOTOCROSS DI MOJOKERTO
KONSEP ARSITEKTUR– BAB I SAMPAI BAB 3 TEMA : ARSITEKTUR ORGANIK
IR. BROTO W. SULISTYO , MT OELH : BAYU PRATAMA PUTRA(04.2016.1.02933)

BAB I PENDAHULUAN

Maksud dan tujuan Ruang lingkup proyek


maksud Lokasi lahan : Jl Raya Trawas-Mojosari
merancang sebuah sirkuit balap motocross yang Batas-batas lahan :
berstandar nasional yang juga memiliki ciri khas tersendiri yang 1.Selatan : Persawahan ds.Jatijejer
berbeda dengan yang lain. 2.Barat : Persawahan ds.Jatijejer
Tujuan 3.Utara : hutan pinus Jatijejer
• Membuat sebuah wadah bagi para crosser yang memiliki hobi 4.Timur : Jl.Raya Trawas – Mojosari
yang sama.
• Menjadikan fasilitas ini sebagai tempat memupuk bakat dalam Ruang lingkup kegiatan
bermotocross Fasilitas utama:
• Mendesain sebuah fasilitas yang berwawasan lingkungan namun 1.Sirkuit latihan
juga memiliki keunikan tersendiri. 2.sirkuit motocross
• Membuat fasilitas untuk para crosser yang lebih menantang 3.gedung pelatihan motocross
Menyajikan sebuah tempat rekreasi bagi khalayak umum yang 4.Gedung pemeliharaan atau servis motocross
lebih dari sekedar tempat menonton balap saja. 5.Arena halang rintang/trial game
Fasilitas penunjang :
1.Supermarket otomotif
2.Masjid
3.Gardu listrik
4.Ruang pengelola
5.Parkir
6.Toilet
7.Taman rekreasi
8.pujasera
9.loket penonton
ARSITEKTUR – FTSP – ITATS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SIRKUIT MOTOCROSS DI MOJOKERTO
KONSEP ARSITEKTUR– BAB I SAMPAI BAB 3 TEMA : ARSITEKTUR ORGANIK
IR. BROTO W. SULISTYO , MT OELH : BAYU PRATAMA PUTRA(04.2016.1.02933)

BAB II KAJIAN TEORI


Kajian teori tentang sirkuit motocross
Kajian teori tentang tema • Untuk Kejuaraan Nasional tidak diperbolehkan adanya baris
kedua. Pintu start yang harus disediakan adalah sebanyak 30
Karakteristik Arsitektur Organik menurut Frank Lloyd Wright, yaitu : posisi
• Kesederhanaan dan ketenangan. Prinsip ini berada dibelakang • Untuk Kejuaraan Nasional pintu start harus dengan cara
seni. Keterbukaan harus dimasukan kedalam struktur menjadi individual melipat / turun dengan minimum lebar untuk 30
bentuk yang terpadu sehingga menjadi jenis dekorasi yang alami meter
dan tenang. Detail dan dekorasi dikurangi dan bahkan • Jarak antara pintu start dengan pembatas dibelakang harus 3
fixtures,gambar dan mebel dalam struktur harus diintegrasikan. meter.
• Ada banyak gaya rumah. Prinsip ini memungkinkan ekspresi dari • untuk mencegah team, pers, penonton dan lainnya tidak
kepribadian masing- masing klien,walaupun rancangan wright menyerbu lintasan pada saat balapan berakhir. Tinggi dari pagar
selalu memberikan kontribusi yang signifikan. didaerah ini harus diberikan khusus dengan tinggi minimum 1,5
• Korelasi alam, topografi dengan arsitektur. Sebuah bangunan meter.
yang didirikan harus selaras dengan lingkungan di sekitarnya.
• Warna alam. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembangunan
harus selaras dengan warna alam.
• Sifat bahan. Kayu harus seperti kayu dan batu bata harus seperti
batu bata,warna dan tekstur mereka tidak boleh berubah.
• Integritas rohani dalam arsitektur. Frank Llyoid Wright
mempercayai bawah kualitas bangunan harus sejalan dengan
kualitas manusia. Artinya bangunan harus memberikan sukacita
dan suasana yang layak bagi penghuni. Hal ini menurutnya lebih
penting dari banyak gaya.
Kajian teori tentang sirkuit motocross
• Panjang lintasan tidak boleh kurang dari 1.200 meter dan tidak
boleh lebih dan 2 meter ukuran garis center
• Lebar pada titik tertentu tidak boleh kurang dari 5 meter.
Minimum lebar yang direkomendasikan adalah 8 meter.
• Jarak bebas antara lintasan dengan semua rintangan yang ada
diatas permukaan tanah harus minimum 3 meter
• Lintasan harus mempunyai batas kecepatan maximum 55 km per
jam
• Minimum tinggi dari pintu start tersebut 500 mm. Lebar dari
konstruksi dasar beton dari pintu start tidak boleh lebih dari 600
mm.
ARSITEKTUR – FTSP – ITATS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SIRKUIT MOTOCROSS DI MOJOKERTO
KONSEP ARSITEKTUR– BAB I SAMPAI BAB 3 TEMA : ARSITEKTUR ORGANIK
IR. BROTO W. SULISTYO , MT OELH : BAYU PRATAMA PUTRA(04.2016.1.02933)

BAB II KAJIAN TEORI


Fasilitas Penunjang Motocross
Kajian teori tentang motocross 1. Kantor Panitia
Kelas Disebutkan dalam peraturan tersebut bahwa lokasi dan kantor
Kejuaraan Nasional Minimum cc Maximum cc panitia harus terletak di pintu masuk sirkuit
2. Paddock Pembalap
Motocross
Paddock pembalap harus dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet
a.Kelas 65cc :2 Tak 50cc 65cc untuk pria dan wanita dan diusahakan adanya tempat air minum.
Didaerah paddock pembalap harus tersedia pos medical dan pos
b.Kelas 85 cc : 2 Tak
80cc 85cc pemadam kebakaran. Juga harus terdapat peralatan yang perlu
4 Tak 75cc 150cc
untuk scrutineering dan pemerikasan administrasi didaerah tertutup.
Papan pengumuman panitia harus terpasang di daerah ini.
3. Pemasangan Instalasi Pers
c.Kelas MX2 NOVICE, MX2 Junior dan MX2 : Minimum pemasangan instalasi untuk ruang pers harus tersedia :
2 Tak 100cc 125cc 1 (satu) Ruang kerja dengan meja dan kursi (diusahakan tersedia
4 Tak 175cc 250cc Mesin Ketik/Computer + Printer), Saluran telepon/Fax, Mesin Photo
4. Ruangan Jury
Nomor Start Suatu ruangan yang jauh dari suara balapan harus tersedia untuk
Kelas 50 : Dasar BIRU dengan angka KUNING digunakan rapat oleh Jury.
Kelas 65 : Dasar biru (blue 5005) dengan angka 5. Ruangan Pencatat Waktu dan Lap Scorer
putih(white 9010) Lintasan harus dilengkapi dengan kontrol tower. Diusahakan
Kelas 85 : Dasar putih dengan angka hitam didaerah tempat yang tidak ribut dan cukup untuk menampung 4
Kelas MX2 NOVICE: Dasar KUNING dengan angka hitam orang. Harus dapat melihat seluruh lintasan
Kelas MX2 junior : Dasar hitam dengan angka kuning 6. Sistem Pengeras Suara
Kelas MX2 : Dasar hitam dengan angka putih Sistem pengeras suara harus dipasang. Dapat dibuat kombinasi atau
Kelas tambahan non kejuaraan Nasional : terpisah untuk penonton atau pembalap.
Kelas 65 Novice : Dasar putih dengan angka merah 7. Pemasangan Instalasi Untuk Penonton
Kelas MX 1 : Dasar putih dengan angka hitam Pemasangan instalasi untuk penonton harus terdapat :
• Tribun penonton
• Parkir penonton
• Pos kesehatan
• Pos pemadam kebakaran
• Kantim
ARSITEKTUR – FTSP – ITATS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SIRKUIT MOTOCROSS DI MOJOKERTO
KONSEP ARSITEKTUR– BAB I SAMPAI BAB 3 TEMA : ARSITEKTUR ORGANIK
IR. BROTO W. SULISTYO , MT OELH : BAYU PRATAMA PUTRA(04.2016.1.02933)

BAB II KAJIAN TEORI

Kajian teori tentang trial game


Kajian teori tentang pelatihan motocross
Trial adalah Ajang di mana keterampilan dan
konsistensi Pengendara merupakan dasar dari hasil ajang kompetisi
Adapun materi pelatihan dibagi dalam 5
tersebut.Bagian termasuk dalam suatu kursus, di mana keterampilan
sesi:
Pengendara dalam melewati rintangan yang diamati dan dievaluasi.
1. Pre riding preparation
Selain itu, batas waktu ditetapkan untuk bagian dari seluruh
a. Kelengkapan pelindung tubuh
kompetisi.
b. Pengenalan olah raga offroad roda dua
2. Bike inspection and warming up
a. Menyiapkan Sepeda motor
b. Pemanasan tubuh sebelum
berkendara
3. Teknik berkendara di berbagai rintangan
(teori, demo dan praktek)
a. Posisi tubuh yang baik di atas sepeda
motor
b. Penguasaan kendaraan
c. Pengenalan jenis lintasan
d. Teknik melewati tanjakan, turunan
serta jalan bergelombang.
e. Teknik menikung
Class over (cc) up to (cc) 4. Free Fun Riding
50 - 50 5. Evaluasi hasil pelatihan
TRIAL125 50 125
TRIAL2 125 250 (2-stroke)
300 (4-stroke)
TRIALGP 250 -
ARSITEKTUR – FTSP – ITATS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SIRKUIT MOTOCROSS DI MOJOKERTO
KONSEP ARSITEKTUR– BAB I SAMPAI BAB 3 TEMA : ARSITEKTUR ORGANIK
IR. BROTO W. SULISTYO , MT OELH : BAYU PRATAMA PUTRA(04.2016.1.02933)

BAB III METODOLOGI


JUDUL :
TEMA :
PERANCANGAN SIRKUIT
ARSITEKTUR ORGANIK
MOTOCROSS

LATAR BELAKANG : PERMASALAHAN : MAKSUD & TUJUAN


Antusiasme warga Bagaimana memberikan sebuah Membuat sebuah wadah
Mojokerto terhadap
wadah bagi para komunitas bagi para crosser yang
olahraga motocross
besar,terbukti dengan motocross. memiliki hobi yang
adanya event – event Bagaimana membuat sebuah sirkuit sama,sehingga hobi
motocross sering
dilakukan dan ada yang motocross yang memiliki fasilitas dapat tersalurkan melalui
berskala provinsi standar nasional, fasilitas tersebut.
dilaksanakan di kota ini.
Bagaimana memberikan atau Menjadikan fasilitas ini
mengenalkan dunia motocross sebagai tempat
kepada masyarakat umum memupuk bakat dalam
Bagaimana merancang sebuah bermotocross
sirkuit motocross yang juga Mendesain sebuah fasilitas
sebagai sarana rekreasi yang berwawasan
Bagaimana menerapkan tema lingkungan namun juga

arsitektur organikuntuk kawasan memiliki keunikan


tersendiri.
sirkuit motocross.
Membuat fasilitas untuk
PENGUMPULAN para crosser yang lebih
DATA LAPANGAN PENGUMPULAN
menantang sehingga
DATA LITERATUR
dapat mengasah skill
para pembalap untuk
ANALISA ANALISA TAPAK menjadi lebih baik lagi.

Bentukfisik Menyajikan sebuah tempat


Tinjauan lokasi dan
tatanan ruang rekreasi bagi khalayak
tapak
tatanan tapak
Tinjauan klimatologi umum yang lebih dari
Tinjauan vegetasi
sekedar tempat
Tinjauan lalu lintas
Tinjauan lingkungan menonton balap saja.
sekitar
Zonifikasi

PENDEKATAN KONSEP

DESAIN

Anda mungkin juga menyukai