Tidak
dengan bagian yang menangani
Langsung
Penerimaan pengaduan, Penegakan Kode Etik,
Kepegawaian, dan bidang teknis yang
Pengaduan berhubungan dengan substansi
Langsung pengaduan
Kemitraan Kerahasiaan
Prinsip Dasar
Independensi Objektif
YANDU
Responsif Kompeten
Cepat,
sederhana
dan murah
PENGORGANISASIAN
UNIT LAYANAN PENGADUAN (ULP)
Unit Layanan Pengaduan dibentuk dan ditetapkan oleh Kepala satuan kerja
(Dirjen Pemasyarakatan, Kepala Kantor Wilayah dan Kepala UPT
Pemasyarakatan) dan bersifat adhoc.
Ada substansi yang jelas terkait dengan dugaan pelanggaran yang meliputi nama Iengkap,
jenis kelamin, unit kerja, jenis pelanggaran yang dilakukan dan jabatan petugas yang diduga
melakukan pelanggaran
Ada surat kuasa dari pengadu kepada pihak lain apabila diwakilkan
Perbaikan
Layanan PAS
Investigasi
Etik
Penerimaan,
Penganduan pendaftaran,
verifikasi,
klasifikasi Pelanggaran
PP 53/2010
Pelanggaran
pidana
Klarifikasi
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: M.HH-01.OT.02 Tahun 2009 tanggal 13
Januari 2009 tentang Cetak Biru Pembaharuan Pelaksanaan Sistem Pemasyarakatan
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-01.PW.01.01
Tahun 2011 tanggal 05 Oktober 2011 tentang Pegawasan Intern Pemasyarakatan
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 28 Tahun 2014 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
KODE ETIK
nilai moral yang menjadi pedoman beretika bagi Pegawai
Pemasyarakatan dalam melaksanakan tugas dan fungsi
pemasyarakatan
KODE PERILAKU
ketentuan mengenai Kewajiban dan Larangan sebagai
panduan bagi Pegawai Pemasyarakatan sesuai nilai moral
dalam Kode Etik Pegawai Pemasyarakatan
PEGAWAI PEMASYARAKATAN
pejabat fungsional penegak hukum di lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
menjalankan tugas dan fungsi di bidang pemasyarakatan
Mengarahkan petugas bagaimana seharusnya bersikap dan
bertingkah laku
Akuntabilitas
Nilai Kenikmatan Profesional
PRINSIP DASAR
KODE ETIK
PROFESIONAL HUMANIS
PETUGAS
PEMASYARAKATAN
AKUNTABILITAS
INTEGRITAS HUMANIS AKUNTABILITAS PROFESIONAL
cara berpikir, berkata, pandangan yang memberikan kemampuan untuk
bersikap dan bertingkah memiliki perhatian pertanggungjawaban melaksanakan pekerjaan
laku yang menunjukkan khusus pada rasa terhadap dengan kesungguhan
kewibawaan, kejujuran, kemanusiaan, penyelenggaraan sesuai dengan
konsisten pada nilai dan penghormatan harkat, organisasi sesuai pengetahuan, keahlian,
norma yang berlaku martabat serta nilai-nilai dengan peraturan keterampilan
dalam melaksanakan kemanusiaan perundang-undangan
tugas yang berlaku
Dirjen
Surat
(tingkat pusat)
Paling sedikit 5 Keputusan 1 tahun
MAJELIS ETIK (lima) orang Keanggotaan anggaran
Kepala Kanwil
Majelis Etik
(tingkat wilayah)
memperoleh perlindungan
berkenaan dengan
kesaksiannya
MEKANISME PERLINDUNGAN
memberikan keterangan
secara bebas tanpa
tekanan;
mendapat informasi
Pengadu/pelapor/s
mengenai
aksi mengajukan
WAKTU PEMBERIAN
perkembangan kasus;
permohonan
dirahasiakan secara tertulis
identitasnya;
PERLINDUNGAN
tidak dihadirkan di
persidangan karena
Berdasarkan perintah
pejabat yang berwenang
sejak tahap penyampaian pengaduan dan
alasan tertentu; setelah setelah
mempertimbangkan
berakhir sampai dengan penjatuhan
mendapatkan bantuan
pentingnya keterangan
Saksi dan risiko
Sanksi Moral
hukum keamanan
•Pembentukan Majelis Etik dan
Kelengkapan Sidang
Pembuktian
Pembelaan
Penjatuhan Keputusan
Yang pertama sekali memasuki ruang sidang adalah Sekretaris Sidang, Petugas
Bantuan Hukum, Petugas pengawasan internal.
Lanjutan
Apabila pembelaan
Dalam sidang etik, telah selesai
Dalam sidang etik, pembelaan dapat disampaikan,
terperiksa wajib disampaikan secara terperiksa/petugas
diberikan kesempatan lisan/tertulis oleh bantuan hukum harus
untuk melakukan terperiksa atau oleh menyerahkan surat
pembelaan petugas bantuan
pembelaan asli kepada
hukum.
Ketua Majelis Etik
1 Sidang Penjatuhan Keputusan Majelis Etik bersifat tertutup untuk
umum.
2 Majelis Etik perlu mempertimbangkan itikad baik terperiksa
Lanjutan
Sanksi Tertutup Sanksi Terbuka Rehabilitasi
• permintaan maaf secara tertulis • dibacakan keputusan Majelis Etik • pernyataan secara terbuka bahwa
yang ditujukan kepada Kepala di depan apel pagi selama 3-6 pegawai yang bersangkutan tidak
Unit Satuan Kerja di unit kerja hari kerja; bersalah yang disampaikan di
yang bersangkutan; penyampaian • dipisahkan barisannya pada saat depan apel pagi selama 3-6 hari;
surat keputusan penjatuhan apel selama 3-6 hari kerja; dan • pernyataan secara terbuka bahwa
sanksi dari Pejabat Pembina • hasil keputusan sidang etik pegawai yang bersangkutan tidak
Kepegawaian kepada atasan ditempelkan di papan bersalah yang ditempelkan di
langsung yang bersangkutan pengumuman selama 1 (satu) papan pengumuman selama 1
bulan. (satu) bulan; dan
• pemulihan hak administratif
kepegawaiannya
Persiapan
Pengaduan Penunjukan
Sidang,
dan/atau MKE & Penjatuhan
Pemeriksaan sidang, &
Laporan Kelengkapan Sanksi
Penyampaian
diterima Sidang
Putusan
Hari Kerja 14 + 14 3 16 14
TIDAK ADA
PELANGGARAN ETIK
ADA
PELANGGARAN ETIK
UNIT LAYANAN
PENGADUAN
TERBUKTI
MELANGGAR ETIK
TIDAK TERBUKTI
MELANGGAR ETIK
Ketua
Pembacaan Majelis Etik Sidang
Pembukaan Majelis
tata tertib memasuki menghadirkan
Sidang Etik mambuka
persidangan ruang sidang terperiksa
sidang
Pembacaan surat
Pendampingan
Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriks dugaan
petugas bantuan
barang bukti ahli aan saksi pelanggaran dan
hukum
tuntutan