Hernia adalah protusi atau penonjolan dari sebuah organ atau jaringan melalui lubang yang abnormal. Nukleus pulposus adalah massa setengah cair yang terbuat dari serat elastis putih yang membentuk bagian tengah dari diskus intervertebralis. HNP gangguan melibatkan ruptur annulus fibrosus sehingga nukleus pulposus menonjol (bulging) dan menekan ke arah kanalis spinalis.
HNP paling sering terjadi pada pria dewasa, dengan
insiden puncak pada dekadeke-4 dan ke-5. HNP lebih banyak terjadi pada individu dengan pekerjaan yang banyak membungkuk dan mengangkat • Diskus Intervertebralis menyusun seperempat panjang columna vertebralis, paling tebal di daerah cervical dan lumbal, tempat dimana banyak terjadi gerakan columna vertebralis
• Berfungsi sebagai sendi dan shock absorber agar
kolumna vertebralis tidak cedera bila terjadi trauma.
• Terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Annulus fibrosus 2. Nucleus pulposus 3. Lempeng kartilago (Hyalin Cartilage Plate) Anulus Fibrosus merupakan cincin yang tersusun atas 10 sampai 12 lapisan jaringan ikat yang konsentrik dan fibrokartilago. Bagian anteriornya diperkuat oleh ligamentum longitudinalis anterior dan posteriornya oleh ligamentum longitudinalis posterior. • Nukleus Pulposus adalah suatu gel yang viskus terdiri dari proteoglycan (hyaluronic long chain) mengandung kadar air yang tinggi (80%) dan mempunyai sifat sangat higroskopis.
• Berfungsi sebagai bantalan dan berperan menahan
tekanan/beban. Kemampuan menahan air dari nucleus pulposus berkurang secara progresif dengan bertambahnya usia (perubahan degenerasi) yang ditandai dengan penurunan vaskularisasi disertai berkurangnya kadar air dalam nucleus sehingga diskus mengkerut dan menjadi kurang elastic. PATOMEKANISME FAKTOR RESIKO Proses Usia Degeneratif Trauma Proses Traumatik Pekerjaan Gender Klasifikasi hernia menurut pemeriksaan MRI, yaitu : a)Bulging intervertebral disc Nukleus terlihat menonjol ke satu arah tanpa kerusakan annulus fibrosus b)Prolapsed intervertebral disc Nukleus berpindah, tetapi masih dalam lingkaran annulus fibrosus c)Extruded intervertebral disc Nukleus keluar dari annulus fibrosus dan berada di bawah ligamentum longitudinalis posterior d)Sequestrated intervertebral disc Nukleus telah menembus ligamentum longitudinalis posterior Nyeri radikuler Inspeksi : Keterbatasan Sifat nyeri tajam, seperti gerak karena nyeri terbakar, dan berdenyut Palpasi : Nyeri tekan, menjalar hingga ke lutut. otot-otot spastik, Tes Kesemutan atau baal. Lasegue, Tes Patrick & Gangguan miksi, Kontra Patrick defekasi, disfungsi Pemeriksaan reflek, seksual (cauda equina). pemeriksaan motorik & sensorik Pemeriksaan KU, VS Pemeriksaan Neurologis (sensoris, motorik, refleks, ROM, straight leg test, laseque test, ankle- knee jerk reflex). 1. Foto Polos X-Ray Untuk melihat adanya penyempitan diskus, penyakit degeneratif, kelainan bawaan dan vertebra yang tidak stabil.
2. CT Scan Dapat mengetahui ukuran, bentuk dari kanalis
spinal, tetapi sulit untuk konfirmasi diagnosis HNP
3. MRI Merupakan gold standard diagnosis HNP karena
dapat melihat struktur columna vertebra dengan jelas dan mengidentifikasi letak herniasi
4. Myelogram Foto x-ray canalis spinal menggunakan
kontras yang dimasukkan ke LCS dapat dilakukan dengan CT
5. EMG Tes untuk mengetahui aktivitas elektrik dari jaringan
otot dan syaraf Foto X-ray Tampak degenerative disc di C5- 6. Panah hitam menunjukkan servikal normal penyempitan diskus & panah putih menunjukkan penonjolan tulang ke kanalis spinalis CT Scan (Sagital) CT Scan (Axial) Tampak herniasi pada Lesi hiperdens di sentral diskus C5-6 dengan diskus intervertebral menunjukkan kalsifikasi nucleus pulposus. Tampak massa yang terkalsifikasi hiperdens merupakan ekstrusi ke (panah) posterolateral kanan dari n. pulposus (panah) MRI (Sagital) MRI (Sagital) Tampak herniasi Tampak herniasi diskus diskus antara C6 & antara C5-6. C6-7 C7 merupakan yang paling umum terjadi herniasi MRI Tampak herniasi pada C4-5, dengan potongan axial menunjukkan ekstrusi diskus Potongan sagital CT Myelogram menunjukkan, besar kalsifikasi, ekstrusi diskus posterior menyebabkan kompresi spinal yang parah di tingkat T5-6 Foto Polos Vertebra Degenerative disk disease, menunjukkan Spondylolisthesis & tampak subluksasi L4-5. Perubahan degeneratif sangat tampak dimana terjadi penyempitan yang hampir komplit dengan area yang lusen (panah) menunjukkan tanda vacuum phenomenon (nitrogen mengisi spasium diskus) CT Scan (Sagital) Tampak protrusi diskus L5-S1 dengan perubahan degeneratif dan tampak mild bulging pada diskus L4-5 MRI Sagital Tampak sekuestrasi di L4-5 Potongan Sagital MRI menunjukkan ekstrusi diskus dan penekanan akar saraf L5. MRI Axial Tanda panah menunjukkan protrusi diskus MRI (Sagital) Tampak crumble disc sign lesi di dalam komponen intradural pada L4-5 Terapi farmakologis analgetik dan NSAID, muscle relaxan, analgetik adjuvan (anggapan mekanisme nyeri sesuai dengan neuropatik) Terapi op. dilakukan bila: ◦ Grade 3 atau 4 ◦ Tidak ada perbaikan setelah terapi sebelumnya selama 6- 12 minggu ◦ Terjadi rekurensi yang sering dan menyebabkan keterbatasan fungsional ◦ Pilihan terapi op: Distectomy (pengambilan diskus intervertebralis) Laminectomy (dekompresi neuronal dengan mengambil beberapa bagian vertebra secara parsial maupun total) Pinzon, Rizaldy. Profil Klinis Pasien Nyeri Punggung Akibat Hernia Nukelus Pulposus. Vol 39. SMF Saraf RS Bethesda Yogyakarta. Indonesia. 2012. Hal 749- 751. Kumala, poppy. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta. Edisi Bahasa Indonesia. 1998. hal 505 Company Saunder. B. W. Classification, diagnostic imaging, and imaging characterization of a lumbar. Volume 38. 2000 Autio Reijo. MRI Of Herniated Nucleus Pulposus. Acta Universitatis Ouluensis D Medica. 2006. Hal 1-31 Meli Lucas, Suryami antradi. Nyeri Punggung. Use Neurontin. 2003. Hal 133-148 Sylvia A. Price. Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep-konsep prose penyakit. Jakarta : 1995. EGC. Hal 1023-1026. Rasad, Sjahriar. Radiologi Doagnostik. Jakarta. Balai Penerbit FK Universitas Indonesia. Jakarta.2005. Hal 337 S.M Lumbantobing. Neurologi Klinik. Badan Penerbit FK UI. Jakarta Badan Penerbit FK UI. Hal 18-19 Pfirman CWA, Hodler J, Zanetti M, Boos N. magnetic Resonance Classification of Lumbar Invertebral Disc Degeneration. Spine Journal. 2001. DOI:10.1097/00007632-200109010-00011. Radiopaedia. com