Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KHUSUS

 Resep

Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker,
baik dalam bentuk paper maupun electronik untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku (Permenkes, 73
thn 2016).

 Bagian – bagian dari resep terdiri atas:


1. Inscription
memuat hal – hal seperti nama dokter, alamat dokter, nomor telepon, jam dan
hari praktek, nomor SIP, nomor SID, dan tanggal penulisan resep.
2. Invocatio
Memuat tanda R/ (Recipe) yang artinya ambilah atau berikanlah.
3. Praescriptio
Memuat tentang nama obat, dosis obat, jumlah obat dan bentuk sediaan obat
yang dikehendaki.
4. Subscription
Petujuk tentang penyediaan dan penyiapan obat.
5. Signatura
Merupakan petunjuk tentang cara, waktu dan frekuensi penggunaan obat.
6. Pro
Merupakan petunjuk untuk siapa obat diberikan (nama pasien, umur pasien,
berat badan pasien, alamat pasien dan jenis kelamin pasien).
7. Paraf dokter

 Pengkajian Resep/ Prospective Drug Utilization Review (Pro DUR )

Pengkajian resep merupakan Kegiatan dalam pelayanan kefarmasian yang di


mulai dari Kajian administrasi, Kajian farmaseutik dan Kajian klinis.
a. Kajian Administrasi terdiri dari:
 Nama Pasien
 Umur
 Jenis kelamin
 Berat badan
 Nama dokter
 Nomor SIP
 Alamat dokter
 No telepon dokter
 Tanggal penulisan R/

b. Kajian Farmaseutik
 Bentuk dan kekuatan sediaan
 jumlah obat
 Stabilitas dan ketersediaan
 Inkompatibilitas

c. Kajian Klinis
 Ketepatan indikasi dan dosis
 Aturan, cara dan lama penggunaan obat
 Duplikasi atau polifarmasi
 Alergi, interaksi dan efek samping obat
 Kontraindikasi
 Interaksi obat

 Inkompatibilitas obat: Reaksi yang tidak diinginkan yang terjadi pada reaksi
obat dengan cairan pelarut, dengan tempat obat, maupun dengan obat lain.

 Interaksi Obat: Perubahan dari efek obat karena pengaruh dari zat lain (obat,
bahan kimia, nutrisi) menghasilkan solusi yang tidak lagi optimal untuk pasien
setelah zat dicampur .

 Jadi Perbedaan inkompatibilitas dan interaksi obat adalah:


Interaksi obat terjadi didalam tubuh, sedangkan inkompatibilitas terjadi diluar
tubuh, bisa didalam tabung obat maupun dalam jalur infus.
Pengkajian Resep 1

1. Kajian Administrasi

No Persyaratan Ada Tidak Keterangan


1. Nama Dokter  dr. Justine A, Sp. PD
2. Nomor SIP Dokter  -
3. Alamat Dokter  Rumah Sakit Hermina Arcamanik, Jalan
A. H Nasution No. 50 Bnadung
4. Tanggal Resep  10 April 2018
5. Nama Pasien  Ny. Enok Siti
6. Alamat Pasien  -
7. Umur Pasien  -
8. Berat Badan Pasien  -
9. Paraf Dokter  -

2. Kajian Farmaseutik

No Persyaratan Ada Tidak Keterangan


1. Bentuk & Kekuatan  Azithromycin: Tablet, 500 mg
Sediaan Fg Troches: Tablet, -
Acethylcystein: Kapsul, 200 mg, diminta
100 mg
Methylprednisolone: Tablet, 4 mg,
diminta 3 mg
Cetirizine: Tablet, 10 mg, diminta 3 mg
2. Jumlah Obat  Azithromycin: 3
Fg Troches: 10
Acethylcystein: 10,5
Methylprednisolone: 15,75
Cetirizine: 6,3
3. Stabilitas Azithromycin: pada suhu dibawah 30o C
Fg Troches: pada suhu dibawah 30o C
Acethylcystein: pada suhu dibawah 25o C
Methylprednisolone: pada suhu dibawah
30o C
Cetirizine: pada suhu dibawah 30o C
4. Inkompatibilitas -

3. Kajian Klinis
No Nama obat Indikasi
1. Azithromycin - Infeksi saluran pernafasan bagian atas (missal sinusitis,
faingitis, tonsillitis dan media otitis akut)
- Infeksi saluran pernafasan bagian bawah (missal
bronchitis akut, ringan sampai pneumonia sedang)
- Infeksi kulit dan jaringan lunak
- Infeksi genital tanpa komplikasi
2. Fg Troches Gingivitis, stomatitis, laryngitis, bronkitis, tonsillitis,
angina Vincent, difterina faringeal, periserotonis, infeksi
didalam mulut dan faring.
3. Acethylcystein Mukolitik pada bronkial akut dan kronik dan paru dengan
mucus yang tebal seperti/; akut bronchitis, bronchitis
kronik dan akut berulang
4. Methylprednisolone Untuk keadaan yang membutuhkan terapi dengan
glukokortikoid seperti penyakit endokrin, penyaki rematik,
penyakit kolagen, penyakit kulit, keadaan alergi, penyakit
mata, saluran pernafasan, darah tinggi.
5. Cetirizine Pengobatan rhinitis alergi menahun, rhinitis alergi
musiman, dan urtikaria idiopatis kronis.

No Nama obat Ketepatan dosis


1. Azithromycin Penyakit hubungan seksual dewasa & lansia karena
Chlamydia trachomatis: 1000mg dosis tunggal oral,
dewasa & anak > 16th: 1500 mg dalam 3 hari atau rejimen
5 hari (500mg dosis tunggal pada hari1, kemudian sehari
250mg pada hari 2-5)
2. Fg Troches
3. Acethylcystein Dewasa dan anak >14th: sehari 2 – 3 x 1 kapsul
Anak 6 – 14th : sehari 2 x 1 kapsul
4. Methylprednisolone Dewasa & remaja: 4 – 48mg per hari sebagai dosis tunggal
atau dosis bagi (tergantung berat dan jenis penyakit.
Untuk multipel sclerosis: 160 mg per hari selama 1 minggu
dilanjutkan 64mg per hari selama 1 bulan.
5. Cetirizine Dewasa dan anak – anak >12th : 1 tablet per hari (10mg)

No Nama obat Aturan dan cara pakai


1. Azithromycin S 1 dd 1
2. Fg Troches S 3 dd 1 pc, hisap
3. Acethylcystein S 3 dd 1 pc
4. Methylprednisolone S 3 dd 1 pc
5. Cetirizine S 3 dd 1 pc

No Nama obat Interaksi


1. Azithromycin - Sebaiknya tidak diberikan bersamaan dengan antasud
yang mengandung alumunium dan magnesium karena
dapat menurunkan kadar obat dalam serum
- tidak boleh diberikan bersamaan dengan derivate ergot
karena secara teoritis ada kemungkinan timbulnya
ergotsme
- bebrapa antibiotika macrolide dapat mengganggu
metabolism siklosporin
- pemberian bersama digoxin dapan menurunkan kadar
digoxin
2. Fg Troches -
3. Acethylcystein - penggunaan bersamaan dengan antitusif dapat
menyebabkan stasis lendir karena obat-obat yang
memiliki efek antitusif menekan refleks batuk. Oleh
karena itu, kombinasi ini harus digunakan dengan hati-
hati.
- Penggunaan bersamaan dengan antibiotik tetracycline
harus diberi jarak minimal 2 jam.
- Penggunaan bersamaan dengan gliserol trinitrat
(nitrogliserin) dapat menyebabkan peningkatan efek
vasodilatasi dan aliran darah.

4. Methylprednisolone - Pemberian bersamaan dengan siklosporin pernah


dilaporkan menyebabkan konvulsi
- pemberia bersamaan dengan asetosal dapat
meningkatkan bersihan dosis tinggi kronik asetosal
- pemberian bersamaan dengan troleandromisin dan
ketoconazole akan menghambat metabolism dan
menurunkan bersihan dari methylprednisolone
- pemberian bersamaan dengan obat – obatan yang
menginduksi enzim hati dapat meringankan bersihan
dari methylprednisolone
5. Cetirizine Saat ini tidak diketahui interaksi cetirizine dengan obat
lain. penelitian terhadap diazepam dan simetidin
menunjukan tidak ada buki interaksi.

No Nama obat Kontra indikasi


1. Azithromycin Penderita yang hipersensitif terhadap azithromycin dan
derivatnya.
2. Fg Troches -
3. Acethylcystein Hipersensitif terhadap acetylsistein atau bahan – bahan
lainnya.
4. Methylprednisolone Penderita gastrointestinal ulcer, osteoporosis, dengan
riwayat penyakit psychiatric, systemic mycosis,
poliomyelitis.
5. Cetirizine Pasien dengan riwayat hipersensitifitas terhadap
kandungan cetirizine, dan cetirizine juga dikontra
indikasikan untuk wanita menyusui.

No Nama obat Efek samping


1. Azithromycin Reaksi hipersensitifitas pada kulit, sakit kepala atau
pusing, diare.
2. Fg Troches Anorexia, muntah, gastrointestinal
3. Acethylcystein Alergi, kesulitan bernapas, denyut jantung cept, turunnya
tekanan darah, pusing, telinga berdengung.
4. Methylprednisolone Gangguan elektrolit & cairan tubuh, gangguan pencernaan,
petechiae, keringat berlebih, osteoporosis, gangguan siklus
menstruasi, glaucoma, anafilaksis.
5. Cetirizine Sakit kepala, pusing, rasa mengantuk, agitasi, mulut
kering,dan rasa tidak enak lambung.

Pembahasan Resep 1:

Dari obat – obat tersebut kita dapat menganalisa jika pasien menderita infeksi
pada saluran pernapasannya atau yang biasa disebut bronkitis, yang pada biasanya
disebabkan oleh virus. Bronkitis adalah infeksi pada saluran pernapasan utama
dari paru-paru atau bronkus yang menyebabkan terjadinya peradangan atau
inflamasi pada saluran tersebut. Iritasi dan peradangan tersebut menyebabkan
bronkus menghasilkan mukosa atau lendir lebih banyak. Dan tubuh berusaha
mengeluarkan lendir atau mukosa yang berlebihan dengan cara batuk.

Maka dari itu Dokter meresepkan Azithromycin, yakni antibiotik yang bekerja
mengobati infeksi saluran pernafasannya yang disebabkan oleh virus. kemudian
dokter juga meresepkan Fg Troches, yakni antibiotik yang dapat menyembuhkan
peradangan yang disebabkan oleh infeksi tadi. Dan selanjutnya untuk mengobati
bantuk yang disebabkan oleh produksi mukus yang berlebih dari infeksi tersebut
dokter meresepkan Acetylcystein, methylprednisole dan cetitirizine untuk diracik/
dicampurkan untuk di kemas menjadi satu kedalam kapsul. dari resep tersebut
dapat di simpulakan tidak adanya duplikasi ata polifarmasi dalam peresepan.
semua obat yang diresepkan oleh dokter saling berhungan satu sama lain.

Pada resep tidak terjadi interaksi, antar obatnya semua saling berhubungan dan
dari resep racikan tersebut juga dapat disimpulkan tidak terjadi Inkompatibilitas
antar obat yang diracik, sangat jarang resep yang beresiko inkompatibilitas karena
dapat membahayakan jiwa pasien.

Perhitungan resep racikan:

Acetylcystein 200 mg 100 mg


methylprednisolone 4 mg 3 mg
cetirizine 10 mg 3 mg
mf da in cap no 21

100
1. Acetylcystein : 200 × 21 = 10,5
3
2. Methylprednisolone : 4 × 21 = 15,75
3
3. Cetirizine : × 21 = 6,3
10
Pengkajian Resep 2:

1. Kajian Administrasi

No Persyaratan Ada Tidak Keterangan


1. Nama Dokter 
2. Nomor SIP Dokter  -
3. Alamat Dokter  Jl. Karapitan no. 88
4. Tanggal Resep  22 April 2018
5. Nama Pasien  Ny. Ayu Belia
6. Alamat Pasien  Sukamiskin
7. Umur Pasien  21 tahun
8. Berat Badan Pasien  -
9. Paraf Dokter  -

2. Kajian Farmaseutik

No Persyaratan Ada Tidak Keterangan


1. Bentuk & Kekuatan  Cefadroxil: Tablet, 10mg
Sediaan Metronidazole: Tablet, 250mg
Sanmol: Tablet, 500mg
2. Jumlah Obat  Cefadroxil: 10
Metronidazole: 10
Sanmol: 14
3. Stabilitas Cefadroxil: pada suhu dibawah 30o C
Metronidazole: pada suhu dibawah 30o C
Sanmol: pada suhu dibawah 30o C
4. Inkompatibilitas -

3. Kajian Klinis

No Nama obat Indikasi


1. Cefadroxil - Infeksi saluran nafas, kulit, jaringan lunak, saluran
cerna, saluran kemih, dan infeksi lain yang
berhubungan dengan organisme.
- sakit gigi
2. Metronidazole - Urethritis dan vaginalis yang disebabkan oleh
trichomonas vaginalis, amebiasis, pencegahan infeksi
anaerob pasca operasi, giardiasis.
- sakit gigi
3. Sanmol Meredakan nyeri termasuk sakit kepala, sakit gigi, demam
yang menyertai flu dan setelah imunisasi

No Nama obat Ketepatan dosis


1. Cefadroxil Dewasa : sehari 1 -2 gram dalam sekali dosis atau 2 dosis
terbagi.
Anak: 30 mg/ kg BB/hari dalam 2 dosis terbagi
2. Metronidazole - Dewasa intestinal amoebiasis: 750mg 3x1 selama 5-10
hari
- Dewasa hepatic amoebiasis: 750mg 3x1 selama 5-10
hari
- Anak : 35 – 50 mg/kg BB sehari dibagi dalam 3 dosis
selama10 hari.
3. Sanmol - Dewasa : 1 – 2 tablet
- Anak : ½ - 1 tablet

No Nama obat Aturan dan cara pakai


1. Cefadroxil S 2 dd 1
2. Metronidazole S 3 dd 1
3. Sanmol S 3 dd 1

No Nama obat Interaksi


1. Cefadroxil - Obat – obat yang bersifat nefrotoksik dapat
meningkatkan toksisitas sefalosforin terhadap ginjal
- probenesid menghambat sekresi sefalosposrin sehingga
memperpanjang dan meningkatkan konsentrasi obat
dalam tubuh.
- cefadroxil juga diketahui berinteraksi dengan antibiotik
golongan aminoglikosida dan obat diuretika poten
2. Metronidazole - Metronidazole sebaiknya diberikan tersendiri. bila
dikombinasi dengan antibiotik, kedua duanya harus
diberikan dosis penuh untuk terapi normal
- sebelum digunakan bersama wafari dan antikoagulan
kumarin harus dipertimbangkan terlebih dahulu
kemungkinan terjadinya perpanjangan prothrombi time
dan bila mungkin dosis di antikoagulan dikurangi
- cimetidine memperpanjang klirens plasma
metronidazole sehingga terjadi kadar toksis
metronidazole
- reaksi psikotik pada premium alkohol yang diberi
metronidazole dan disulfiram bersama – sama.
3. Sanmol Penggunaan bersamaan dengan alcohol dapat
meningkatkan resiko kerusakan hati

No Nama obat Kontra indikasi


1. Cefadroxil Hipersensitifitas terhadap sefalosporin
2. Metronidazole Penderita yang diketahui hipersensitifitas terhadap
metronidazole, trimester pertama kehamilan.
3. Sanmol Hipersensitifitas, gannguan fungsi hati berat.

No Nama obat Efek samping


1. Cefadroxil Mual, muntah, diare, reaksi hipersensitif, colitis
psudomembran.
2. Metronidazole Mual, muntah, ganggan GI, urtikaria, anafilaksis.
3. Sanmol Reaksi hematologi, reaksi kulit & alergi lainnya; kerusakan
hati (penggunaan jangka panjang & overdosis).

Pembahasan Resep 2:

Dari resep kedua dapat disimpulkan pasien mengalami sakit pada giginya,
kemungkinan sakit gigi pasien ini sudah termasuk parah, sehingga dokter
meresepka 2 antibiotik untuk menyembuhkan infeksi pada gigi yang disebabkan
oleh bakteri pada gigi. Antibiotik yang diresepkan dokter adalah cefadroxil dan
metronidazole, dimana cefadroxil adalah antibiotik yang penggunaanya tidak
boleh dibarengi denga antibiotik lain karena akan membuat keefektifan dari
cefadroxilnya itu sendiri terganggu. Maka dari itu penggunaan keduanya harus di
beri rentan waktu, sehingga dokterpun meresepkannya untuk cedroxil di gunakan
sehari 2 kali sedangkan metronidazole 3 kali sehari yakni:

cefadroxil : pukul 7.00 & 19.00


metronidazole : pukul 06.00 , 14.00 & 22.00
sedangkan untuk rasa nyeri yang ditimbulkan, dokter meresepkan sanmol yang
berisi Paracetamol 500mg.
1. Kajian Administrasi

No Persyaratan Ada Tidak Keterangan


1. Nama Dokter  dr. Harman, Sp.S
2. Nomor SIP Dokter  -
3. Alamat Dokter  Rumah Sakit Hermina Arcamanik, Jalan
A. H Nasution No. 50 Bnadung
4. Tanggal Resep  26 April 2018
5. Nama Pasien  Tn. Iskandar
6. Alamat Pasien  -
7. Umur Pasien  -
8. Berat Badan Pasien  -
9. Paraf Dokter 

2. Kajian Farmaseutik

No Persyaratan Ada Tidak Keterangan


1. Bentuk & Kekuatan  Clopidogrel: , 75 mg
Sediaan Amlodipine: Tablet, 5mg
Atorvastatin: Tablet, 20mg
Gabapentin: Kapsul, 150mg
Flunarizine: Tablet, 5mg
2. Jumlah Obat  Clopidogrel: 30
Amlodipine: 30
Atorvastatin: 30
Gabapentin: 30
Flunarizine: 30
3. Stabilitas Clopidogrel: pada suhu dibawah 30o C
Amlodipine: pada suhu dibawah 30o C
Atorvastatin: pada suhu dibawah 30o C
Gabapentin: pada suhu dibawah 30o C
Flunarizine: pada suhu dibawah 30o C
4. Inkompatibilitas -

3. Kajian Klinis

No Nama obat Indikasi


1. Clopidogrel Mengurangi kejadian aterosklerosis (infark miokard stroke
& kematian vascular) pada pasien dengann aterosklerosis
yang ditandai dengan stroke atau penyumbatan arteri
perifer.
2. Amlodipine Hipertensi, angina kronik, angina vasospatik. dapat
diberikan sebagai terapi tunggal ataupun kombinasi dengan
obat anti hipertensi lain.
3. Atorvastatin Tambahan terhadap diet untuk menurunkan kolesterol
total, LDL, apoliprotein B & trigliserida yang meningkat
pada pasien yang hiperkolesterolemia primer,
hyperlipidemia kombinasi atau campuran.
4. Gabapentin Epilepsy, nyeri neuropati
5. Flunarizine Mencegah migren, pengobatan dan pencegahan gangguan
vestibular dan gangguan peredaran darah serebral dan
perifer: pusing, tinnitus, vertigo, sulit berkonsentrasi, dan
bingung, gangguan memoti, gangguan irama tidurserta
iritabilitas, kejang sewaktu berjalan dan berbaring,
parestesia, ekskremitas,dingin dan gangguan tropic.

No Nama obat Ketepatan dosis


1. Clopidogrel Dewasa & lanjut usia: 75mg sebagai dosis tunggal .
2. Amlodipine Awal 5mg/ hari maksimal 10mg/ hari
3. Atorvastatin Awal 10mg 1x / hari dengan kisaran 10 – 80mg 1x/ hari.
hiperkolesterolemia primer dan hiperlipidemia kombinasi
10mg 1x/hari selama 2 minggu & hingga 4 minnggu untuk
respon maksimal.
4. Gabapentin Dewasa dan 12 keatas: dosis 900mg dengan 300mg dihari
1, 300mg di hari ke 3 dan 4.
5. Flunarizine Dosis rata – rata harian 10 mg di malam hari sebelum tidur
atau dibagi 2, 5mg di pagi hari dan 5 mg di malam hari.

No Nama obat Aturan dan cara pakai


1. Clopidogrel S 1 dd 1
2. Amlodipine S–0–0–1
3. Atorvastatine S–0–0–1
4. Gabapentin S–0–0–1
5. Flunarizine S prn
No Nama obat Interaksi
1. Clopidogrel - penggunaan bersamaan dengan heparin tidak
menimbulkan efek penghambatan agregasi platelet oleh
clopidogrel. oleh karena itu harus hati – hati dalam
penggunaan secara bersamaan
- penggunaan bersama wafarintidak dianjurkan karena
dapat meningkatkan intensitas pendarahan.
2. Amlodipine - amlodipine dapat diberikan bersamaan dengan
penggunaan diuretik golongan thiazide, alpha blocker,
beta blochkers, ACE inhibitor, nitrat, nitroglycerine
sublingual, antiinfalamasi non steroid, antibiotic, serta
obat hipoglikemik oral.
3. Atorvastatin - resiko miopati selama terapi denga menhambat HMG
CoA reduktase meningkat dengan pemberian bersamaan
dengan cyclosporine, derivate fibric acid, niacin, atau
penghambat sitokorm P450 3A4.
- Pada sebuah studi pemberian atorvastatin 80mg dengan
amlodipine 10 mg yang secara bersamaan, dapat
mengakibatkan peningkata paparan terhadap
atorvastatin yang tidak berarti secara klinis.
4. Gabapentin - pemberia gabapentin bersamaan dengan antasid yang
mengandung alumunium dan magnesium mengurangi
bioavailbilitas gabapentin sekitar 20%.
- pemberian bersamaan dengan alcohol dan obat lain
yang bekerja sentral dapat meningkatkan efek samping
terhadap system saraf pusat.
5. Flunarizine - galaktorea telah dilaporkan pada beberapa wanita yang
mendapa obat kontrasepsi oral selama 2 bulan pertama
pengobatan flunarizine
- rasa mengantuk yang berta bila obat diminum
bersamaan dengan alcohol, obat hipnotik dan
tranquilizer
No Nama obat Kontra indikasi
1. Clopidogrel Kerusakan hati berat, pendarahan patologis aktif missal
tukak peptic atau pendarahan intracranial, laktasi.
2. Amlodipine Hipersensitif terhadap dihidropiridin
3. Atorvastatin Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum
peresisten ≥3 x nilai batas atas normal yang tidak dikethui
penyebabnya: kehamilan, wanita yang berpotensi hamil,
laktasi.
4. Gabapentin Pasien yang hipersensitif terhadap gabapentin atau
komponen didalamnya, pasien dengan prankeatitis akut,
pasien dengan galaktosemia.
5. Flunarizine Tidak diketahui

No Nama obat Efek samping


1. Clopidogrel Sakit kepala, pusing, parestesia, gangguan GI atau
hematologi, ruam kulit, pruritus.
2. Amlodipine Sakit kepala, edema, lelah, somnolen, mual, nyeri perut,
rasa panas & kemerahan pada wajah, palpitasi, pusing
jarang, nyeri sendi.
3. Atorvastatine Insomnia, sakit kepala, mual, diare, nyeri perut, didpepsi,
konstipsi, kembung, myalgia, asthenia, hipo &
hiperglikemia, anoreksia, neuropati perifer, parestesia,
prankeatisis dll.
4. Gabapentin Nyeri punggung, kelelahan, sakitkepala, facial oedema.
5. Flunarizine Menimbulkan ngantuk dan lelah, gejala ekstrapiramidal
seperti bradikinesa, ringiditas, nyeri uluhati, insomnia,
galaktorea dsb.
Pembahasan Resep 3:

Dari resep ke – 3 ini kemungkinan pasien terkena penyakit stroke. Stroke


merupakan penyakit yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh darah otak
atau pecahnya pembuluh darah di otak. Sehingga akibat penyumbatan maupun
pecahnya pembuluh darah tersebut, bagian otak tertentu berkurang bahkan
terhenti suplai oksigennya sehingga menjadi rusak bahkan mati. Penyakit stroke
ini biasanya diawali karena kolesterol dalam darah tinggi yang ditandai dengan
banyaknya timbunan lemak dalam pembuluh darah, sehingga otomatis otak
mengirim perintah agar darah menaikkan tekanannya, agar alirannya tidak
tersendat oleh lemak - lemak tersebut. Karena kerja itulah yang membuat tekanan
darah juga tinggi.

Maka dari itu solusinya dokter meresepkan clopidogrel sebagai obat antiplatelet
yang dapat mencairkan darah agar darah tidak beku dan tersumbat salah satunya
agar tidak tersumbat di otak. selain itu dokter juga meresepkan amlodipine agar
tensi pada pasien kembali normal, namun dokter juga meresepkan atorvastatin
untuk mengatasi kolesteronya agar tidak menyebabkan tensi naik lebih tinggi lagi.
Sedangkan untuk syaraf di otot – ototnya dokter meresepkan gabapentin dan
flunarizine untuk mencegah atau mengobati sakit kepala yang disebabkan oleh
tensi dan kolesterol yang tinggi.

Dari resep ke – 3 ini tidak ada duplikasi atau polifarmasi obat. Namun untuk
penggunaan atorvastatin dan amlodipine akan lebih baik jika di beri jeda, yakni
penggunaan amlodipine pada malam hari sesudah makan dan atorvastatin
diminum malam hari sebelum tidur.

Anda mungkin juga menyukai