Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN SEDANG

Oleh:
Gusti Muhammad Fuad Suharto, S.Ked
1830912310003

Pembimbing:
Dr. Meida Erimarisya, M.Kes, Sp.A

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
RSUD ULIN
BANJARMASIN

Juli, 2019

1
LATAR BELAKANG

Di Indonesia
Dari hasil Riskesdas
tahun 2007, insiden
diare pada anak < 5th
adalah 16,7%
Penyebab utama
kematian bayi (31,4%)
dan Balita (25,2%)

Banjarmasin
Tahun 2015 ditemukan
Dunia sebanyak 12.531
Lebih dari 4 juta orang kasus dan sebagai
meninggal karena kabupaten/kota
diare setiap tahunnya dengan penemuan
diare tertinggi

2
LATAR BELAKANG

Diare akut menyebabkan Diare yang berlanjut Berpengaruh terhadap


buang air besar dengan menyebabkan malnutrisi, pertumbuhan dan
konsistensi cair lebih dari dan defisiensi perkembangan anak
3x/hari dengan/tanpa mikronutrien Sehingga memerlukan
darah/lendir yang terjadi Serta meningkatkan perhatian dan
mendadak dalam kurun waktu resiko morbiditas dan penanganan dini, tepat,
< 14 hari mortalitas penyakit lain adekuat agar tidak jatuh
terkait diare kekondisi yang lebih
parah
3
Laporan Kasus

4
IDENTITAS
Anak
An. ME/ laki-laki/ Banjarmasin, 25 Mei 2018/ 1 tahun 12 hari

Orang Tua
Ayah/ Tn. S/ SLTA- sederajat/ Swasta/ Jalan Teratai, Gang H. Busra, Pelaihari, Tanah Laut

Ibu/ Ny. S/ SLTP- sederajat/ Ibu Rumah Tangga/

5
ANAMNESIS
Keluhan utama
Berak cair

Riwayat penyakit sekarang


An laki-laki datang dikeluhkan orang tua dengan berak cair sejak 2 hari SMRS. Berak
cair sudah 8x bewarna kekuningan dengan sedikit ampas. Berak disangkal berbau amis,
bercampur lendir ataupun darah. Anak juga mengalami muntah sesaat setelah diberi makan
dan susu oleh ibunya. Napsu makan pasien menurun namun masih ingin minum air. Pasien
sudah pernah berobat di klinik dan diberi terapi infus, zink, dan obat untuk berak cair namun
tidak ada perbaikan.
Riwayat mengganti susu formula dan makan selain makanan utama disangkal. Susu
dibuat dari air PDAM yang dimasak dan botol susu direbus terlebih dahulu sebelum
digunakan
Anak selama sakit rewel dan tampak kehausan, buang air kecil masih banyak dan
keluar air mata saat menangis. Anak terlihat kesakitan di bagian perut namun tidak
dirasakan adanya demam
6
ANAMNESIS

Riwayat penyakit dahulu


Usia 3 bulan dirawat di RS H. Boejasin Pelaihari dengan gejala dan keluhan serupa

Riwayat kehamilan
• Ibu selama hamil dalam kondisi sehat dan rajin melakukan pemeriksaan rutin di Bidan
maupun Posyandu terkait kehamilannya dari trimester kedua
• Lahir secara spontan dari ibu G2P1A0 dengan berat 3500 gr dan panjang 51 cm atas
bantuan Bidan
• Anak lahir sehat, riwayat kuning, demam tinggi, pucat, atau kelainan lain saat lahir
disangkal

7
ANAMNESIS

Riwayat perkembangan
• Tiarap : 4 bulan
• Merangkak : 6 bulan
• Duduk : 9 bulan
• Berdiri : 1 tahun
• Saat ini : belajar berjalan dan berbicara 2 suku kata seperti “ma-ma”

Riwayat imunisasi
Ulangan
Dasar
Nama (umur dalam bulan)
(umur dalam hari/bulan)
BCG Umur 0 hari Tidak ada
1 2 3 4
Polio Tidak ada
(bulan)
2 3 4
Hepatitis Tidak ada
(bulan)
2 3 4
DPT Tidak ada
(bulan)
Campak - Tidak ada
8
ANAMNESIS

Riwayat makanan
• 0-2 bulan : ASI, menyusu kuat dengan frekuensi 12-15 kali/hari
• 2-6 bulan : susu formula merek bebelac 4 kali/hari sebanyak 90 cc perkali pemberian
• 6 bulan – sekarang : susu formula bebelac dan diganti dengan SGM pada usia 11 bulan
dengan jumlah dan frekuensi yang sama dengan sebelumnya
ditambah bubur merek sun/milna/promina 3 kali/hari

Riwayat keluarga

9
Pemeriksaan Fisik
Hari perawatan ke-4  Kulit : sawo matang, sianosis (-), turgor cepat
kembali
 Kepala : normosefali, UUB menutup, cekung (-)
• KU : tampak sakit sedang  Mata : cekung (-/-), edema palpebral (-/-), air mata
• Kesadaran : compos mentis (-/-)
• GCS : E4V5M6  Telinga : simetris, secret (-), serumen minimal
Tanda Vital  Hidung : pch (-), secret (-)
• Nadi : 112 x/menit  Mulut : bibir lembap, tanda sianosis (-)
• Suhu : 39,8oC  Lidah : merah muda
• Respirasi : 28 x/menit  Leher : tidak ada pembesaran KGB
• SpO2 : 99% tanpa sup O2  Thoraks : simetris, retraksi (-)
Antropometri  Paru : bronkovesikular, wh (-), rh (-)
• BBS : 9 kg  Jantung : s1 dan s2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
• TB : 76 cm  Abdomen : datar, supel, organomegali (-), nyeri
• LK : 45 cm tekan (-), BU (+) normal, CRT < 2 detik
• LD : 46 cm  Ekstremitas : akral hangat
• LP : 50 cm  Susunan saraf : tidak ada deficit
• Lila : 15 cm  Genitalia : dalam batas normal
10  Anus : lecet (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Hasil
Hematologi Gran% ↓ 31,0 %
Hemoglobin ↓ 11 gr/dl Limfosit% ↑ 61,1 %
Leukosit ↑ 17.100 /ul Monosit% 7,7 %
Eritrosit 4.550.000 /ul Basofil# 0,04 ribu/ul
Hematokrit ↓ 33,9 % Eosinofil# 0,00 ribu/ul
Trombosit ↑ 481.000 /ul Gran# 5,29 ribu/ul
RDW-CV ↓ 14,9 % Limfosit# ↑ 10,46 ribu/ul
MCV, MCH, MCHC Monosit# ↑ 1,32 ribu/ul
MCV ↓ 74,5 fl Kimia
MCH 24,2 pg GDS 82 mg/dl
MCHC ↓ 32,4 % Elektrolit
Hitung jenis Natrium 137 meq/l
Basofil% 0,2 % Kalium 3,9 meq/l
Eosinofil% ↓ 0,0 % Klorida 107 meq/l
11
Diagnosis Kerja
Diare akut dehidrasi
ringan sedang
(terehidrasi) + imunisasi
tidak lengkap

Status Gizi
Berat badan normal
Tinggi badan normal
Gizi baik

12
Penatalaksanaan

 IVFD D5 ¼ NS 900 cc/24 jam 11 tpm makro  Diet

 Inj Paracetamol 90 mg (jika demam) Kebutuhan energi : 1045 Kkal

 PO Zinc sirup 1x20 mg (1cth) Kebutuhan protein : 19 gr

 Lacto B 2x1 sachet Intake (94%)


1) Bubur nasi ( makanan lembek) 3 x ½ porsi
 Oralit 100 cc/BAB cair (energi 760 Kkal/ protein 34 gr)
2) Susu SGM 1 3x100 cc( energi 220 Kkal/
protein 5 gr)

13
Prognosis
 Quo ad vitam : ad bonam

 Quo ad functionam : ad bonam

 Quo ad sanationam : ad bonam

Usulan/saran
 Pemeriksaan feses

14
Follow Up

4 Juni 2019 7 Juni 2019 8 Juni 2019


HP I HP IV HP V

Gelisah + - -
Rewel + - -
Demam - + -
Berak cair + + -
Mual + - -
Muntah + - -
Batuk - + +
Subjek Keinginan untuk
↓/↑ +/+ +/+
makan/minum
Makan/minum ↓/↑ +/+ +/+
BAB/BAK ↑/↓ +/+ +/+
Air mata saat menangis ↓ + +

Mulut kering + - -

15
Tampak sakit Tampak sakit Tampak sakit
KU
sedang sedang ringan
Kesadaran Compos mentis Compos mentis Compos mentis
GCS E4V5M6 E4V5M6 E4V5M6
Nadi 128 x/menit 112 x/menit 98 x/menit
Pernapasan 68 x/menit 28 x/menit 24x/menit
Suhu tubuh 36,2 oC 39,8 oC 37,9 oC
Saturasi oksigen 99% 99% 99%
Kulit
Pucat - - -
Kelembapan kulit normal normal Normal
Turgor kulit Lambat kembali cepat kembali cepat kembali
Kepala
Ubun-ubun cekung - - -
Mata cekung +/+ -/- -/-
Konjungtiva anemis -/- -/- -/-
Produksi air mata Menurun Banyak Banyak
Objektif Edema palpebral - - -
Pernapasan cuping hidung - - -
Mulut kering - - -
Leher
Pembesaran kelenjar -/- -/- -/-
Thorax
Retraksi - - -
Abdomen
Distensi - - -
Bising usus + meningkat + normal + normal
Nyeri tekan + - -
Anus
Ekskoriasi - - -
Ekstremitas
Akral hangat + + +
Edema - - -
Tremor - - -
16 CRT < 2 detik < 2 detik < 2 detik
Diare akut dehidrasi Diare akut dehidrasi Diare akut dehidrasi
ringan sedang + ringan sedang ringan sedang
Asessment imunisasi tidak (terehidrasi) + (terehidrasi) +
lengkap imunisasi tidak imunisasi tidak
lengkap lengkap

- IVFD D5 ¼ NS 500 ml/24 - IVFD D5 ¼ NS 500 - IVFD D5 ¼ NS 500 ml/24 jam 11 tpm
jam 11 tpm makro ml/24 jam 11 tpm makro
- PO Zinc 20 mg 1x1 cth makro - PO Zinc 20 mg 1x1 cth
- PO Lacto B 2x1 sachet - PO Zinc 20 mg 1x1 - PO Lacto B 2x1 sachet
- Oralit 100 ml/BAB cair cth - Oralit 100 ml/BAB cair
- PO Lacto B 2x1 - Inj paracetamol 90 mg (jika demam)
sachet - Inj ampicillin 3x300 mg (100mg/kgbb)
Planing - Oralit 100 ml/BAB
cair Pasien pulang dengan tatalaksana
- Inj paracetamol 90 - PO ampicillin sirup 125mg/5cc 3x2 cth
mg (jika demam) - PO Zinc sirup 20 mg 1x1 cth
- PO Lacto B 2x1 sachet
- Oralit 100 ml/BAB cair
- PO Paracetamol sirup 120mg/5cc 1x1
cth (jika demam)

17
Pembahasan

18
Etiologi
Diare akut
• Infeksi
• Malabsorpsi
• BAB konsistensi cair/lembek
• Alergi
• Frekuensi meningkat > 3x/hari
• Keracunan
• Disertai atau tanpa darah
• Imunodefisiensi
• Dengan atau tanpa lendir
• Sebab lain
• < 14 hari
• Dengan penyerta berupa mual/muntah
Patogenesis
• Osmotik
• Sekretorik
• Eksudatif
• Gangguan motilitas

19
Derajat Dehidrasi

Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan sedang Dehidrasi berat


Kehilangan cairan < 5% 5-10 % > 10%
Keadaan umum Baik/sadar Gelisah Kesadaran menurun
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut dan lidah Basah Kering Kering
Rasa haus Minum biasa/ tidak haus Minum lahap/ haus Tidak mau minum
Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lambat

20 Terapi Rencana A Rencana B Rencana C


Lima Lintas TATALAKSANA UMUM
Evaluasi derajat
dehidrasikembal
i setelah 6 jam
(bayi) dan 3 jam
Evaluasi setiap 1-2 (anak)
jam dan jika rehidrasi
tidak tercapai percepat
Cairan i.v. ringer laktat tetesan
30 cc/kgbb 70 cc/kgbb

< 12 bln 1 jam 5 jam


Oralit 5cc/kgbb
> 12 bln ½ jam 2 ½ jam jika bisa minum

ulangi jika
Cairan rumah
nadi tidak
tangga lebih dari
teraba
biasanya

Step 1 Oralit untuk 3 jam


pertama 75
cc/kgbb

21
Lima Lintas TATALAKSANA UMUM

Zinc
• 10 mg < 6bln ASI/susu formula Step 5
• 20 mg > 6bln dan makanan tetap
Probiotik 2x1 diberikan
bungkus
*Selama 10 hari
Step 4
Obat simptomatik

Step 3
Edukasi kepada
orang tua

Step 2 Antibiotik selektif

22
DISKUSI KASUS
Keluhan Pasien
• BAB cair
• Frekuensi 3-5 x/hari
• Tanpa darah dan lendir
TEORITIS • Disertai muntah

Diare akut PRAKTIS


• BAB konsistensi cair/lembek
• Frekuensi meningkat > 3x/hari
• Disertai atau tanpa darah
• Dengan atau tanpa lendir
• < 14 hari
• Dengan penyerta berupa mual/muntah
23
Derajat dehidrasi
Dehidrasi Berat
• Tidak sadar
• Mata cekung
• Malas minum Dehidrasi ringan sedang (H1 perawatan)
• Turgor sangat lambat Karena didapatkan tanda
Dehidrasi ringan sedang • Anak rewel
• Rewel/ gelisah • Tampak kehausan
• Mata cekung • Mata cekung
• Minum lahap/haus TEORITIS • Turgor kulit melambat
• Turgor lambat
Tanpa dehidrasi
• Tidak terdapat cukup tanda diatas
PRAKTIS
Dehidrasi ringan sedang terehidrasi (H4
perawatan)
Karena didapatkan
• Minum biasa
DISKUSI KASUS • Mata normal
• Turgor kembali cepat 24
DISKUSI KASUS

Pemberian Zinc Dosis pemberian zinc pada anak


Sirup 1x20 mg PRAKTIS usia > 6 bulan 20 mg/hari selama
(1 cth) selama 10 hari
10 hari

TEORITIS
Pemberian Zinc terhadap kesembuhan diare
• Mencegah kerusakan epitel (anti oksidan)
• Regenerasi fungsi vili usus
• Meningkatkan absorpsi air dan natrium
• Meningkatkan system imunitas spesifik/ non
spesifik

25
• Probiotik berisi mikroorganisme hidup dalam
makanan yang difermentasi
• Membuat keseimbangan mikroflora intestinal
lebih baik
Pemberian
Probiotik (Lacto B)
TEORITIS 2x1 sachet
selama 10 hari

Manfaat probiotik
1. Mempengaruhi lingkungan mikro lumen
usus (pH dan oksigen)
PRAKTIS
2. Produksi bahan antimikroba terhadap
pathogen usus
3. Mencegah adhesi kuman pathogen pada
enterosit
4. Meningkatkan system imunitas

26 DISKUSI KASUS
DISKUSI KASUS
• Paracetamol diberikan karena cara
kerjanya dalam menurunkan suhu
tubuh dengan menghambat sintesis • Pada anamnesis ibu pasien menyangkal
PGE2 yang membuat terjadinya terdapat demam pada pasien SMRS
peningkatan suhu tanpa melihat dari • Dari pemeriksaan fisik H4 perawatan
etiologinya pasien mengalami demam dengan suhu
39,8 oC
• Dari hasil laboratorium pasien
TEORITIS menunjukan leukositosis dan
neutropenia

• Ampicillin diberikan karena salah satu PRAKTIS


pertimbangan yang mendasari
pemberian antibiotik adalah suhu tubuh
• Pasien diberikan obat paracetamol i.v.
dan hasil pemeriksaan leukosit.
90 mg jika terjadi demam
• Pasien juga diberikan inj ampicillin
3x300mg
27
Lanjutan…
• Pemberian antibiotik pada anak dengan diare akut selama
menjalani rawat inap dengan demam dan leukositosis dapat
mempercepat pasien pulih dari diare dan mempendek lama
tinggal dirumah sakit

• Dikarenakan demam timbul pada perawatan ke-4 saat pasien


dirumah sakit dan pada saat sebelum masuk rumah sakit dan
saat masuk rumah sakit pasien tidak mengalami demam, TEORITIS
maka pemberian antibiotik dikarena adanya infeksi
nasokomial

• Namun, emberian antibiotik yang tidak rasional pada diare


akut anak, pada kondisi klinis yang seharusnya tidak
memerlukan antibiotik dapat memberikan konsekuensi
negatif yaitu resistensi, toksisitas, efek samping yang
ditimbulkan dan peningkatan biaya kesehatan

28
DISKUSI KASUS
Pada hari perawatan ke 5 pasien pulang dengan tatalaksana
• Ampicillin sirup 125mg/5cc 3x2 cth
• Zinc sirup 20 mg 1x1 cth
• Lacto B 2x1 sachet
• Oralit 100 ml/BAB cair
• Paracetamol sirup 120mg/5cc 1x1 cth jika demam

PRAKTIS

29
• Pada HP ke-4 pasien diberikan inj ampicillin 3x300mg dan
pada HP ke-5 pasien pulang
• Lama penggunaan antibiotik minimal adalah 3-5 hari untuk
menghindari resistensi
• Oleh karena untuk menghindari tidak tepatnya lama
pemberian antibiotik maka dilakukan pemberian PO
ampicillin sirup yang sebelumnya diberikan secara i.v.

Kriteria pergantian pemberian antibiotik dari intravena ke oral


1) Cairan oral atau makanan ditoleransi dengan baik
2) Suhu kurang dari 38 oC selama 24 hingga 48 jam
TEORITIS 3) Tidak ada tanda-tanda sepsis
4) Antibiotik oral yang sesuai tersedia

30
Thank You
31

Anda mungkin juga menyukai