BARU LAHIR
Pembicara :
Dr. Sri Wahyuni , Sp.A.
CURICULUM VITAE
Nama : dr. Sri Wahyuni.,Sp.A
Tempat,tanggal lahir: Situbondo, 16 Agustus 1962
Alamat :Jl. Telaga Said Blok R 1-3,Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi
Agama : Islam
No. Telepon : 0877 7665 2399
O2 sangat penting
Sebelum dan sesudah persalinan.
Dalam rahim,: melalui mekanisme difusi melalui
plasenta yang berasal dari ibu diberikan kepada
darah janin.
Sebelum lahir, alveoli paru bayi menguncup dan
terisi oleh cairan . Paru janin tidak tidak
berfungsi sebagai sumber oksigen atau jalan
untuk mengeluarkan CO2 ( karbon dioksida)
sehingga paru tidak perlu diperfusi atau dialiri
darah dalam jumlah besar.
Fisiologi pernapasan bayi baru lahir
(lanjutan)
Setelah lahir, beberapa saat sesudah lahir paru
harus segera terisi oksigen dan pembuluih
darah paru harus berelaksasi untuk memberikan
perfusi pada alveoli dan menyerap oksigen
untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Reaksi bayi pada masa transisi normal
udara
Cairan
paru-
paru
janin
Faktor ibu,
Faktor bayi
Lilitan talipusat
Talipusat pendek
Simpul talipusat
Prolapsus talipusat
Faktor bayi
Anamnesis :
Gangguan atau kesulitan waktu lahir (lilitan tali pusat,
sungsang, ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, dll).
Lahir tidak bernafas/menangis.
Air ketuban bercampur mekonium.
Pemeriksaan fisis :
Bayi tidak bernapas atau napas megap-megap.
Denyut jantung < 100X/menit
Kulit sianosis, pucat.
Tonus otot menurun.
Untuk diagnosis asfiksia tidak perlu menunggu nilai Skor Apgar
Lahir
Perkiraan
waktu Ketuban bersih tdk ada
mekoneum ?
Bernafas/Menangis ? Perawatan
Tonus otot baik? selanjutnya
Warna Merah Jambu
Masa Gestasi cukup?
Tidak
Hangatkan bayi
Posisikan, bebaskan jalan nafas (bila perlu )
Keringkan, rangsang taktil, reposisi
Beri O2 (bila perlu)
D J < 60 D J < 60
Berikan
epinefrin *
Pertimbangkan kemungkinan :
Hipovolemia
Asidosis metabolik berat
Manajemen
Resusitasi
• Bayi tdk bernapas/menangis
• AK bercampur mekonium
• Kulit biru atau pucat Langkah Awal
• Tonus otot lemah
• Bayi prematur
• Hangatkan bayi di bwh pemancar panas
Tidak napas/menangis
Napas
Napas/nangis
Nilai HR
Nilai bayi
usaha napas , warna kulit & denyut jantung
Terapi medikamentosa
Epinefrin :
Indikasi:
Denyut jantung bayi <60x/m setelah paling
tidak 30 detik dilakukan ventilasi adekuat dan
kompresi dada belum ada respons.
Asistolik.
Dosis: 0.1-0.3 ml/kg BB dalam larutan 1:10.000
(0.01 mg-0.03 mg/kg BB)
Cara: IV atau endotrakeal. Dapat diulang setiap
3-5 menit bila perlu.
Cairan pengganti volume darah
Indikasi:
Indikasi:
Asidosis metabolik secara klinis ( napas cepat dan dalam,
sianosis)
Prasyarat: Bayi telah dilakukan ventilasi dengan efektip
Dosis: 1-2 mEq/kg BB atau 2 ml/KgBB (4.2%) atau 1 ml
/kgbb (7.4%)
Cara: Diencerkan dengan aquabides atau dekstrose 5%
sama banyak diberikan secara intravena dengan
kecepatan minimal 2 menit.
Efek samping: Pada keadaan hiperosmolaritas dan
kandungan CO2 dari bikarbonat merusak fungsi
miokardium dan otak.
TINDAKAN SETELAH RESUSITASI