Anda di halaman 1dari 19

HAK AZASI MANUSIA

PENGERTIAN :
Hak Azasi Manusia (HAM) : Seperangkat hak
yang melekat pada hakekat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.
Berdasarkan rumusan HAM tersebut
dapat disimpulkan :
1. HAM merupakan hak yang melekat pada diri
manusia yang bersifat kodrati dan
fundamental sebagai suatu anugerah Allah
yang harus dihormati, dijaga dan dilindungi
oleh setiap individu, masyarakat dan Negara.
2.Hakekat penghormatan perlindungan
terhadap HAM adalah menjaga keselamatan
eksistensi manusia secara utuh melalui
keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
keseimbangan antara kepentingan individu
dan kepentingan umum.
3.Upaya menghormati, melindungi dan
menjunjung tinggi HAM menjadi
tanggungjawab bersama antara individu,
masyarakat, pemerintah bahkan Negara.
4.Hakekat HAM : Adanya keterpaduan antara
HAM,KAM dan TAM agar terhindar dari
kekacauan, anarkisme dan kesewenang-
wenangan dalam tata kehidupan umat
manusia.
CIRI-CIRI POKOK HAM
1.HAM tidak perlu diberikan, dibeli, ataupun
diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia
secara otomatis.
2.HAM berlaku bagi semua orang tanpa
memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis,
pandangan politik, bangsa atau status sosial
seseorang.
3.HAM tidak bisa dilanggar.Tidak seorang pun
mempunyai hak untuk membatasi atau
melanggar hak orang lain,walaupun sebuah
Negara membuat hukum yang tidak
melindungi atau melanggar HAM.
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN HAM
• Dibagi dalam 4 (empat) generasi
1. Generasi Pertama : hanya berpusat pada
bidang hukum dan politik. Hal ini disebabkan
oleh :
• Dampak dari situasi perang dunia kedua
dan totaliterisme
• Adanya keinginan Negara-negara yang baru
merdeka untuk menciptakan suatu tertib
hukum yang baru.
2. Generasi Kedua : Lebih berpusat pada hak-hak di bidang
sosial, ekonomi dan budaya.
3. Generasi Ketiga : Berusaha menyatukan hak-hak di bidang
hukum dan politik dengan hak-hak di bidang sosial, ekonomi
dan kebudayaan yang disebut dengan hak-hak melaksanakan
pembangunan.
Kelemahannya :
• Terlalu menekankan pada pembangungan di bidang
ekonomi ( peran Negara terlalu dominan)
• Mengabaikan bahkan melanggar hak-hak rakyat di bidang
lainnya.
• Pembangunan tidak berpihak pada kebutuhan rakyat
banyak, hanya kebutuhan sekelompok elit.
• Tidak diarahkan pada redistribusi kekayaan nasional serta
redistribusi sumber-sumber daya sosial, ekonomi secara
merata ( terjadi kesenjangan antara kaya dan miskin ).
4.Generasi Keempat :
• Menciptakan tatanan sosial yang lebih
berkeadilan.
• Selain HAM juga mempersoalkan KAM dan
TAM
• Mengukuhkan keharusan imperatif Negara
untuk memenuhi HAM rakyatnya.
Beberapa masalah/isu penting dalam HAM
generasi keempat yang terus diperjuangkan :
• Pembangunan berdikari : Membebaskan rakyat dan bangsa dari
ketergantungan dan memberikan kepada rakyat sumber-sumber
daya sosial ekonomi.
• Perdamaian : Tidak hanya anti perang, anti nuklir,tetapi melepaskan
diri dari budaya kekerasan dan menciptakan budaya damai.
• Partisipasi rakyat : baik dalam dunia politik maupun dalam
persoalan publik lainnya.
• Hak-hak Budaya : Menghormati hak-hak budaya dan
menghindarkan usaha penyeragaman budaya atau usaha
penghapusan kemajemukan budaya (multikulturalisme ) yang
menjadi identitas kekayaan suatu komunitas warga dan bangsa.
• Hak Keadilan sosial : Tidak hanya berhenti dengan meningkatnya
pendapatan per kapita,tetapi harus sampai pada pembentukan
tatanan sosial yang berkeadilan.
MACAM-MACAM HAM
Berdasarkan perkembangan pemikiran HAM:

1. HAM bidang personal/pribadi :


• Hak untuk hidup, kebebasan dan keamanan diri
pribadi
• Hak bebas dari perbudakan, penyiksaan, dan
penghambaan.
• Hak untuk bergerak, memeroleh suaka dan hak
atas suatu kebangsaan
• Hak untuk menikah, dan membentuk keluarga
• Hak untuk bebas memeluk agama.
2. HAM bidang hukum dan tata cara peradilan :
• Hak bebas dari penangkapan, penahanan atau
pembuangan yang semena-mena
• Hak untuk peradilan yang independen dan tidak
memihak.
• Hak untuk praduga tidak bersalah
• Hak untuk memeroleh pengampunan hukum
3. HAM bidang politik :
• Hak untuk berserikat dan berkumpul
• Hak untuk menyampaikan pendapat baik lisan maupun
tulisan
• Hak untuk memilih dan dipilih melalui pemilihan umum
• Hak untuk ikut serta dalam pemerintahan/jabatan
publik.
4. HAM bidang sosial, ekonomi dan budaya :
• Hak atas jaminan sosial dan kesejahteraan
• Hak untuk bekerja
• Hak atas upah yang sama untuk pekerjaan yang sama
• Hak untuk bergabung ke dalam serikat pekerja
• Hak atas istirahat dan cuti
• Hak untuk memiliki, memanfaatkan dan menjual
sesuatu.
• Hak atas pendidikan dasar.
• Hak atas standard hidup yang layak dibidang
kesehatan.
• Hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan yang
berkebudayaan.
NILAI-NILAI HAM : ANTARA UNIVERSAL
DAN PARTIKULAR
• Teori Relativitas Kultural : Berpandangan bahwa nilai-nilai
moral dan budaya bersifat khusus, lokal dan spesifik sehingga
penerapan HAM hendaknya mengikuti nilai-nilai moral dan
budaya yang berlaku/diterima di suatu masyarakat atau
Negara tertentu.
• Teori Radikal Universalitas : Berpandangan bahwa semua nilai
termasuk nilai-nilai HAM adalah bersifat universal dan tidak
dapat dimodifikasi untuk menyesuaikan adanya perbedaan
budaya dan sejarah suatu Negara. Nilai-nilai HAM berlaku
sama di semua tempat, dan disembarang waktu serta dapat
diterapkan pada masyarakat yang mempunyai latar belakang
budaya dan sejarah yang berbeda.
Ada 2 (dua) kelompok pelanggaran HAM :
• Pelanggaran Berat :
• Kejahatan Genosida
• Kejahatan Kemanusiaan
• Pelanggaran ringan
PELANGGARAN HAM
• Pengertian : Setiap perbuatan seseorang atau
sekelompok orang termasuk aparatur negara baik
sengaja maupun tidak sengaja atau kelalaian yang
secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi
dan atau mencabut HAM seseorang atau sekelompok
orang yang dijamin oleh undang-undang dan
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian
hukum yang adil dan benar sesuai mekanisme
hukum yang berlaku.
Kejahatan Genosida
• Setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian
kelompok bangsa, ras, kelompok etnis dan kelompok agama.
• Cara yang dilakukan dapat berupa :
• Membunuh anggota kelompok, yang mengakibatkan
penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-
anggota kelompok.
• Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan
mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau
sebagiannya.
• Memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah
kelahiran di dalam kelompok.
• Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok
tertentu ke kelompok lain.
Kejahatan Kemanusiaan
• Salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang
meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut
ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa :
• Pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan
penduduk secara paksa.
• Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara
sewenang-wenang.
• Penyiksaan, perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa,
pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa.
• Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu yang didasari
persamaan paham politik, ras, kebangsaan. Etnis, budaya, agama, dan
jenis kelamin.
• Penghilangan orang secara paksa dan kejahatan apartheid .
• CATATAN : Untuk kejahatan genosida dan kejahatan kemanusiaan dapat
digunakan asas retroaktif,
Asas Retroaktif
• Dalam istilah hukum, retroaktif atau berlaku surut (bahasa
Latin : ex post facto yang berarti "dari sesuatu yang
dilakukan setelahnya"), adalah suatu hukum yang mengubah
konsekuensi hukum terhadap tindakan yang dilakukan atau
status hukum fakta-fakta dan hubungan yang ada sebelum
suatu hukum diberlakukan atau diundangkan. Dalam
kaitannya dengan hukum kriminal, hukum retroaktif dapat
diterapkan pada suatu tindakan yang legal atau memiliki
hukuman yang lebih ringan sewaktu dilakukan.
• Penerapan hukum ini dapat mengubah aturan bukti-bukti
yang ditemukan untuk memperbesar kemungkinan
pemberian hukuman pada seorang terdakwa. Sebaliknya,
penerapan hukum jenis ini dapat pula mengurangi atau
bahkan membebaskan seorang terhukum.

Anda mungkin juga menyukai