Anda di halaman 1dari 13

BIROKRASI SEBAGAI KOMPAS

PERBANDINGAN ADMINISTRASI
NEGARA
1. DHEFFI NURUL .K (1702015021)
2. IIS MARLIANA (1702015022)
3. FITRIANI (1702015023)
4. BELITA AYU N.L (1702015024)

https://www.freeppt7.com
Pokok Pembahasan :

01 1. Konsep Birokrasi

02 2. Tipe Ideal Birokrasi

3. Birokrasi dan Fungsi Pelayanan


03 Birokrasi
Konsep Birokrasi
Konsep Birokrasi

Max Weber (dalam Suradinata, 2002 : 27 )


“Birokrasi adalah sebagai salah satu sistem
otorita yang ditetapkan secara
rasional oleh berbagai peraturan”

Sejalan dengan Weber, Blau, dan Page (dalam


Suradinata 2002 : 27 )
memformulasikan “birokrasi sebagai tipe dari organisasi,
dimaksudkan untuk mencapai tugas-tugas administrasi
besar dengan cara mengkoordinasikan secara sistematika
pekerjaan orang banyak.”
Menurut Albrow
dalam Zauhar, 1996 :

A. Bureaucracy as rational organization,


B. Bureaucracy as rule by official,
C. Bureaucracy as organizational in-efficiency,
D. Bureaucracy as public administration,
E. Bureaucracy as administration by officials,
F. Bureaucracy as the organization,
G. Bureaucracy as modern society
Menurut Evers ( dalam Zauhar, 1996 )
birokrasidiklasifikasikan menjadi :

1. Birokrasi dipandang sebagai rasionalisme prosedur


pemerintah dan aparat administrasi publik. Makna ini
adalah sejalan dengan ide Weber tentang birokrasi.
2. Birokrasi dipandang sebagai bentuk organisasi yang
membengkak dan jumlah pegawai yang besar. Konsep
inilah yang sering disebut dengan Parkinson law.
3. Birokrasi dipandang sebagai perluasan kekuasaan
pemerintah dengan maksud mengontrol kegiatan
masyarakat, oleh Evers disebut Orwelisasi.
Tipe Ideal Birokrasi
Mengutip pendapat Max Weber,
Tjokroamidjojo ciri-ciri utama struktur
dari birokrasi sebagai berikut :

1. Prinsip 2. Struktur 3. Aturan dan


Pembagian
Kerja Hierarki Prosedur

4. Prinsip Netral 5. Penempatan 6. Birokrasi


(tidak memihak) Atas Karier Murni
Menurut Sondang P. Siagian Terdapat
Prinsip - Prinsip dalam Birokrasi yang
Ideal:

1. Prinsip Organisasi

2. Prinsip Kejelasan Misi

3. Prinsip Kejelasan Fungsi

4. Prinsip Kejelasan Aktivitas

5. Prinsip Kesatuan Arah

6. Prinsip Kesatuan Perintah

7. Prinsip Desentralisasi

8. Prinsip Keseimbangan Wewenang dan Tamggung Jawab


Birokrasi dan Fungsi
Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut (Pasal 1 ayat 1 UU No. 25
Tahun 2009) diartikan sebagai kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayan-
an sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang dan jasa, atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik

Pelayanan publik adalah pemberian jasa, baik oleh


pemerintah, pihak swasta atas nama
pemerintah, ataupun pihak swasta kepada masyarakat,
dengan atau tanpa pembayaran guna
memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan
masyarakat.
Standar pelayanan adalah ukuran yang dilakukan dalam melakukan
layanan yang wajib ditaati pemberi dan atau penerima pelayanan.
Menurut Nommensen Sinamo (2015:83) standar pelayanan meliputi:

b. Waktu penyelesaian, waktu


a. Pelayanan, prosedur pelayanan
penyelesaian yang ditetapkan sejak
yang dilakukan bagi pemberi dan
saat pengajuan permohonan sampai
penerima pelayanan termasuk
dengan penyelesaian pelayanan
pengaduan
termasuk pengaduan,

c. Biaya pelayanan, biaya atau tarif


d. Produk ppelayanan, hasil pelayanan
pelayanan termasuk rincian yang
yang diterima sesuai dengan
ditetapkan dalam proses pemberian
ketentuan yang telah ditetapkan,
peayanan

f. Kompetisi petugas pemberi


e. Sarana dan prasaran, penyedian
pelayanan, kompetensi petugas harus
saranan dan prasarana pelayanan
ditetapkan berdasarkan pengetahuan,
yang memadai oleh penyelenggara
keahlian, sikap keterampilan, dan
pelyanan publik,
erilaku yang dibutuhkan.
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai