Anda di halaman 1dari 6

KELEMAHAN

KEBIIJAKAN INDUSTRI
PANGAN INDONESIA
Oleh :

Niken Susilowati (3335160098)


Amanda Yonna Viatalely (33351600 )
Destiyana (33351600 )
Tanah dan Konflik Agraria
• Penyempitan lahan pertanian dan konflik agraria tetap marak
sepanjang tahun, bahkan kekerasan dan kriminalisasi yang
dialami para petani semakin banyak mengiringi kasus- kasus
ini.

• Permasalahan tanah di Indonesia adalah permasalahan yang


kompleks, terutama mengingat sistem hukum pertanahan
Indonesia yang terbagi dua, satu di bawah wewenang BPN
dan lainnya di bawah wewenang Kementrian Perhutanan.

• Hal ini berlaku juga dalam pengeluaran perijinan pemanfataan


lahan, sementara sistem pemetaan kawasan di Indonesia
masih tumpang tindih, kondisi ini juga menyebabkan semakin
tingginya tingkat kerentanan konflik pertanahan.
Perkembangan Industri tidaklah selalu berdampak baik pada
lingkungan sekitar khushusnya untuk lahan pertanian. Seperti di
kawasan cirebon ratusan hektar sawah hancur terpapar limbah
industri batu alam, Yang berdampak pada perekonomian dan
produksi padi kian merosot. Pada kenyataanya hanya beberapa
industri yang menggunakan IPAL dan selebihnya langsung
membuang limbah ke sungai mencemari lahan pertanian.
Tercatat 4000 hektar ladang pertanian tercemar limbah
industri dan kerugian mencapai 3000 ton/ tahun. Dari hasil Uji DLHK
didapatkan standart baku mutu 6 sungai irigasi sudah tercemar berat
dari limbah indusri batu alam.
Pemerintah sudah menyadari akan bahayanya keadaan ini
jika dibiarkan terus- menerus, namun bagi para petani pemerintah
sama sekali tidak bersungguh – sungguh dalam menuntaskan
permasalahan ini. Hal ini dibiarkan berlarut- larut tanpa adanya
ketegasan hukum yang jelas.
UU No 32 thn 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
• Pasal 100
(1) Setiap orang yang melanggar baku mutu air limbah, baku
mutu emisi, atau baku mutu gangguan dipidana, dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

UU NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR


• Pasal 24
Setiap orang atau badan usaha dilarang melakukan kegiatan
yang mengakibatkan rusaknya sumber air dan prasarananya,
mengganggu upaya pengawetan air, dan/atau mengakibatkan
pencemaran air.
• Pasal 52
Setiap orang atau badan usaha dilarang melakukan kegiatan
yang dapat mengakibatkan terjadinya daya rusak air.
• Kasus seperti ini banyak sekali terjadi di wilayah
indonesia dan dibiarkan begitu saja. Jika hal ini terus
terjadi, ketersediaan pangan akan terancam.
• Banyak petani yang sudah melaporkan namun dirasa
respon pihak berwenang sangatlah lambat. Hak petani
terus direnggut.
• Untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah harus
tegas dalam pengaturan regulasi dan izin pengelolaan
pabrik, selain itu pemerintahan harus menyediakan air
bersih bagi para petani.

Anda mungkin juga menyukai