GANGGUAN GINJAL KRONIK kl6
GANGGUAN GINJAL KRONIK kl6
Kelompok 6 :
Cindy Liyana (163110023)
Dara Sovi Ramadhani (163110026)
David Erpianto (1631127)
Diah Pitaloka (163110037)
Definisi
Gagal ginjal kronik (chronic kidney disease) adalah
kehilangan fungsi ginjal progresif, yang terjadi
berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Yang
dikarakterisasi dengan perubahan struktur normal
ginjal secara bertahap disertai fibrosis interstisial.
(Aesculapius, 2014)
Prevalensi penyakit gagal ginjal di negara maju
mencapai 10-13% dari populasi. Sebuah studi
yang dilakukan perhimpunan Nefrologi Indonesia
melaporkan sebanyak 12,5% populasi di indonesia
mengalami penurunan fungsi ginjal.
Patofisiologi
Etiologi
Penyakit gagal ginjal kronik disebabkan gangguan
atau kerusakan pada ginjal,terutama pada
komponen filtrasi ginjal, seperti membran basal
glomerulus, sel endotel, dan sel podosit. Kerusakan
komponen-komponen ini dapat disebabkan secara
langsung oleh kompleks imun, mediator inflamasi,
atau toksin.
Patogenesis
- Faktor inisiasi yang mewakili kerusakan ginjal dan
dapat dimodifikasi melalui terapi obat.
- Faktor progresive dapat ,mempercepat penurunan
fungsi ginjal setelah inisiasi gagal ginjal. (Dipiro,2019)
Faktor resiko
- Usia lanjut
- Penurunan massa ginjal dan kelahiran dengan
bobot rendah (low brith weight)
- Ras dan etnik minoritas
- Riwayat keluarga
- Pendidikan atau pendapatan rendah
- Inflamasi sistemik
- Jenis kelamin (laki-laki lebih cepat)
- Dislipidemia
Manifestasi klinis
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan elektrolit
Pemeriksaan kadar glukosa darah dan profil lipid
Analisis gas darah
Pemeriksaan urine
Pemeriksaan USG ginjal
biopsi ginjal
pemeriksaan lain ( untuk komplikasi): EKG, foto polos
toraks dan ekokardiografi.
Terapi
Tujuan terapi
- Menunda perkembangan penyakit gagal ginjal kronik
dan meminimalkan pengembangan atau keparahan
komplikasi.
Pendekatan terapi
- Untuk memastikan penurunan faal ginjal,
mengidentifikasi faktor pemburuk ginjal, menentukan
strategi terapi rasional dan meramalkan prognosis
Terapi non farmakologi
Diet rendah protein ( 0,6 sampai 0,75 g/kg/hari )
membantu memperlambat perkembangan GGK pada
pasien dengan atau tanpa diabetes, meskipun efeknya
cenderung kecil. (Dipiro, 2015)
Terapi farmakologi
Terapi intensif pada pasien diabetes tipe 1 dan 2,
mengurangi komplikasi mikrovaskular, termasuk nefropati.
Terapi intensif dapat termasuk insulin atau obat oral dan
pengukuran kadar gula darah setidaknya 3 kali sehari.
Terapi pada penderita hipertensi maupun terapi pada
penderita glumerulonefritis. (Dipiro, 2015)
Monitoring dan Evaluasi
Tujuan terapi pada penyakit gagal ginjal kronis ini
adalah meminimalkan pengembangan atau
keparahan komplikasi. (Dipiro,2019)
TERIMA KASIH