Anda di halaman 1dari 30

Pengampu:

Dr. Sutaryanu, Sp. Rad

Oleh : Alfonsus Aditya Lodjing


 Hernia adalah protusi atau penonjolan dari sebuah
organ atau jaringan melalui lubang yang abnormal.
 Nukleus pulposus adalah massa setengah cair yang
terbuat dari serat elastis putih yang membentuk bagian
tengah dari diskus intervertebralis.
 HNP  gangguan melibatkan ruptur annulus fibrosus
sehingga nukleus pulposus menonjol (bulging) dan
menekan ke arah kanalis spinalis.

 HNP paling sering terjadi pada pria dewasa, dengan


insiden puncak pada dekadeke-4 dan ke-5. HNP lebih
banyak terjadi pada individu dengan pekerjaan yang
banyak membungkuk dan mengangkat
• Diskus Intervertebralis menyusun seperempat
panjang columna vertebralis, paling tebal di
daerah cervical dan lumbal, tempat dimana
banyak terjadi gerakan columna vertebralis

• Berfungsi sebagai sendi dan shock absorber agar


kolumna vertebralis tidak cedera bila terjadi
trauma.

• Terdiri dari 3 bagian, yaitu :


1. Annulus fibrosus
2. Nucleus pulposus
3. Lempeng kartilago (Hyalin Cartilage Plate)
 Anulus Fibrosus merupakan cincin yang tersusun atas 10
sampai 12 lapisan jaringan ikat yang konsentrik dan
fibrokartilago. Bagian anteriornya diperkuat oleh
ligamentum longitudinalis anterior dan posteriornya oleh
ligamentum longitudinalis posterior.
• Nukleus Pulposus adalah suatu gel yang viskus terdiri dari
proteoglycan (hyaluronic long chain) mengandung kadar air
yang tinggi (80%) dan mempunyai sifat sangat higroskopis.

• Berfungsi sebagai bantalan dan berperan menahan


tekanan/beban. Kemampuan menahan air dari nucleus
pulposus berkurang secara progresif dengan bertambahnya
usia (perubahan degenerasi) yang ditandai dengan
penurunan vaskularisasi disertai berkurangnya kadar air
dalam nucleus sehingga diskus mengkerut dan menjadi
kurang elastic.
PATOMEKANISME FAKTOR RESIKO
 Proses  Usia
Degeneratif  Trauma
 Proses Traumatik  Pekerjaan
 Gender
Klasifikasi hernia menurut pemeriksaan MRI, yaitu :
a)Bulging intervertebral disc
Nukleus terlihat menonjol ke satu arah tanpa
kerusakan annulus fibrosus
b)Prolapsed intervertebral disc
Nukleus berpindah, tetapi masih dalam lingkaran
annulus fibrosus
c)Extruded intervertebral disc
Nukleus keluar dari annulus fibrosus dan berada di
bawah ligamentum longitudinalis posterior
d)Sequestrated intervertebral disc
Nukleus telah menembus ligamentum longitudinalis
posterior
 Nyeri radikuler  Inspeksi : Keterbatasan
 Sifat nyeri tajam, seperti gerak karena nyeri
terbakar, dan berdenyut  Palpasi : Nyeri tekan,
menjalar hingga ke lutut. otot-otot spastik, Tes
 Kesemutan atau baal. Lasegue, Tes Patrick &
 Gangguan miksi, Kontra Patrick
defekasi, disfungsi  Pemeriksaan reflek,
seksual (cauda equina). pemeriksaan motorik &
sensorik
 Pemeriksaan KU, VS
 Pemeriksaan Neurologis
(sensoris, motorik,
refleks, ROM, straight leg
test, laseque test, ankle-
knee jerk reflex).
1. Foto Polos X-Ray  Untuk melihat adanya penyempitan
diskus, penyakit degeneratif, kelainan bawaan dan vertebra
yang tidak stabil.

2. CT Scan  Dapat mengetahui ukuran, bentuk dari kanalis


spinal, tetapi sulit untuk konfirmasi diagnosis HNP

3. MRI  Merupakan gold standard diagnosis HNP karena


dapat melihat struktur columna vertebra dengan jelas dan
mengidentifikasi letak herniasi

4. Myelogram  Foto x-ray canalis spinal menggunakan


kontras yang dimasukkan ke LCS dapat dilakukan dengan
CT

5. EMG  Tes untuk mengetahui aktivitas elektrik dari jaringan


otot dan syaraf
 Foto X-ray  Tampak degenerative disc di C5-
6. Panah hitam menunjukkan
servikal normal penyempitan diskus & panah
putih menunjukkan penonjolan
tulang ke kanalis spinalis
CT Scan (Sagital) CT Scan (Axial)
 Tampak herniasi pada  Lesi hiperdens di sentral diskus
C5-6 dengan diskus intervertebral menunjukkan kalsifikasi
nucleus pulposus. Tampak massa
yang terkalsifikasi hiperdens merupakan ekstrusi ke
(panah) posterolateral kanan dari n. pulposus
(panah)
MRI (Sagital) MRI (Sagital)
 Tampak herniasi  Tampak herniasi diskus
diskus antara C6 & antara C5-6. C6-7
C7 merupakan yang paling
umum terjadi herniasi
MRI
 Tampak herniasi pada C4-5, dengan potongan
axial menunjukkan ekstrusi diskus
 Potongan sagital
CT Myelogram
menunjukkan,
besar kalsifikasi,
ekstrusi diskus
posterior
menyebabkan
kompresi spinal
yang parah di
tingkat T5-6
Foto Polos Vertebra
 Degenerative disk disease,
menunjukkan
Spondylolisthesis & tampak
subluksasi L4-5. Perubahan
degeneratif sangat tampak
dimana terjadi
penyempitan yang hampir
komplit dengan area yang
lusen (panah) menunjukkan
tanda vacuum phenomenon
(nitrogen mengisi spasium
diskus)
CT Scan (Sagital)
 Tampak protrusi diskus
L5-S1 dengan perubahan
degeneratif dan tampak
mild bulging pada diskus
L4-5
 MRI Sagital  Tampak
sekuestrasi di L4-5
Potongan Sagital MRI menunjukkan ekstrusi diskus dan
penekanan akar saraf L5.
MRI Axial
Tanda panah menunjukkan protrusi diskus
MRI (Sagital)
 Tampak crumble disc
sign lesi di dalam
komponen intradural
pada L4-5
 Terapi farmakologis  analgetik dan NSAID, muscle relaxan,
analgetik adjuvan (anggapan mekanisme nyeri sesuai dengan
neuropatik)
 Terapi op. dilakukan bila:
◦ Grade 3 atau 4
◦ Tidak ada perbaikan setelah terapi sebelumnya selama 6-
12 minggu
◦ Terjadi rekurensi yang sering dan menyebabkan
keterbatasan fungsional
◦ Pilihan terapi op:
 Distectomy (pengambilan diskus intervertebralis)
 Laminectomy (dekompresi neuronal dengan mengambil
beberapa bagian vertebra secara parsial maupun total)
 Pinzon, Rizaldy. Profil Klinis Pasien Nyeri Punggung Akibat Hernia Nukelus
Pulposus. Vol 39. SMF Saraf RS Bethesda Yogyakarta. Indonesia. 2012. Hal 749-
751.
 Kumala, poppy. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta. Edisi Bahasa Indonesia.
1998. hal 505
 Company Saunder. B. W. Classification, diagnostic imaging, and imaging
characterization of a lumbar. Volume 38. 2000
 Autio Reijo. MRI Of Herniated Nucleus Pulposus. Acta Universitatis Ouluensis D
Medica. 2006. Hal 1-31
 Meli Lucas, Suryami antradi. Nyeri Punggung. Use Neurontin. 2003. Hal 133-148
 Sylvia A. Price. Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep-konsep prose penyakit.
Jakarta : 1995. EGC. Hal 1023-1026.
 Rasad, Sjahriar. Radiologi Doagnostik. Jakarta. Balai Penerbit FK Universitas
Indonesia. Jakarta.2005. Hal 337
 S.M Lumbantobing. Neurologi Klinik. Badan Penerbit FK UI. Jakarta Badan Penerbit
FK UI. Hal 18-19
 Pfirman CWA, Hodler J, Zanetti M, Boos N. magnetic Resonance Classification of
Lumbar Invertebral Disc Degeneration. Spine Journal. 2001.
DOI:10.1097/00007632-200109010-00011.
 Radiopaedia. com

Anda mungkin juga menyukai