Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 5

EKING RUMAMPUK
FATMAWATY POLILI
MUH ALFANDY
NURSYAHILA SARI
PUTRI CAHYA MUTIARA MAS HANAFI
Produktivitas ialah menyangkut
perbandingan hasil yang diperoleh dengan
sumber – sumber ekonomi yang diguanakan.
Ada yang menyatakan bahwa
produktivitas ialah kuantitas atau volume dari
produk atau jasa yang dihasilkan. Akan tetapi
banyak pandangan menyatakan bahwa
produktivitas bukan hanya kuantitas, tetapi
juga kualitas produk yang dihasilkan, yang
harus juga dipakai sebagai pertimbangan
mengukur tingkat produktivitas.
Ada tiga ukuran produktivitas yang harus di
pertimbangkan dalam mengelola organisasi,
yaitu :
 Untuk tujuan strategi, apakah organisasi
sudah benar sesuai dengan apa yang telah di
gariskan.
 Efektivitas, sampai tingkat manakah tujuan
itu sudah dicapai dalam arti kuantitas dan
kualitas.
 Efisiensi, bagaimana perbandingann output di
bagi input, dimana pengukuran output
termasuk di dalamnya kuantitas dan kualitas.
Selanjutnya untuk menghitung tingkat
produktivitasnya, ada 3 bentuk dasar
perhitungan, yaitu :
 Produktivitas Parsial, yaitu perbandingan
output dengan salah satu input tertentu,
misalnya dengan input pekerja.
 Produktivitas total – faktor, yaitu
perbandingan output dengan sejumlah input
yang berhubungan dengan pekerja dan
modal.
 Produktivitas total, yaitu perbandingan
output dengan input.
Ada beberapa variable yang mempengaruhi
tingkat produktivitas suatu usaha atau
organisasi.

1. Managerial processes: menyangkut; perihal


merencanakan organisasi,
mengintegrasikan, dan mengawasi segala
kegiatan. Dengan demikian pekerjaan dapat
dijalankan dengan lancer dan sempurna. Jika
organisasi strukturnya tidak benar,
pekerjaan semrawut, pengawasan lemah,
maka tingkat produktivitasnnya akan
menurun.
2. Managerial leadership : berhubungan
dengan tujuan perusahaan penyediaan
kondisi kerja, ruangan, ventilasi, peralatan,
yang dapat mendorong pekerja bekerja lebih
giat dan semangat.
3. Motivation: yaitu faktor-faktor yang dapat
memotivasi karyawan untuk bekerja lebih
produktif, meningkatkan prestasi,
mengurangi kesalahan, dan meningkatkan
efisiensi.
Motivasi adalah kemauan untuk berbuat
sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan,
keinginan, dorongan atau impuls. Motivasi
seseorang tergantung kepada kekuatan
motofnya. Motif dengan kekuatan yang sangat
besarlah yang akan menentukan perilaku
seseorang. Motif yang kuat ini seringkali
berkurang apabila telah mencapai kepuasan
ataupun karena menemui kegagalan.
Teori motivasi yang sangat popular ialah
teori hirarki kebutuhan yang dikemukakan oleh
Albraham Maslow berpendapat bahwa hirarki
kebutuhan manusia dapat dipakai untuk
melikiskan dan meramalkan motivasinya.
Teorinya tentang motivasi didasarkan oleh dua
asuransi. Pertama, kebutuhan seseorang
tergantung dari apa yang telah dipunyainya,
dan kedua, kebutuhan merupakan hirarki
dilihat dari pentingnya. Menurut Maslow ada
lima kategori kebutuhan manusia.
Elthon Mayo dari Harvard University Graduate
School of Busines Administration menduga bahwa
produktivitas akan meningkat dengan peningkatan
penerangan. Dua kelompok diambil, satu
kelompok eksperimen dan yang satu lagi
kelompok control. Ke dua kelompok disamakan
fasilitasnya kecuali peneranganya. Ketika
penerangan ditingkatkan pada kelompook
eksperimen, output meningkat sesuai dengan yang
diramalakn. Sesuatu yang diluar dugaa, output
kelompok koontrol jga meningkat tanpa diberi
penernagan.
Teori X
1. Pekerjaan pada hakikatnya tidak disenangi
orang banyak
2. Kebanyakan orang rendah tanggung jawabnya
dan lebih suka dipimpin
3. Kebanyakan orang kurang kreatif
4. Orang lebih suka memikirkan kebutuhan-
kebutuhan yang bersifat fisik saja, asal itu
sudah dipenuhi, selesaai persoalannya.
5. Kebanyak orang harus dikontrol secara ketat,
dan sering harus dipaksakan menerima tujuan
organisasi (dipaksa bekerja)
Teori Y
1. Pekerjaan itu sebetulnya sama dengan
bermain, cukup enarik dan menyaksikan.
2. Orang mempunyai kemampuan mengawasi
diri sendiri guna mencapai tujuan.
3. Setiap orng mempunyai kemampuan
kreeativitas
4. Orang tidak hanya memiliki kebutuhaan fisik
saja tetapi juga memiliki kebutuhan rasa
aman, ingin bbergaul, ingin dihargai dan
ingin menonjolkan dirinya.
5. Orang harus diberi motivasi agar dapat
membagikan daya insiatif dan kreativitasnya.
 Teori pola A beranggapan bahwa orang atau
individu tidak punya perasaan, tidak terbuka,
suka menolak eksperimen, dan tidak mau
menolong orang lain.
 Pola B beranggapan setiap orang
memiliki perasaan, ada tenggang rasa,
bersifat terbuka, mau melakukan eksperimen
dan mau menolong orang lain.
Teori motivasi hygiene ini adalah hasil studi
Herzberg di Pittsburg. Dia menginterview 200
insinyur dan akuntan dari 11 industri. Dalam
menginterview ditanyakan hal-hal apa saja yang
menyenangkan dan yang tidak menyenangkan
dalam pekerjaan.
Kesimpulan Hezberg ialah ada dua kategori
yang berlainan yang mempengaruhi perilaku. Ia
menemukan bahwa bila orang merasa tidak puas
dengan pekerjaanya, maka mereka memperhatikan
lingkungan sekitar tempat bekerjanya. Sebaliknya
bila orang merasa senang dengan pekerjaannya,
maka ia akan memperhatikan pekerjaannya.
Jiki dirinci, faktor-faktor hygiene adalah sebagai
berikut:
1. Administrasi dan kebijakan
2. Supervisi
3. Kondisi kerja
4. Hubungan interpersonal
5. Uang, status, security
Sedangkan faktor motivator antara lain:
1. Prestasi
2. Penghargaan atas pekerjaan
3. Tantangan pekerjaan
4. Bertambah tanggung jawab
5. Ada kemungkinan meningkat lebih maju
 Manusia biasanya meletakkan nilai kepada
sesuatu yang diharapkan dari hasil karyanya,
oleh karena itu ia mempunyai urutan
kesenangan diantara sekian banyak hasil
yang diharapkan. Artinya ada sesuatu yang
dia harapkan.
 Selain mempertimbangkan hasil yang dicapai,
juga mempertimbangkan keyakinan orang
tersebut bahwa yang dikerjakannya itu akan
memberikan sumbangan terhadap
tercapainya tujuan yang diharapkan.
upaya ( kekuatan dari motivasi dan energi
yang di curahkan ) tergantung pada nilai imbalan
serta probabilitas untuk memperoleh imbalan itu.
Sebaliknya dipengaruhi juga oleh hasil penampilan
sesungguhnya ( actual performance). Jelas bahwa
bila seseorang tahu dia mampu mengerjakan suatu
tugas atau pernah mengerjakannya maka dia
memiliki perkiraan yang lebih probabilitas
imbalannya. Penampilan sesungguhnya dalam
suatu pekerjaan ditentukan oleh upaya yang
dicurahkan serta dipengaruhi oleh kemamuan
untuk melaksanakan dan persepsinya tentang
tugas. Penampilan, sebaiknya dilihat dari imbalan
ekstrinsik (seperti kondisi kerja dan status).
Pada dasarnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga
kebutuhan:
 Kebutuhan akan kekuasaan (Need for power)
 Kebutuhan akan afilisasi (Need for affiliantion)
 Kebutuhan akan keberhasilan (Need for achievement)
Teori ini berusaha menjelaskan tingkah laku yang
beriorentasi kepada presentasi (achievement-oriented
behavior) yang didenifisikan sebagai tingkah laku yang
diarahkan terhadap tercapainya standard of excellent.
Menurut teori tersebut, seseorang yang mempunyi
need for achievement yang tinggi selalu mempunyai
pola fikir tertentu, ketika ia merencanakan untuk
melaksakan sesuatu, selalu mempertimbangkan
apakah pekerjaan yang kn dilakukan ini cukup
menantang tau tidak.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai