Reaksi ini berlangsung dengan mengikat gugus fungsional hasil metabolit reaksi fase I
dengan senyawa endogen yang mudah terionisasi dan bersifat polar sehingga menghasilkan
konjugat.
Senyawa induk yang mengandung gugus fungsional secara langsung terkonjugasi oleh
enzim-enzim pada fase II.
Metabolisme Fase II terbagi menjadi 3 reaksi :
1. As. Glukuronat
2. Sulfat
3. Glisin dan Glutamin
4. Glutation/ as.
merkapturat
Reaksi konjugasi
Penyempurnaan penguraian obat yang mengalami metabolisme oksidatif
atau reduktif, reaksi ini tidak selalu menghasilkan senyawa yang cukup
hidrofil atau tidak aktif untuk dieksresikan dengan segera.
D-Glukuronat
mengikat
Substrat
B-glukuronida
Kelarutan substrat
dalam air meningkat
Pembentukan β-glukuronida yaitu dari sintesis asam uridin-5’-difosfo-α-D-glukuronat
(UDPGA), suatu koenzim aktif lalu terjadi pemindahan gugus glukuronil ke substrat dengan
bantuan enzim UDP glukuronil transferase yang terdapat pada hati.
Contoh obat :
• Morfin
• Asetaminofen
• Asam Fenilasetat
• Konjugasi Asam Sulfat
diubah
PAPS
Enzim sulfotransferase
Konjugasi sulfat berfungsi untuk meningkatkan kelarutan senyawa dalam air dan
membuat senyawa menjadi tidak toksik. Konjugasi sulfat terjadi pada senyawa yang
mengandung gugus fenol (alfa metildupa, salbutamol, asetaminofen), kadang-kadang
terjadi pada senyawa alkohol (metanol, etanol, etc), serta senyawa amin aromatic
(anilin dan 2-naftilamin).
• Konjugasi glisin atau glutamin
mengasilasi
Glisin glutanin
Contoh obat :
• Bromfeniramin (glisin)
• Difenhidramin (glutamin)
• Konjugasi dengan glutation/asam merkapturat
Glutation S-substitusi
Turunan merkapturat
Konjugasi glutation memegang peranan penting pada proses detoksifikasi
senyawa elektrofil reaktif. Senyawa elektrofil reaktif dapat menimbulkan
toksisitas, seperti kerusakan jaringan, karsinogenik, mutagenik dan
teratogenik, karena membentuk ikatan kovalen dengan gugus-gugus nukleofil
yang terdapat pada protein dan asam nukleat sel.
Contoh obat :
• Azatioprin
• Metilparation
• Asam Etakrinat
Reaksi Asetilasi
Asetilasi merupakan jalur metabolisme untuk yang
mengandung gugus amin primer fungsi utama
reaksi asetilasi adalah membuat senyawa menjadi
tidak aktif dan untuk detoksifikasi namun
terkadang hasilnya dapat bersifat lebih aktif
dibandingkan induknya.
Gugus asetil yang digunakan untuk reaksi asetilasi
berasal dari asetil koenzim A dan reaksi ini
dikatalisis oleh enzim n- asetil transfase yang
terdapat pada sel retikuloendotel hati.
LANJUTTTTTTTTTT...
Turunan obat yang mengalami asetilisasi antara
lain:
1. Amin aromatik. Ex : Anilin, daspon
2. Sulfonamid. Ex: Sulfanilamit, sulfametazin
3. Hidrazin dan hidrazid, Ex : Hydralazin,
Fenelzin
4. Amin alifatik. Ex : Histamin dan meskalin
REAKSI METILASI
Reaksi ini berperan pada proses biosintesis
beberapa senyawa endogen serta untuk
proses bioinaktifasi obat. Koenzim yang
terlibat pada reaksi ini adalah s- adenosil-
metionin (SAM). Reaksi ini dikatalisis oleh
enzim metiltransfrase yang terdapat dalam
sitoplasma dan mikrosom.
Ex: Norepinefrin dan dopamin