Anda di halaman 1dari 28

Bed Site Teaching

SCABIES

Oleh :
Nurul Fazlin 1840312613

Preseptor :

dr. Rina Gustia, Sp.KK, FINSDV, FAADV


dr.Tutty Ariani, Sp.DV

Bagian Ilmu Kesehatan Kulit Dan kelamin, Fakultas Kedokteran Unand, RSUP Dr M. Djamil Padang, 2019
Tinjauan Pustaka
• Penyakit kulit menular > infestasi dan sensitisasi terhadap
01 sarcoptes scabiei var. hominis

02 • Keluhan utama > gatal terutama pada malam hari.

03 • Mudah menular. Manusia - manusia. Hewan – manusia.


• Langsung dan tidak langsung.
Morfologi Sarcoptes Scabiei
01
• Tungau kecil, badannya transparan, berbentuk oval,
pungggungnya cembung, perutnya rata, dan tidak bermata.
• Ukurannya, betina antara 300-450 mikron x 250-350 mikron, jantan
antara 200-240 mikron x 150-200 mikron.
• Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang kaki di depan
sebagai alat alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada
betina berakhir dengan rambut, sedangkan pada yang jantan
pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan keempat berakhir
dengan alat perekat.
Siklus Hidup Sarcoptes Scabiei
02
Epidemiologi Scabies
03
• Semua ras dan golongan di seluruh dunia
• Anak dan orang dewasa muda
• Menurut departemen kesehatan RI prevalensi skabies di
puskesmas seluruh indonesia pada tahun 1986 adalah 4,6%-12,9%,
dan skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit
tersering.
• Di bagian kulit dan kelamin fkui/rscm pada tahun 1988, dijumpai 734
kasus scabies yang merupakan 5,77% dari seluruh kasus baru.
• Pada tahun 1989 dan 1990 prevalensi skabies adalah 6% dan
3,9%.
• Prevalensi skabies sangat tinggi pada lingkungan dengan tingkat
kepadatan penghuni yang tinggi dan kebersihan yang kurang
memadai.
Etiologi
04
• Sarcoptes scabiei merupakan Arthropoda yang masuk ke dalam
kelas Arachnida, sub kelas Acari (Acarina), ordo Astigmata dan
famili Sarcoptidae

Sarcoptes scabiei var. Hominis


Cara Penularan
05
• Kontak langsung (kulit dengan kulit)
• Kontak tak langsung (melalui benda)
06 Patogenesis
07 Manifestasi Klinis

• Skabies untuk yang pertama


01 kalinya, gejala biasanya tidak 03
Empat tanda cardinal
• Pruritus nokturnal
nampak hingga mencapai 2 • Sekelompok Orang
bulan kemudian • Terowongan (kanalikulus)
• Menemukan tungau

• Untuk yang sudah pernah


02 terinfeksi, gejala akan muncul
dengan segera (1-4 hari) setelah
terpapar
08 Pemeriksaan Penunjang

• Kerokan kulit > diagnosis scabies positif jika ditemukan tungau,


nimpa, larva, telur atau kotoran S. scabiei.
• Dengan cara menyikat dengan sikat dan ditampung pada kertas
putih kemudian dilihat dengan kaca pembesar.
• Biopsi irisan, yaitu lesi dijepit dengan 2 jari kemudian dibuat irisan
tipis dengan pisau kemudian diperiksa dengan mikroskop
cahaya.
• Biopsi eksisional dan diperiksa dengan pewarnaan Hematoxylin
Eosin.
09 Penatalaksanaan

Syarat obat yang ideal untuk skabies 1. Obat topikal


adalah :
- Belerang endap (sulfur
• Harus efektif terhadap semua presipitatum)
stadium tungau - Emulsi benzyl-benzoas (20-25%)
• Harus tidak menimbulkan iritasi - Gama Benzena Heksa klorida
dan tidak toksik (gameksan=gammexane)
• Tidak berbau atau kotor serta tidak - Krotamiton 10%
merusak atau mewarnai pakaian - Permetrin 5%
• Mudah diperoleh dan harganya
murah 2. Rasa gatal dapat diberikan
antihistamin per oral.
Pencegahan Prognosis

• Rutin minum obat • Pemilihan dan cara pemakaian >


• Pakaian, handuk dan barang-barang prognosis baik
lainnya yang pernah digunakan oleh
penderita harus diisolasi dan direndam
dengan air panas terlebih dahulu
sebelum dicuci.
• Sprai penderita harus sering diganti
dengan yang baru maksimal tiga hari
sekali
• Menghindari kontak langsung dengan
penderita lain (adik penderita) seperti
berjabat tangan dan tidur bersama.
• Kontrol kembali pengobatan
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN :

Nama : Tuan. J
Umur : 25 tahun
Tanggal lahir : 30 Maret 1994
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Usaha Toko
Alamat : Padang
Status Perkawinan : Belum Menikah
Negeri Asal : Padang
Agama : Islam
Nama Ibu Kandung : Ny. S
Suku : Minangkabau
Tanggal Pemeriksaan : 28 November 2019
ANAMNESIS
Seorang pasien laki-laki berumur 25 tahun rujukan dari puskesmas datang ke Poliklinik Kulit dan
Kelamin RSUP dr. M. Djamil Padang pada tanggal 28 November 2019, dengan :

Keluhan Utama :

Bintil-bintil merah disertai gatal-gatal pada malam hari di sela jari kedua tangan, perut, kedua tungkai
dan kedua punggung kaki yang bertambah banyak kurang lebih satu minggu yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang :

• Bintil-bintil merah disertai gatal-gatal pada malam hari di sela jari kedua tangan, perut, kedua
tungkai dan kedua punggung kaki yang bertambah banyak kurang lebih satu minggu yang
lalu.Awalnya, kurang lebih enam bulan yang lalu, muncul bintil-bintil merah di punggung kaki kiri
disertai dengan rasa gatal pada terutama pada malam hari.Bintil-bintil tersebut kemudian
menyebar ke kaki kanan, tungkai kedua kaki, perut dan di sela jari kedua tangan. Menurut pasien,
gatal gatal yang dirasakan menyebabkan gangguan tidur pada malam hari dan keluhan berkurang
pada siang hari. Gatal yang dirasakan juga tidak dipengaruhi oleh cuaca, keringat dan makanan.
• Pasien tinggal bersama empat anggota keluarga lainnya dimana adik pasien terlebih dahulu
mengalami keluhan bintil-bintil merah disertai rasa gatal pada malam hari. Riwayat pemakaian
handuk dan pakaian yang berganti-ganti dengan anggota keluarga tidak ada. Teman-teman
dekat dan tetangga pasien tidak memiliki keluhan yang sama seperti pasien. Kemudian, pasien
mengobati keluhan ini ke Puskesmas Lubuk Buaya dan diberikan dua macam obat obat makan
(nama, warna dan obat pasien lupa) dikonsumsi dua kali sehari. Keluhan yang dirasakan pasien


1
tidak berkurang.
Pasien kembali berobat ke puskesmas setelah obat habis dan diberikan tiga macam obat yang
tidak diketahui namanya, berwarna putih dan kuning, dikonsumsi tiga kali sehari. Keluhan gatal
dirasakan berkurang namun bintil-bintil merah masih menetap.
• Kurang lebih satu bulan yang lalu, muncul bintil-bintil baru yang semakin meluas mengenai perut
dan kedua sela jari. Pasien berobat ke puskesmas dan diberikan da macam obat yang berwarna
putih dan kuning. Obat dikonsumsi selama lima hari namum keluhan yang dirasakan masih
menetap. Pasien kemudiannya membeli sendiri salep yang berbau seperti belerang dan
dioleskan pada bintil-bintil merah. Bintil-bintil merah dirasakan berkurang.
• Satu minggu yang lalu, pasien merasakan keluhan semakin bertambah banyak dan berobat
semula ke Puskesmas Lubuk Buaya. Pasien kemudiannya di rujuk ke RSUP Dr.M.Jamil
Padang.
Riwayat Penyakit Dahulu :
• Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini

Riwayat Penyakit Keluarga / Atopi / Alergi :


• Riwayat alergi makanan tidak ada.
• Riwayat asma tidak ada.
• Riwayat bersin-bersin pada pagi hari tidak ada.
• Riwayat alergi obat-obatan tidak ada
• Adik pasien memiliki keluhan yang sama seperti pasien.

Riwayat Pengobatan
• Pasien telah berobat ke puskesmas, dan diberikan obat oral namun
keluhan tidak berkurang.
• Riwayat pemakaian obat dalam jangka waktu yang lama tidak ada.

Riwayat Pekerjaan, Sosial dan Ekonomi


• Pasien merupakan seorang laki-laki dan belum menikah.
• Pasien merupakan pemilik toko makanan.
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis :

Keadaan Umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran : Komposmentis kooperatif
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88x/m
Pernafasan : 18x/m
Berat Badan : 67kg
Tinggi Badan : 170 cm
Status Gizi : baik
Suhu : 36.7
• Mata : Konjungtiva anemis (-), Sklera Ikterik(-)

• KGB : Tidak teraba pembesaran KGB

• Jantung : Ins : Ictus Cordis tidak terlihat


Pal : IC teraba 2 jari medial LMCS RIC V
Per : Batas jantung normal
Aus : S1S2 regular, Murmur (-), Gallop(-)

• Paru : Ins : Simetris kiri dan kanan


Pal : Fremitus kiri dan kanan sama
Per : Sonor kedua lapangan paru
Aus : Vesikuler, Rhonki (-), Wheezing(-)

• Abdomen : Ins : Perut tidak membuncit


Pal : H/L tidak teraba, NT(-), NL(-)
Per : Timpani
Aus : BU (+) normal

• Ekstrimitas : Edema tungkai (-/-), CRT < 2 detik, akral teraba


hangat.
Status Dermatologikus :

Lokasi : Sela-sela jari kedua tangan, perut, kedua tungkai,


kedua punggung kaki.
Distribusi : Generalisata
Bentuk : tidak khas
Susunan : tidak khas
Batas : tegas
Ukuran : milier-numular
Efloresensi : Papul eritematous hiperpigmentasi dengan erosi,
ekskoriasi, dan krusta kehitaman.
• DIAGNOSIS
 Scabies

• DIAGNOSIS BANDING
 Dermatitis Atopik
 Prurigo
 Dermatitis Kontak Iritan

• PEMERIKSAAN RUTIN
 Kerokan pada terowongan dan dilihat dengan mikroskop
cahaya untuk melihat telur atau tungaunya.

• TATALAKSANA
 Farmakologis
o Permetrin (Scabimite) cream 5%  setelah mandi
sore dioles ke permukaan kulit seluruh tubuh,
kemudian didiamkan minimal 10 jam, setelah itu
mandi seperti biasa. Pemakaian hanya 1 kali dalam
seminggu
 Non farmakologis
o Rutin minum obat
o Pakaian, handuk dan barang-barang lainnya yang pernah
digunakan oleh penderita harus diisolasi dan direndam dengan
air panas terlebih dahulu sebelum dicuci.
o Sprai penderita harus sering diganti dengan yang baru maksimal
tiga hari sekali
o Menghindari kontak langsung dengan penderita lain (adik
penderita) seperti berjabat tangan dan tidur bersama.
o Kontrol kembali pengobatan

• PROGNOSIS:
 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad sanationam : dubia ad bonam
 Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
 Quo ad kosmetikum : dubia ad malam
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai