PADA ANAK
AUTISME
a. Autisme Persepsi
Autisme ini dianggap sebagai autisme asli dan disebut autisme internal karena
kelainan sudah timbul sebelum lahir.
b. Autisme Reaksi
Autisme ini biasanya mulai terlihat pada anak – anak usia lebih besar (6 – 7 tahun)
sebelum anak memasuki memasuki tahap berfikir logis. Tetapi bisa juga terjadi
sejak usia minggu – minggu pertama. Penderita autisme reaktif ini bisa membuat
gerakan – gerakan tertentu berulang – ulang dan kadang – kadang disertai kejang
– kejang.
Bersifat:
(1) Verbal;
(2) Non-Verbal;
(3) Kombinasi
Area bantuan dan Terapi yang dapat
diberikan oleh Terapis Wicara:
1. Untuk Organ Bicara dan sekitarnya
(Oral Peripheral Mechanism), yang sifatnya
fungsional, maka Terapis Wicara akan mengikut
sertakan latihan-latihan Oral Peripheral Mechanism
Exercises; maupun Oral-Motor activities sesuai
dengan organ bicara yang mengalami kesulitan.
2. Untuk Artikulasi atau Pengucapan:
Artikulasi/ pengucapan menjadi kurang sempurna
karena karena adanya gangguan, Latihan untuk
pengucapan diikutsertakan Cara dan Tempat
Pengucapan (Place and manners of Articulation).
Kesulitan pada Artikulasi atau pengucapan,
biasanya dapat dibagi menjadi: substitution
(penggantian), misalnya: rumah menjadi lumah,
l/r; omission (penghilangan), misalnya: sapu
menjadi apu; distortion (pengucapan untuk
konsonan terdistorsi); indistinct (tidak jelas); dan
addition (penambahan). Untuk Articulatory
Apraxia, latihan yang dapat diberikan antara lain:
Proprioceptive Neuromuscular.
3. Untuk Bahasa: Aktifitas-aktifitas yang
menyangkut tahapan bahasa dibawah:
a. Phonology (bahasa bunyi);
b. Semantics (kata), termasuk pengembangan kosa
kata;
c. Morphology (perubahan pada kata),
d. Syntax (kalimat), termasuk tata bahasa;
e. Discourse (Pemakaian Bahasa dalam konteks
yang lebih luas),
f. Metalinguistics (Bagaimana cara bekerja nya
suatu Bahasa) dan;
g. Pragmatics (Bahasa dalam konteks sosial).
4. Suara: Gangguan pada suara adalah
Penyimpangandari nada, intensitas,
kualitas, atau penyimpangan-penyimpangan
lainnya dari atribut-atribut dasar pada suara,
yang mengganggu komunikasi, membawa
perhatian negatif pada si pembicara,
mempengaruhi si pembicara atau pun si
pendengar, dan tidak pantas (inappropriate)
untuk umur, jenis kelamin, atau mungkin
budaya dari individu itu sendiri.
5. Pendengaran: Bila keadaan diikut sertakan
dengan gangguan pada pendengaran maka
bantuan dan Terapi yang dapat diberikan:
(1) Alat bantu ataupun lainnya yang bersifat
medis akan di rujuk pada dokter yang
terkait; (2) Terapi; Penggunaan sensori
lainnya untuk membantu komunikasi;
PERAN KHUSUS dari Terapi wicara adalah
mengajarkan suatu cara untuk ber KOMUNIKASI:
Berbicara:
Mengajarkan atau memperbaiki kemampuan untuk dapat
berkomunikasi secara verbal yang baik dan
fungsional. (Termasuk bahasa reseptif/ ekspresif – kata
benda, kata kerja, kemampuan memulai pembicaraan, dll).
Penggunaan Alat Bantu (Augmentative Communication):
Gambar atau symbol atau bahasa isyarat sebagai kode
bahasa; (1) : penggunaan Alat Bantu sebagai jembatan
untuk nantinya berbicara menggunakan suara (sebagai
pendamping bagi yang verbal); (2) Alat Bantu itu sendiri
sebagai bahasa bagi yang memang NON-Verbal.
Dimana Terapis Wicara Bekerja :
1. Dirumah Sakit
2. Disekolah Biasa
3. Disekolah Luar Biasa
4. Pada Klinik Rehabilitasi
5. Praktek Perorangan
6. Home Visit
Terapi Biomedik
Yang dimaksud dengan terapi biomedik adalah
mencari semua gangguan tersebut diatas dan
bila ditemukan, maka harus diperbaiki , dengan
demikian diharapkan bahwa fungsi susunan
saraf pusat bisa bekerja dengan lebih baik
sehingga gejala-gejala autisme berkurang atau
bahkan menghilang
Pemeriksaan yang dilakukan biasanya adalah
pemeriksaan laboratorik yang meliputi
pemeriksaan darah, urin, rambut dan feses. Juga
pemeriksaan colonoscopy dilakukan bila ada
indikasi.
Terapi biomedik tidak menggantikan terapi-terapi
yang telah ada, seperti terapi perilaku, wicara,
okupasi dan integrasi sensoris. Terapi biomedik
melengkapi terapi yang telah ada dengan
memperbaiki “dari dalam”. Dengan demikian
diharapkan bahwa perbaikan akan lebih cepat
terjadi
Integrasi Sensori
Integrasi sensoris berarti kemampuan untuk
mengolah dan mengartikan seluruh rangsang
sensoris yang diterima dari tubuh maupun
lingkungan, dan kemudian menghasilkan
respons yang terarah
Disfungsi dari integrasi sensoris atau disebut juga
disintegrasi sensoris berarti ketidak mampuan
untuk mengolah rangsang sensoris yang diterima
Gejala adanya disintegrasi sensoris bisa tampak dari :
pengendalian sikap tubuh, motorik halus, dan motorik
kasar. Adanya gangguan dalam ketrampilan persepsi ,
kognitif, psikososial, dan mengolah rangsang.
Neurologik
Respon yg tidak sesuai terhadap stimulus
Tidak ada Sucking refleks
Kesulitan menangis ketika lapar
PENGKAJIAN
Gastrointestinal
Menurunnya selera makan
Kehilangan BB
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kriteria hasil :
1. Anak / klien dapat berkomunikasi
dengan menggunakan kata-kata yg
sederhana, konkret begitu pula dgn
bahasa tubuhnya. Infant dapat
mengkomunikasikan keinginannya
secara efektif (makan, tidur, rasa
nyaman)
TUJUAN