Hukum Etik Bayi Tabung2
Hukum Etik Bayi Tabung2
ETIK PRAKTIK
KEPERAWATAN PROFESIONAL
PADA KASUS BAYI TABUNG
KELOMPOK
Bayi Tabung/Fertilisasi-in-vintro
yang merupakan pembuahan sel telur
oleh sel sperma di dalam tabung petri.
Bayi tabung merupakan suatu
teknologi reproduksi berupa teknik
pembuahan sel telur (ovum) di luar
tubuh wanita. Prosesnya terdiri dari
mengendalikan proses ovulasi secara
hormonal, pemindahan sel telur dari
ovarium dan pembuahan oleh sel
sperma dalam sebuah medium cair.
Macam-macam Proses Bayi Tabung
Dasar hukum ps. 42 UU No. 1/1974 dan ps. 250 KUHPer. Dalam hal ini suami
dari istri penghamil dapat menyangkal anak tersebut sebagai anak sahnya melalui
tes golongan darah atau dengan jalan tes DNA.
Aspek Hukum Tentang Bayi Tabung
Tinjauan dari Segi Hukum Perdata Terhadap (Bayi Tabung):
AYAT 1 AYAT 2
Upaya kehamilan di luar cara
alamiah hanya dapat dilakukan Ketentuan mengenai
oleh pasangan suami istri yang sah persyaratan kehamilan di luar
dengan ketentuan: cara alamiah sebagaimana
a. hasil pembuahan sperma dan ovum dimaksud pada ayat 1 diatur
dari suami istri yang bersangkutan dengan Peraturan Pemerintah.
ditanamkan dalam rahim istri dari
mana ovum berasal
b. dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untuk itu; dan
c. pada fasilitas pelayanan kesehatan
tertentu
Aspek Budaya Terhadap Bayi Tabung
Bayi tabung yang dilakukan dengan sel sperma dan ovum suami istri sah dan
tidak di trannsfer kedalam rahim wanita lain walau istrinnya sendiri selain
1 pemilik ovum (bagi suami istri yang berpoligami) hukumnya adalah mubah
(Diperbolehkan)
Bayi tabung yang dilakukan dengan menggunakan sperma dan atau ovum dari
2 donor, hukumnya adalah haram karena hukumnya sama dengan zina,
sehingga anak yang dilahirkan melalui proses bayi tabung tersebut tidak sah.
Bayi tabung yang diperoleh dari sperma dan ovum dari suami istri yang
3 terikat perkawinan yang sah tetapi embrio yang terjadi dalam proses bayi
tabung ditransfer kedalam rahim wanita lain atau bukan ibu genetic
Hukumnya Adalah haram walau dalam keadaan darurat sekalipun.
Aspek Etik (Moral)