Anda di halaman 1dari 17

HADIST ARBA’IN KE-13

UKHUWAH ISLAMIYAH

Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu,


pembantu Rasulullah Shallallahu ’ alaihi wasallam dari
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda:
Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia
mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya
sendiri. (Riwayat Bukhori dan Muslim)
KERUKUNAN ANTARUMAT
BERAGAMA
1. NUR AQILLA HAYA RAMADANI (A0C018086)
2. RAHMAT JHODY HIDAYAT (A0C018094)
3. ROHMATUSSA’DIAH (A0C018104)
4. SARAH BALFAGIH (A0C018106)
5. SEPTINA HIDAYATUL HASANAH (A0C018107)
6. YULI HARIANI (A0C018121)
7. ROSIDA (A0C0
8. YOLANDA DWI LESTARI (A0CO
Kata Islam tersusun dari huruf sin, lam, mim ( ‫سلم‬/salima) sebuah akar kata yang membentuk
kata‫ سالم‬/salam (damai),‫اسالم‬ /islam (kedamaian),‫استسالم‬ /Istislam (pembawa kedamaian),
dan ‫تسليم‬/Taslim (ketundukan, kepasrahan, dan ketenangan). Salam adalah kedamaian dan kepasrahan
dalam pengertian lebih umum. Islam adalah kedamaian dan kepasrahan dalam pengertian yang lebih
khusus, memiliki seperangkat konsepsi nilai dan norma (value & norm). Istislam adalah seruan kedamaian
dan kepasrahan yang lebih cepat, tegas, rigit, dan sempurna (perfect). Allah Swt. memberi nama agamanya
yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. dengan agama Islam. Bukan agama salam (kepasrahan tanpa
konsep). Bukan juga agama istislam yang lebih mengutamakan kecepatan, ketegasan, dan kesempurnaan
dalam memperjuangkan kedamaian dan kepasrahan.

Kata Islamْ itu sendiri mengisyaratkan jalan tengah atau moderat (tawassuth). Di dalam Al-Qur’an
ّ ْ ِّ
disebutkan: َّ‫اْل ْسالم‬
ِ ‫اَلل‬
َِّ َّ‫ ِإنَّ الدينَّ ِعند‬/Inna al-dina ‘inda Allahْ al-islam (Sesungguhnya agama di sisi Allah
ْ ْ ْ َ ً ْ ْ
hanyalah Islam/ Q.S. Ali Imran/3:19), َّ‫ن يقبلَّ ِمنه‬ َّ ‫اْل ْسال ِ َّم ِدينا فل‬
ِ ‫ي‬َّ ْ ‫ن يبتغَّ غ‬
َّ ‫( وم‬Barangsiapa mencari agama
selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya/ Q.S. Ali
Imran/3:19).

Perhatikan ayat-ayat tersebut di atas semuanya menggunakan kata ‫ االسالم‬/al-islam, dengan


menggunakan alif ma’rifah ( ‫أل‬/al), bukan‫اسالم‬ islam dalam bentuk nakirah, bukan
juga‫ اسالم‬salam atau‫ استسالم‬istislam. Ini semua menunjukkan bahwa dari segi bahasa saja al-islam (Islam)
sudah mengisyaratkan jalan tengah, moderat, dan sudah barang tentu menolak kekerasan dan keonaran.
Seharusnya seorang muslim (orang yang beragama Islam) itu mengedepankan kedamaian, ketundukan,
kepasrahan dan pada akhirnya merasakan ketenangan lahir batin.
Kalimatul Islam (kata Al-Islam) mengandung pengertian dan prinsip-
prinsip yang dapat didefinisikan secara terpisah dan bila dipahami
secara menyeluruh merupakan pengertian yang utuh.

1. Islam adalah Ketundukan


2. Islam adalah Wahyu Allah
3. Islam adalah Agama Para Nabi dan Rasul
4. Islam adalah Hukum-hukum Allah di dalam Alquran dan Sunnah
5. Islam adalah Jalan Allah Yang Lurus
6. Islam Pembawa Keselamatan Dunia dan Akhirat
Ukhuwah yang biasa diartikan sebagai “persaudaraan”, terambil dari akar kata yang pada
mulanya berarti “memperhatikan”. Makna asal ini memberi kesan bahwa persaudaraan
mengharuskan adanya perhatian semua pihak yang merasa bersaudara.
Masyarakat Muslim mengenal istilah Ukhuwah Islamiyah. Istilah ini perlu didudukan maknanya, agar
bahasan kita tentang ukhuwah tidak mengalami kerancauan. Untuk itu, terlebih dahulu perlu
dilakukan tinjauan kebahasaan untuk menetapkan kedudukan kata Islamiyah dalam istilah diatas.
Selama ini ada kesan bahwa istilah teresebut bermakna “persaudaraan yang dijalin oleh sesama
muslim”, atau dengan kata lain , kata “islamiyah” dujadikan sebagai pelaku ukhuwah itu.
Pemahaman ini kurang tepat. Kata Islamiyah yang dirangkaikan dengan kata ukhuwah lebih
tepat dipahami sebagai adjektiva, sehingga ukhuwah islamiyah berarti “persaudaraan yang bersifat
islami atau yang diajarkan oleh Islam”. Paling tidak ada dua alasan untuk mendukung pendapat ini.
Pertama, Al-Qur’an dan Hadits memperkenalkan bermacam-macam persaudaraan. Kedua, karena
alasan kebahasaan. Di dalam bahasa arab, kata sifat selalu harus disesuaikan dengan kata yang
disifatinya. Jika yang disifati berbentuk indefinitif maupun feminin, maka kata sifatnya pun harus
demikian. Ini terlihat secara jelas pada saat kita berkata “ukhuwah Islamiyah dan Al-Ukhuwah Al-
Islamiyah”.
Kata ukhuwah berakar dari kata kerja akha, misalnya dalam kalimat “akha fulanun shalihan”,
(Fulan menjadikan Shalih sebagai saudara). Makna ukhuwah menurut Imam Hasan Al Banna:
Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah.
1) Ukhuwah ‘ubudiyah atau saudara kesemahlukan dan kesetundukan kepada
Allah
2) Ukhuwah Insaniyah (basyariyah) dalam arti seluruh umat manusia adalah
bersaudara, karena mereka semua berasal dari seorang ayah dan ibu.
Rasulullah Saw. juga menekankan lewat sabda beliau,
‫)رواه ابخاري عن ابي هريرة(كونو عباد هللا اخوانا‬
Jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara.
‫العبادة كلهم اخوة‬
Hamba-hamba Allah semuanya bersaudara
3) Ukhuwah wathaniyah wa an-nasab, yaitu persaudaraan dalam keturunan
dan kebangsaan.
4) Ukhuwah fi din Al-Islam, persaudaraan antarsesama Muslim. Rasulullah
Saw. bersabda,
‫انتم اصحابي اخوانناالدين ياتون بعدى‬
Kalian adalah sahabat-sahabatku, saudara-saudara kita adalah yang datang
sesudah (wafat)-ku.
1. Dengan ukhuwah kita bisa merasakan manisnya
iman.
2. Dengan ukhuwah kita akan berada di bawah
naungan cinta Allah dan dilindungi dibawah
Arsy-Nya.
3. Dengan ukhuwah kita akan menjadi ahli surga di
akhirat kelak.
4. Bersaudara karena Allah adalah amal mulia yang
akan mendekatkan seorang hamba dengan
Allah.
5. Dengan ukhuwah dosa-dosa kita akan diampuni
oleh Allah.
Tingkatan yang terendah dari ukhuwah adalah
salamatush shadr, yaitu bersihnya hati kita dari perasaan
iri, dengki, benci, dan sifat-sifat negatif lainnya terhadap
saudara kita. Jika kita tidak bisa memberikan suatu kebaikan
kepada saudara kita, paling tidak kita tidak memiliki
perasaan yang negatif kepadanya. Termasuk juga dalam
tingkatan yang terendah ini adalah selamatnya saudara kita
dari kejahatan lisan dan tangan kita. Jangan sekali-kali kita
melakukan kezhaliman kepada saudara kita.
Adapaun tingkatan ukhuwah yang tertinggi adalah
itsaar, yaitu lebih mementingkan dan mengutamakan
saudara kita diatas diri kita sendiri.
1. Ukhuwah Islamiyah
Merasa dan mengakui bahwa sesama muslim diseluruh belahan dunia adalah saudara yang patut kita lindungi, kita
perjuangkan hak mereka atas islam jika berada pada negara yang sedang berperang serta mendoakan mereka
untuk kebaikan.
Inilah tahapan tahapan berharga dalam Ukhuwah islamiyah:
Ta’awun ; yaitu rasa saling tolong menolong antar umat beragama karena Allah.
Ta’fahum ; Yaitu rasa saling memahami bahwa tidak ada satu manusiapun yang bisa lolos dari kekurangan dan
kesalahan.
Ta’aruf ; Ta’aruf Menurut Islam yaitu rasa ingin mengenal orang lain dengan maksud memperbanyak persaudaraan.
Takaful ; yaitu saling bersatu dalam suka maupun duka serta bersama-sama menyelesaikan segala permasalahan
dengan rasa kasih sayang dan rasa saling menghargai pendapat yang berbeda.
2. Ukhuwah Insaniyah/basyariyah
Merasa dan mengakui bahwa seluruh umat manusia didunia adalah saudara kita. Tidak ada perbedaan yang
menjadi dasarnya untuk saling bermusuhan, karena tidak ada satu manusiapun yang hidup dalam keabadian.
3. Ukhuwah Wathaniyah
Saling Menjaga kerukunan antar umat beragama dan membudidayakan rasa saling membutuhkan,
saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada didalam negara kesatuan republik
indonesia serta bersama sama menjunjung tinggi martabat bangsa dimata bangsa lain.
1.Ta’aruf, berarti saling mengenal sesama manusia. Saling
mengenal antara kaum muslimin merupakan wujud nyata
ketaatan kepada perintah Allah Swt. (Q.S. Al Hujarat: 13).
2.Ta’aluf berarti bersatunya seorang muslim dengan muslim
lainnya, atau bersatunya seseorang dengan orang lain.
Ta’aluf berasal dari kata ilf artinya persatuan. Kata ulfah juga
serupa dengan kata ilf yang bermakna kecintaan Allah Swt.
kepada orang-orang beriman, yang mana Allah telah
mempersatukan hati mereka. Firman Allah (Q.S. 3:103 ; 8:63)
3. Tafahum, berarti saling memahami.
4. Ri’ayah dan tafaqud, adalah hendaknya seorang muslim memperhatikan
keadaan saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan
sebelum saudaranya meminta, karena pertolongan merupakan salah satu
hak saudaranya yang harus ia tunaikan. Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi
Muhammad saw., beliau bersabda, “Barang siapa menghilangkan
kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan menghilangkan satu
kesusahannya di hari kiamat. Barang siapa menutupi aib seorang muslim,
niscaya Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat. Allah selalu menolong
seorang hamba selama dia menolong saudaranya.” (H.R. Muslim)

5. Ta’awun, berarti saling membantu tentu saja dalam kebaikan dan


meninggalkan kemungkaran.

6. Tanashur, adalah jenis ta’awun tetapi memiliki pengertian yang lebih


dalam, lebih luas, dan lebih menggambarkan makna cinta dan loyalitas.
Tanashur merupalan terjemahan nyata dari ukhuwah dalam Islam. Orang-
orang yang berukhuwah dan bertanashur dalam kebenaran paling
banyak mendapat ridho, bantuan, dan pertolongan Allah Swt., yang juga
merupakan pertolongan kepada agama-Nya beserta kebenaran yang
dibawanya. Allah Swt. telah menjelaskan bahwa Dia pasti menolong siapa
saja yang menolong agama-Nya dalam firman-Nya (Q.S. Al Hajj 22:40).
1. Pengertian kerukunan Menurut Islam
Kerukunan dalam Islam diberi istilah tasamuh atau toleransi. Sehingga yang dimaksud toleransi adalah
kerukunan social kemasyarakatan, bukan dalam hal akidah Islamiyah (keimanan), karena akidah telah
digariskan secara jelas dan tegas dalam Al-Qur'an dan Hadits. Dalam hal akidah atau keimanan seorang
muslim hendaknya meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama dan keyakinan yang dianutnya.

2. Pandangan Islam Terhadap Pemeluk Agama Lain


- Darul harbi (daerah yang wajib diperangi)
Islam merupakan agama rahmatan lilalamin yang memberikan makna bahwa perilaku
Islam terhadap nonmuslim dituntut untuk kasih sayang dengan memberikan hak dan
kewajiban yang sama seperti halnya penganut islam sendiri dan tidak saling mengganggu
dalam hal kepercayaan. Islam membagi daerah (wilayah) berdasarkan agamanya atas Darul
muslim dan Darul harbi. Darul muslim adalah suatu daerah yang didiami oleh masyarakat
muslim dan diberlakukan hokum Islam. Sedangkan darul harbi adalah suatu wilayah yang
penduduknya memusuhi Islam. Penduduk darul harbi selalu mengganggu penduduk darul
muslim, menghalangi dakwah Islam, bahkan melakukan penyerangan terhadap darul muslim.
Menghadapi penduduk darul harbi yang demikian, umat Islam wajib melakukan jihad
melawannya.
- Kufur zimmy
Dalam suatu perintah Islam, tidaklah akan memaksa masyarakat untuk
memeluk Islam dan Islam hanya dismpaikan melalui dakwah (seruan) yang
merupakan kewajiban bagi setiap muslim berdasarkan pemikiran wahyu yang
menyatakan “tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam". Kufur zimmy adalah
sekelompok indivdu bukan Islam, akan tetapi mereka tidak membenci Islam, tidak
membuat kerusakan, dan tidak menghalangi dakwah Islam. Mereka harus dihormati
oleh pemerintah Islam dan diperlakukan seperti umat Islam dalam pemerintahan
serta berhak diangkat sebagai tentara dalam melindungi daerah darul muslim.
Adapun agama dan keyakinan kufur zimmy adalah diserahkan kepada mereka
sendiri dan umat Islam tidak diperbolehkan mengganggu keyakinan mereka.
- Kufur musta'man
Kufur musta'man adalah pemeluk agama lain yang meminta perlindungan
keselamatan dan keamanan terhadap diri dan hartanya. Kepada mereka pemerintah
Islam tidak memberlakukan hak dan hukum negara. Diri dan harta kaum mustaman
harus dilindungi dari segala kerusakan dan kebinasaan serta bahaya laiinya, selama
mereka di bawah perlindungan pemerintah Islam.
- Kufur mu'ahadah
Kufur mu’ahadah adalah negara bukan negara Islam yang membuat
perjanjian damai dengan pemerintah Islam, baik disertai perjanjian tolong-
menolong dan bela-membela atau tidak.
3. Kerukunan Intern Umat Islam
Kerukunan intern umat Islam di Indonesia harus berdasarkan
atas semangat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim)
sesuai dengan firman-Nya dalam surat Al-hujurat: 10. Kesatuan dan
persatuan intern umat Islam diikat oleh kesamaan akidah (keimanan),
akhlak, dan sikap beragamanya didasarkan atas Al-Quran dan Al-
hadits.Adanya perbedaan di antara umat Islam adalah rahmat asalkan
perbedaan pendapat itu tidak membawa perpecahan dan
permusuhan.
4. Kerukunan Antar Umat Beragama Menurut Islam
Kerukunan umat Islam dengan penganut agama lainnya telah
jelas disebutkan dalam Al-Qur'an dan Al-hadits. Hal yang tidak
diperbolehkan adalah dalam masalah akidah dan ibadah, seperti
pelaksanaan sosial, puasa dan haji, tidak dibenarkan adanya toleransi,
sesuai dengan firman-Nya dalam surat Al-kafirun 6, yang artinya:
“Bagimu agamamu, bagiku agamaku.”

Anda mungkin juga menyukai