(glaukoma)
Kelompok 1 :
1. Ina Kusuma Diana (163110066/C)
2. Khosyi Nolan Marelda (163110078/C)
3. Luh Putu Kencana Wulan (163110088/C)
4. Made Wardani (163110094/D
5. Muhammad Iqbal (163110110/D)
Definisi Glaukoma
• Glaukoma adalah gangguan okular yang ditandai
dengan perubahan pada pusat saraf optik (lempeng
optik) dan kehilangan sensitivitas visual dan jarak
pandang. (ISO Farmakoterapi).
• Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti
hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut
pada pupil penderita glaucoma. Kelainan mata
glaukoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola
mata, atrofi papil saraf optic, dan menciutnya lapang
pandang. Penyakit yang ditandai dengan peninggian
tekanan intraokular ini disebabkan oleh bertambahnya
produksi cairan mata oleh badan siliar, berkurangnya
pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata
atau di celah pupil (glaucoma hambatan pupil).
Patofisiologi Glaukoma
Terdapat 2 tipe utama glaukoma yaitu glaukoma
sudut lebar yang biasanya terjadi pada banyak
kasus dan glaukoma sudut sempit. Pada glaukoma
sudut lebar, penyebab spesifik dari neuropati optik
tidak diketahui. Peningkatan tekanan intraokular
(TIO) diduga sebagai penyebab utama. Faktor
lainnya adalah peningkatan kerentanan dari saraf
optik menjadi iskemia, penurunan atau
ketidakteraturan aliran darah, eksitotoksisitas,
reaksi autoimun dan proses fisiologi abnormal lain.
Manifestasi Klinik
1. Glaukoma Sudut Terbuka
• Menahun. Mulainya gejala glaukoma simpleks ini agak lambat, kadang tidak
disadari penderita(silent disease). Mata tidak merah dan tidak ada keluhan
lain. Pasien datang biasanya jika sudah ada gangguan penglihatan, keadaan
penyakitnya sudah berat.
• Hampir selalu bilateral
• Refleks pupil lambat, injeksi siliar tidak terlihat
• TIO meninggi, KOA mungkin normal, dan pada gonioskopi terdapat sudut
yang terbuka
• Lapangan pandang mengecil atau menghilang
• Atropi nervus optikus dan terdapat cupping abnormal (C/D > 0,4)
• Tes provokasi positif
• ‘Facility of outflow’ menurun. Pada gambaran patologi ditemukan proses
degeneratif pada jala trabekula, termasuk pengendapan bahan ekstrasel di
dalam jala dan di bawah lapisan endotel kanal Schlemm.
2 Glaukoma Sudut Tertutup
4 Glaukoma Kongenital
1. Trabekulektomi
2. Siklodekstruksi
3. Iridektomi
Penanganan Secara Farmakologi
• Kelas :
1. β-bloker
2. Non selektif
Timolol
Levobunolol
3. Selektif
Betaxolol
• Kelas :
1. Agonis α2-Adrenergik
2. Brimonidin
3. Apraclonidin
• Keterangan :
Dosis awal 100 – 200 mg dilanjutkan 100 mg tiap 12 jam
1-2 tetes, 3 kali sehari
• Mekanisme kerja : Meningkatkan pengaliran uveoskleral
• Kelas :
1. Analog Prostaglandin
2. Analog prostaglandin F2α
Latanoprost
3. Analog prostamide
Bimatoprost
Travoprost
Obat A Obat B