Anda di halaman 1dari 15

BAYI BERAT LAHIR

RENDAH
KELOMPOK 1 :

1. DEA SURYA LAKSHITA (P07124215046)


2. ELLIS TIO CINDI S. (P07124215047)
3. ENDAH DWI Y. (P07124215048)
4. ESTI HASTUTI (P07124215049)

D IV KEBIDANAN REGULER B SEMESTER IV


Pengertian BBLR

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) berdasarkan batasan berat
badan dapat dibagi 3, yaitu :
 Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat
lahir antara 1500 gram sampai dengan 2500 gram.
 Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR) adalah bayi
dengan berat lahir antara 1000 gram sampai kurang dari
1500 gram.
 Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) adalah
bayi dengan berat lahir kurang dari 1000 gram.
Lanjutan...

Bayi berat lahir rendah (BBLR) berdasarkan maturitas


yaitu :
 Prematuritas Murni
Masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat
badannya sesuai dengan berat badan untuk masa
gestasinya itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan-
sesuai untuk masa kehamilan
 Dismaturitas
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk masa gestasi. Berarti bayi mengalami
retardasi pertumbuhan intrauterine dan merupakan bayi
yang kecil untuk masa kehamilannya (KMK).
Etiologi BBLR

1. Faktor Ibu : preeklampsia, eklampsia, kelainan


bentuk uterus, adanya tumor (mioma uteri)
2. Faktor Janin : kehamilan ganda, hidramnion, ketuban
pecah dini
3. Faktor Plasenta : plasenta previa, solusio plasenta
4. Faktor lingkungan : radiasi atau zat-zat beracun
5. Keadaan sosial ekonomi yang rendah
6. Kebiasaan : pekerjaan yang melelahkan dan merokok
7. Tingkat Pendidikan
Insiden BBLR

 Kejadian BBLR di Indonesia selama 5 tahun terakhir


adalah sebesar 5,7%. Diantaranya Kepulauan Riau
(8,3%), Bali (8,9%), NTT (10%), Kalimantan Tengah
(10,8%), Kalimantan Selatan (9,1%) Sulawesi Utara
(9,3%), Sulawesi Selatan (9,6%), Maluku Utara (11,3%)
dan Papua Barat (8,9%).
 Kasus anak yang meninggal dengan usia di bawah satu
bulan ternyata yang mempunyai riwayat BBLR sebesar
43,3%. sedangkan yang meninggal usia 1 sampai 23
bulan yang mempunyai riwayat BBLR sebesar 21,7%.
Patofisiologi BBLR

 Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan


yang belum cukup bulan (prematur) disamping itu juga
disebabkan dismaturitas. Biasanya hal ini terjadi karena adanya
gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang
disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta,
infeksi, hipertensi dan keadaan-keadaan lain yang menyebabkan
suplai makanan ke bayi jadi berkurang.

 Ibu dengan kondisi kurang gizi kronis pada masa hamil sering
melahirkan bayi BBLR, vitalitas yang rendah dan kematian yang
tinggi, terlebih lagi bila ibu menderita anemia.

 Pada ibu hamil yang menderita anemia berat dapat


meningkatkan resiko morbiditas maupun mortalitas ibu dan bayi,
kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebih
besar.
Tanda dan Gejala BBLR

Tanda dan gejala bayi Prematur :


 Kulit tipis dan mengkilap
 Tulang rawan elinga sangat lunak, karena belum terbentuk dengan
sempurna
 Lanugo (rambut halus/lembut) masih banyak ditemukan terutama pada
punggung
 Jaringan payudara belum terlihat, puting masih berupa titik
 Pada bayi perempuan labia mayora belum menutupi labia minora
sedangkan pada bayi laki-laki skrotum belum banyak lipatan, testis
kadang belum turun
 Rajah telapak kaki kurang dari 1/3 bagian belum terbentuk
 Kadang disertai dengan pernapasan tidak teratur
 Aktifitas dan tangisnya lemah
 Refleks menghisap dan menelan tidak efektif/lemah
Lanjutan...

Tanda dan gejala bayi dismaturitas :


 Gerakan cukup aktif, tangis cukup kuat
 Kulit keriput, lemak bawah kulit tipis
 Bila kurang bulan jaringan payudara kecil, puting kecil.
Bila cukup bulan payudara dan puting sesuai masa
kehamilan
 Bayi perempuan bila cukup bulan labia mayora
menutupi labia minora sedangkan bayi laki-laki testis
mungkin telah turun
 Rajah telapak kaki lebih dari 1/3 bagian
 Menghisap cukup kuat
Komplikasi BBLR

Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir


rendah yaitu :
 Hipotermi
 Hipoglikemia
 Gangguan cairan dan elektrolit
 Hiperbilirubinemia
 Sindroma gawat napas
 Paten duktus arteriosus
 Infeksi
 Perdarahan Intraventrikuler
 Apnea of prematurity
 Anemia
Penanganan BBLR

Asuhan BBLR tanpa asfiksia sebagai berikut :


 Bersihkan lendir secukupnya kalau perlu
 Keringkan dengan kain yang kering dan hangat
 Segera berikan pada ibu untuk kontak kulit ibu dengan kulit bayi
 Segera memberi ASI dini dengan membelai
 Memandikan bayi dilakukan setelah 24 jam, atau lebih dari 24 jam jika
bayi hipotermi < 36,5 C, suhu lingkungan dingin, ada penyulit yang lain.
 Profilaksis suntikan Vitamin K1 1 mg dosis tunggal, IM pada paha kiri
anterolateral
 Salep mata antibiotik
 Perawatan tali pusat: kering, bersih, tidak dibubuhi apapun dan terbuka
 Bila berat lahir ≥ 2000 gram dan tanpa masalah atau penyulit, dapat
diberikan Vaksinasi Hepatitis B pertama pada paha kanan
Lanjutan...

BBLR yang tidak bernapas spontan dimasukkan ke


dalam kategori Lahir dengan asfiksia dan harus segera
dilakukan Langkah Awal Resusitasi dan tahapan
resusitasi berikutnya bila diperlukan.
Peran Bidan

1. Asuhan pada BBLR sehat :


 Perawatan metode kanguru bagi bblr
 Pemberian ASI pada bayi berat lahir rendah (bblr)
 Pencegahan infeksi
 Perawatan bblr pada minggu-minggu pertama
 Pemberian imunisasi pada bblr
 Mendeteksi tanda bahaya pada bayi baru lahir
untuk persiapan prarujukan
Lanjutan...

2. Asuhan pada BBLR sakit :


• Asuhan hipotermi
• Asuhan infeksi
• Asuhan ikterus neonatorum
• Asuhan bblr dengan gangguan minum dan masalah pemberian
ASI
• Asuhan kejang
• Asuhan spasme
• Asuhan gangguan saluran cerna
• Asuhan diare
• Asuhan kelainan bawaan
Lanjutan...

3. Asuhan pra rujukan BBLR


4. Asuhan pasca perawatan BBLR
5. Pemantauan Tumbuh Kembang BBLR
 TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai