Anda di halaman 1dari 22

Clinical Science Session

Tinea korporis, Tinea manus, Tinea Unguim,


Tinea kruris, Tinea Pedis

Preseptor : dr. Diana Wijayanti, Sp.KK

Presentan : Yola Yolanda

SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2019
Tinea Korporis
Merupakan Dermatofitosis yang mengenai area glabrous skin, kecuali telapak
tangan, telapak kaki, dan selangkangan.

Epidemiologi
Bisa ditularkan oleh manusia atau binatang yang terinfeksi

Etiologi
Semua dermatofita bisa menyebabkan tinea korporis, yang paling sering adalah
Trichophyton Rubrum, E. floccosum, dan Microsporum Canis,
Gejala Klinis
• Annular/ring worm plaque dengan scale, central
clearing, pinggiran yang eritem dan batas yang
menyebar.
• berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang-
kadang dengan vesikel dan papul di tepi.
• Daerah tengahnya biasanya lebih tenang.Kadang-
kadang terlihat erosi dan krusta akibat garukan.
• Kelainan kulit dapat pula terlihat sebagai lesi-lesi
dengan pinggir yang polisiklik, karena beberapa lesi
kulit yang menjadi satu.
• Bentuk dengan tanda radang yang lebih nyata, lebih
sering dilihat pada anak-anak daripada orang dewasa
karena umumnya mereka mendapat infeksi baru 3
pertama kali.
Terapi
Tinea Kruris
Merupakan Dermatofitosis meliputi selangkangan, area genital, area pubis, perineal
dan kulit perianal

Etiologi
T. Rubrum dan E. Floccosum

Epidemiologi
- Ditularkan secara kontak langsung dan diperparah oleh udara yang lembab.
- Lebih sering pada dewasa dibandingkan dengan anak-anak.
- Prevalensi laki – laki dan perempuan 3 : 1
Manifestasi Klinis
• Papulovesikel eritematosa multipel, tepi
batas tegas & me, pruritus, nyeri
• E. floccosum  central clearing, terbatas
di lipatan genitokruris & paha atas bagian
medial
• T. rubrum  lesi konfluen, meluas ke
pubis, perianal, bokong & perut bawah,
genitalia (-)
• Perubahan sekunder : likenifikasi,
maserasi, pustulasi, dermatitis kontak
• Jika penyakit menahun, terdapat bercak 6
hitam disertai sedikit sisik
Penatalaksanaan
Medikamentosa 2. Sistemik
1. Topikal Diberikan bila lesi kronik, luas atau sesuai
indikasi
● Obat pilihan: golongan alilamin (krim
Obat pilihan:
terbinafin, butenafin) sekali sehari  terbinafin oral 1x250 mg/hari (hingga
selama 1-2 minggu klinis membaik dan hasil pemeriksaan
● Alternatif: golongan azol, misalnya laboratorium negatif) selama 2 minggu
krim mikonazol, ketokonazol, Alternatif:
klotrimazol 2 kali sehari selama 4-6  itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2
minggu
minggu
 griseofulvin oral 500 mg/hari atau 10-25
mg/kgBB/hari selama 2-4 minggu
 Ketokonazol 200 mg/hari 7
Tinea Pedis
Merupakan jenis dermatofita yang menyerang kaki

Etiologi
T. rubrum, T. mentagrophytes var. interdigitale, E. floccosum

Epidemiologi
• Prevalensi sekitar 10%.
• Sering terjadi pada komunitas yang menggunakan kamar mandi komunal

Transmisi
• Faktor predisposisi: cuaca panas, lembab, penekanan alas kaki, keringat yang
berlebihan
• Seringkali memiliki riwayat tinea pedis sebelumnya, tinea unguium pada jari
kaki, dan akan meningkat pada iklim panas.
Manifestasi Klinis
1. Tipe Interdigital
Dimulai dengan scalling, dan eritem di area
interdigital dan kulit subdigital pada kaki.
Bisa terjadi ko-infeksi (Staphylococcus
aureus) bisa menyebabkan
erosi interdigital dengan pruritus
2. Tipe Hiperkeratosis Kronis
(Moccasin)

Biasanya bilateral dengan


patch atau scalling yang
bersifat diffuse pada telapak
kaki, medial dan lateral aspek
(moccasin on a foot).
Derajat eritema bervariasi
Unilateral tinea manum
umumnya berhubungan
dengan hiperkeratosis tinea
pedis yang menghasilkan, “two
feet – one hand syndrome.”
3. Tipe Vesicobullous
Umumnya disebakan oleh T.
Mentagrophytes. Dengan gambaran
vesicle >3mm, vesikulopustul atau
bullae pada kulit tipis pada telapak
kaki dan periplantar area.
4. Acute Ulcerative Type

• Biasanya berbarengan dengan superinfeksi bakteri gram negatif dan T. Mentagrophytes.

• Menghasilkan : vesiculopustule dan ulcer purulent di plantar surface.

• Biasanya disertai dengan Cellulitis, lymphangitis, lymphadenopathy, dan demam

• Vesicobullous dan acute ulcerative type sering menyebabkan id reaction


Tatalaksana
● Kelembaban   bedak, absorbent socks, sepatu terbuka
● Bedak antijamur : undecylenic acid & tolnaftat
● Tinea pedis interdigitalis ringan, bakteri (-)  topikal dg alilamin, azol, siklopiroks, tolnaftat,
undecenoic acid.
● Terbinafin topikal 1 minggu  efektivitasnya 66%,
Topikal lain  4 - 6 minggu.
● Terbinafin 250 mg/ hari, 2 minggu
● Flukonazol : - 150 mg/ minggu 3 - 4 minggu
● Itrakonazol untuk dewasa :
 2 x 200 mg/ hari, 1 minggu
 100 mg/ hari, 4 minggu
● Itrakonazol anak-anak:5 mg/kg/ hari, 2 minggu.
Tinea Manus
Merupakan Dermatofitosis kronis pada tangan, sering unilateral, paling sering terjadi di
tangan yang dominan dan biasanya berhubungan dengan tinea pedis.

Etiologi
T. rubrum, T. mentagrophytes var. interdigitale, E. floccosum

Transmisi
● Kontak langsung dg orang / hewan terinfeksi, tanah, autoinokulasi,
● Berhubungan dengan tinea pedis,

Faktor risiko : pekerja kasar & inflamasi pada tangan


Manifestasi Klinis
Gejala

- Simtomatik

- Pruritus

- Nyeri jika terdapat infeksi sekunder atau pecah-pecah.

Pemeriksaan fisik:

- Hyperkeratosis dan bersisik pada lipatan palmar

- Fisura pada palmar

- Erythema
TATALAKSANA
● Bedak antijamur : undecylenic acid & tolnaftat
● Terbinafin topikal 1 minggu  efektivitasnya 66%,
Topikal lain  4 - 6 minggu.
Tinea Unguium / Onychomycosis
Kelainan kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita.

Faktor Risiko: trauma kuku, infeksi yang bersifat imunosupresif

Etiologi:
• Dermatophytes: T. rubrum and T. interdigitale
• Yeast and nondermatophyte molds: Acremonium, Aspergillus, Fusarium, Scopulariopsis
brevicaulis, and Scytalidium are the
Terdapat 3 tipe klinis :

1. Subungual distalis:
Mulai dari tepi distal atau distolateral kuku,
menjalar ke proksimal dan di bawah kuku
terbentuk sisa kuku yang rapuh. Bila proses
berjalan terus, maka permukaan kuku bagian
distal akan hancur dan yang terlihat hanya
kuku rapuh yang menyerupai kapur.
2. Leukonikia trikofita
Keputihan di permukaan kuku yang
dapat dikerok untuk dibuktikan adanya
elemen jamur. Kelainan ini
dihubungkan dengan Trichophyton
mentagrophytes sebagai penyebabnya.
3. Subungual proksimalis
Mulai dari pangkal kuku proksimal terutama
menyerang kuku dan membentuk gambaran
klinis khas, yaitu terlihat kuku di bagian
distal masih utuh, sedangkan bagian
proksimal rusak.
Tatalaksana
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai