Anda di halaman 1dari 22

KESEHATAN SPRITUAL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
• Bahwa perawat dan pemberi pelayanan
kesehatan lainnya tidak mampu memenuhi
Kenapa harus tahu
tentang kebutuhan kebutuhan spiritual pasien mereka, karena
spritualitas berbagai alasan. Salah satunya disebabkan
banyak perawat tidak memahami secara
utuh apa yang dimaksud dengan spritualita,
oleh Naratanasamy (2004).
LATAR BELAKANG
• Spiritualitas mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan hidup para individu. Spiritualitas
berperan sebagai sumber dukungan dan kekuatan bagi individu. Pada saat stress individu
akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya.
• Dukungan ini sangat diperlukan untuk menerima keadaan sakit yang dialami, khususnya
jika penyakit tersebut memerlukan proses penyembuhan yang lama dan hasilnya belum
pasti.
LATAR BELAKANG
• Berdasarkan penelitian Koening tentang spritualitas tahun 2001 menyebutkan bahwa 90%
pasien di beberapa area amerika menyandarkan pada agama sebagai bagian dari aspek
spiritual untuk mendapatkan kenyamanan & kekuatan ketika merasa mengalami sakit yang
serius.
• Menurut America Psychological Association, spritualitas dapat menignkatkan kemampuan
seseorang dalam mengatasi penderitaan jika seseorang sedang sakit dan mempercepat
penyembuhan selain terapi medis yang diberikan.
PENGERTIAN SPRITUAL

• Spritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan yang maha kuasa dan maha
pencipta.
• Menurut Florence Nightingale, Spirituality adalah proses kesadaran menanamkan kebaikan
secara alami, yang mana menemukan kondisi terbaik bagi kualitas perkembangan
yang lebih tinggi.
KEBUTUHAN SPRITUALITAS

• Kozier, 2008 : kebutuhan mencari arti dan tujuan hidup, kebutuhan untuk mencintai dan
dicintai, serta kebutuhan untuk memberikan dan mendapatkan maaf.
• Ketika penyakit menyerang seseorang, kekuatan spritualitas sangat berperan penting
dalam proses penyembuhan (qur’ana, 2009).
KEBUTUHAN SPRITUALITAS

• Seorang terpenuhi kebutuhan spritualitasnya jika mampu:


• 1. Merumuskan arti personal yang positif tentang tujuan keberadaanya didunia
• 2. Mengembangkan arti penderitaan dan menyakini hikmah dari suatu kejadian
atau penderitaan
• 3. Menjalin hubungan positif atau dinamis melalui keyakinan, rasa percaya dan cinta
• 4. Membina integritas personal dan merasa diri berharga
• 5. Merasakan kehidupan yang terarah terlihat melalui harapan
• 6. Mengembangkan hubungan antar manusia yang positif
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SPRITUALITAS

• Menurut Taylor (1997), dan Craven & Himle (1996), faktor penting yang dapat
memepengaruhi spritualitas seseorang adalah pertimbangan tahap perkembangan,
keluarga, latar belakang etnik dan budaya, pengalaman hidup sebelumnya, krisis, terpisah
dari ikatan spritual, isu moral terkait dengan terapi, serta asuhan keperawatan yang kurang
tepat.
HUBUNGAN ANTARA SPRITUAL DENGAN SEHAT
SAKIT

Sehat
Sakit
Sang Pencipta
HUBUNGAN ANTARA SPRITUAL DENGAN SEHAT
SAKIT
• Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia,
apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka berhubungan dengan tuhannya pun semakin
dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada
yang mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta (Hidayat, 2008).
• Karena ketika penyakit, kehilangan / nyeri menyerang seseorang , kekuatan spiritual dapat
membantu seseorang ke arah penyembuhan atau pada perkembangan kebutuhan dan
perhatian spiritual.
• Distress spiritual dapat berkembang sejalan dengan seseorang mencari makna tentang apa
yang sedang terjadi, yang mungkin dapat mengakibatkan seseorang merasa sendiridan
terisolasi dari orang lain. Individu mungkin mempertanyakan nilai spiritual mereka,
mengajukan pertanyaan tentang jalan hidup seluruhnya, tujuan hidup dan sumber dari
makna hidup (Perry dan Potter, 2005).
HUBUNGAN ANTARA SPRITUAL DENGAN SEHAT
SAKIT

Biologis
• Konsep Holistik
• Pelayanan holistic yang dimaksud adalah
dalam memberikan pelayanan kesehatan
semua petugas harus memperhatikan
Spritual Manusia Psikologis

klien dari semua komponen seperti


bilogis, psikologis, social, kultural bahkan
spiritual (Dossey, 2005). Sosial
PERAN PERAWAT

• Perawat memperhatian tahap perkembangannya, sehingga asuhan yang diberikan dapat terpenuhi
sebagaimana mestinya (Hamid, 2008)
• Perawatan spiritual khususnya bimbingan spiritual memberikan kontribusi bagi proses penyembuhan
pasien, seperti memulihkan kondisi psikologisny.
• Terapi keagamaan yang diberikan berupa bimbingan tentang konsep sehat sakit dari sudut pandang agama,
bimbingan untuk berzikir dan berdoa. Dengan beragam yang benar, hidup menjadi lebih ikhlas / pasrah
terhadap segala sesuatu yang diberikan oleh tuhan, sehingga akan terjadi keseimbangan.
• Semua protector yang ada didalam tubuh manusia bekerja dengann ketaatan beribadah, lebih
mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa dan pandai beryukur sehingga tercipta suatu keseimbangan
dari neurotransmitter yang ada didalam otak (Hawari, 2007).
• Bantuan memenuhi kebutuhan spiritual misalnya dengan menanyakan kepada klien tentang
haraapan-harapan hidupnya dan renca-rencana klien selanjutnya menjelang kematian
• Menanyakan kepada klien untuk mendatangkan pemuka agama dalam hal untuk memenuhi
kebutuhan spiritual.
• Disini tokoh agama dapat menuntun pasien untuk mencapai ketenangan sehingga dapat
mencapai goog death & perawat membantu mendorong klien untuk melaksanakan
kebutuhan spiritual sebatas kemampuannya (Sholeh, 2005)
ASKEP
PENGKAJIAN
• Pengkajian Kebutuhan Spritual : Apakah keyakinan & praktik spiritual penting untuk anda
sekarang ? Bagaimana perawat dapat memberikan dukungan spiritual pada anda?
PENGKAJIAN

• Adakah praktik keagamaan yang penting bagi anda?, dapatkah anda menceritakannya pada
saya?, bagaimana situasi yang dapat mengganggu praktik keagamaan anda?, bagaimana
keyakinan anda bermanfaat bagi anda?, apakah cara cara itu penting untuk kebaikan anda
sekarang?, dengan cara bagaimana dapat
• memberi dukungan pada spiritual anda?, apakah anda menginginkan dikunjungi oleh
pemuka agama di rumah sakit?, apa harapan - harapan anda dan sumber-sumber kekuatan
anda sekarang?, apa yang membuat anda merasa nyaman selama masa-masa sulit ini?.
MERUMUSKAN DIAGNOSA

Spritual

Distress spiritual Pengasingan Diri


Kecemasan Rasa Bersalah Marah (spiritual Kehilangan Putus Asa
yaitu (spiritual (spiritual
(spiritual anxiety), (spiritual guilt), anger) (spiritual loss) (spiritual despair)
pain), alienation)
RENCANA KEPERAWATAN
• Mengkaji adanya indikasi ketaatan pasien dalam beragama,
• Menggunakan pendekatan yang menenangkan pasien, mendengarkan pasien dengan aktif
• Membantu pasien untuk beradaptasi terhadap perubahan / ancaman dalam kehidupan
IMPLEMENTASI
• Pasien dapat memilih untuk berpartisipasi secara pribadi atau secara kelompok dengan
keluarga, teman atau pemuka agama Islam. Pada situasi ini peran perawat adalah
memastikan ketenangan lingkungan dan privasi pasien terjaga.
EVALUASI
• Hal ini sulit dilakukan karena dimensi spiritual yang bersifat subjektif dan lebih kompleks.
• Hasil penelitian Narayanasamy tentang respon spiritual pada tahun 2004 mengatakan
bahwa pada tahap evaluasi perawat menilai bagaimana efek pada pasien dan keluarga
pasien dimana diharapkan ada efek yang positif terhadap pasien dan keluarganya, misalnya.
Pasien dan keluarganya mengungkapkan bahwa kebutuhan spiritual mereka terpenuhi,
mengucapkan terimakasih karena sudah menyediakan pemuka agama.
PASIEN TERMINAL
• Perawat memfasilitasi untuk. Memenuhi kebutuhan spiritual pasien, misalnya menanyakan siapa-
siapa yang ingin didatangkan untuk bertemu dengan klien & didiskusikan dengan keluarganya.
• Menggali perasaan-perasaan klien sehubungan dengan sakitnya.
• Menjaga penampilan klien pada saat saat menerima kunjungan-kunjungan teman-teman
terdekatnya, dengan memberikan atau membantu klien untuk membersihkan diri dan
merapikan diri.
• Meminta saudara / teman – temannya untuk sering mengunjungi & mengajak orang lain dan
membawa buku-buku bacaan bagi klien apabila klien mampu membacanya (Hamid, 2008).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai