pertumbuhan dan perkembangan Anak yang lamban dalam perkembangan sosial maupun kecerdasan (Depdiknas,2006) Intelektual di bawah rata-rata (American Assosiation of mental defisiency) Fungsi intelektual lamban (IQ) kurang dari 70 berdasarkan tes, terjadi kekurangan dalam perilaku adaptif sebelum usia 18 tahun Penyebab: organik brain injury, pengaruh herediter, gangguan psikologikal Faktor penyebab lain: keturunan, infeksi, trauma otak, meningitis, fetal alkoholism syndrome Kurang mampu memusatkan perhatian Cepat lupa Kurang mengikuti petunjuk Cenderung pemalu Kurang inisiatif Miskin perbendaharaan kata. Makrocephal Mikrocephal Creatinisme (kerdil), mulut agak terbuka, kaki pendek dan bengkok, hidung lebaar besar, lidah tebal dan terbelah, daya tahan tubuh kurang, mata juling, mudah bergaul, mudah menirukan irama Karakteristik tuba grahita menurut WHO Tuna grahita ringan 50-70 Tuna grahita sedang 30-50 tuna grahita berat < 30 Komplikasi gangguan neurologis, sindrom genetik, faktor psikososial Penatalaksanaan latihan fisik dan psikologis belajar makan mandiri latihan teknis sesuai minat klien, dan jenis kelamin klien latihan moral hal-hal yang baik dan yang buruk Gangguan komunikasi verbal b.d hambatan perkembangan bahasa, sosial dan kognitif Defisit perawatan diri b.d kurangnya kematangan perkembangan Gangguan interaksi sosial b.d kesulitan adaptasi sosial Resiko cidera b.d mobilitas fisik tidak seimbang Definisi: suatu kehilangan pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menangkap berbagai rangsangan terutama indra pendengaran (Dwijosumarto, 2014) Mereka yang mengalami gangguan pendengaran sedemikian rupa, sehingga tidak mempunyai fungsi praktis dan tujuan komunikasi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya (Moerdiani,2013) Penyebab: masa prenatal: faktor keturunan atau herediter, cacar air, campak (rubela, campak jerman), keracunan darah, penggunaan obat pil dalam jumlah besar, kelahiran prematur, kekurangan oksigen masa natal: faktor rhesus ibu dan anak tidak sejenis,lahir prematur Post natal: setelah anak lahir, anak mengalami infeksi, meningitis,tuli perseptif yang bersifat keturunan, otitis media yang kronis, terjadi infeksi pada-alat-alat pernafasan, kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan alat-alat pendengaran bagian dalam Manifestasi klinis: kehilangan kemampuan mendengar 20-30 db yang memiliki ciri-ciri, sukar mendengar percakapan yang lemah, perbendaharaan kata terbatas Kerusakan komunikasi verbal b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan Kurangnya pengetahuan b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan Koping tidak efektif b.d ketidakmampuan keluarga memutuskan tindakan kesehatn yang cepat bagi anggota keluarganya Risiko jatuh b.d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan untuk menjamin kesehatan Difinisi: bentuk keterbelakangan mental, disebabkan adanya bahan kromosom ekstra dalam sel Suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang disebabkan adanya abnormalisasi perkembangan kromosom Penyebab: adanya kelainan kromosom yaitu: terletak pada kromosom 21 dan 15. kelainan pembentukan gametosit (genetik, radiasi, infeksi autoimun, usia ibu dan ayah) organisasi nukleus, bahan kimia, frekuensi koitus Manifestasi klinis: bbl kurang dari normal, bentuk tulang tengkoraknya asimetrik, dengan bagian belakang mendatar (sutura sagitalis terpisah) lesi pada iris mata, kepala kecil dari normal, kelainan jantung bawaan, tangan pendek dan lebar, jari-jari tangan yang pendek, dan sering memiliki satu garis tangan pada telapak tangan jarak ibu jari kaki dan jari kedua lebar Jari kelingking hanya terdiri dari 2 buku dan melengkung ke dalam Telinganya kecil dan terletak lebih rendah Gangguan pertumbuhan dan perkembangan Keterbelakangan mental, bentuk palatum yang tidak normal, kelemahan otot Pemeriksaan penunjang pemeriksaan fisik penderita pemeriksaan kromosom USG, EKG, pemeriksaan darah, echokardiogram untuk mengetahui adanya kelainan bawaan mungkin terdapat ASD dan VSd, penentuan aspek kromosom, lapisan kulit biasanya keriput Pembedahan: biasanya dilakukan pada penderita untuk mengoreksi adanya defek jantung Pemeriksaan dini, pendengaran terganggu pada awal kelahiran, pemeriksaan nutrisi, pemeriksaan radiologis, Pendidikan khusus, taman bermain, intervensi dini, penyuluhan terhadap orang tua Risiko tinggi infeksi b.d hipotonia, peningkatan kerentanan terhadap infeksi pernafasan Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kesulitan pemberian makan karena lidah menjulur dan palatum yang tinggi Risiko cidera b.d hipeekstensibilitas sendi Difinisi : gangguan perkembangan neurobiologis yang disertai dengan berbagai masalah: seperti autoimunitas, gangguan pencernaan, yang ditandai dengan abnormalitas interaksi sosial dan komunikasi serta keterbatasan aktifitas dan minat Gejala umum yang tampak: gangguan pola tidur, tidak ada kontak mata, komunikasi satu arah, keterbatasan minat dan kontak sosial, menstumulasi diri, agresif, hiperaktif, acuh, gangguan motorik. Etiologi: imunisasi MMR (measles, mumps, rubela) diduga menjadi pemicu autisme, di Jepang imunisasi MMR dilarang, tetapi di Amerika dipertegas tidak boleh menggunakan bahan merkuri Lingkungan hidup yang buruk menjadi faktor lain contoh polusi udara, air yang mengandung zat beracun, asap knalpot, pabrik merkuri, atau turunan air raksa dalam toksin, selain itu zat adiktif dalam makanan, penggunaan antibiotik yang berlebihan Manifestasi klinis: fungsi abnormal pada keterampilan perilaku muncul sebelum 3 tahun interaksi sosial terganggu, perilaku yamh dilakukan tanpa bicara (tak ada kontak mata), tidak bermain dengan teman-teman seumurnya, tidak berbagi kesenanagan, minat atau kemampuan mencapai sesuatu dengan orang lain Penatalaksanaan bertujuan: mengurangi masalah peilaku, terapi perilaku dengan memanfaatkan keadaan yang terjadi dapat meningkatkan kemahiran berbicara, dapat merubah perilaku destruktif dan agresif Meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangan terutama bahasa latihan dan pendidikan dengan dukungn positif. Dahulu dikatakan autisme merrupakan kelainan seumur hidup tetapi kini autisme masa kanak-kanak dapat dikoreksi dan dilakukan sedini mungkin. Beberapa jenis terapi yang telah diuji diantaranya 1. applied behavioral analysis, memberi pelatihan khusus pada anak dengan memberikan pujian dan hadiah 2. terapi wicara: hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan bahasa 3. terapi okupasi anak autis mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus, kesulitan dalam memegang pensil, kesulitan memegang sendok dan menyuap makanan 4. terapi fisik gangguan perkembangan dalam motorik kasar, tonus ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat, keseimbangan tubuh kurang baik, fisioterapi dan teapi integrasi sensoi sangat menolong 4.Terapi sosial, kekurangan yang mendasar adalah komunikasi dan interaksi, membutuhkan teman sebaya dan mengajari caa-caranya. 5. terapi bermain, pertolongan dalam belajar bemain, belajar bicara, komunikasi dan inteaksi sosial 7. terapi perilaku anak autis seringkali merasa frustasi , teman- temannya sering tidak memahami mereka, mereka sulit mengekspresikan kebutuhannya, hipersensitif tehadap cahaya dan sentuhan, tidak jarang sering mengamuk 8. terapi perkembangan dipelajari minatnya dan ttingkat perkembangannya dan kemudian ditingkatkan kemampuan sosial, emosionalnya dan intelektualnya 9. terapi visual; anak autis lebih mudah belajar dengan melihat, melalui gambar, viseo game Hambatan komunikasi verbal b.d ketidakmampuan mengekspresikan perasaan Kelemahan interaksi sosial b.d ketidakmampuan untuk percaya kepada orang lain