Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU RESEP II

Dosen Pengampu : Nopiyansyah, M.Farm., Apt

Asisten Dosen : a. Bayu Pramana Purba, S.Farm


b. Rima Indriyani
c. Niddo Triawan
d. Ridha Musri

Disusun Oleh :

Nama : Eliyanti

Npm : 153110042

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TULANG BAWANG

LAMPUNG

2019
resep
pembacaa n

Bandar Lampung, 9-01-2019

R/ Ambroxol tab 1

R/ Glyseril guaiaikolat tab 1

R/ Interhistin tab 1/4

R/ Methylprednisolone tab 2

MF Pulv dtd no XXX da in caps

S 3dd1 Caps

Nama Pasien : Ruminingsih

Jenis Kelamin : Perempuan

Tgl.Lahir/ Umur :

Berat Badan :

Nama Dokter : Dr. Ny. Nyimas Ayunah

SIP/Paraf Dokter : 445.6.206.09.1.2017


Pada tanggal 9 Januari 2019 Ny.Ruminingsih datang berobat ke Praktek dr. Ny. Nyimas
Ayunah Bandar Lampung. Ny.Ruminingsih diperiksa kesehatannya oleh dokter . setelah
diperiksa kesehatannya Ny.Ruminingsih diberi selembar kertas resep untuk ditebus di apotek.
Resep tersebut berisi perintah kepada apoteker sebagai berikut :

1. Narasi resep yang tertulis dalam lembar resep tersebut adalah :


 “Recipe Ambroxol tabletta nomero 1. Signa ter de die 1 capsul“

“Ambillah Ambroxol tablet sebanyak 1 tablet. tandai dengan aturan pakai tiga
kali sehari satu kapsul”

 “Recipe Glyseril guaiaikolat tabletta nomero 1. Signa ter de die 1 capsul”

“Ambillah Glyseril guaiaikolat tablet sebanyak 1 tablet. tandailah dengan aturan


pakai tiga kali sehari satu kapsul”

 “Recipe Interhistin tabletta nomero I/4. Signa ter de die 1 capsul”

“Ambillah Interhistin tablet sebanyak 1/4 tablet. tandai dengan aturan pakai
tiga kali sehari satu kapsul”

 “Recipe Methylprednisolone tabletta nomero 11 . Signa ter de die 1”

“Ambillah Methylprednisolone tablet sebanyak dua tablet tandai dengan aturan


pakai tiga kali sehari satu kapsul”

2. PersyaratanAdministrative DalamPenulisanResepYaitu

NO KELENGKAPAN RESEP ADA TIDAK ADA


1. Nama dokter 
Alamat praktek dokter 
Nomor izin praktek dokter 
2. Tanggal penulisan resep (inscription) 
Symbol R/ pada bagian kiri setiap 
penulisan resep( invocatio)
3. Nama setiap obat atau komposisi 
obat( presciptio)
Bentuk sediaan yang diinginkan 
Aturan pemakaian obat ( signature) 
4. Tanda tangan atau paraf dokter 
penulisan resesp ( subsribtio)
5 Nama pasien 
Umur pasien 
Alamat pasien 
3. Obat yang tertulis dalam resep menggunakan persamaan

NO NAMA OBAT JENIS ZAT AKTIF


PENAMAAN
1. AMBROXOL NAMA AMBROXOL
GENERIK
2. GLYSERIL GUAIAKOLAT NAMA GLYSERIL GUAIAKOLAT
GENERIK
3. INTERHISTIN NAMA PATEN MEBHYDROLIN
4. METHYLPREDNISOLONE NAMA METHYLPREDNISOLONE
GENERIK

4. Kegunaan obat yang tertulis dalam resep adalah :

NO NAMA OBAT INDIKASI


1 AMBROXOL Mengatasi penyakit pernapasan akut maupun
kronis yang disertai produksi lendir secara
berlebih dan kesukaran pengeluaran lendir.
2 GLYSERIL GUAIAKOLAT Meredakan batuk dan melancarkan dahak.
3 INTERHISTIN Sebagai obat alergi gatal seperti urtikaria, alergi
kulit.
4 METHYLPREDNISOLONE Mengurangi gejala pembengkakan, rasa nyeri,
dan reaksi alegi.

5. Tujuan dari pemberian masing-masing obat tersebut berbeda :


 Ambroxol berfungsi sebagai mukolitik
 Gliseril guaiakolat berfungsi sebagai ekspektoran
 Interhistin berfungsi sebagai antihistamin
 Methylprednisolone berfungsi sebagai kortikosteroid

6. Mekanisme Kerja dari obat yang ditulis dalam resep :

No. Nama obat Mekanisme Kerja.


1. Ambroxol Mengencerkan lendir dengan cara memecah ikatan
asam mukopolisakarida pada lendir sehingga
menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan melalui
batuk.
2. Gliseril guaiakolat Mengencerkan dahak pada Ssaluran nafas sehingga
mempermudah pengeluaran dahak.
3. Interhistin Menghambat efek dari histamine sehingga berbagai
reaksi alergi itu dapat dikurangi.
4. Methylprednisolone Mengurangi peradangan dan menekan respon
kekebalan tubuh imunosupresan),dan mengurangi
respon alergi.

7. Obat yang dituliskan dalam resep harus dihabiskan atau tidak


No. Namaobat Dihabiskan/ Keterangan
tidak
1 Ambroxol Tidak Obat ini tidak disarankan untuk
penggunaan dalam jangka waktu
lama, bila keadaan sudah membaik
boleh dihentikan.
2 Gliseril guaiakolat Tidak Karena obat ini digunakan sesuai
dengan kebutuhan, bila keadaan sudah
membaik boleh dihentikan
3 Interhistin Tidak Mengobati berbagai jenis alergi, bila
keadaan sudah membaik boleh
dihentikan
4 Methylprednisolone Tidak Penggunaan jangka panjang dapat
menyebabkan glaucoma dengan
kemungkinan kerusakan pada saraf
optik.

8. Interaksi obat yang tertulis didalam resep jika diminum bersamaan :

 Pemberian Interhistin mungkin memiliki efek aditif dengan alkohol dan


depresan sistem saraf pusat lainnya, misalnya sedative,obat penenang,dll

9. Berdasarkan tujuan pemberian obat, resep tersebut merupakan satu regimen


dosis/ bagian dari regimen dosis :

10. Bentuk sediaan lain dari obat-obatan yang tertulis dalam resep tersebut :

No. Nama obat Bentuk sediaan


1 Ambroxol Tablet 15mg dan 30mg
2 Gliseril guaiakolat Tablet 100 mg, 200 mg, 400 mg, 600 mg, 1200 mg.
3 Interhistin Tablet 50 mg.
4 Methylprednisolone Tablet 4mg, 8 mg, 16 mg

11. Efek samping dari penggunaan obat yang tertulis dalam resep tersebut :

No. Nama obat Efeksamping


1 Ambroxol Mual, muntah, nyeri perut, nyeri ulu hati, diare.
2 Gliseril guaiakolat Mual, muntah, diare,nyeri perut bagian bawah, pusing.
3 Interhistin Pusing, hipotensi,mual, muntah.
4 Methylprednisolone Pusing,sakit kepala, penglihatan kabur, kegelisahan.

12. Informasi yang sebaiknyadiberikanberkaitandenganreseptersebut :


1) Berkaitan dengan cara pemakain
Resep diberikan 3 kali sehari 1 kapsul

2) Berkaitan dengan cara penyimpanan


 Ambroxol disimpan pada suhu kamar, jauhkan dari cahaya langsung dan
tempat yang lembab
 Gliseril guaiakolat disimpan harus terlindung dari cahaya, disimpan dibawah
suhu 25 derajat celcius
 Interhistin disimpan pada suhu ruangan , simpan dibawah suhu 25 derajat
celcius.
 Methylprednisolone disimpan pada suhu ruangan,jauhkan dari cahaya
langsung dan tempat yang lembab.

13. Pelayanan dan resep diterima perlu diperhatikan :

Monitoring penggunaan obat :


 Jangan diminum dalam perut kosong. Minum ambroxol tablet saat perut terisi
makanan atau setelah makan untuk menghindari terjadinya efek samping
gangguan pencernaan.
 Selama menggunakan obat interhistin, hindarilah konsumsi makanan dan
minuman yang dapat memperparah gejala agar keefektifan obat menjadi
maksimal.
 Mengkonsumsi obat secara teratur sesuai dosis yang dianjurkan.

14. Catatan / keterangan tambahan yang berkaitan dengan resep :

1.Dalam penulisan resep sebaiknya menuliskan berat badan pasien,untuk


mempermudah dalam menetapkan dosis yang tepat

Berkaitan dengan mekanisme kerja dan efek samping suatu obat maka ada informasi /
hal-hal yang perlu disampaikan kepada pasien yang berhubungan dengan obat yang
tertulis pada resep diatas :

1. Jangan menggandakan dosis obat ambroxol jika anda terlambat atau terlupa untuk
mengonsumsinya karena dapat memicu gangguan didalam tubuh. Jika anda lupa
mengonsumsi obat ini, segera meminumnya jika jarak dengan pengonsumsian
berikutnya tidak terlalu dekat,namun bila sudah dekat abaikan dan jangan
menggandakan dosis obat.

2. Efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan obat gliserin guaikolat
adalah nyeri kepala,malaise,mual, diare, konstipasi,sakit perut.

3. Obat Interhistin dapat menyebabkan kantuk, sebaiknya tidak mengemudi atau


menyalakan mesin selama menggunakan obat ini.

4. Methylprednisolon dapat menyebabkan pusing, disarankan untuk tidak


mengendarai kendaraan.

Berkaitan dengan pelayanan terhadap resep yang diterima seorang Apoteker di


Apotek harus memperhatikan :
a. Sesuaikan dosis yang diperhatikan dokter pada resep dengan dosis lazim.

Nama Obat Dosis dalam R/ Dosis seharusnya Keterangan


(penggunaan) (dosis lazim)
Ambroxol 3 kali sehari 1 30 mg sehari Sudah sesuai
kapsul
Gliseril guaiakolat 3 kali sehari 1 100 mg satu kali Tidak sesuai
kapsul
Interhistin 3 kali sehari 1 50 mg sehari Sudah sesuai
kapsul
Methylprednisolone 3 kali sehari 1 1-2 mg sehari Sudah sesuai
kapsul

a. Menyiapkan obat-obatan untuk keperluan resep


1. Ambilah tablet ambroxol sebanyak 1 tablet, gliseril guaiakolat 1 tablet,
interhistin ¼ tablet, methylprednisolone 2 tablet. biasanya obat ini diletakkan
pada lemari yang berada dibagian dalam apotek (lemari ethical). Kemudian
cara kerjanya setelah bahan disiapkan masukkan kedalam mortir tablet yang
berwarna terlebih dahulu, masukkan GG gerus halus dan homogen,tambahkan
ambroxol gerus halus dan homogen, tambahkan interhistin gerus halus dan
homogen, tambahkan methylprednisolon gerus halus dan homogen,lalu
keluarkan dari mortir,bagi menjadi 3 bagian sama banyak, masing-masing
bagian dibagi 10 bagian, bagian tersebut masukkan kedalam perkamen, lalu
masukkan kedalam cangkang kapsul, setelah itu masukkan dalam wadah beri
etiket putih dan label.
2. Lakukan pengecekan ulang sebelum resep diserahkan kepada pasien, terutama
mengenai ketepatan obat yang diminta didalam resep, jumlahnya aturan
minumnya.
3. Pasien diberi penjelasan mengenai penggunaan obat.
4. Minta alamat dan nomor telephon pasien sebagai data/ arsip.

c. Buatlah etiket untuk obat-obat pada resep tersebut diatas


Praktek dr. Ny. Nyimas Ayunah
JL. Way Pengubuan No. 52 Pahoman Bandar lampung

APA : ELIYANTI S.Si.,Apt.


SIK : 123/SIK/2009
SIA : 449/228/SIA/2009
NO. 01 TGL 09 januari 2019

PRO : Ny. Ruminingsih

Digunakan tiga Kali Sehari Satu kapsul

TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP DOKTER


d. Buatlah Copy resep dari resep yang diterima

Praktek dr. Ny. Nyimas Ayunah


Jalan Way Pengubuan Pahoman Bandar Lampung

APA : Eliyanti, S.SI.,Apt


SIK : 123/SIK/2009
SIA : 449/228/SIA/2009

SALINAN RESEP
COPY RECEIPT
Nomor Resep : 001 Tanggal : 9 Januari 2019
Dari Dokter : dr. Ny. Nyimas Ayunah
Nama Pasien : Ny. Ruminingsih Umur :
R/ Ambroxol tab
Glyseril guaiakolat tab 1
Interhistin tab ¼
Methylprdnisolone tab 2
MF Pulv dtd no XXX da in caps
S 3dd1 Caps
det

Bandar Lampung, 9 Januari 2019

CAP PCC

APOTEK

TTD

Eliyanti, S.Si., Apt

Catatan atau keterangan tambahan yang bisa diberikan oleh seorang Apoteker
berkaitan dengan kelengkapan pada sebuah resep adalah :

1. Jangan menggandakan dosis obat ambroxol jika anda terlambat atau terlupa untuk
mengonsumsinya karena dapat memicu gangguan didalam tubuh. Jika anda lupa
mengonsumsi obat ini, segera meminumnya jika jarak dengan pengonsumsian
berikutnya tidak terlalu dekat,namun bila sudah dekat abaikan dan jangan
menggandakan dosis obat.

2. Efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan obat gliserin guaikolat
adalah nyeri kepala,malaise,mual, diare, konstipasi,sakit perut.

3. Obat Interhistin dapat menyebabkan kantuk, sebaiknya tidak mengemudi atau


menyalakan mesin selama menggunakan obat ini.

4. Methylprednisolon dapat menyebabkan pusing, disarankan untuk tidak


mengendarai kendaraan.
5. Lengkapi resep dengan alamat pasien, umur, no.telpon pasien sebagai dokumen
atau arsip.

6. Resep harus disimpan baik selama 3 bulan


1. Data Monografi Obat

a. Sinonim bahan obat


1. Ambroxol : Ambroxol
2. Glyseril guaiakolat : Guaiphenisin
3. Interhistin : Mebhydrolin
4. Methylprednisolone : Trihydroxy methyl pregna

b. Pemerian Bahan
1. Ambroxol : Serbuk Kristal putih atau kekuningan
2. Glyseril guaiakolat : Serbuk hablur putih hingga agak-agak keabuan,
hampir tidak berbau, atau berbau lemah dan rasa pahit.
3. Interhistin :
4. Methylprednisolone : serbuk hablur , putih , atau praktis putih , tidak berbau
, melebur pada suhu lebih kurang 225° disertai peruraian

c. Khasiat bahan obat


1. Ambroxol : sebagai obat mukolitik / pengencer dahak
2. Glyseril guaiakolat : sebagai ekspektoran / mengeluarkan dahak dari
saluran pernafasan
3. Interhistin : sebagai antihistamin
4. Methylprednisolone : Meredakan inflamasi dan gejala alergi

d. Kelengkapan resep

No Kelengkapan resep Keterangan


1 Nama dokter Dr. Ny. Nyimas Ayunah
2 Alamat dokter Jalan Way Pengubuan No. 52 Pahoman
3 SIK dokter 445.6.206.09.1.2017
4 Nomor resep 01
5 Tanggal resep 9 Januari 2019
6 Nama pasien Ny. Ruminingsih
7 DLL

e. Daftar nama golongan obat

1. Ambroxol : obat keras


2. Glyseril guaiakolat : obat bebas
3. Interhistin : obat keras
4. Methylprednisolone : obat keras
f. Dosis lazim dan dosis maksimum
No Nama Obat DL DM
1X 1H 1X 1H
1 Ambroxol - 30 mg – - -
120mg
2 Glyseril guaiakolat 100 mg – - - -
200 mg
3 Interhistin - 50 mg - -
4 Metil Prednisolon - 1-2 mg - -

g. Perhitungan jumlah bahan

1. Ambroxol

No Nama obat Bobot yang ditimbang


1 Ambroxol 30 mg
2 Glyserin guaiakolat 100 mg
3 Interhistin 50 mg
4 Methylprednisolone 12 mg

h. Prosedur kerja
1. Setarakan timbangan , pastikan timbangan sudah dalam keadaan setara
2. Siapkan alat-alat yang akan digunakan
3. Ambil bahan kemudian timbang semua bahan yang diperlukan
4. Masukan SL kedalam mortir kemudian gerus
5. Setelah itu masukkan ambroxol kedalam mortir dan gerus
6. Kemudian masukan Glyserin guaiakolat gerus kembali
7. masukan Interhistin kedalam mortir dan gerus, setelah itu masukkan
Methylprednisolone kedalam mortir dan gerus sampai homogen
8. Gerus terus hingga semua bahan tercampur sempurna
9. Keluarkan dari mortir lalu bagi menjadi tiga bagian sama banyak masing
– masing dibagi sepuluh bagian, bagian tersebut masukkan kedalam
perkamen, lalu masukkan kedalam cangkang kapsul, setelah itu masukkan
dalam wadah beri etiket putih dan label.
i. Label dan etiket
Praktek dr. Ny. Nyimas Ayunah
JL. Way Pengubuan No. 52 Pahoman Bandar lampung

APA : ELIYANTI S.Si.,Apt.


SIK : 123/SIK/2009
SIA : 449/228/SIA/2009
NO. 01 TGL 09 januari 2019

PRO : Ny. Ruminingsih

Digunakan tiga Kali Sehari Satu kapsul

TIDAK BOLEH DIULANG TANPA RESEP DOKTER

j. Copy resep Praktek dr. Ny. Nyimas Ayunah


Jalan Way Pengubuan Pahoman Bandar Lampung

APA : Eliyanti, S.SI.,Apt


SIK : 123/SIK/2009
SIA : 449/228/SIA/2009

SALINAN RESEP
COPY RECEIPT
Nomor Resep : 001 Tanggal : 9 Januari 2019
Dari Dokter : dr. Ny. Nyimas Ayunah
Nama Pasien : Ny. Ruminingsih Umur :
R/ Ambroxol tab
Glyseril guaiakolat tab 1
Interhistin tab ¼
Methylprdnisolone tab 2
MF Pulv dtd no XXX da in caps
S 3dd1 Caps
det

Bandar Lampung, 9 Januari 2019

CAP PCC

APOTEK

TTD

Eliyanti, S.Si., Apt


2. Timbangan dan Prosedur Penimbangan
a. Timbangan Manual
Timbangan yang satu ini termasuk dalam kategori mekanik alasannya yakni memang
cara kerjanya yakni secara mekanik yaitu dengan memakai sistem pegas. berdasarkan
wikipedia Pegas ialah benda lentur yang sanggup menyimpan energi mekanis. Untuk
mengetahui ukuran atau nilai pada timbangan manual, biasanya terdapat jarum
sebagai penunjuk ukuran massa pada benda yang sedang diukur.
b. Timbangan digital
Seperti namanya, timbangan ini termasuk dalam jenis atau kategori elektronik atau
digital alasannya yakni jikalau dilihat cara kerjanya sudah sangat terperinci yaitu
memakai listrik sebagai daya untuk menjalankan alat ini dalam mengukur suatu
benda. Alat ini akan menandakan data atau ukuran yang biasanya berupa angka yang
tertera secara digital.
c. Timbangan hybrid
Kalau yang satu ini mungkin sanggup dikategorikan dalam dua kategori sekaligus
yakni perpaduan antara sistem elektronik dan manual. Bahkan perkembangan
timbangan hybrid ketika ini mempunyai kemampuan dalam menampilkan hasil
pengukuran di mana sanggup di tampilkan di dalam layar, Diinput ke komputer,
bahkan dihubungkan dengan IOT.

2. Langkah melipat pembungkus serbuk


a. Siapkan 12 lembar kertas perkamen
b. Menyusun kedelapan Kertas
c. Melipat ujung atas
d. Untuk memudahkan dalam pelipatan dan menghindari serbuk berterbangan, akan
lebih baik jika kita membagi 2 sama banyak kertas perkamen yang akan kita lipat.
Jadi dalam hal ini kita melipat 6 kertas perkamen terlebih dahulu. Ketika keEnam
kertas perkamen sudah selesai dilipat, baru kemudian melipat 6 kertas perkamen
sisanya
e. Isi bagian tengah masing-masing kertas perkamen dengan serbuk yang sesuai resep
f. Kerjakan lipatan pada salah satu kertas perkamen terlebih dahulu, yaitu yang paling
ujung dan yang tidak tertutupi oleh kertas perkamen sebelahnya
g. Lipat kembali bagian atas dengan lebar yang sama dengan lipatan yang pertama kali
tadi melipat
h. Lipat bagian kanan sedikit ke arah tengah
i. Lipat bagian kiri hingga ujungnya tepat menyentuh lipatan yang tadi kanan
j. Masukan Lipatan Kanan tadi kedalam lubang lipatan kiri
k. setelah itu selesai
3. Macam – macam berat Pulv dan Ukuran Kapsul
a. Berat pulv
10.000- 0,1 mikrometer
b. Ukuran Kapsul
000 , 00 , 0 , 1 , 2 , 3 , 4 , 5

4. Contoh pengenceran
a. R / Acetosal 200
Prednisone 2
Salmiak 50
m.f. pulv dtd no x
Stdd pulv I

Pro : Rani ( 5 tahun )

 Perhitungan dosis maksimum


200mg x 1
1. Acetosal % 1x = 5 x 100% = 68%
+12 x 1000mg
5

200𝑚𝑔 𝑥 3
% 1hr = 5 x 100% = 25,5%
+12 x 8000mg
5

50𝑚𝑔 𝑥 3
2. Salmiak % 1hr = 5 x 100% = 5,1%
+12 x 10000mg
5

 Perhitungan Bahan
1. Acetosal = 200mg x 10 = 2000mg = 2gr
2. Prednisone = 2mg x 10 = 20 mg = 0,02gr
3. Salmiak = 50mg x 10 = 500mg = 0,5gr

 Pengenceran Prednison 20mg 1 : 9


Timbang prednisone 50mg
Laktosa (SL) ad 450mg
Zat campuran (prednison 50mg + SL 450mg) ad 500mg
20mg
Yang ditimbang atau diambil x 500 mg = 200mg
50mg
Sisa = 500mg – 200mg = 300mg (dibungkus)

5. Perhitungan Dosis

a. Perhitungan dosis anak berdasarkan usia

1) Rumus Young :
𝑛
x DM
𝑛+12
(n dalam tahun untuk anak usia di bawah 8 tahun).
2) Rumus Dilling :
𝑛
x DM
20
(n dalam tahun anak di atas 8 tahun).

3) Rumus Fried :
𝑛
x DM
150
(n dalam bulan)

4) Rumus Cowling:
𝑛
x DM
24
(n adalah satuan tahun yang digenapkan ke atas)

b. Perhitungan dosis berdasarkan bobot badan


1) Rumus Clark (amerika)
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑎𝑘 (𝑝𝑜𝑛)
x DM
150

2) Rumus Themich Fier (Jerman)


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑎𝑘 (𝑘𝑔)
x DM
70

3) Rumus black (Belanda)


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑎𝑘 (𝑘𝑔)
x DM
62
c. Perhitungan dosis berdasarkan luas permukaan tubuh
1) UI Jakarta
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑇𝑢𝑏𝑢ℎ 𝐴𝑛𝑎𝑘
x DM
1,75

2) Rumus Catzel
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑇𝑢𝑏𝑢ℎ 𝐴𝑛𝑎𝑘
x DM
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑇𝑢𝑏𝑢ℎ 𝐷𝑒𝑤𝑎𝑠𝑎

6. Contoh Etiket
a. Etiket Putih adalah etiket yang digunakan untuk obat yang masuk dalam saluran
pencernaan
Puskesmas Gedong Air
Jl. Sisinga Mangarajano, Bandar Lampung
APA : Mutiara Adelia S.Si.,Apt
SIK : 153110082
No. 03 tgl. 22/05/18

Melisa

Dua kali sehari 1 tablet (BC)

b. Etiket Biru adalah etiket yang digunakan untuk obat yang tidak masuk dalam saluran
pencernaan
DAFTAR PUSTAKA

a) Buku panduan Ilmu ResepI dan II


b) Buku panduan Farmasetika Dasar
c) Fornas
d) Farnakope Edisi III
e) Iso
f) Martindale (hal 904)
g) Basic pharmacology and drug notes

Anda mungkin juga menyukai