Anda di halaman 1dari 21

NAMA KELOMPOK

1. FAJRI NURHIDAYAT (1618000871)


2. PUJI (161800)
3. TITA MULYA A (1618000951)
4. ISNAINI DINA A (1618001721)
5. LABIBAH ALAWIYAH (1618000901)
6. YULI K (1618001041)
Metabolisme fase II
Bertujuan untuk obat asal yang tidak berubah atau metabolik yang polar dikonjugasi
dengan asam glukuronat, sulfat, asam mekapturat atau asetat menjadi senyawa yang lebih
polar dan dieksresikan lebih cepat.

Reaksi ini berlangsung dengan mengikat gugus fungsional hasil metabolit reaksi fase I
dengan senyawa endogen yang mudah terionisasi dan bersifat polar sehingga menghasilkan
konjugat.

Senyawa induk yang mengandung gugus fungsional secara langsung terkonjugasi oleh
enzim-enzim pada fase II.
Metabolisme Fase II terbagi menjadi 3 reaksi :

Reaksi Konjugasi Reaksi Asetilasi Reaksi Metilisasi

1. As. Glukuronat
2. Sulfat
3. Glisin dan Glutamin
4. Glutation/ as.
merkapturat
Reaksi konjugasi
Penyempurnaan penguraian obat yang mengalami metabolisme oksidatif
atau reduktif, reaksi ini tidak selalu menghasilkan senyawa yang cukup
hidrofil atau tidak aktif untuk dieksresikan dengan segera.

Reaksi konjugasi dieksresikan melalui ginjal atau empedu. Konjugasi


dengan metabolit re-aktif dapat mencegah kerusakan biomakromolekul
seperti DNA, RNA, dan protein sel. Oleh karena itu reaksi konjugasi sering
dianggap proses detoksifikasi.
Macam-macam reaksi konjugasi
• Konjugasi asam glukuronat

D-Glukuronat
mengikat

Substrat

B-glukuronida

Kelarutan substrat
dalam air meningkat
Pembentukan β-glukuronida yaitu dari sintesis asam uridin-5’-difosfo-α-D-glukuronat
(UDPGA), suatu koenzim aktif lalu terjadi pemindahan gugus glukuronil ke substrat dengan
bantuan enzim UDP glukuronil transferase yang terdapat pada hati.

Contoh obat :
• Morfin
• Asetaminofen
• Asam Fenilasetat
• Konjugasi Asam Sulfat

Sulfat Anorganik (aktivasi)

diubah

PAPS

Enzim sulfotransferase

Pemindahan gugus SO4 PAPS ke


substrat
Berubah menjadi lebih polar karena aktivasi sulfat anorganik menjadi koenzim 3-fosfo-
adenosin-5’-fosfosulfat terjadi pemindahan gugus sulfat dari PAPS ke substrat,
pemindahan ini dikatalis oleh enzim sulfotransferase yang terutama terdapat dihati,
ginjal dan usus.

Konjugasi sulfat berfungsi untuk meningkatkan kelarutan senyawa dalam air dan
membuat senyawa menjadi tidak toksik. Konjugasi sulfat terjadi pada senyawa yang
mengandung gugus fenol (alfa metildupa, salbutamol, asetaminofen), kadang-kadang
terjadi pada senyawa alkohol (metanol, etanol, etc), serta senyawa amin aromatic
(anilin dan 2-naftilamin).
• Konjugasi glisin atau glutamin

Substrat aktif (oleh atp dan koenzim A)

Senyawa komplek asil


koenzim A

mengasilasi
Glisin glutanin

Dikatalis glisin/glutamin N-asil transferase


Glisin atau glutamin dapat berkonjugasi dengan substrat yang menngandung gugus
asam karboksilat, terutama asam aromatik dan asam arilalkil. Jumlah konjugat asam
amino tersebut relatif kecil karena terbatasnya ketersediaan asam amino tubuh dan
adanya kompetisi dengan proses glukuronidasi. Berbeda dengan asam glukuronat
dan sulfat, pada proses kojugasi ini asam amino tidak dirubah menjadi koenzim aktif.

Contoh obat :
• Bromfeniramin (glisin)
• Difenhidramin (glutamin)
• Konjugasi dengan glutation/asam merkapturat

(SH) glutation Senyawa elektron


bereaksi menurun

Oleh enzim glisin


dan asam glutamat

Glutation S-substitusi

Turunan merkapturat
Konjugasi glutation memegang peranan penting pada proses detoksifikasi
senyawa elektrofil reaktif. Senyawa elektrofil reaktif dapat menimbulkan
toksisitas, seperti kerusakan jaringan, karsinogenik, mutagenik dan
teratogenik, karena membentuk ikatan kovalen dengan gugus-gugus nukleofil
yang terdapat pada protein dan asam nukleat sel.

Glutation mengandung gugus nukleofil sulfhidril (SH), yang dapat bereaksi


dengan senyawa elektrofil reaktif sehingga melindungi jaringan sel yang
penting, terdapat pada hati.

Contoh obat :
• Azatioprin
• Metilparation
• Asam Etakrinat
Reaksi Asetilasi
Asetilasi merupakan jalur metabolisme untuk yang
mengandung gugus amin primer fungsi utama
reaksi asetilasi adalah membuat senyawa menjadi
tidak aktif dan untuk detoksifikasi namun
terkadang hasilnya dapat bersifat lebih aktif
dibandingkan induknya.
Gugus asetil yang digunakan untuk reaksi asetilasi
berasal dari asetil koenzim A dan reaksi ini
dikatalisis oleh enzim n- asetil transfase yang
terdapat pada sel retikuloendotel hati.
LANJUTTTTTTTTTT...
Turunan obat yang mengalami asetilisasi antara
lain:
1. Amin aromatik. Ex : Anilin, daspon
2. Sulfonamid. Ex: Sulfanilamit, sulfametazin
3. Hidrazin dan hidrazid, Ex : Hydralazin,
Fenelzin
4. Amin alifatik. Ex : Histamin dan meskalin
REAKSI METILASI
Reaksi ini berperan pada proses biosintesis
beberapa senyawa endogen serta untuk
proses bioinaktifasi obat. Koenzim yang
terlibat pada reaksi ini adalah s- adenosil-
metionin (SAM). Reaksi ini dikatalisis oleh
enzim metiltransfrase yang terdapat dalam
sitoplasma dan mikrosom.
Ex: Norepinefrin dan dopamin

Anda mungkin juga menyukai