Insulin (bahasa Latin insula, "pulau", karena diproduksi di
Pulau-pulau Langerhans di pankreas) adalah sebuah hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat. Selain merupakan "efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon ini juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein – hormon ini bersifat anabolik yang artinya meningkatkan penggunaan protein. Hormon tersebut juga memengaruhi jaringan tubuh lainnya. 12 FUNGSI INSULIN DALAM TUBUH MANUSIA
Mengatur Keseimbangan glukosa darah
Salah satu fungsi utama hormon insulin yakni menjaga keseimbangan glukosa darah. Meningkatkan metabolisme glukosa pada sel otot Selama beraktivitas, otot memerlukan energi berupa ATP. Salah satu cara memperoleh energi tersebut adalah melalui mekanisme pemecahan molekul glukosa. Meningkatkan penyimpanan glukosa di dalam hepar Setiap kali usai mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, maka sebagian glukosa hasil metabolisme makanan tersebut akan disimpan di hati dalam bentuk glikogen. Meningkatkan penggunaan glukosa oleh sel-sel hepar Selain membantu dalam pemasukan glukosa ke dalam sel-sel hepar, hormon insulin juga akan meingkatkan penggunaan glukosa tersebut di dalam sel-sel hepar itu sendiri. LANJUTAN …
Merangsang peningkatan penyerapan glukosa plasma oleh sel tubuh
Selain berpengaruh terhadap metabolisme sel otot dan hati, insulin juga akan mempercepat terjadinya pengangkutan serta penggunaan glukosa dari darah ke dalam sel-sel tubuh lain. Mendorong terjadinya lipogenesis Ketika energi yang digunakan tubuh tidak sebanding dengan sumber energi yang tersedia, dalam artian lebih sedikit, maka sisa metabolisme dari karbohidrat juga akan disimpan di tubuh dalam bentuk lemak. Menghambat pelepasan asam lemak ke dalam sirkulasi darah Agar pemakaian glukosa diet sebagai sumber energi yang utama dapat terwujud, maka hormon insulin akan mencegah pemecahan trigliserida yang tersimpan dalam sel-sel adiposit. Membantu pengangkutan hasil lipogenesis dari hati ke dalam sel-sel adposit Setelah trigliserida terbentuk, maka peran insulin selanjutnya ialah membantu pengangkutan senyawa tersebut agar dilepaskan dari sel-sel hati, kemudian disimpan di dalam sel-sel adiposit MACAM-MACAM DIABETES MELITUS
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk diabetes
mellitus berdasarkan perawatan dan simtoma: • Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga rusaknya sel beta di dalam pankreas yang disebabkan atau menyebabkan autoimunitas, dan bersifat idiopatik. Diabetes mellitus dengan patogenesis jelas, seperti fibrosis sistik atau defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini. • Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin • Diabetes gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose tolerance, dan menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat menjadi: Insulin requiring for survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi peptida-C. Insulin requiring for control diabetes. Pada tahap ini, sekresi insulin endogenus tidak cukup untuk mencapai gejala normoglicemia, jika tidak disertai dengan tambahan hormon dari l uar tubuh. Not insulin requiring diabetes. KELEMAHAN INSULIN HEWAN
Faktor Pertumbuhan seperti hormon insulin 1 (IGF-1) juga
mengenal sebagai somatomedin C atau mechano faktor pertumbuhan adalah suatu protein yang di (dalam) manusia disandikan oleh IGF1 gene. IGF-1 telah pula dikenal sebagai a "sulfation factor" dan efek nya telah dimasukkan "nonsuppressible aktivitas seperti hormon insulin" (NSILA) di (dalam) 1970s. KEUNGGULAN REKAYASA GENETIKA
Manfaat rekayasa genetika untuk meningkatkan hasil pangan,
dalam pembuatannya melibatkan mikroorganisme. Mulai dari olahan pangan yang difermentasi secara tradisional sampai pada pengolahan bioteknologi pangan secara modern. Untuk memproduksi senyawa kimia dalam hal bahan mentah terlebih dahulu harus diperlakukan secara kimia, fisika, serta dengan cara enzimatis sebelum siap untuk digunakan. Dalam upaya peningkatan hasil pertanian dilakukan beberapa upaya yang dilakukan dengan cara memilih bibit unggul, baik unggul secara kualitas ataupun kuantitasnya, pengolahan lahan, dan sistem budidaya tanaman. LANGKAH GENETIKA INSULIN DENGAN E.COLI 1. Pada proses pembuatan insulin ini, langkah pertama adalah mengisolasi plasmid dari E. coli. Plasmid adalah salah satu bahan genetik bakteri yang berupa untaian DNA berbentuk lingkaran kecil. Selain plasmid, bakteri juga memiliki kromosom. 2. Pada langkah kedua ini plasmid yang telah diisolir dipotong pada segmen tertentu menggunakan enzim restriksi endonuklease. Sementara itu DNA yang di isolasi dari sel pankreas dipotong pada suatu segmen untuk mengambil segmen pengkode insulin. 3. DNA kode insulin tersebut disambungkan pada plasmid menggunakan bantuan enzim DNA ligase. Hasilnya adalah kombinasi DNA kode insulin dengan plasmid bakteri yang disebut DNA rekombinan. 4. DNA rekombinan yang terbentuk disisipkan kembali ke sel bakteri. 5. Bila bakteri E. coli berbiak, maka akan dihasilkan koloni bakteri yang memiliki DNA rekombinan. 6. Membuat strain murni DNA rekombinan