SETELAH MENINGGAL DUNIA ? @ Jika salah seorang dari saudaramu yang muslim meninggal dunia, maka ucapkanlah : . اللهم أجرنى فى مصيبتى واخلف لي خيرا منها.انا هلل وانا اليه راجعون
@ “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan
sesungguhnya kami akan kembali kepada- Nya. Ya Allah berilah aku pahala dalam musibahku dan gantikanlah antukku yang lebih baik daripadanya”. Hal-hal yang perlu dilakukan setelah seorang muslim meninggal dunia: 1. Memejamkan matanya, kemudian mendo’akan Bila seseorang meninggal dunia, sering terlihat kedua matanya terbuka, mungkin sedikit (celik) dan mungkin terbelalak. Hal ini karena keluarnya ruh itu diikuti oleh pandangan mata. Sabda Rasulullah: “Dari Ummi Salamah ia berkata: “Rasulullah saw datang kepada Abu Salamah (saat meninggalnya), sedang mata Abu Salamah celik, maka beliau memejamkannya, kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya ruh itu apabila diambil (dari jasadnya), diikuti oleh pandangan mata, maka bergemuruhlah orang-orang dari keluarganya, lalu beliau bersabda: Janganlah mendo’akan atas diri kamu (keluarga kamu) selain kebaikan. Karena sesungguhnya malaikat mengamini apa yang kamu katakan, kemudian beliau berdo’a: “ Ya Allah ampunilah (Abu Salamah), angkatlah derajatnya di tempat orang-orang yang shalih, dan berikanlah ganti pada orang- orang yang ia tinggalkan atas kepergiannya. Ampunilah kami dan dirinya wahai Tuhan semesta alam. Lapangkanlah dan sinarilah ia di dalam kuburnya”. (HR .Muslim 1/366) Dengan demikian bila jenazah kedapatan matanya celik/terbuka, hendaklah dipejamkan, dan dido’akan. Dipejamkan matanya, mendoakan dan memintakan ampun atas dosanya. Dilemaskan tangannya untuk disedekapkan di dada dan kakinya diluruskan. Dikatupkan mulutnya dengan mengikatkan kain melingkari dagu, pelipis sampai ubun-ubun, bila jenazah menganga mulutnya. Bila memungkinkan jenazah diletakkan membujur ke arah utara dan badannya diselubungi dengan kain. Menyebarluaskan berita kematiannya kepada kerabat-kerabatnya. Diperbolehkan mencium dan menangisi jenazah, sepanjang tidak sampai menjerit- jerit dan meratap-ratap. Menyegerakan pelunasan hutang-hutang jenazah. 2. Segera Melunasi Hutangnya Masalah hutang, menurut syar’I adalah masalah yang besar. Maka agama memerintahkan agar kita membersihkan diri dari hutang, dan hutang yang belum terlunasi akan menjadi beban sampai hutang tersebut dilunasi: نفس المؤمن معلقة بدينه حتى يقضى عنه (رواه: .قال رسول هللا ص م )أحمد والترمذى “Rasulullah bersabda: “Jiwa seorang mukmin itu tergantung dengan hutangnya hingga dilunasi”. (HR. Ahmad dan at-Tirmidzi) @ Rasulullah enggan menyalatkan orang yang meninggal masih punya beban hutang. @ Orang lain terutama keluarganya boleh membayar hutang orang yang meninggal, bila jenazah tidak meninggalkan harta untuk melunasinya @ Orang yang mati syahid diampuni sekalian dosanya, kecuali hutang. ) يغفر للشهيد كل ذنب اال الدين (رواه مسلم.قال ص م Nabi bersabda: “Orang yang mati syahid diampuni sekalian dosanya kecuali hutang”. (HR. Muslim) @ Orang yang menunda-nunda pembayaran hutangnya padahal ia mampu, kehoramatan dirinya jadi halal, artinya rahasia/hutangnya dapat disiarkan dan yang berwajib berhak menahan. ) لي الواجد يحل عرضه و عقوبته(رواه أبو داود والنسائى.قال ص م “Nabi bersabda:”Menahan (menunda-nunda) pembayaran hutang bagi orang yang mampu itu menghalalkan kehormatan dan hukumnya.”(HR. Abu Dawud dan Nasa’i) 3. Segera mengurusinya, dan mengabarkan kepada kerabat dan teman-temannya Memberitakan kematian seorang muslim kepada kerabat dan handai taulan, dan menyegerakan pengurusannya. @ Memberitakan kematian Sabda Rasulullah: “Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi menyiarkan kabar kematian (Raja Najasyi) pada hari meninggalnya, dan beliau keluar bersama-sama mereka (sahabat-sahabat) ke tempat shalat, lalu bershaf bersama mereka dan bertakbir atasnya empat kali (menshalatkan ghaib)”. (Muttafq “Alaihi) “Dari Abu Hurairah tentang kisah wanita yang biasa menyapu masjid, lalu Nabi bertanya tentang wanita tersebut, dan mereka menjawab: “Ia telah mati”. Maka sabda Nabi: mengapa kamu tidak memberitahu aku ?” Maka seolah-olah mereka memandang kecil urusan perempuan itu. Lalu Rasulullah bersabda: “Tunjukkan kepadaku kuburnya” Merekapun menunjukkan kuburnya, lalu Rasulullah menshalatkannya”. (Muttafaq ‘Alaihi) @ Menyegerakan Pengurusannya Hal-hal yang menjadi keharusan bagi umat Islam apabila saudaranya meninggal dunia adalah: “Memandikan, mengafani, menshalatkan dan menguburkan”. Jangan menunda pengurusan jenazah: : ثال ثة يا علي ال تؤخر هن: قال.عن علي رعز أن رسول هللا ص م (رواه. و األيم اذا وجدت كفؤا, و الجنازة اذا حضرت,الصالة اذا أتت )أحمد و الترمذي “Dari Ali ra. Bahwa Rasulullah bersabda: “Tiga hal, wahai Ali, jangan engkau tangguhkan yaitu: Shalat bila datang waktunya, janazah bila telah jelas (matinya), dan janda (wanita tidak bersuami) bila telah menemukan jodohnya”.(HR. Amad & at Tirmidzi) Keharusan umat Islam yang pertama apabila saudaranya meninggal dunia adalah “memandikan” Bagaimana urutan dan cara memandikan jenazah ? Persiapan @ Menyediakan air yang suci dan mensucikan, secukupnya dan mempersiapkan perlengkapan mandi seperti handuk, sabun, wangi- wangian, kapur barus, dan lain-lain. @ Mengusahakan tempat untuk memandikan jenazah yang tertutup sehingga hanya orang yang berkepentingan saja yang ada di situ. @ Menyediakan kain kafan secukupnya. A. Memandikan 1. Memandikan jenazah hendaklah dimulai dari anggota kanannya serta anggota wudhu. (Bukan diwudhukan) “Dari Ummu ‘Athiyah berkata: “Rasulullah bersabda, ketika puteri beliau (Zainab) dimandikan: “Mulailah dari anggota- anggota kanan dan tempat-tempat wudhunya”. (HR. Bukhari dan Muslim) 2. Mandikan dengan bilangan gasal, tiga atau lima kali atau lebih dari itu, dengan air bidara, serta pada kali yang terakhir taruhlah kapur barus meskipun sedikit. 3. Menjalin rambut janazah wanita yang panjang “Ummu ‘Athiyah berkata: “ … Lalu kami menjalin rambutnya menjadi tiga pintal” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud) 4. Mengeringkan dengan kain (misalnya dengan handuk) 5. Janazah pria dimandikan oleh pria, sedangkan wanita oleh wanita. Dan dibenarkan suami memandikan istri, atau sebaliknya. 6. Menutupi cacat tubuh bila ada BAGAIMANA CARA MEMANDIKAN JENAZAH ? @ Niat karena Allah swt @ Membalut jenazah dengan kain tebal (tidak transparan) untuk menutup aurat, lalu seluruh pakaian yang sebelumnya melekat di badannya dilepaskan. Artinya, jenazah dimandikan dalam keadaan tertutup auratnya. Membersihkannya dengan merogohnya. @ Melepaskan perhiasan dan gigi palsunya bila memungkinkan. @ Membersihkan rongga mulutnya, kuku- kukunya dan seluruh tubuhnya dari kotoran najis. @ Memulai memandikan dengan membersihkan anggota wudlunya dengan mendahulukan yang kanan dan menyiramnya hingga rata tiga, lima, tujuh kali atau sesuai dengan kebutuhan. @ Pada waktu memandikan hendaknya dengan hati- hati, lembut, dan sopan. @ Pada bagian akhir siraman hendaklah dicampurkan dengan wangi-wangian, seperti kapur barus atau daun bidara. @ Mengeringkan badan jenazah dengan handuk dan berilah wangi- wangian. Bagi yang berambut panjang hendaklah dikepang rambutnya bila memungkinkan. ان كسرعظم الميت: قال. وعن عائشة أن رسول هللا ص م . وأبو داود وان ماجه,مثل كسر عظمه حيا "رواه أحمد “Dan dari Aisyah bahwa Rasulullah saw. bersabda: sesungguhnya mematahkan tulang mayit itu sama dengan mematahkannya di waktu hidupnya”. (HR Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).