Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM FARMASETIKA II

NAMA : Resi Juliana


NIM : 052191070
GEL : B1
RESEP NO : 10

1. Resep

Dr Agus
SIP :235/SIP/2019
Jalan Melati 1
Ungaran
Ungaran,

R/ Chloramphenicol 250 mg
Parasetamol 250 mg
Luminal 25 mg
CTM 8 mg
MfIa pulv dtd No. X
Da in pulv
S bdd pulv 1

Pro : Dinda (5 tahun,18 kg)

2. Skrining Resep

Farmasetika Keterangan Administratif Keterangan Klinik Keterangan


Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak
BSO  Nama & No.  ESO 
SIP Dokter
Kekuatan Obat  Alamat  Interaksi Obat 
Dokter
Potensi Obat  No. Telepon  Kesesuaian 
Jumlah Obat
Stabilitas  Alamat &  Indikasi 
Sediaan Tanggal

1
Resep
Inkompatibilitas  Paraf Dokter  Kontraindikasi 
Cara pemakaian  Nama Pasien  Duplikasi/Polifa 
rmasi
Lama pemakaian  Umur Pasien  

Berat Badan  Waktu 


Pasien penggunaan
obat
Alamat  Alergi 
Pasien
Nama Obat 
Aturan Pakai 

Tanda R/ 
Jumlah Obat 
Tanda iter 
/lainnya

3. Indikasi :
 Chlorampenicol : Pengobatan infeksi serius karena organisme
yang resisten terhadap antibiotic lain yang kurang toksik atau
ketika daya tembusnya ke lokasi infeksi secara klinis lebih unggul
daripada antibiotic lain yang sensiti terhadap organisme, berguna
dalam infeksi yang disebabkan oleh Bacteroides, H.influenzae,
Neisseria meningitides, Salmonella, dan Rixkettsia, aktif terhadap
banyak terhadap enterococci yang resisten terhadap vankomisin
(DIH,1422). Dosis dewasa yang diberikan 50-100 mg/kg/hari
dalam dosis terbagi setiap 6 jam. Maksimal pemberian
4000mg/hari
 Parasetamol 500 mg : Sakit kepala, sakit sendi, sakit otot, sakit
kepala, reumatik, artritis, sakit gigi, menurunkan panas (ISO
Volume 50 hal.263)
 Chlorpheniramine (CTM) 4 mg: untuk meringankan gejala
alergi seperti pada rhinitis, urtikaria, dan hay fever. (ISO Volume
49 hal.64)
 Luminal : Antikonvulsi, hipnotik, dan sedative. (ISO Volume 50
hal. 84).Untuk indikasi sebagai sedative dosis yang dapat di
berikan adalah 30-120 mg/hari dalam 2-3 kali dosis terbagi.
2
4. Permasalahan
1. Tidak ada nomor telepon dokter, tempat dan tanggal penulisan resep,
alamat pasien, dan paraf dokter.
2. Terjadi beberapa interaksi diantaranya :
a. Barbiturat (luminal) x Chlorampenicol
Interaksi kedua obat termaksud kedalam signifikansi 2, golongan
moderat. Interaksi antara kedua obat dapat mengubah efek dari
kedua obat. Interaksi obat dapat menurunkan efek terapi dari
chlorampenicol dan meningkatkan kadar luminal dalam darah
sehingga dapat menjadi toksik.(drug.com)

b. Barbiturat (Luminal) x Parasetamol


Interaksi kedua obat termaksud kedalamsignifikansi 2, golongan
Moderat. Penggunaan Acetaminofen bersama luminal dapat
mengubah efek asetaminofen dan dapat menyebabkan efek
samping serius yang dapat menyebabkan hepatotoksik. Interaksi
kedua obat dapat menurunkan efek terapi asetaminofen.
Menkanisme ini mungkin terkait dengan metabolism CYP450
parasetamol yang dipercepat dengan konsekuensi peningkatan
metabolic hepatotoksik. (drug.com)
c. Luminal (barbiturat) x Chlorpheniramine Maleat
Interaksi kedua obat termaksud kedalam signifikansi 2, golongan
Moderat. Penggunaan kedua obat secara bersama dapat
meningkatkan efek samping seperti pusing, kantuk ,kebingungan,
dan kesulitan konsentrasi. (drug.com)

3. Resep untuk anak-anak < 6 tahun.


4. Terdapat terapi kausal (Chlorampenicol) dan terapi symptomatis
(Luminal, CTM, Parasetamol) dalam satu sediaan obat.
5. Luminal merupakan golongan obat psikotropika .
6. Terdapat ketidaksesuaian aturan minum pada terapi kausal
(chloramphenicol) pada resep dengan aturan minum literature.
7. Tidak terdapat Recipe pada terapi simtom.
8. Luminal memiliki efek sedative (mengantuk)

5. Rekomendasi Permasalahan
1. Kurangnya kelengkapan administratif pada resep dapat menghbungi
dokter yang bersangkutan, untuk mengetahui apakah resep atas nama
An. Dinda (5 Th) memang benar diresepkan oleh dokter tersebut,

3
dikarenakan luminal merupakan obat golongan psikotropika yang
harus dilaporkan pada dinas kesehatan. Jika dokter tersebut memang
benar merepkan dosis untuk Dinda sebaiknya menghimbau doketr
untuk melengkapi resepnya atau dapat dikonfirmasi langsung dengan
pasien atau keluarga yang mengambil obat untuk pasien, dan dapat
ditanyakan alamat pasien dan nomor telepon dokternya melalui
pasien.
2. Rekomendasi permasalahan interaksi diatas :
a. Luminal dibuat dalam sediaan pulveres terpisah dengan
Chlorampnicol
b. Luminal dibuat dalam sediaan pulveres terpisah dengan Parasetamol
c. Luminal dibuat dalam sediaan pulveres terpisah dengan CTM diberi
interval 2 jam pemberian.

3. Obat terapi kausal (Chlorampenicol) dibuat sediaan pulveres terpisah


dengan obat terapi simtomatis (Parasetamol, CTM, Luminal)
4. Penandaan garis bawah biru pada obat golongan psikotropika
(Luminal).
5. Aturan minum (kuur) Chlorampenicol yang sesuai dengan literature
(DIH) adalah 4 kali sehari (setiap 6 jam sekali ) selama 5 hari. Maka
sediaan Klorampenikol yang dibuat sebanyak 20 bungkus
6. Bentuk sediaan kapsul diganti menjadi sediaan pulveres atau puyer ,
agar lebih mudah dikonsumsi anak umur < 5 tahun.
7. Diberikan tanda R/ pada luminal dan Chlorampenicol.
8. Memberikan informasi kepada pasien bahwa obat yang akan

dikonsumsi memiliki efek samping mengantuk. Untuk itu, aktifitas


berat sebaiknya dikurangi dan minum sebelum tidur.

6. Perhitungan Dosis

Dosis Pemakaian Dosis Maksimum % DP/DM


1.Chlorampenicol DL Chlorampenicol
(1x = 250 mg-500 mg,
1 hari 1 g- 2 g )
(Sumber : FI III
Hal. 962)

4
1 x = 250 mg 1x = 18/70 kg x (250 1 x = 250 mg / (64,29-
– 500 mg ) = 64,29 mg – 128,57 mg ) x 100%
128,57 mg = 388,86 % - 194,45 %

1 hr = 4 x 250 mg 1 hari = 18/70 kg x (1 g- 1 hri = 1000mg / (257,14 –


= 1000 mg 2 g) = 257,14 mg – 514,29 mg) x 100 %
514,29 mg = 388,86% - 194,45 %

Kesimpulan :
Dosis > 100 % (OD)

Penurunan Dosis 80 %

1 hari = (257,14 mg –
514,29 mg) x 80%
= 205,712 mg – 411,432 mg

1 x = (64,29 mg – 128,57
mg) x 80% = 51,432 mg –
102,856 mg

2. Parasetamol DL Parasetamol Persentase Dosis


(DL Pemakaian) (1 x = 500 mg, 1 hari
500-2000mg )
(Sumber : FI III Hal.
959)

1x = 250 mg 1 x = 18/70 kg x 500 mg 1 x = 250 mg / 128,57 mg


= 128,57 mg x 100% = 194,45 %
1 h = 2 x 250 mg 1 hari = 18/70 kg x 1 hri = 500mg /128,57 mg x
= 500 mg (500mg –2000 mg) = 100 % = 388,89 % -97,22 %
128,57 mg-514,29 mg
Kesimpulan :
Dosis > 100 % Perlu
Penurunan Dosis

5
Penurunan Dosis 80 %

1 hari = 128,57 mg - 514,29


mg x 80% = 102,856 mg –
411,432 mg

1x = 128,57 mg x 80%
= 102,856 mg

2. CTM DM CTM (- /40mg)


Sumber (FI III hal.963)

1x = 8 mg 1 x = 10,29 mg / 2 1x = 8 / 5,145 x 100 %


= 5,145 mg = 155,49 %
1 hr = 2 x 8 mg 1 hr = 18/70 kg x 40 mg 1 hr = 16 mg/10,29 mg x
= 16 mg =10,29 mg 100 % = 155,49 %

Kesimpulan
Dosis 155,49 % (OD)

Penurunan Dosis 80 %

Dosis 1 x = 5,145 mg x 80%


= 4,116 mg
1 hari = 10,29 mg x 80%
= 8,232 mg

3. Luminal DM (300 mg-600 mg)


Sumber : (FI III hal.
980)

1 x = 18/70 kg x 300 mg 1 x = 25 mg/77,14 mg x


1x = 25 mg = 77,14 mg 100 % = 32,40 %
1 hari = 18/70 kg x 600 1 hari = 50 mg/154,28 mg x
1 hari = 25 mg x 2 mg = 154,28 mg 100% = 32,40 %
= 50 mg
Kesimpulan
6
Dosis <100 (Tidak OD)

7. Pengambilan bahan dan penimbangan


a. Chlorampenicol
Dosis x jumlah sediaan : (102,856 mg x 10) = 1028,6 mg (dosis 2 x sehari)
Pemakaian untuk 5 hari (4 x sehari) = 102,856 mg x 20 = 2057,1 mg
b. Parasetamol
Dosis x jumlah sediaan = (102,856 mg x 10) = 1028,6 mg
Parasetamol yang diambil @500 =1028,6 mg/ 500mg = 2,1 tablet
c. Luminal
Dosis x jumlah sediaan : (25 mg x 10) = 250 mg
Kapsul yang digunakan nomor =
Bobot mg x 10 kapsul =
Luminal yang ditimbang = 250 mg
Sisa ditambahkan SL atau laktosa
d. CTM
Dosis x jumlah sediaan = (4,116 mg x 10) = 41,16 mg
CTM yang diambil sebanyak @4 mg = 41,16 mg/4 mg = 10,3 tablet
- Penimbangan bahan 1 CTM yang diambil :
1. Ambil 11 tab CTM
2. Timbang 1 tablet CTM
3. Hitung serbuk CTM yang diambil
= Berat CTM x (0,3/1 tablet) 4 mg x 0,3 = 1,2 mg
Jadi, berat CTM yang diambil dan dicampurkaan pada 10 tablet
CTM yang telah digerus sebanyak 1,2 mg dan sisa CTM
dibungkus perkamen.

Ungaran, 29 Maret 2020

Praktikan Dosen Pengampu

(Resi juliana) (…………………..)

7
8

Anda mungkin juga menyukai