Titik Purwanti.
Olahan
Pertemuan
PERTEMUAN 4: sadar
PERTEMUAN 3: teguh dalam
menjadi promotor dalam
hidup berkomunitas atau
bentuk gerakan-gerakan
paguyuban, sehingga mampu
konkret,
membuat gerakan yang
baik sebagai pribadi maupun
berdaya ubah (transformatif)
komunitas atau paguyuban.
1. Pertemuan Adven terdiri dari 4 (empat) pertemuan
dengan sub tema yang langsung diarahkan dengan
bacaan mingguan Adven. Hal itu agar kepentingannya,
supaya ada keselarasan moment dan kepentingan
Adventus dengan edukasi umat mengenai dinamika
RIKAS dan fokus pastoral.
2. Pertemuan mempergunakan langkah-langkah umum
sarasehan yang disinergikan dengan pola-pola
apresiatif, evaluatif dan reflektif.
3. Pertemuan juga tetap mempertahankan liturgi
penyalaan lilin korona Adven. Maka alangkah baiknya,
walaupun berbentuk sarasehan, tetapi tetap dipikirkan
lagu-lagu yang mendukung tema.
1. Pertemuan Pertama (1) dan Kedua (2) berbentuk
sarasehan yang mengajak umat untuk melihat
kembali Lingkungannya sebagai bagian dari
dinamika hidup menggereja. Melihat kembali seberapa
jauh lingkungan menggerejanya sudah berdaya ubah
bagi masyarakat sekitarnya dan bagi dirinya juga.
2. Pertemuan ketiga (3) dan Keempat (4) lebih bersifat
reflektif untuk meneguhkan dan memantapkan
langkah secara konkret sebagai tindak lanjut
pertemuan.
3. Modelnya tetap mempergunakan pola KATEKESE
UMAT, dimana pemandu mempunyai peran penting
untuk mendinamisir pengalaman umat
Langkah Proses Pertemuan
A. Pembuka
1. Nyanyian Pembuka
2. A. Pembuka
1. Nyanyian Pembuka
2. Doa Pembuka
3. Penyalaan lilin Korona
4. Pengantar Pertemuan
B. Inspirasi
1. Mengapresiasi diri dan Lingkungan
2. Pendalaman Bersama
C. Refleksi Kateketis dan Simpul Pertemuan
1. Kutipan Kitab Suci
2. Renungan dan Simpul
D. Penegasan Bersama dan Penutup
1. Pengendapan
2. Doa Penutup
3. Nyanyian Penutup
Umat mampu mencari dan mengevaluasi,
sejauh mana daya ubah (transformatif)
iman mereka bagi diri dan masyarakat di
sekitarnya.
(Umat di lingkungan diajak keluar dari
kungkungan“keterlenaan,” mencoba melihat keluar
dari zona nyaman dan dari egosentrisme diri)
Gereja sebagai komunitas orang beriman, diajak senantiasa menyadari dua sisi
yang tak dapat dilepaskan, yaitu kualitas ke dalam (ad intra), maupun ke luar
(adextra).
Melalui Pertemuan Adven pertama ini, umat diajak
untuk mengapresiasi (mencari dan mengevaluasi),
sejauh mana komunitas lingkungan dan diri mereka mempunyai
daya ubah (transformatif) iman bagi mereka sendiri dan
masyarakat sekitarnya.
konteks Masa Adven ini, umat dapat semakin mempersiapkan
moment penting Perayaan 80 Tahun Keuskupan Agung
Semarang (KAS) di tahun 2020 nanti, Refleksi Rencana Induk
(RIKAS) dalam Roadmap I (2016-2020) dan Tahun Misi peringatan 100
tahun diterbitkannya Surat Apostolik Maximum Illud.
(lihat panduan)
4. Pengantar Pertemuan
marilah dengan semangat Advent ini, kita bangun
dari tidur, bangun dari keterlenaan kita untuk
bersedia bangkit menjadi Komunitas Orang
Beriman yang berdaya ubah bagi kita sendiri
dan masyarakat sekitar
Pemandu dapat mengawali refleksi untuk mencari dan mengevaluasi
diri sejauh mana diri dan lingkungan
mempunyai daya ubah (transformatif) iman
Paus Fransiskus memberi pesan untuk Kongres Nasional tentang Misi
yang diselenggarakan oleh KKM-KWI melalui Uskup Mgr. A. M.
Sutrisnaatmaka MSF
“Jangan pernah lupa, kita selalu berjalan ke depan. Jadilah Ragi yang
baik dalam kehidupan sosial
Pesan itu, dalam masa Adven kita yang pertama ini menjadi sangat
relevan.
Kita diajak “Bangun dari Tidur kita, Bangun dari keterlenaan kita”
untuk bersedia bangkit menjadi Komunitas Orang Beriman
yang berdaya ubah bagikita sendiri dan masyarakat sekitar kita.