Anda di halaman 1dari 43

KOMKAT KEVIKEPAN SEMARANG

Titik Purwanti.

B.titik P. adven 2019


 Suasana: pertobatan dan
pengharapan
 Busana liturgi warna ungu,
dekorasi sederhana, nyanyian
bertemakan pengharapan
eskatologis.
 Adanya korona Adven.
 Sangat dianjurkan kegiatan baik
pewartaan-peribadatan maupun
sosial.
1. Pada tahun 2020 menyambut moment penting
Perayaan 80 Tahun Keuskupan Agung Semarang
(KAS).
2. Refleksi Rencana Induk (RIKAS) dalam
Roadmap I (2016-2020): GEREJA YANG
TRANSFORMATIF
3. Konteks Gereja Universal bahwa 2020 menjadi
Tahun Misi. Hal itu juga bertepatan pada tanggal
30 November 2019 akan dirayakan peringatan 100
tahun diterbitkannya Surat Apostolik Maximum
Illud.
1. Mengajak menghubungan masa Adven dengan
konteks Arah Dasar dan Fokus Pastoral KAS yaitu
menjadi Gereja yang transformatif (Berdaya Ubah)
2. Kita diajak mempersiapkan dan membangun
semangat Gereja yang menjadi promotor utama
untuk memajukan pemahaman dan penghayatan
semangat bermisi di tengah masyarakat
3. Mengajak menjadi komunitas atau paguyuban
lingkungan yang sungguh mempunyai daya
ubah baik ke dalam maupun ke luar di tengah
masyarakat sekitar.
Pertemuan 4
Pertemuan 3 Kamu telah dipanggil
Pertemuan 1 Pertemuan 2 Bersabarlah & menjadi milik
(bangunlah (Satu hati satu teguhkanlah hatimu) Kristus)
dari tidurmu) suara Umat semakin teguh Umat semakin sadar
Ib
Mengajak memuliakan dlm hidup menjadi promotor
ad
Allah) berkomunitas atau utama Gereja yang
Umat mampu at
Umat mampu paguyuban, shg hadir di tengah-
mencari dan Ke
melihat bersama mampu bersabar unt tengah masy,
mengevaluasi, lu
sejauh mana membuat gerakan berdialog dengan
sejauh mana ar
daya ubah yang berdaya ubah semua golongan,
daya ubah ga
(transformasi) (transformatif) dalam semakin berani
(transformatif K
hidup beriman kehidupan bersama, bermisi keluar dng
) ud
ke dlm sudah baik lingkup iman yg mendalam us
iman mereka terjadi & telah keluarga, lingkungan, dlm bentuk gerakan2
bagi diri dan digiatkan dalam bahkan lingkup konkret,
masyarakat di komunitas kehidupanyang lebih
sekitarnya baik sebagai pribadi
luas lagi maupun komunitas /
paguyuban
PERTEMUAN 2: melihat
PERTEMUAN 1: mencari dan
bersama sejauh mana daya
mengevaluasi, sejauh mana
ubah (transformasi) hidup
daya ubah (transformatif)
beriman ke dalam sudah
iman mereka bagi diri dan
terjadi dan telah
masyarakat di sekitarnya.
digiatkan dalam komunitas.

Olahan
Pertemuan

PERTEMUAN 4: sadar
PERTEMUAN 3: teguh dalam
menjadi promotor dalam
hidup berkomunitas atau
bentuk gerakan-gerakan
paguyuban, sehingga mampu
konkret,
membuat gerakan yang
baik sebagai pribadi maupun
berdaya ubah (transformatif)
komunitas atau paguyuban.
1. Pertemuan Adven terdiri dari 4 (empat) pertemuan
dengan sub tema yang langsung diarahkan dengan
bacaan mingguan Adven. Hal itu agar kepentingannya,
supaya ada keselarasan moment dan kepentingan
Adventus dengan edukasi umat mengenai dinamika
RIKAS dan fokus pastoral.
2. Pertemuan mempergunakan langkah-langkah umum
sarasehan yang disinergikan dengan pola-pola
apresiatif, evaluatif dan reflektif.
3. Pertemuan juga tetap mempertahankan liturgi
penyalaan lilin korona Adven. Maka alangkah baiknya,
walaupun berbentuk sarasehan, tetapi tetap dipikirkan
lagu-lagu yang mendukung tema.
1. Pertemuan Pertama (1) dan Kedua (2) berbentuk
sarasehan yang mengajak umat untuk melihat
kembali Lingkungannya sebagai bagian dari
dinamika hidup menggereja. Melihat kembali seberapa
jauh lingkungan menggerejanya sudah berdaya ubah
bagi masyarakat sekitarnya dan bagi dirinya juga.
2. Pertemuan ketiga (3) dan Keempat (4) lebih bersifat
reflektif untuk meneguhkan dan memantapkan
langkah secara konkret sebagai tindak lanjut
pertemuan.
3. Modelnya tetap mempergunakan pola KATEKESE
UMAT, dimana pemandu mempunyai peran penting
untuk mendinamisir pengalaman umat
Langkah Proses Pertemuan
A. Pembuka
1. Nyanyian Pembuka
2. A. Pembuka
1. Nyanyian Pembuka
2. Doa Pembuka
3. Penyalaan lilin Korona
4. Pengantar Pertemuan
B. Inspirasi
1. Mengapresiasi diri dan Lingkungan
2. Pendalaman Bersama
C. Refleksi Kateketis dan Simpul Pertemuan
1. Kutipan Kitab Suci
2. Renungan dan Simpul
D. Penegasan Bersama dan Penutup
1. Pengendapan
2. Doa Penutup
3. Nyanyian Penutup
 Umat mampu mencari dan mengevaluasi,
sejauh mana daya ubah (transformatif)
iman mereka bagi diri dan masyarakat di
sekitarnya.
 (Umat di lingkungan diajak keluar dari
kungkungan“keterlenaan,” mencoba melihat keluar
dari zona nyaman dan dari egosentrisme diri)
 Gereja sebagai komunitas orang beriman, diajak senantiasa menyadari dua sisi
yang tak dapat dilepaskan, yaitu kualitas ke dalam (ad intra), maupun ke luar
(adextra).
Melalui Pertemuan Adven pertama ini, umat diajak
untuk mengapresiasi (mencari dan mengevaluasi),
sejauh mana komunitas lingkungan dan diri mereka mempunyai
daya ubah (transformatif) iman bagi mereka sendiri dan
masyarakat sekitarnya.
 konteks Masa Adven ini, umat dapat semakin mempersiapkan
moment penting Perayaan 80 Tahun Keuskupan Agung
Semarang (KAS) di tahun 2020 nanti, Refleksi Rencana Induk
(RIKAS) dalam Roadmap I (2016-2020) dan Tahun Misi peringatan 100
tahun diterbitkannya Surat Apostolik Maximum Illud.

(lihat panduan)
 4. Pengantar Pertemuan
marilah dengan semangat Advent ini, kita bangun
dari tidur, bangun dari keterlenaan kita untuk
bersedia bangkit menjadi Komunitas Orang
Beriman yang berdaya ubah bagi kita sendiri
dan masyarakat sekitar
 Pemandu dapat mengawali refleksi untuk mencari dan mengevaluasi
diri sejauh mana diri dan lingkungan
mempunyai daya ubah (transformatif) iman
 Paus Fransiskus memberi pesan untuk Kongres Nasional tentang Misi
yang diselenggarakan oleh KKM-KWI melalui Uskup Mgr. A. M.
Sutrisnaatmaka MSF
 “Jangan pernah lupa, kita selalu berjalan ke depan. Jadilah Ragi yang
baik dalam kehidupan sosial
 Pesan itu, dalam masa Adven kita yang pertama ini menjadi sangat
relevan.
 Kita diajak “Bangun dari Tidur kita, Bangun dari keterlenaan kita”
untuk bersedia bangkit menjadi Komunitas Orang Beriman
yang berdaya ubah bagikita sendiri dan masyarakat sekitar kita.

Maka, marilah kita evaluasi diri dan komunitas kita:


 Pemandu dapat mengajak umat mengevaluasi sejauh
mana lingkungan mempunyai daya ubah
(transformatif) iman.
Penilaian ini, dapat diber tanda centang (V) pada kolom
yang dimaksud. Pemandu diharapkan dapat merekap
hasilnya lalu dimasukkan dalam Scan QR Code berikut
ini, untuk masukan ke Keuskupan.
, hasil rekap juga dapat dinilai dengan ketentuan sebagai
berikut:
 a. Aktif, mempunyai skor 6
 b. Biasa saja, mempunyai skor 3
 c. Kurang, mempunyai skor 0
Maka jika dijumlahkan, skor tertinggi yaitu 36, maka
rentangnya dapat sebagai berikut:
 a. Skor 30 - 36, lingkungan menampakkan tanda-tanda
BERDAYA
 b. Skor 18 - 29, lingkungan menampakkan tanda-tanda
BIASA SAJA
 c. Skor 0 - 17, lingkungan menampakkan tanda-tanda
LEMAH, KURANG BERSEMANGAT.
 Pemandu dapat mengajak umat mengevaluasi sebagai
berikut:
 a. Berdasarkan hasil penilaian lingkungan Anda?
Bagaimanakah tanggapan Anda
Bagikanlah pendapat Anda !
 b. Menurut Anda, seberapa jauh bentuk peran serta
Anda terhadap perkembangan daya ubah
lingkungan Anda ?
 Pemandu dapat mengajak umat memperkaya dan
meneguhkan refleksi pengalamanhidup dgn melihat
kembali Renungan bacaan masa Adven Pertama
1. Kutipan Kitab Suci
2. Renungan dan Simpul
 1. Pengendapan
Ajakan untuk meresapkan secara batin pribadi:
Daya ubah macam apa yang akan kita lakukan
dalam hidup di tengah lingkungan kita dan masyk?
2. Doa Penutup
3. Nyanyian Penutup
 Tujuan
 Umat mampu melihat bersama
sejauh mana daya ubah
(transformasi) hidup beriman ke
dalam sudah
terjadi dan telah digiatkan dalam
komunitas.

Langkah Proses Pertemuan :


A. Pembuka
1. Nyanyian Pembuka
2. Doa Pembuka
3. Penyalaan lilin Korona
4. Pengantar Pertemuan
 1. Mengapresiasi Daya Ikat &KeguyubanLingkungan
 Pemandu dapat mengawali refleksi dengan membaca
ungkapan Paus Fransiskustentang hidup komunitas.
 Perubahan tidak akan berakar sampai kita
merendahkan diri,menemukan cara untuk
memberikan layanan kepada komunitas dan
kepercayaannya, dan berusaha untuk menjaga
komunitas tetap bersatu.”
 Masa Adven kedua kita menjadi penting untuk
disadari. Kita diajak menyongsong kehadiran Juru
Selamat dalam kesatuan hati sebagai komunitas
atau paguyuban di lingkungan.
 Dalam satu hati, sebagai Komunitas Orang Beriman
yang berdaya ubah.
 kita evaluasi komunitas kita, apakah sudah berdaya
ubah ke dalam:
 Untuk memperkaya pertemuan, hasil rekap juga dapat dinilai dengan
ketentuan sebagai berikut:
 a. Teratur, mempunyai skor 6
 b. Tidak Teratur, mempunyai skor 3
 c. Tidak Ada, mempunyai skor 0

• Jika dijumlahkan, skor tertinggi yaitu 36, maka rentangnya


sebagai berikut:
a. Skor 30 - 36, lingkungan menampakkan tanda-tanda
GUYUB
b. Skor 18 - 29, lingkungan menampakkan tanda-tanda
BIASA SAJA
c. Skor 0 - 17, lingkungan menampakkan tanda-tanda LEMAH,
KURANG GUYUB
 Pemandu dapat mengajak umat mengevaluasi sebagai
berikut:
 a. Berdasarkan hasil penilaian lingkungan Anda?
Bagaimanakah tanggapan Anda,
Berikanlah pandangan Anda !
 b. Menurut Anda, seberapa jauh kesatuan hati, sudah
terjadi di lingkungan Anda untuk mewujudkan daya
ubah iman baik ke dalam maupun keluar?
 1. Kutipan Kitab Suci
Pemandu mengajak umat menyimak bacaan Kitab Suci
Roma 15: 4-9
2. Renungan dan Simpul
 1. Pengendapan
 2. Doa Penutup
 3. Nyanyian Penutup
 BERSABARLAH DAN  Tujuan
TEGUHKANLAH HATIMU  Umat semakin teguh
dalam hidup berkomunitas
atau paguyuban, sehingga
mampu bersabar untuk
membuat gerakan yang
berdaya ubah
(transformatif) dalam
kehidupan bersama, baik
lingkup keluarga,
lingkungan, bahkan
lingkup kehidupan
yang lebih luas lagi.
 Pada pertemuan ketiga ini, umat  Maka, dalam konteks masa
diajak bersama-sama menyadari, Adven ini, umat diajak
bahwa panggilan yang menyadari dengan
harus dijalani merupakan menyongsong
panggilan yang mulia meskipun kehadiran Juru Selamat
tidak mudah. Di era
keterbukaan informasi, dengan
dalam keteguhan dan
berbagai sentimen maraknya kesabaran, walaupun
intoleransi, disintegrasi, tantangan semakin sulit.
materialisme, dan tantangan Menjadi komunitas atau
lainnya, umat diajak bersabar paguyuban yang mampu
dan teguh agar mampu berdaya ubah, tidaklah
berkontribusi dan berdaya mudah,apalagi bagi
ubah bagi sesama sekitarnya kepentingan masyarakat
sekitar
 Pemandu dapat mengantar  Kita bersama terpanggil
pertemuan dengan untuk mengubah dunia
memberikan beberapa menjadi tempat yang lebih
catatan baik
sebagai berikut:  Butuh kesabaran dan
Pemandu diusahakan keteguhan hati, apalagi
membuat dialog singkat tantangan yang begitu
berat dewasa ini.
untuk meneguhkan pesan  dengan semangat Adven
dalam pertemuan Adven ini, kita balut keteguhan
pertama dan kedua dan kesabaranperjuangan
lingkungan atau komunitas
kita, agar semakin berdaya
ubah bagisesama.
 1. Cerita  2. Pendalaman Bersama
 Pemandu dapat mengajak umat
Pengalaman mengevaluasi sebagai berikut:
 Pemandu dapat  a. Menurut Bapak Ibu, apa
artinya “SABAR” menjadi murid
mengawali refleksi Yesus?
dengan membaca  b. Menurut Bapak Ibu, apa
artinya “TEGUH HATI” menjadi
cerita pengalaman murid Yesus?
sebagai berikut:  c. Menurut Anda, bagaimana
orang Katolik mampu konsisten
 “Teguhlah dan sabar dan teguh hatimenjadi
murid Yesus, menyangkal diri,
Bersabarlah Berbuat memikul salib, sebelum
Baik” mendapatanugerah Kemuliaan
 Pemandu dapat  1. Kutipan Kitab Suci
mengajak umat  Pemandu mengajak umat
memperkaya dan menyimak bacaan Kitab
meneguhkan refleksi Suci Yakobus 5: 7-11
pengalaman hidup
dengan melihat kembali
Renungan bacaan masa
Adven Pertama
 4. Pengendapan
 Pemandu mengajak umat membuat pengendapan
dengan hening sejenak dalambatin selama kurang lebih
5-10 menit.
 5. Doa Penutup
 6. Nyanyian Penutup
 TUJUAN ;
 Umat semakin sadar menjadi promotor utama Gereja
yang hadir di tengah-tengah masyarakat, berdialog
dengan semua golongan, semakin berani bermisi
keluar dengan iman yang mendalam dalam bentuk
gerakan-gerakan konkret,baik sebagai pribadi maupun
komunitas atau paguyuban.
 Pada pertemuan keempat ini, umat  Dekrit tentang Kerasulan Awam
diajak mengembangkan daya ubah (Apostolicam Actuositatem) artikel 2
dalam masyarakat yang majemuk, Konsili Vatikan II menegaskan,
heterogen dan kompleks “menyebarluaskan kerajaan Kristus
di mana-mana demi kemuliaan
AllahBapa, dan dengan demikian
mengikut-sertakan semua orang
dalam penebusan yangmembawa
keselamatan, dan supaya melalui
mereka seluruh dunia sungguh-
sungguhdiarahkan kepada Kristus.
 Semua kegiatan Tubuh Mistik, yang
mengarah kepada tujuan itu,
disebut kerasulan.
 Kerasulan itu dilaksanakan oleh
Gereja melalui semua
anggotanya,dengan pelbagai cara.”
(AA. 2).
 1. Kutipan Kitab Suci  Dalam pertemuan Adven
 Pemandu mengajak umat pertama, kita disadarkan
menyimak bacaan Kitab pada situasi untuk
Suci Roma 1:1-7 bangundari
“keterkungkungan”
 2. Renungan dan Simpul
menjalin relasi, kontak dan
 Bacaan Roma 1:1-7, berkumpul dengan
mengajak kita pada seruan orangorang yang seiman
Paulus bahwa “kamu yang semata. Kita lebih merasa
telah dipanggil menjadi nyaman
milik Kristus”. Bagi kita  Barangkali kita enggan
yang percaya kepada Yesus srawung karena kita
Kristus mutlak menjadi merasa sendirian,minority
“milik Kristus”. syndrome, atau malah
malas
 Kaum awam Katolik dewasa ini  Selaras dengan semangat konsili
perlu semakin menyadari Vatikan II dalam pembaruan
panggilannya untukmenggarami kehidupan Gerejadan dunia, kita
dunia dalam segala aspek. Konsili diundang untuk merefleksikan
Vatikan II dengan tegas dan jelas pengalaman kita sebagai orang
telah memberikan keluhuran, beriman Katolik dan sekaligus
panggilan, tugas perutusan, dan sebagai bagian dalam kehidupan di
martabat kaum awam dalam dekrit masyarakat.
Kerasulan Awam (Apostolicam  Panggilan kita sebagai milik Kristus
Actuositatem menuntut konsekuensi untuk
terlibat dalamkarya Gereja dan
Masyarakat. Keterlibatan dalam
karya Gereja menjadi
medanpengayaan dan peneguhan
iman. Keterlibatan dalam karya
masyarakat menjadimedan
perjumpaan untuk pewartaan diri
sebagai milik Kristus
 1. Pengendapan
 Pemandu mengajak umat membuat pengendapan dengan
hening sejenak dalambatin selama kurang lebih 5-10 menit.
 Ajakan untuk meresapkan secara batin pribadi:
 Mari kita bertanya kepada diri kita sendiri, sejauhmana
kita benar-benar “MilikKristus”?
 Sudahkah kita belajar dan terus berproses untuk menjadi
pribadi yang transformatif (memiliki daya ubah)? Dalam
hal apa?
 2. Doa Penutup
 3. Nyanyian Penutup
 IWAK SEPAT DIPANGAN ULO, SEDOYO LEPAT
NYUWUN PANGAKSOMO
 “maximum illud”, yaitu Surat Apostolik Paus
Benediktus XV tentang karya misi yang
ditandatangani pada 30 November 1919. Sumber
inspirasi surat Apostolik ini adalah sabda Yesus dalam
Injil Markus, “pergilah ke seluruh dunia dan
wartakanlah Injil kepada semua makhluk (Mrk 16:15)”.

Anda mungkin juga menyukai