Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KEGIATAN DIAGNOSIS KOMUNITAS: FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI PENYEBARAN TUBERKULOSIS


PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUNG SAWAH

Oleh:
Devi Aprilani , S.Ked
Ria Andriana, S.Ked
Soni Setiya Wardana, S.Ked
Wivan H, S.Ked

Pembimbing:
Dr. Dian Isti Anggraini, M.P.H

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular dengan angka


kematian tertinggi diseluruh dunia. Menurut laporan WHO, pada
tahun 2016 tercatat sekitar 10,4 juta orang terinfeksi tuberkulosis dan
sekitar 1,8 juta kematian akibat tuberkulosis.

Indonesia merupakan negara tertinggi kedua di seluruh dunia dengan


insidensi tuberkulosis baru di bawah negara India.

Menurut Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia tahun 2016,


lima provinsi tertinggi dengan jumlah kasus tuberkulosis baru adalah
Jawa Barat (23.774), Jawa Timur (21.606), Sumatra Utara (11. 771) DKI
Jakarta (9.516) , dan Sulawesi Selatan (7.139) Adapun di Provinsi
Lampung sendiri, jumlah penderita tuberkulosis baru pada tahun 2016
sebesar 4.459 orang.
Berdasarkan data yang diperoleh dari kader P2M tuberkulosis paru di
Puskesmas Kampung Sawah, didapatkan kelurahan yang memiliki angka
terbanyak kejadian tuberkulosis paru berada di Kelurahan Kebun Jeruk.
Berdasarkan latar belakang ini, penulis tertarik untuk melakukan analisis
mengenai faktor yang mempengaruhi penyebaran penyakit tuberkulosis
paru di wilayah kerja Puskesmas Kampung Sawah terutama keluahan
Kebun Jeruk
Tujuan Kegiatan

1.Mampu mengetahui faktor-faktor yang


mempengaruhi penyebaran penyakit tuberkulosis
paru di wilayah kerja Puskesmas Kampung Sawah

2.Untuk menanggulangi penyebaran penyakit


tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas
Kampung Sawah
Bab III

METODE EVALUASI
Pengumpulan
Jenis Penelitian Waktu dan Lokasi Sampel
Data
• Kualitatif • 18 desember • Pasien TB paru • Data penelitian
• Metode 2018 – 3 Januari dengan BTA (+) dikumpulkan
pendekatan 2019. di Kelurahan baik melalui
fenomenologi • Kelurahan Kebon Kebon Jeruk, wawancara
Jeruk, Kecamatan maupun lewat
Kecamatan Tanjung Karang data
Tanjung Karang timur dokumentasi.
timur, Bandar • Bersedia Sumber data
lampung yang diwawancara secara garis
merupakan besar terbagi ke
wilayah kerja dalam dua
dari Puskesmas bagian, yaitu
Kampung sawah data primer dan
data sekunder.
Instrumen Pengumpulan Data

Alat Bantu
• Alat perekam

Pedoman Wawancara
• Apa yang anda ketahui tentang penyakit tuberculosis?
• Apakah anda tahu penyebab dari penyakit tuberculosis?
• Apakah anda tahu bagaimana penyebaran penularan penyakit
tuberculosis?
• Menurut anda sebagai pasien tuberculosis, bagaimana cara mencegah
penularan tuberculosis di lingkungan anda?
• Apakah anda dampak yang ditimbulkan apabila anda membuang dahak
sembarangan?
• Bagaimana kebiasaan anda dalam menjalani pengobatan tuberculosis?
Prosedur

Tahap persiapan Pelaksanaan Pencatatan Data


•Mengumpulkan data yang •Mengkonfirmasi ulang waktu
berhubungan dengan faktor- dan tempat wawancara Untuk memindahkan proses
faktor penyebab penyebaran sebelum wawancara dilakukan, pencatatan data, peneliti
penularan TB di Kelurahan peneliti mengkonfirmasi waktu menggunakan alat perekam
Kebon Jeruk, Kecamatan dan tempat yang sebelumnya sebagai alat bantu, agar data
Tanjung Karang timur tahun telah disepakati bersama yang diperoleh dapat lebih
2018 dengan responden. akurat dan dapat
•Membangun Raport pada •Melakukan wawancara sesuai dipertanggung jawabkan.
responden dengan pedoman wawancara
•Menyusun pedoman •Memindahkan rekaman hasil
wawancara wawancara dan observasi
•Persiapan untuk pengumpulan kedalam bentuk tertulis.
data •Melakukan analisis data
•Melakukan wawancara •Menarik kesimpulan,
membuat diskusi dan saran
Metode Analisa Data
Identifikasi Masalah Identifikasi Penyebab Menentukan Prioritas Membuat Alternatif
Masalah Penyebab Masalah Pemecahan Masalah

•Identifikasi masalah •Masalah-masalah •Identifikasi •Alternatif-alternatif


di awali dengan pada komponen penyebab masalah pemecahan masalah
observasi lingkungan output tidak dilakukan dengan tersebut dibuat
di Kelurahan Kebon semuanya dapat membandingkan untuk mengatasi
Jeruk yang memiliki diatasi secara antara tolak ukur penyebab-penyebab
prevalensi kasus bersamaan atau standar masalah .
baru BTA (+) mengingat komponen-
terbanyak dari keterbatasan komponen input,
kelurahan lain di pengetahuan, proses, lingkungan
Kecamatan Tanjung sarana prasarana dan umpan balik
Karang Timur yang dan motivasi pada dengan pencapaian
kemudian dapat pasien TB dengan di lapangan. Bila
ditentukan BTA (+). Oleh sebab terdapat
beberapa faktor itu, ditetapkanlah kesenjangan, maka
penyebab prioritas masalah ditetapkan sebagai
•dilakukan yang akan dicari penyebab masalah
wawancara solusi untuk yang diprioritaskan
mendalam kepada memecahkannya tadi
informan
•Koding data
•Triangulasi
•menentukan
prioritas masalah
dengan metode USG
BAB IV
Gambaran puskesmas
UPT Puskesmas Kampung Sawah berlokasi tepatnya di Jalan Arjuna No. 14,
Kelurahan Sawah Lama, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Kota Bandar
Lampung.
Terdiri dari 5 kelurahan dengan luas wilayah 239,3 ha. Batas-batas wilayah
kerja UPT Puskesmas Kampung Sawah yaitu:
Sebelah Utara : Kecamatan Way Halim
Sebelah Selatan : Kecamatan Kedamaian
Sebelah Timur : Kecamatan Kedamaian
Sebelah Barat : Kecamatan Enggal
Penyebaran Penduduk Kecamatan Tanjung Karang Timur

Luas Rata- Rata


Jmlh Jmlh
No Kelurahan Wilayah Jumlah Penduduk Jmlh KK Jiwa/
RT Rumah
(Ha) Rumah

1. Sawah Lama 20.3 18 4844 1252 1193 4.6

2. Sawah Brebes 46 19 8120 1840 1682 4.8

3. Kebun Jeruk 25 27 6509 1342 1372 4.7

4. Tj. Agung 13 9 3808 738 941 4.0

5. Kota Baru 135 36 15224 3228 2894 5.3

Jumlah 239.3 109 38505 8400 8082 4.8


Gambaran umum penelitian

Penelitian dilakukan di kelurahan Kebon Jeruk, kecamatan Tanjung Karang


Timur, penelitian selama 2 minggu. Penelitian yang dilakukan meliputi
identifikasi masalah kesehatan dengan melakukan observasi pengetahuan
dan perilaku pasien Tb terhadap penularan penyakit Tb serta wawancara
kepada informan yaitu sejumlah 5 KK yang melakukan pengobatan Tb secara
rutin ke Puskesmas Kampung Sawah. Wawancara dilakukan bertahap dilokasi
yang senyaman mungkin. Selanjutnya dilakukan prioritas masalah dan
pemecahan masalah komunitas.
Faktor-faktor Penyebab Penularan Tb
di Kelurahan kebon jeruk
• Kurangnya pengetahuan masyarakat kelurahan Kebon Jeruk tentang
penularan penyakit Tb.
Faktor
individu • Kepatuhan pengobatan Tb masyarakat di kelurahan Kebon Jeruk.

• Keikutsertaan keluarga dalam mengawasi pengobatan pada


Faktor penderita Tb
keluarga

• Lokasi rumah penduduk yang padat dan kumuh, serta pencahayaan


Faktor dan sirkulasi udara yang kurang memadai.
lingkungan
Hasil observasi dan wawancara terhadap informan kepala
keluarga penduduk kelurahan Kebon Jeruk dapat ditarik
beberapa masalah utama terkait faktor-faktor penyebab
penularan Tb dapat diakibatan oleh beberapa masalah
yaitu :
• Kurangnya pengetahuan masyarakat kelurahan Kebon Jeruk
tentang faktor penularan penyakit Tb.
• Adanya kebiasaan tidak menggunakan alat pelindung diri
(masker ) pada penderita Tb.
• Kondisi ekonomi keluarga yang masih rendah untuk
menciptakan rumah dan lingkungan yang sehat.
• Lokasi rumah penduduk yang sangat padat dan berdekatan
antar rumah dan sirkulasi udara yang kurang baik.
Diagram fishbone
Pemilihan Prioritas Masalah
Alternatif Pemecahan Masalah
Pemecahan Masalah
BAB V
Hasil Penelitian
A. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 5 KK yang melakukan
pengobatan Tb secara rutin ke Puskesmas Kampung Sawah,
didapatkan beberapa faktor yang menjadi penyebab penularan TB
di Kelurahan Pidada. Faktor-faktor tersebut diurutkan berdasarkan
prioritas masalah, antara lain:
• Rendahnya pengetahuan masyarakat kelurahan Kebon Jeruk
tentang penyakit Tb.
• Berdasarkan wawancara didapatkan bahwa sebagian besar
informan masih kurang mengetahui penyakit TB. Informan
mengatakan bahwa penyakit Tb merupakan suatu penyakit paru
dengan gejala berupa batuk lama dan salah satu penyakit
keturunan. Sementara pada literatur diterangkan bahwa
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung melalui droplet
disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis)
menyerang paru dan dapat mengenai organ tubuh lain.1
• Rendahnya kepatuhan masyarakat kelurahan Kebon
Jeruk akan penggunaan APD (masker).
• Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa
sebagian besar informan memiliki kebiasaan tidak
menggunakan alat pelindung diri (masker). Hal ini
dikarenakan sebagian informan kurang mengetahui
sumber penularan TB melalui droplet. Sementara
sebagian informan yang mengetahui sumber
penularan, kurang patuh terhadap pemakaian APD
(masker). Smeltzer & Bare menyebutkan beberapa
faktor demografi yang mempengaruhi kepatuhan
seseorang dalam perilaku kesehatan antara lain: usia,
status sosial ekonomi, dan tingkat pendidikan
• Lokasi rumah penduduk yang sangat padat dan berdekatan.
• Berdasarkan hasil wawancara, letak rumah dengan pasien TB
lainnya berdekatan dan kondisi rumah setiap penderita memiliki
kondisi rumah dengan pencahayaan dan sirkulasi yang kurang
memadai. Letak rumah dengan pasien TB lainnya yang berdekatan
dapat meningkatkan sumber penularan TB yang melalui droplet. Hal
ini dapat diperburuk dengan pencahayaan dan sirkulasi udara yang
kurang baik ditandai dengan rumah yang tidak masuk sinar
matahari langsung dan tidak dilengkapi ventilasi sehingga membuat
lingkungan rumah menjadi lembab. Lingkungan yang lembab dapat
menjadi media yang baik bagi pertumbuhan Mycobacterium
• tuberculosis. Selain itu sinar matahari mengandung sinar UV yang
dapat membunuh kuman tuberkulosis.
• Kurangnya keaktifan kader dalam pendataan kasus baru TB
• Kurangnya keaktifan kader dapat disebabkan karena
kurangnya pengetahuan kader terhadap suspek TB dan
rendahnya motivasi kader dalam penemuan kasus suspek
TB. Semakin tinggi pengetahuan kader maka semakin
banyak penemuan suspek TB Paru. Kondisi ini terkait
dengan kecakapan yang dimiliki kader, pengetahuan yang
baik akan mendorong kader semakin cakap dalam
menemukan suspek TB Paru.Selain pengetahuan, semakin
tinggi motivasi kader maka semakin baik pula upaya
penemuan yang dilakukan oleh kader. Motivasi merupakan
faktor pendorong bagi seseorang untuk bertindak semakin
kuat dorongan yang dimiliki maka semakin mudah
seseorang untuk bergerak.4
Keterbatasan Penelitian

• Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu


jumlah informan yang diwawancarai hanya 5
KK. Hal ini tidak mencakup informasi yang
diberikan dari seluruh penderita TB. Untuk itu
diperlukan jumlah informan yang lebih banyak
agar dapat memberikan perspektif yang lebih
luas dan beragam mengenai suatu topik yang
didiskusikan.
Rekomendasi Rencana Selanjutnya
• Pencegahan penularan TB dapat berjalan dengan baik apabila
adanya pengetahuan tentang TB meliputi penyebab penyakit, gejala
penyakit, cara penularan, pengobatan dan cara pencegahan dengan
didukung oleh kader yang juga memiliki pengetahuan dan motivasi
tinggi dalam masalah TB di masyarakat. Hal-hal yang dapat
dilakukan antara lain:
• Penyuluhan TB Paru secara rutin dan berkala
• Monitoring dan evaluasi secara berkala dengan kunjungan ke rumah
penderita TB Paru guna meningkatkan pengetahuan dan sikap
penderita TB Paru sehingga diharapkan kepatuhan penderita dalam
TB Paru meningkat.
• Melibatkan kader dalam penemuan suspek TB Paru disertai upaya
peningkatan pengetahuan dan motivasi dalam bentuk pendidikan
kesehatan atau pelatihan secara berkala dan melakukan
pendampingan dalam pelaksanaannya.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
•Berdasarkan data yang diperoleh dari kader P2M tuberkulosis paru di
Puskesmas Kampung Sawah, jumlah terbanyak berada di kelurahan
kebun jeruk.
•Prioritas penyebab penyebaran tuberkulosis paru yaitu rendahnya
kepatuhan masyarakan akan penggunaan APD (masker).
•Prioritas jalan keluar dari penyebab masalah utama adalah dengan
kegiatan penyuluhan tuberkulosis.

Saran
•Penyuluhan yang rutin setiap sebulan sekali mengenai tuberkulosis
paru dan pencegahannya.
•Membina kader dan tokoh masyarakat mengenai pentingnya
mencegah penyakit tuberkulosis paru.

Anda mungkin juga menyukai