Anda di halaman 1dari 16

CASE BASED DISCUSSION

KELOID
Enrika Tunjung Puspita
1913020044
Pembimbing :
dr. Lucky Handaryati, Sp. KK
Identitas Pasien
Data Nomor RM
Nama
: 19-20-420616
: An D
Usia : 19 tahun
pasien Jenis Kelamin
Alamat
: Laki-laki
: Pengilon 5/3, Mangunsari, Sidomukti, Salatiga
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal periksa : 4 November 2019
Anamnesis 01 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan memiliki benjolan kecil-kecil di bagian
muka.Benjolan kecil ini sudah kurang lebih 3 tahun.
Awalnya benjolannya berukuran kecil kemudian
membesar dan melebar seperti benjolan yang tumbuh
perlahan-lahan sejak kurang lebih 3 tahun yang
lalu. Selain itu bekas luka juga dikatakan menghitam dan
terkadang disertai rasa gatal dan nyeri saat
ditekan yang tidak tentu munculnya. Dulu saat benjolan
masih kecil pasien mengaku sering
menggaruk luka tersebut karena gatal. Saat ini jika
keluhan gatal dan nyeri muncul, pasien sering menggaruk
dan menekan-nekan benjolan tersebut. Semenjak itu
bekas luka dikatakan membesar dan
melebar. Pasien selama ini belum pernah berobat ke
dokter untuk mengatasi keluhan ini.
Anamnesis 02 Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya seperti acne.

03 Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan yang sama.
Riwayat penyakit kulit dalam keluarga disangkal.

04 Riwayat Sosial Ekonomi


Aktivitas sehari-hari pasien merupakan seorang pelajar untuk
berangkat sekolah pasien biasa menggunakan sepeda motor. Pasien
mengaku sering terpapar sinar matahari.
Pemeriksaan
Keadaan Umum : Baik
Fisik Kesadaran : Composmentis
Berat badan : 65 kg
Kepala : Normochepali
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-),
ikterik (-/-)
• Telinga : Dbn
• Mulut : Dbn
Leher : Dbn
Thorax : Tidak dilakukan
Abdomen : Tidak dilakukan
Ekstremitas : Dbn
Diagnosis
Dan
01 Diangnosis Banding
Tatalaksana Skar hipertrofik

02 Diagnosis Kerja
Keloid

03 Tatalaksana
Flamicort 10 gr vial 1 i m m
Dokumentasi
.
Keloid
Simple PowerPoint Presentation

Simple PowerPoint Presentation


Keloid adalah tumor jinak akibat
Simple PowerPoint Presentation
proses penyembuhan yang tumbuh
meluas melewati batas luka aslinya
Simple PowerPoint Presentation
hingga menginvasi jaringan normal
didaerah sekitarnya.

You can simply impress your audience and


add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors, photos
DEFINISI
and Text. You can simply impress your
audience and add a unique zing and appeal to
your Presentations.
EPIDEMIOLOGI
Keloid bisa terjadi pada semua
usia tetapi insiden tertinggi terjadi
antara 10 sampai 30 tahun. Rata
– rata usia pasien wanita yang
mengalami keloid adalah 22.3
tahun dan usia rata- rata pasien
laki – laki adalah 22.8 tahun

Di negara berkembang sendiri


setiap tahunya terdapat 100 juta
penderita dengan keluhan parut.
Sekitar 55 juta kasus terjadi
akibat luka pembedahan elektif
dan 25 juta kasus terjadi akibat
pembedahan kasus trauma
ETIOLOGI
Etiologi keloid tidak diketahui tetapi sejumlah
faktor pencetus misalnya operasi, tato, gigitan,
vaksinasi, trauma tumpul, luka bakar dan luka tindik
pada daun telinga. Terdapat peran growth factor pada
pembentukan keloid, yaitu peningkatan kadar TGF –
beta.
Keloid mungkin terjadi spontan atau mungkin
familial. Demikian pula banyak penyakit dermatologis
lainnya yang berhubungan dengan pembentukan keloid.
Berbagai modalitas pengobatan dengan sukses
dilaporkan meliputi terapi kompresi, steroid intralesi,
krioterapi, eksisi bedah, radiasi, interferon, 5 –
fluorouracil, bleomycin, gel silikon, UV-A1 terapi,
methotrexate, Quercetin dan terapi laser.
Manifestasi Klinis
Keloid yang muncul sebagai manifestasi penyembuhan luka dapat
menganggu penampilan secara estetika dan dapat menimbulkan
gangguan psikologis pada penderitanya. Gangguan psikologis dan
estetika yang ditimbulkan keloid lebih berat dibandingkan akibat
jaringan parut lain, yaitu parut hipertrofik. Diagnosis keloid dan parut
hipertrofik kadang sulit ditegakan karena manifestasi klinik yang
hampir serupa. Keloid muncul sebagai tumor yang berwarna
kemerahan yang meluas menginvasi jaringan normal disekitar luka
aslinya.
Keloid tumbuh sebagai nodul yang tegas, disertai rasa gatal dan
nyeri. Awalnya keloid berwarna pink atau merah dan terus tumbuh,
hal ini tidak terjadi pada parut hipertrofik yang tidak terus tumbuh
setelah mencapai ukuran tertentu.
Keloid muncul sebagai nodul berbatas tegas yang sering terjadi
pada bahu, dada, punggung atas, leher bagian belakang, lengan
atas, daun telinga, dan pipi.
Keloid mempunyai ukuran yang bervariasi mulai 2 sampai 3mm.
Keloid memiliki bentuk yang bervariasi mulai dari simetris hingga
tidak beraturan. Warna keloid juga bervariasi mulai dari kemerahan
pada lesi yang baru hingga merah pucat pada lesi yang telah lama.

Gambar 1. Pembentukan keloid di berbagai tempat


tubuh dan pada pasien yang berbeda
Penegakkan Diagnosis
Ketika seorang pasien datang dengan parut abnormal,
membedakan keloid dari parut hipertrofik adalah hal
penting. Diagnosis keloid ditegakkan berdasarkan
gambaran klinik serta riwayat trauma terutama trauma
kulit. Beberapa pasien keloid datang dengan keluhan
mengalami rasa gatal dan sensasi terbakar di sekitar
parut keloid.
Manifestasi keloid berupa lesi eritema tanpa kelenjar
rambut dan kelenjar kulit lain yang semestinya ditemukan
pada kulit normal. Konsistensi keloid bisa dirasakan mulai
dari lembek seperti adonan hingga kenyal dan keras.
Pada pemeriksaan histologi, kolagen yang terdapat pada
dermis kulit normal atau jaringan parut normal terlihat
tidak menegang dan tersusun secara acak. Sedangkan
pada keloid, terlihat kolagen yang menegang dan
tersusun sejajar dengan epidermis. Kolagen ini juga
terlihat lebih tebal dibandingkan dengan kolagen pada
jaringan normal
Diagnosis Banding
Scar Hipertropik Keloid
Scar hipertrofik merupakan bekas luka yang Keloid merupakan
.
bekas luka yang
menonjol pada kulit akan tetapi tetap berada menonjol pada kulit dengan terjadi
pada luka aslinya pelebaran pada jaringan normal disekitar
luka aslinya
Penatalaksanaan

Kortikosteroid Cryosurgery Eksisi Interferon


Triamcinolone Cryosurgery memiliki Eksisi yang diikuti Terapi Interferon α,
acetonide (TCA) beberapa keuntungan dengan terapi interferon β, dan
adalah antara lain mudah radiasi dinilai efektif interferon ϒ
kortikosteroid yang dilakukan dengan biaya dalam penghapusan menurunkan fibroblas
sering dipakai murah dan memiliki keloid. Apabila
Terapi konvensional yang dalam konsentrasi tingkat rekurensi paling hanya dilakukan
keloid memproduksi
kolagen I, III, dan IV.
biasanya dilakukan ialah 10 – 40 mg/ml yang minimal dibandingkan sebagai terapi Penggunan
dilakukan secara dengan modalitas terapi tunggal tanpa terapi
menggunakan koritkosteroid, intralesi yang lain. Selain itu tambahan, operasi
interteferon setelah
dilakukan operasi
cryosurgery, operasi eksisi, dan cryosurgery juga memiliki eksisi mempunyai eksisi dapat
kekurangan yang perlu tingkat rekurensi
terapi interferon. dipertimbangkan antara 50%-80%
menurunkan tingkat
rekurensi munculnya
lain munculnya edema keloid
dan rasa tidak nyaman
setelah terapi dan
permanen hipopigmentasi
bisa terjadi
Thank You

Anda mungkin juga menyukai