Anda di halaman 1dari 15

HERNIA DIAFRAGMATIKA

DISUSUN OLEH :
GITA PUTRU ARIANDINI
MUKARRAMAH
RIZKA AULIA
SHEILA YUNIA ANGGINI
PENGERTIAN HERNIA DIAFRAGMATIKA

 Hernia adalah penonjolan gelung atau ruas organ atau jaringan


melalui lubang abnormal. Henia diafragmatika adalah sekat
yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Hernia
Diafragmatika adalah penonjolan organ perut ke dalam rongga
dada melalui suatu lubang pada diafragma. Akibat penonjolan
viscera abdomen ke dalam rongga thorax melalui suatu pintu
pada diafragma. Terjadi bersamaan dengan pembentukan
sistem organ dalam rahim.
PENYEBAB HERNIA DIAFRAGMATIKA
 Ditemukan pada 1 diantara 2200-5000 kelahiran dan 80-90%
terjadi pada sisi tubuh bagian kiri. Janin tumbuh di uterus ibu
sebelum lahir, berbagai sistem organ berkembang dan matur.
Diafragma berkembang antara minggu ke-7 sampai 10 minggu
kehamilan. Esofagus (saluran yang menghubungkan
tenggorokan ke abdomen), abdomen dan usus juga
berkembang pada minggu itu.
 Pada hernia tipe Bockdalek, diafragma berkembang secara
tidak wajar atau usus mungkin terperangkap di rongga dada
pada saat diafragma berkembang. Pada hernia tipe Morgagni,
otot yang seharusnya berkembang di tengah diafragma tidak
berkembang secara wajar.
 Pada kedua kasus di atas perkembangan diafragma dan
saluran pencernaan tidak terjadi secara normal. Hernia
difragmatika terjadi karena berbagai faktor, yang berarti
“banyak faktor” baik faktor genetik maupun lingkungan.
ETIOLOGI
 Lesi ini biasanya terdapat pada distress respirasi berat pada
masa neonatus yang disertai dengan anamali sistem organ lain
misalnya anamali sistem saraf pusat atresia esofagus,
omfalokel dan lain-lain.
 Pemisahan perkembangan rongga pada dada dan perut
disempurnakan dengan menutupnya kanalis pleuropertioneum
posteriolateral selam kehamilan minggu kedelapan. Akibat
gagalnya kanalis pleuroperikonalis ini menutup merupakan
mekanisme terjadinya hernia diafragma. pada neonatus hernia
diafragma disebabkan oleh gangguan pembentukan diafragma
yang ditandai dengan gejala. Anak sesak nafas terutama kalau
tidur datar, dada tampak menonjol tetapi gerakan nafas tidak
nyata. Perut kempis dan menunjukkan gambaran skafoit. Post
apeks jantung bergeser sehingga kadang-kadang terletak di
hemitoraks kanan.
PATOFISIOLOGIS HERNIA DIAFRAGMATIKA

 Disebabkan oleh gangguan pembentukan diafragma.


Diafragma dibentuk dari 3 unsur yaitu membrane
pleuroperitonei, septum transversum dan pertumbuhan dari
tepi yang berasal dari otot-otot dinding dada. Gangguan
pembentukan itu dapat berupa kegagalan pembentukan
seperti diafragma, gangguan fusi ketiga unsure dan gangguan
pembentukan seperti pembentukan otot. Pada gangguan
pembentukan dan fusi akan terjadi lubang hernia, sedangkan
pada gangguan pembentukan otot akan menyebabkan
diafragma tipis dan menimbulkan eventerasi. Para ahli belum
seluruhnya mengetahui faktor yang berperan dari penyebab
hernia diafragmatika, antara faktor lingkungan dan gen yang
diturunkan orang tua.
GEJALA DIAFRAGMATIKA
1.Retraksi sela iga dan substernal.
2.Perut kecil dan cekung.
3.Suara nafas tidak terdengar pada paru karena terdesak isi
perut.
4.Bunyi jantung terdengar di daerah yang berlawanan karena
terdorong oleh isi perut.
5.Terdengar bising usus di daerah dada.
6.Gangguan pernafasan yang berat.
7.Sianosis (warna kulit kebiruan akibat kekurangan oksigen).
8.Takipneu (laju pernafasan yang cepat).
9.Bentuk dinding dada kiri dan kanan tidak sama (asimetris).
10.Takikardia (denyut jantung yang cepat).
KOMPLIKASI HERNIA DIAFRAGMATIKA

 Lambung, usus dan bahkan hati dan limpa menonjol


melalui hernia. Jika hernianya besar, biasanya paru-paru
pada sisi hernia tidak berkembang secara sempurna.
Setelah lahir, bayi akan menangis dan bernafas sehingga
usus segera terisi oleh udara. Terbentuk massa yang
mendorong jantung sehingga menekan paru-paru dan
terjadilah sindroma gawat pernafasan. Sedangkan
komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita hernia
diafragmatika tipe Bockdalek antara lain 20 % mengalami
kerusakan kongenital paru-paru dan 5 – 16 % mengalami
kelainan kromosom.
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN BAYI Ny. “M” DENGAN HERNIA


DIAFRAGMATIKA DI PUSKESMAS MARTAPURA 2
KABUPATEN BANJAR TANGGAL 20 NOVEMBER 2019

 PENGKAJIAN
Hari/ tanggal : Selasa, 19 November 2019
Jam : 14.00 WITA
Tempat : PMB R
Penolong : Bidan

 IDENTITAS
BAYI
Nama : By. X
TTL : Martapura, 19 November 2019
Jenis Kelamin : Laki – laki
Anak Ke : 1
 ORANGTUA
 IBU
Nama : Ny. A
Umur : 24 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMP
Alamat : Jl. Mantri Empat, Keraton, Martapura

 AYAH
Nama : Tn. Y
Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Mantri Empat, Keraton.Martapura
 PROLOG
Ny. M G1P0A0 tanggal 19 November 2019 pukul 07.00 WITA
melahirkan pada usia kehamilan 37 minggu dengan penolong
persalinan bidan. Lahir spontan, menangis keras, gerakan aktif,
tubuh berwarna merah, jenis kelamin laki-laki BB : 2900 gram, PB
: 49 cm. Tidak ditemukan komplikasi persalinan. Pada pukul
14.00 WITA bayi terlihat sesak napas setelah menangis. Ibu
mengatakan selama kehamilan, ibu tidak pernah menderita
penyakit kronis atau menular. Ibu makan seperti biasa dengan
porsi 3x sehari dan melakukan kunjungan ANC sebanyak 8x pada
bidan, serta telah mendapat imunisasi 2x TT, mendapat tablet
besi dan vitamin C.

 Data Subjektif
Ibu mengatakan setelah 7 jam postpartum bayi terlihat sesak
napas setelah menangis, dan muntah
 Objektif
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Tidak cukup baik, sianosis
Kesadaran : compos mentis
TTV
Suhu : 36 0C
Nadi : 50 x/ menit
Respirasi : 25 x/ menit
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Rambut : Hitam, lurus
Mata : konjungtiva merah jambu, sklera putih
Hidung : simetris, bersih, tidak terdapat polip
Mulut : Sianosis, tidak terdapat sumbing, reflex
hisap baik.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ditemukan secret.
Leher : Tidak ditemukan pembesaran kelenjar tiroid
 Dada
Dada asimetris saat bernapas, terdengar bising usus di rongga dada sebelah kiri.
Bentuk diding dada kiri dan kanan asimetris.
 Abdomen

Perut teraba kosong


 Genetalia

Tidak terdapat kelainan genetalia. Testis turun di scrotum.


 Ekstremitas

Gerakan normal, tidak ada kelainan. Jumlah jari tangan kanan 5 kiri 5. Jari kaki kanan 5
kiri 5. Tidak ditemukan pembengkakan atau bercak – bercak hitam.
 Integument

Warna kulit merah, turgor baik, ditemukan sedikit vernik pada tubuh bayi. Tidak
terdapat pembengkakan atau bercak – bercak hitam.
 Refleks

Menghisap : -
Menggenggam
: +
 Analisa

Bayi baru lahir dengan Hernia diafragmatika 7 jam postpartum.


 Penatalaksanaan
1. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan/ kondisi bayinya.
 Rasionalisasi : Meningkatkan pengetahuan dan mengurangi kecemasan ibu akan
kondisi bayinya
 Evaluasi : Ibu mengerti tentang kondisi bayinya dan bersabar
2. Memantau keadaan bayi selama dirawat
 Rasionalisasi : Mendeteksi dini adanya kelainan pada bayi
 Evaluasi : Ibu bersedia bayinya dipantau oleh tenaga medis
3. Anjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI sesering mungkin.
 Rasionalisasi : Untuk memenuhi nutrisi bayi
 Evaluasi : Ibu memahami dan memberikan ASI pada bayinya
4. Jangan lakukan rawat gabung/ rooming in
 Rasionalisasi : Untuk melakukan observasi intensif, karena bayi dengan komplikasi
 Evaluasi : Ibu menerima untuk dilakukan observasi intensif
5. Segera beri oksigen Rasionalisasi : Agar bayi tidak sesak napas, dan mengalami
syok
 Evaluasi : Ibu menerima untuk dilakukan pemberian oksigen pada bayi
6. Segera lakukan persiapan operasi
 Rasionalisasi : Melakukan pembedahan pada Hernia diafragmatika untuk
 mengembalikan usus ke rongga abdomen, agar tidak terjadi
 komplikasi lebih lanjut pada paru dan jantung.
 Evaluasi : Ibu menerima dan bersedia dilakukan pembedahan agar tidak
terjadi komplikasi lebih lanjut pada bayi
 Kesimpulan
Hernia diafragmatika adalah sekat yang membatasi rongga dada dan rongga
perut. Hernia Diafragmatika adalah penonjolan organ perut ke dalam rongga
dada melalui suatu lubang pada diafragma. Akibat penonjolan viscera
abdomen ke dalam rongga thorax melalui suatu pintu pada diafragma.
Ditemukan pada 1 diantara 2200-5000 kelahiran dan 80-90% terjadi pada sisi
tubuh bagian kiri. Janin tumbuh di uterus ibu sebelum lahir, berbagai sistem
organ berkembang dan matur.
Yang dapat dilakukan seorang bidan bila menemukan bayi baru lahir yang
mengalami hernia diafragmatika yaitu, 1). Berikan oksigen bila bayi tampak
pucat atau biru, 2). Posisikan bayi semifowler atau fowler sebelum atau
sesudah operasi agar tekanan dari isi perut terhadap paru berkurang dan agar
diafragma dapat bergerak bebas,3). Awasi bayi jangan sampai muntah,
apabila hal tersebut terjadi, maka tegakkan bayi agar tidak terjadi aspirasi,4).
Lakukan informed consent dan informed choice untuk rujuk bayi ke tempat
pelayanan yang lebih baik.

 Saran
Kepada klien agar lebih mengetahui tentang hernia diagfragmatika baik
pengertian maupun gejalanya, sehingga apabila dijumpai tanda gejala hernia
diagfragmatika tersebut maka klien segera ke tempat pelayanan kesehatan.
Kepada tenaga kesehatan terutama bidan agar dapat memberi penanganan
segara bila menemui kasus hhernia diagframatika, sehingga tidak terjadi
komplikasi yang berlanjut.
THANK YOU NEXT


Anda mungkin juga menyukai