Anda di halaman 1dari 12

MOLAHIDATIDOSA

DEFINISI
Molahidatidosa merupakan suatu kehamilan patologik dimana
khorion mengalami beberapa hal, yaitu degenerasi hidrofik dan
kistik dari vili khorealis, proliferasi trofoblas, dan tidak ditemukan
pembuluh darah janin.
EPIDEMIOLOGI
Di negara-negara barat dilaporkan 1:200 atau 2000 kehamilan,
Di negara-negara berkembang 1:100 atau 600 kehamilan.
Mola hidatidosa di Indonesia dengan insidensi yang tinggi,
yaitu 1:40 pada usia kurang dari 20 tahun dan pada usia lebih
dari 35 tahun
ETIOLOGI
•Faktor ovum:ovum patologik sehingga mati dan terlambat dikeluarkan
•Imunoselektif dari trofoblas
•Paritas tinggi
•Kekurangan protein
•Infeksi virus
•Genetik
•Usia
•Riwayat kehamilan mola sebelumnya
KLASIFIKASI
1.Mola hidatidosa komplet
Pada mola jenis ini, tidak terdapat adanya tanda-tanda embrio, tali pusat, atau
membran. Kematian terjadi sebelum berkembangnya sirkulasi plasenta. Villi korionik
berubah menjadi vesikel hidropik yang jernih yang menggantung bergerombol pada
pedikulus kecil, dan memberi tampilan seperti seikat anggur.Mola komplet biasanya
memiliki 46 kromosom yang hanya berasal dari pihak ayah (paternal)
2.Mola hidatidosa partial
GEJALA KLINIS
• Terdapat gejala-gejala hamil muda yang kadang-kadang lebih nyata dari
kehamilan biasa.
• Kadang kala ada tanda toksemia gravidarum.
• Terdapat pendarahan yang sedikit atau banyak, tidak teratur
• Pembesaran uterus tidak sesuai (lebih besar) dengan tua kehamilan
seharusnya.
• Keluar jaringan mola seperti buah anggur yang merupakan diagnosa pasti.
• Muka dan kadang-kadang badan kelihatan pucat kekuning-kuningan (mola
face)
Cont…
• Tidak teraba bagian-bagian janin dan balotemen, juga gerakan janin.
• Adanya fenomena harmonika: darah dan gelembung mola keluar, dan
fundus uteri turun; lalu naik lagi karena terkumpulnya darah baru.
• Tidak terdengar bunyi denyut jantung janin.
• Terdengar bising dan bunyi khas.
• Perdarahan tidak teratur.
• Penurunan berat badan yang berlebihan.
DIAGNOSIS
➡Anamnesis
➡Pemeriksaan fisik
Berdasarkan pemeriksaan fisik di dapatkan:
- Umumnya ukuran uterus Lebih besar dari usia kehamilan (50%-60%)
- Dijumpai kista lutein yang biasanya lebih besar dari kista lutein biasa
- Tidak teraba bagian janin
- Terdapat bentuk asimetris,bagian menonjol yang sedikit padat,biasanya disebut
dengan mola destruen
- Tak ada ballotement
- Tidak dijumpai adanya denyut jantung janin, walaupun ukuran kehamilan besar
Cont…

➡Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan kadar beta hCG
- Uji Sonde
- Foto rontgen abdomen
- Ultrasonografi (USG)
- Foto thoraks
PENATALAKSANAAN
a. Perbaikan keadaan umum

‣ Koreksi dehidrasi

‣ Transfusi darah bila ada anemia (Hb 8 ggr % atau kurang)

‣ Bila ada gejala pre eklampsia dan hiperemesis gravidarum diobati


sesuai dengan protokol penanganan di bagian obstetrik dan
ginekologi.

b. Pengeluaran jaringan mola dengan cara

‣ Kuretase

‣ histerektomi
Cont…
c. Pemeriksaan tindak lanjut

Pemeriksaan tindak lanjut pada pasien mola hidatidosa meliputi :

‣ Lama pengawasan 1-2 tahun.

‣ Selama pengawasan, pasien dianjurkan untuk memakai kontrasepsi kondom,pil kombinasi atau
diafragma. Pemeriksaan fisik dilakukan setiap kali pasien datang untuk kontrol

‣ Pemeriksaan kadar beta HCG dilakukan setiap minggu sampai ditemukan kadarnya yang normal 3
kali berturut-turut.

‣ Setelah itu pemeriksaan dilanjutkan setiap bulan sampai ditemukan kadarnya yang normal 6 kali
berturut-turut.

‣ Bila telah terjadi remisi spontan (kadar beta HCG, pemeriksaan fisik, dan foto toraks semuanya
normal) setelah 1 tahun maka pasien tersebut dapat berhenti menggunakan kontraasepsi dan
dapat hamil kembali.

‣ Bila selama masa observasi,kadar beta HCG tetap atau meningkat dan pada pemeriksaan foto
toraks ditemukan adanya tanda-tanda metastasis maka pasien harus di evaluasi dan dimulai
pemberian kemoterapi.
KOMPLIKASI
‣Perdarahan hebat

‣Anemia

‣Syok hipovolemik.

‣ Infeksi sekunder

‣Perforasiuterus

‣Keganasan(PTG)

Anda mungkin juga menyukai