Anda di halaman 1dari 32

KONSEP

SEHAT – SAKIT dan Nyeri


DISUSUN OLEH : Emi Tesalonika
I Kadek D
Isna Nur F
Mei Nuliana
M Bulan S
Rr. Vincentia
KONSEP SEHAT SAKIT
Komponen konsep sehat sakit memandang bahwa keperawatan itu adalah
bentuk pelayanan yang diberikan pada manusia dalam rentang sehat-sakit, yang
dapat digambarkan sebagai berikut :
Berdasarkan rentang sehat-sakit tersebut, maka paradigma keperawatan
dalam konsep sehat-sakit memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan
yang akan diberikan selama rentang sehat dan sakit, akan melihat terlebih
dahulu status kesehatan dalam rentang sehat-sakit tersebut, apakah statusnya
dalam tahap setengah sakit, sakit atau sakit kronis, Sehingga akan diketahui
tingkatan asuhan keperawatan yang akan diberikan serta tujuan yang ingin
diharapkan dalam meningkatkan status kesehatannya.
Rentang sakit dapat digambarkan mulai : rentang sehat dapat digambarkan mulai :

• Setengah sakit • Sehat normal


• Sakit • Sehat sekali
• Sakit kronis • Dan sejahtera (sebagai status
• Dan berakhir dengan kematian sehat yang paling tinggi).
Rentang Sehat

Dikatakan sehat bukan hanya bebas dari penyakit


akan tetapijuga meliputi seluruh aspek kehidupan
manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan
spiritual. Batasan sehat itu sendiri dapat diartikan
bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik,
mental dan social serta tidak hanya bebas dari penyakit
atau kelemahan (WHO, 1947).
Status kesehatan merupakan suatu keadaan kesehatan seseorang dalam
batas rentang sehat- sakit yang bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh Title

• Perkembangan
• Sosial dan Kultural
• Pengalaman Masa Lalu
• Harapan Seseorang tentang Dirinya
• Keturunan
• Lingkungan Pelayanan
Rentang Sakit

Rentang sakit merupakan rangkaian dalam konsep sehat-sakit.


Rentang ini dimulai dari keadaan setengah sakit, sakit, sakit kronis
dan kematian. Sakit pada dasarnya merupakan keadaan terganggunya
seseorang dalam proses tumbuh kembang fungsi tubuh secara
keseluruhan atau sebagian, serta terganggunya proses penyesuaian
diri manusia, sakit juga bisa dikatakan sebagai gangguan dalam fungsi
yang normal di mana individu sebagai totalitas dari keadaan
organisme sebagai sistem biologis dan adaptasi sosial (Parsons,
1972).
TAHAPAN PROSES SAKIT

• Tahap Gejala • Tahap kontak dengan pelayanan


Tahap ini merupakan tahapan kesehatan
awal seseorang mengalami proses sakit Tahapan ini seseorang telah
dengan ditandai adanya perasaan tidak mengadakan hubungan dengan
nyaman terhadap dirinya pelayanan kesehatan dengan meminta
nasehat dari profesi kesehatan seperti
• Tahap Asumsi Terhadap Sakit dokter, perawat atau lainnya yang
dilakukan atas inisiatif dirinya sendiri.
Pada tahap ini seseorang akan
melakukan interpretası terhadap sakit
yang dialaminya dan akan merasakan
keragu-raguan pada kelainan atau
gangguan yang dirasakan pada
tubuhnya.
• Tahap ketergantungan
Tahapan ini terjadi setelah seseorang dianggap mengalami
suatu penyakit yang tentunya akan mendapatkan bantuan
pengobatan sehingga kondisi seseorang sudah mulai
ketergantungan dalam pengobatan akan tetapi tidak semua orang
mempunyai tingkat ketergantungan yang sama melainkan berbeda
berdasarkan tingkat kebutuhannya.

• Tahap penyembuhan
Tahapan ini merupakan tahapan terakhir menuju peroses
kembalinya kemampuan untuk beradaptasi, di mana seseorang
akan melakukan proses belajar untuk melepaskan perannya
selama sakit dan kembali berperan seperti sebelum sakit serta
adanya persiapan untuk berfungsi dalam kehidupan sosial.
Dampak Sakit • Kelima, terjadinya perubahan kebiasaan
Dampak sakit dapat terjadi pada sosial
individu yang telah mengalami sakit baik • Keenam, terganggunya privasi
yang dirawat di rumah maupun dirawat seseorang.
di rumah sakit. Dampak-dampak • Ketujuh, otonomi
tersebut antara lain: • Kedelapan, terjadi perubahan gaya
hidup
• Pertama, terjadi perubahan peran pada
keluarga.
• Kedua lerjadinya gangguan psikologis
• Ketiga, masalah keuangan.
• Keempat, kesepian akibat perpisahan
Perilaku Pada Orang Sakit
• Adanya perasaan ketakutan
• Menarik diri
• Egosentris
• Sensitif terhadap persoalan kecil
• Reaksi emosional tinggi
• Perubahan persepsi
• Berkurangnya minat
Upaya yang dapat dilakukan oleh perawat dalam lingkup
paradigma keperawatan selama rentang sehat-sakit adalah dengan
mengadakan tindakan pencegahan baik primer, sekunder maupun
tertier
Masalah Sehat dan Sakit

Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan


resultante dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun
masalah buatan manusia, sosial budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika,
dan sebagainya. Derajat kesehatan masyarakat yang disebut sebagai
psychosociosoniatichealth wellbeing, merupakan resultante dari 4 faktor

• lingkungan (environment)
• perilaku (belhaviour)
• ecologicalbalance-keturunan (heredity)
• populasi, distribusi penduduk, healthcareservice
Konsep Sehat-Sakit Menurut Masyarakat

Masyarakat dan pengobat tradisional menganut dua konsep penyebab


sakit, yaitu naturalistik dan personalistik. Penyebab yang bersifat naturalistik,
yaitu saat seseorang menderita sakit akibat pengaruh lingkungan, makanan
(salah makan), kebiasaan hidup, ketidakseimbangan dalam tubuh, termasuk
juga kepercayaan panas-dingin seperti masuk angin dan penyakit bawaan.

Masyarakat menganggap bahwa sakit adalah keadaan individu yang


mengalami serangkaian gangguan fisik yang menimbulkan rasa tidak nyaman.
Anak yang sakit ditandai dengan tingkah laku rewel, sering menangis, dan
tidak nafsu makan. Orang dewasa dianggap sakit jika lesu, tidak dapat
bekerja, kehilangan nafsu makan, atau "kantong kering" (tidak punya uang).
Masyarakat menggolongkan penyebab sakit ke dalam 3 bagian,yaitu
sebagai berikut:
• Dikarenakan pengaruh gejala alam (panas, dingin) terhadap tubuhmanusia.
• Makanan yang diklasifikasikan ke dalam makanan panas dan dingin.
• Supranatural (roh, guna-guna, setan dan lain-lain).

Untuk mengobati sakit yang termasuk dalam golongan pertama dan kedua,
dapat digunakan obat-obatan, ramuan-ramuan, pijat, kerok, pantangan makan,
dan bantuan tenaga kesehatan. Untuk penyebab sakit yang ketiga harus
dimintakan bantuan dukun, kiai, dan lain-lain. Dengan demikian upaya
penanggulangannya bergantung pada kepercayaan mereka terhadap penyebab
sakit.
Kejadian Penyakit
Penyakit merupakan suatu fenomena kompleks yang
berpengaruh negative terhadap kehidupan manusia. Perilaku dan cara
penyebab terjadinya bermacam-macam hidup manusia bisa menjadi
penyakit, baik di zaman primitive maupun di masyarakat yang sudah
sangat maju peradaban dan kebudayaannya. Ditinjau dari segi biologis,
penyakit merupakan kelainan berbagai organ tubuh manusia,
sedangkan dari segi kemasyarakatan keadaan sakit dianggap sebagai
penyimpangan perilaku dari keadaan sosial yang normatif.

Konsep kejadian penyakit menurut ilmu kesehatan bergantung


pada jenis penyakit. Secara umum konsepsi ini ditentukan oleh
berbagai faktor, antara lain parasit, vektor, manusia, dan
lingkungannya.
Pencegahan Penyakit (Stage of Disease Prevention)

• Pencegahan Primer (Primary


Prevention). Pada tingkat pencegahan ini
dapat dilakukan pada fase kepekaan dari
sejarah alami suatu penyakit.
• Pencegahan Sekunder (Secondary
Prevention).
• Pencegahan Tersier (Tertiary Prevention).

Perilaku Sehat dan Sakit

Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh
individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan, sedangkan perilaku
sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan
kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi

a) Hubungan Sehat-Sakit dan Lingkungan


Lingkungan merupakan komponen dalam paradigma keperawatan yang
mempunyai implikasi sangat luas bagi kelangsungan hidup manusia, khususnya
menyangkut status kesehatan seseorang. Lingkungan yang dimaksud dant
berupa lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh, baik secara
langsung maupun tidak langsung pada individu, kelompok atau masyarakat,
seperti lingkungan yang bersifat biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual,
iklim
b) Pendekatan dalam Proses Terjadinya Penyakit
Ada beberapa pendekatan yang sering digunakan untuk menggambarkan
proses terjadinya penyakit
• Model Ekologi (Ecologic Models) atau Segitiga Epidemiologi (Host-Agent-
Environment). Dalam model ini ada tiga factor yang sangat berperan , yaitu
factor host ( induk semang/manusia). Factor agent ( penyebab penyakit ). Dan
factor lingkungan
c) Model Paradigma Hidup sehat ( The Well Being Paradigma)
Pada dasarnya kondisi status kesehatan suatu masyarakat
merupakan suatu spectrum yang luas antara masyarakat yang beradaan
dalam keadaan sehat optimum sampai masyarakat yang berada dalam
keaadan sakit berat atau menjelang kematian. Yaitu sebagai berikut
• Stage of Optimum Health ( tahap sehat optimum )
• Stage of sub-Optimum Health ( tahap sakit atau suboptimum atau sakit
ringan )
• Stage of Over atau Disability ( tahap sakit atau terganggu )
• Stage of very serious lllness atau Approaching Death ( tahap sakit berat
dekat kematian )
d) Whell Model of Environment Interactio
Merupakan hubungan faktor yang mencakup sector lingkungan yang
terdiri atas fisik, biologis ,dan sosial :
• Lingkungan fisik dan penyakit
• Lingkungan Biologi dan Penyakit
• Lingkungan Sosial, Budaya, Ekonomi, dan Penyakit
Persepsi Masyarakat Dalam Proses Terjadinya
Penyakit
Persepsi masyarakat mengenai terjadinya penyakit berbeda antara
daerah yang satu dengan daerah yang lain, karena bergantung pada
kebudayaan yang ada dan berkembang dalam masyarakat tersebut.
Persepsi kejadian penyakit yang berlainan dengan ilmu kesehatan sampai
saat ini masih ada di masyarakat; dapat turun dari satu generasi ke generasi
berikutnya dan bahkan dapat berkembang luas.
Persepsi masyarakat mengenai penyakit diperoleh dan ditentukan dari
penuturan sederhana dan mudah secara turun-temurun. Misalnya, penyakit
akibat kutukan Allah, makhluk gaib, roh-roh jahat, udara busuk, tanaman
berbisa, binatang, dan sebagainya. Pada sebagian penduduk Pulau Jawa,
dulu penderita demam sangat tinggi diobati dengan cara menyiram air di
malam hari. Air yang telah diberi ramuan dan jarmpi-jampi oleh dukun dan
pemuka masyarakat yang disegani digunakan sebagai obat malaria.
To be continued...
Konsep Nyeri
Nyeri sudah dikenal sejak kehadiran manusia di muka bumi. Namun
mengingat kompleksnya masalah nyeri, maka nyeri didefinisikan sebagai
berikut:

• Mc Caffery (1979), nyeri didefinisikan sebagai suatu fenomena yang sulit


dipahami, kompleks, dan bersifat misteri yang memengaruhi seseorang,
serta eksistensinya diketahui bila seseorang mengalaminya.
• Kozier dan Erb (1983), nyeri adalah sensasi ketidaknyamanan yang
dimanifestasikan sebagai suatu penderitaan yang diakibatkan oleh
persepsi yang nyata, ancaman, dan fantasi luka.
• International Association for the Study of Pain (IASP) (1979), nyeri adalah
pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang
berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial
Persepsi nyeri dan ambang nyeri

Pengalaman nyeri yang dirasakan oleh seseorang dipengaruhi oleh


persepsi nyeri dan ambang nyeri. Persepsi nyeri merupakan kesadaran
seseorang tentang nyeri yang menyangkut proses pengindraan bilamana
terdapat rangsangan untuk merasa sakit.
Ambang nyeri adalah intensitas terendah suatu rangsangan yang
menyebabkan klien sadar bahwa ia merasa sakit. Persepsi nyeri dan ambang
nyeri berhubungan terbalik (Sherwood, 2011; Timby, 2009). Jika persepsi
seseorang tinggi, maka ambangnya rendah dan sebaliknya.
Fisiologi Nyeri

• Reseptor Nyeri
Reseptor nyeri merupakan organ tubuh yang berfungsi menerima
rangsang nyeri dan dalam hal ini organ tubuh yang berfungsi sebagai
reseptor nyeri adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang hanya
berespons pada stimulus yang kuat yang secara potensial merusak.
Reseptor nyeri disebut juga nosiseptor, secara anatomis reseptor nyeri
ada yang bermielin dan ada juga yang tidak bermielin dari saraf aferen.
Reseptor jaringan kulit (kutaneus) terbagi dalam dua komponen:
• Serabut delta A
• Serabut delta C
Reseptor nyeri (serabut delta A • Neuroregulator
dan C ) akan bereaksi menimbulkan Neuroregulator merupakan
nyeri jika distimuli oleh beberapa substansi yang memengaruhi transmisi
faktor,diantaranya: stimulus saraf yang memegang peranan
penting dalam suatu pengalaman nyeri.:
• Faktor mekanis
1. Neurotransmitter
• Faktor termis
Bertugas mengirim impuls listrik
• Faktor kimia melewati celah sinaps di antara dua
• Listrik serabut saraf
2. Neuromodulator
Bertugas memodifikasi aktivitas
neuron dan menyesuaikan atau
memvariasikan transmisi stimulus nyeri
Mekanisme Nyeri

Suatu rangkaian proses elektrofisiologis terjadi antara kerusakan


jaringan sebagai sumber rangsang nyeri sampai dirasakan sebagai nyeri
yang secara kolektif disebut nosiseptif. Terdapat empat proses yang terjadi
pada suatu nosiseptif yaitu sebagai berikut.
• Proses Transduksi
• Proses Transmisi
• Proses Modulasi
• Persepsi
Teori Nyeri

Saat ini dikenal berbagai teori yang menjelaskan bagaimana nyeri dapat timbul,
namun teori gerbang kendali dianggap yang paling relevan.

• Teori Spesifitas (Specivity Theory)


• Teori Pola (Pattern Theory)
• Teori Gerbang Kendali Nyeri (The Gate Control Theory)
Reaksi Atau Respon Terhadap Nyeri
Reaksi terhadap nyeri terdiri atas respons fisiologis, psikologis, dan perilaku yang
terjadi setelah mempersepsikan nyeri.
• Reaksi fisiologi
• Nyeri pantom ( phantom pain )
• Nyeri menjalar
• Nyeri alih

Berdasarkan etiologi nyeri


• Nyeri fisiologi atau nyeri organic
Merupakan nyeri yang diakibatkan oleh kerusakan organ tubuh . penyebab nyeri
umumnya mudah dikenali sebagai akibat cedera , penyakit atau perbedaan salah satu
atau beberapa .
• Nyeri psikogenik
Penyebab fisik nyeri sulit diidenfikasi karena nyeri ini disebabkan oleh beberapa
factor psikologi
• Nyeri neurogenic
Nyeri yang timbul akibat gangguan pada neuron , misalnaya pada kasus neuralgia
Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Nyeri

Faktor – faktor yang memengaruhi Persepsi Nyeri


• Usia
• Jenis kelamin
• Kebudayaan
• Perhatian
• Makna nyeri
• Ansietas
• Mekanisme koping
• Keletihan
• Dukungan keluarga dan sosial
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Toleransi Nyeri

Faktor-faktor yang dapat Faktor-faktor yang dapat


meningkatkan toleransi terhadap menurunkan toleransi terhadap
nyeri adalah sebagai berikut. nyeri adalah sebagai berikut.
• Obat-obatan • Sakit atau penderitaan
• Hipnotis • Rasa bosan dan depresi
• Gesekan/garukan • Marah
• Panas • Kelelahan
• Distraksi • Ansietas
• Kepercayaan yang kuat • Nyeri kronis
Kesimpulan
Berdasarkan rentang sehat-sakit tersebut, maka paradigma
keperawatan dalam konsep sehat-sakit memandang bahwa bentuk
pelayanan keperawatan yang akan diberikan selama rentang sehat dan sakit,
akan melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat-sakit
tersebut, apakah statusnya dalam tahap setengah sakit, sakit atau sakit
kronis.
Nyeri adalah pengalaman sensori yang tidak menyenangkan, unsur
utama yang harus ada untuk disebut sebagai nyeri adalah rasa tidak
menyenangkan. Tanpa unsur itu tidak dapat dikategorikan sebagai nyeri,
walaupun sebaliknya, semua vang tidak menyenangkan tidak dapat disebut
sebagai nyeri.
THANKYOU, GBU

Anda mungkin juga menyukai